Kelompok 13
TABLE OF CONTENTS
Komponen Disiplin Ilmu
01 Hakikat & Ilmu dakwah 07 Pengembangan Masyarakat
Analisis Disiplin Ilmu Dakwah Ayat - ayat Al qu'an dan Matan Hadist
06 12 tentang Dakwah
Hakikat & Ilmu
Dakwah 01
Dakwah
Mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan
mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka pada Ilmu Dakwah
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan
munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan Ilmu dakwah adalah ilmu pengetahuan
Seutuhnya
Objek Ilmu Dakwah
02
Macam-Macam objek Ilmu Dakwah
1. Objek Formal
Objek formal ilmu dakwah adalah sudut pandang tertentu yang dikaji
dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh,
pengembangan masyarakat Islam dan pengembangan masyarakat
Islam dan managemen dakwah.
2. Objek Material
Objek material ilmu dakwah, menurut penjelasan Cik Hasan Bisri
adalah unsur substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam
komponen, yaitu da’i , mad’u, metode, materi, media dan tujuan
dakwah.
Arti penting memahami ilmu dakwah dalam aktivitas dakwah
• Pendakwah
pendakwah adalah menyampaikan pesan kepada orang lain baik keagamaan ataupun lainnya.
tujuannya mengajak untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini
objek ilmu dakwah adalah si pendakwah itu harus mampu menguasai materi-materi yang ingin
disampaikan, seperti menguasai al-qur’an, hadist, ijma’, qiyas, sejarah, dll.
• Mitra Dakwah
Mitra Dkwah, orang yang mendengarkan dakwah, disini mitra dakwah sangat membantu proses
jalannya dakwah itu sendiri.
• Metode Dakwah
Metode adalah cara penyampaian sesuatu kepada audien dengan cara sebaik mungkin. metode
termasuk dalam objek ilmu dakwah karena agar orang yang mendengarkan dakwah dapat menerima
dan memahami apa yang telah disampaikan.
• Media Dakwah
Media dakwah adalah alat-alat yang digunakan untuk menyampaikan dakwah.
Analisis Obyek Ilmu
Dakwah 03
Analisis Obyek Ilmu Dakwah
Analisis obyek ilmu dakwah
Menurut Dr. Abdul Karim Zaidan ada 4 golongan manusia, yang menjadi objek dakwah antara lain :
1. Kaum bangsawan,”al-mala” adalah orang-orang yang terkemuka dalam masyarakat, dan masyarakat
memandang mereka sebagai penguasa, pemimpin dan yang akan mengayomi mereka. Sifat al-mala
pertama takabur,Sifat kedua adalah cinta kepada kekuasaan
2. Kaum banyak/Public, adalah masyarakat yang menjadikan pengikut para pemimpin dan penguasa,
yang lazim mereka itu terdiri dari orang-orang miskin dan orangoarang lemah memiliki beranekaragam
pekerjaan dan kemampuan, menolak dakwah karena kurangnya harta
3. Orang munafik, menurut Dr. Abdul Karim Zaidan mendefinisikan munafik dalam istilah syara’ adalah
pernyataan yang ada tidak sesuai dengan apapun dalam hati, dasar kemunafikan itu adalah kekafiran.
4. Orang maksiat, adalah menurut Abdul Karim Zaidan yang dimaksud dengan kemaksiatan adalah suatu
golongan yang beriman yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, namun mereka tidak
menunaikan isi dan jiwa syahadat yang dituturkan itu,
Aspek Obyek Ilmu Dakwah
1. Al-qur’an 3. Mad’u
2. Sunnah Rasul manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia
penerima dakwah.
3. Sejarah Hidup para Sahabat
4. Pendapat Para Ahli 4. Thariqah (Metode Dakwah)
jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk
5. Pengalaman Da’i menyampaikan ajaran materi dakwah Islam.
05
Sasaran dan Ruang Lingkup
Ilmu Dakwah
Ruang Lingkup Ilmu Dakwah
Secara sederhana dapat dirumuskan bahwa ruang lingkup ilmu dakwah adalah:
1. Manusia sebagai pelaku dakwah dan manusia sebagai penerima dakwah.
2. Agama Islam sebagai pesan dakwah yang harus disampaikan.
3. Allah yang menciptakan manusia dan alam sebagai Rabb yang memelihara alam
dan menurunkan agama Islam, serta menentukan proses terjadinya dakwah.
