Anda di halaman 1dari 2

Dakwah fardiyah ialah ajakan atau seruan kejlan Allah yang dilakukan seorang da’I

(penyeru) kepada orang lain secara individuual, dengan tujuan memindahkan mad’u
(yang diseru) pada keadaan yang lebih baik dan diridhoi Allah SWT.

Dakwah Fardiyah memoliki 3 (tiga) pendekatan :

1. Mafhum Da’wi
2. Mahfum Haraki
3. Mahfum Tanzhimi

Mafhum Da’wi dalam dakwah fardiyah yaitu : Usaha seorang da’I untuk lebih dekat
mengenal mad’u dalam rangka mengajaknya ke jalan Allah. (Baca dan tadabbur Q.S. Al-
Fushilat : 33-36).

Mafhum Haraki dalam dakwah Fardiyah yaitu : Menjalin hubungan dengan masyarakat
umum, kemudian memilih salah seorangdari mereka untuk membina hubungan lebih erat,
dalam rangka menuntunnya kejalan Allah. (Pahami dan renungkan hadits nabi “Kullu
Sulaama dst” Riwayat Muslim)

Mafhum Tandzhimi dalam dakwah fardiyah, yaitu : Upaya pengorganisasian terhadap


seorang mad’u yang diajak dan dituntun kejalan Allah, Tanzhim tersebut meliputi : taujih
(arahan), Tauzif (Penugasan) dan tashnif (Penggolongan).

Urgensi Dakwah Fardiyah.


Betapapun dakwah fardiyah relative lebih kecil skup jangkauannya dan lebih lambat hasil
yang diraih sang da'I, tetapi dakwah fardiyah memiliki kelebihan dan urgensi yang perlu
dipertimbangkan oleh setiap aktifis dakwah:

1. Juru dakwah dituntut untuk memiliki skill mendidik, karena pengalaman dan
latihannya yang kontinyu dalam melayanai mad'u agar menjadi pribadi muslim
yang baik.
2. Dalam dakwah fardiyah, para pelakunya terdorong untuk meningkatkan bekal
berupa pengetahuan dan bekal-bekal dakwah lainnya.
3. Kegiatan juru dakwah yang dilakukan secara terbuka biasanya terlihat orang
banyak, dimana sang da’i diuji keikhlasannya, sedangkan dalam dakwah fardiyah
sang da'I tidak nampak oleh orang banyak, berarti ia teruji keikhlasannya, karena
ia bekerja tanpa menunggu atau mengharapkan keuntungan material dari orang
lain.
4. Juru dakwah dalam dakwah fardiyah adalah aktifis dakwah dengan segala makna
dan penjabarannya, bahkan ia adalah seorang teladan bagi mad’unya.
5. Mad’u dalam dakwah fardiyah adalah orang-orang pilihan berdasarkan
pengetahuan dan ijtihad sang da’i.
6. Dalam dakwah fardiyah, mad’u mendapat peluang bertanya dan berdialog serta
berkonsultasi lebih dekat dan lebih banyak.
7. Hubungan antara da’i dan mad’u nampak lebih dekat dan harmonis.
8. Mad’u dalam dakwah fardiyah merasa selalu diperhatikan oleh sang da’i, secara
psikologis akan memberikan dampak positif.
9. Arahan dan bimbingan lebih fokus dan efektif serta efesien (tak perlu biaya)
dibanding dakwah umum.
10. Dakwah fardiyah dapat dilakukan dalam segala situasi, kapan dan dimana saja
dan dalam setiap peluang dan kesempatan sang da'i.

Anda mungkin juga menyukai