4. Lingkungan alam tempat terjadinya proses dakwah.
Sasaran Ilmu Dakwah
Sasaran dakwah (mad’u) menjadi tiga golongan yaitu :
1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berfikir secara kritis,
dan cepat dapat menangkap persoalan.
2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis
secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian
yang tinggi.
3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut yang dimana mereka
senang membahas sesuatu tetap hanya dalam batasan tertentu saja, dan tidak
mampu membahasnya secara mendalam.
Ketiga golongan tersebut yang dimana secara garis besar kita dapat mengetahui
sasaran dakwah/ mad’u itu dapat digolongkan berbagai macam golongan dalam
memahami mad’u atau seseorang yang menjadi sasaran kita dalam berdakwah.
06
ANALISIS DISIPLIN ILMU
DAKWAH
PENGERTIAN ANALISIS DISIPLIN ILMU DAKWAH :
Ilmu Dakwah disebut sebagai sebuah disiplin ilmu, karena ilmu dakwah merupakan bidang studi
yang telah memiliki obyek, sistem dan metodenya sendiri. Untuk melihat bangunan keilmuan
dakwah, dapat dijelaskan dengan struktur keilmuannya. Kemudian disiplin ilmu dakwah dapat
distrukturkan sebagai berikut :
1. Disiplin Ilmu Murni : Disiplin ilmu yang memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah
yang memberikan prinsip-prinsip, paradigma, kerangka teoritik, system dan metodologi
dakwah Islam.
2. Ilmu Teknik/Terapan (Ilmu-ilmu dakwah terapan) yaitu: disiplin ilmu yang memberikan
kerangka teknis atau operasional kegiatan dakwah islam. Disiplin ini memberikan kemampuan
teknis keahlian profesi dan disebut ilmu terapan/teknis-operasional dakwah (teknologi dakwah
KOMPONEN ILMU TABLIGH
KOMPONEN ILMU DAKWAH
1. Pesan Tabligh : Pesan tabligh adalah ajaran Islam,
1. Da’i (pelaku dakwah seperti bentuk pesan-pesan moral yang berisi.
2. Mubaligh (Pelaku Tabligh) : orang yang
2. Mad’u (Mitra/Penerima dakwah) menyampaikan pesan kepada jamaah.
3. Maddah (materi dakwah) 3. Jamaah (Sasaran atau Penerima Tabligh) :
Masyarakat yang beragama menerima pesan tabligh
4. Wasilah (Media dakwah) juga disebut jamaah.
5. Thariqah (metode dakwah) 4. Proses atau Metode Tabligh : Metode tabligh adalah
cara untuk menyampaikan pesan tabligh yang
6. Atsar (efek dakwah) disampaikan oleh mubaligh kepada masyarakat
5. Media Tabligh : Media tabligh adalah adalah alat yang
digunakan mubaligh untuk menyampaikan pesan.
Muatan Dalam Ilmu Dakwah dan Tabligh
Muatan dakwah adalah suatu proses Muatan tabligh yaitu berbagai ajaran-ajaran
penyampaian, ajakan atau seruan kepada dalam Islam bil hikmah yang
orang lain atau kepada masyarakat agar disampaikan dengan mengajak atau
mau memeluk, mempelajari, dan menyampaikan juga memberikan contoh
mengamalkan ajaran agama secara sadar, yang baik kepada orang lain agar mau
sehingga membangkitkan dan melakukan perbuatan yang benar di
mengembalikan potensi orang itu, dan kehidupan sehari-hari sesuai dengan
dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. ajaran yang dikandung dalam Al-Qur’an
Hakekat yang paling penting adalah dan Hadis. Contoh dari kegiatan tabligh
adanya keyakinan atau kepercayaan adalah seperti ketika kyai atau ustad
bahwa Allah hanya satu dan tiada satu menyampaikan ajaran Islam di depan
pun yang dapat menyamai-Nya, sehinga umum, baik pengajian di lapangan, atau
mau melaksanakan perintah-Nya hanya pengajian di masjid
Komponen Disiplin Ilmu
Pengembangan Masyarakat 07
Pengembangan Masyarakat Islam
Pengembangan masyarakat Islam (Islamic Community Development) merupakan
sebuah bentuk dakwah dengan sasaran semakin terberdayakan potensipotensi
yang ada di masyarakat. Secara implementatif untuk mencapai sasaran tersebut
memerlukan dukungan teoritik yang mapan, sebuah perangkat konseptual dan
operasional yang dapat diaplikasikan.
Sebagai disiplin ilmu, pendidikan Islam bertugas pokak mengilmiahkan wawasan atau pandangan
tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari pendapat
para sahabat dan ulama/ ilmuwan muslim.
Dunia ilmu pengetahuan yang akademik telah menetapkan norma-norma, syarat-syarat dan
kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu ilmu yang ilmiah. Persyaratan keilmuan yang ditetapkan
itu nampak bersifat sekuler, dalam arti bahwa mengilmiahkan suatu pandangan/konsep dalam banyak
seginya, yang melibatkan nilai-nilai ke-Tuhanan dipandang tidak rasional, tapi metafisik dan tidak dapat
dijadikan dasar pemikiran sistematis dan logis. Nilai-nilai ketuhanan berada di atas nilai keilmiahan dari
ilmu pengetahuan. Agama adalah bukan ilmu pengetahuan, karena bukan ciptaan budaya manusia,
Agama adalah wahyu Tuhan yang diturunkap, kepada umat manusia melalui Rasulrasulnya untuk
dijadikan pedoman hidup yang harus diyakini kebenarannya.
Disiplin Ilmu Pengembangan
Masyarakat 08
Pengertian
Ilmu Dakwah disebut sebagai sebuah disiplin ilmu, karena ilmu dakwah
merupakan bidang studi yang telah memiliki obyek, sistem dan metode nya
sendiri. Untuk melihat bangunan keilmuan dakwah, dapat dijelaskan dengan
struktur keilmuannya.
1. Berdasarkan disiplin ilmu. Hal ini sangat terkait dengan pokok dari ilmu tersebut dan
juga tidak terlepas dari tujuan ilmu tersebut, yang dapat dibagi menjadi sub-displin
2. Aliran pemikiran. Merupakan perspektif yang didasarkan pada perkembangan teori,
yaitu positivis, interpretive, dan critis
3. Zaman. Merupakan istilah yang berkaitan dengan periode, perkembangan teknologi,
perubahan nilai dan sajarah. Fenomena komunikasi tidak hanya dapat dilihat dari satu
perspektif, tetapi melalui berbagai perspektif, dimana para teoritisi melihat
komunikasi dari angel atau sudut pandang yang berbeda dan mengarah pada tipe-tipe
teori yang berbeda serta cara memahami proses komunikasi yang berbeda pula.
Muatan Disiplin Ilmu Komunikasi
Munculnya Komunikasi Dakwah sebagai sebuah disiplin ilmu sudah barang tentu
ingin dibedakan dengan Ilmu Dakwah. Bila Ilmu Dakwah cenderung dilihat sebagai
disiplin yang kuat muatan kajian Islamnya maka Komunikasi Dakwah diharapkan
memunculkan teori-teori yang berasal dari kajian ilmu Komunikasi. Disini terlihat
bahwa dari segi istilah saja Ilmu Dakwah dan Komunikasi Dakwah memiliki
perbedaan konseptual. Dari segi metode penelitian, dengan demikian, Komunikasi
Dakwah dipastikan agak “menyeleweng” dari tradisi Ilmu Dakwah.
Metode penelitian dalam Komunikasi Dakwah akan sangat kaya sebab ia dapat
mengambil metode penelitian dalam Ilmu Komunikasi yang sudah cukup mapan.
Sebagaimana Ilmu Komunikasi yang memiliki objek penelitian yang luas,
Komunikasi dakwah juga memiliki lapangan penelitian yang luas. Keluasan lapangan
penelitian Komunikasi Dakwah membuat disiplin ilmu ini sangat menarik
Perkembangan Ilmu Dakwah Dari
Zaman Nabi - Sekarang 10
Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah
Aktivitas dakwah sebenarnya telah ada sejak adanya upaya
menyampaikan dan mengajak manusia ke jalan Allah, namun
kajian akademik keilmuannya masih tertinggal dibandingkan
dengan panjangnya sejarah dakwah yang ada. Sebagai sebuah
realita, dakwah merupakan bagian yang senantiasa ada sebagai
aktivitas keagamaan umat Islam. Sementara sebagai kajian
keilmuan pastinya hal ini memerlukan spesifikasi yang berbeda
dan persyaratan tertentu.
1. Tahap Konvensional
Tahap konvensional ditandai dengan aktivitas dakwah sebagai kewajiban setiap muslim
terhadap agamanya. Yakni masih dalam bentuk kegiatan kemanusiaan yang berupa
seruan atau ajakan untuk menganut dan mengamalkan ajaran Islam yang dilakukan
secara konvensional, artinya dalam pelaksanaanya belum mendasar pada metode ilmiah,
akan tetapi berdasarkan pengalaman perorangan.
2. Tahap Sistematis
Pada tahap ini , dakwah yang ada dalam tahapkonvesional diatas sudah dibicarakan
secara khusus oleh berapa kalangan,sehingga muncul beberapa literature yang secara
khusus membahas dakwah.Selain itu, tahap ini juga ditandai dengan adanya perhatian
masyarakat yanglebih luas terhadap permasalahan dakwah islam.
3. Tahapan Ilmiah
Pada tahap ini, dakwah telah berhasil tersusun sebagai ilmu pengetahuan dan telah
memenuhi beberapa persaratan pokoknya yaitu, objektif, metodik, universal, dan
sistematis.
Sejarah Pemikiran Imu Dakwah
1. Periode nubuwat : Periode nubuwat ini adalah periode yang pertama, di mana semua nabi mengemban tugas
memanggil, menyeru mengajak manusia kejalan Allah Swt, dengan materi seruannya menyangkut tauhidullah.
2. Tabi’in : Masa tabi’n dengan rijal al-dakwah utama said bin Musayyab, Hasan al- basri, Umar bin Abd al-Aziz, dan
Abu Hanifah, keempata tokoh ini menekan kan proses ihtisab dengan memulai perbaikan pada diri sendiri, keluarga,
kemudian perbaikan umat, pengembangan dakwah dengan surat, membina rasa takut kepadaallah, bepegang teguh
pada agama, dan memperhatikan umat non muslim(toleransi), pada periode ini penalarannya cendrung pada metode
muhadditsin, dengan kecendrungan agak lebih berat kepada nash daripada naql, sebagaimana umumnya digunakan
pada nalar mutakalimin.
3. Tabi’ l-tabi’in : Periode ini pada tokoh tokoh - tokoh : Malik bin Anas , Syafi’i dan Imam Ahmad, periode inilah
yang di sebut periode transisi. Kajian lebih berorientasi pada syariat sebagai pesan dakwah.
4. Tabi’ al-tabi’ al-tabi’in : Era dimulainya era khalaf, sekitar 300 tahun setelah periode nubuwat berakhi. Pada
masa inilah sudah terjadi munculnya aneka corak pemikiran di berbagai bidang kajian ke-islam-an sebagai hasil
dari akumulasi interaksai antara budaya dalam perjalanan aktivitas dakwah sebagai aktualisasi dari pemikiran
filosofis dakwah.
5. Modern : Periode ini ditandai dengan semangat pemikiran untuk mengembalikan ballance of power terhadap
hegemoni barat. Pada era ini pulalah dakwah sebagaiilmu mandiri mulai menggeliat, dan muncul ke permukaan.
Perkembangan Ilmu Dakwah Di Indonesia
Terdapat beberapa bentuk kata atau istilah teknis yang diperkenalkan al Qur‘an
yang semakna dengan dakwah. Di antara beberapa kriteria atau karakteristik khusus
yang membedakan ayat-ayat dakwah dengan kelompok ayat lainnya adalah:
1. Ayat-ayat dakwah memuat norma dasar yang bersifat global; mengandung unsur
perintah (suruhan) yang jelas (sharih al-amr) dan larangan (sharih al-nahy)
2. keterhubungan ayat-ayat dakwah dengan masalah akidah, akhlak, muamalah,
termasuk wa‟ad dan wa‟id; dan
3. Ayat-ayat dakwah di dalam al-Qur‘an juga menggunakan bahasa yang luas, luwes,
tegas dan akurat.
Cara/teknis mencari Matan Hadist yang berkaitan dengan
Dakwah dan sebutkan Hadist nya
Langkah-langkah metodologis penelitian matan hadis ada empat, yakni: