Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
HARYANTO
A. Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk berakal dianugerahi kelebihan yang luar biasa,
kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain. Manusia hadir di muka bumi
bukan tanpa alasan terlepas dari cerita panjang Nabi Adam dan Hawa. Manusia diberikan
bekal akal pikiran agar dapat mengelola bumi dan meneruskan kehidupan di dunia. Manusia
diperintahkan untuk menjadi khalifah di muka bumi, menjalankan syariat Allah dan menjauhi
larangan-Nya. Setiap muslim senantiasa berada dalam kisaran fungsi dan misi risalah
melalui media dakwah, baik ke dalammaupun ke luar lingkungan umat Islam, dengan
memperhatikan akidah, akhlak, dan ketentuan lainya yang intinya sesuai dengan konsep
Islam. dan untuk menilai suatu kasus yang muncul.
Salah satu tugas pokok manusia di muka bumi ini adalah berdakwah, menyebarkan
ajaran agama Islam. Mengajak orang lain pada kebaikan, mengajarkan akan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Sesungguhnya kita semua memiliki
kewajiban untuk mengarahkan orang lain ke jalan yang benar, menjadi penghubung dari
hidayah yang akan diturunkan kepada hamba- Nya. Menyeru pada jalan kebaikan juga kera[p
disebut dengan dakwah. Dakwah Islam merupakan ajakan untuk berfikir, berdebat
dan beragumen, dan untuk menilai suatu kasus yang muncul. Dakwah Islam tidak dapat
disikapi dengan keacuhan kecuali oleh orang bodoh atau berhati dengki. Hak berfikir
merupakan sifat dan milik semua manusia. Tak ada orang yang dapat mengingkarinya.
B. Pengertian Dakwah
Kehidupan dunia dan akhirat adalah tujuan hidup manusia yang sebenarnya.
Dengan tujuan inilah Allah mengutus Muhammad saw dengan membawa risalah
islamiyah dengan nilai nasehat di dalamnya. Manusia tidak akan mencapai kejayaan tersebut
jika nilai nasehat ini tidak terdapat di tengah mereka. Oleh karena itu Allah swt
memerintahkan umat akhir zaman ini untuk senantiasa mengajak kepada kebaikan yang
merupakan bahagian dari nasehat sebagai kunci keselamatan dan kejayaan.
Allah swt berfirman, Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa dakwah Islam adalah setiap upaya
positif baik yang berupa aktivitas lisan, tulisan, perbuatan maupun ketetapan guna
meningkatkan taraf hidup manusia dan nilainya sesuai dengan tuntutan hidupnya dan
mengacu kepada konsep kehidupan yang ditetapkan Tuhan atas mereka. Disamping itu
dakwah juga merupakan usaha menggerakkan pikiran dan perbuatan manusia untuk
mengembangkan fungsi kerisalahan berupa tugas menyampaikan din al-Islam kepada
manusia, sedangkan fungsi kerahmatan adalah upaya menjadikan Islam sebagai rahmat bagi
alam semesta.Manifestasi dakwah Islam dapat mempengaruhi cara berpikir, bersikap dan
bertindak dalam kaitannya dengan kehidupan pribadi dan sosial. Keberadaan dakwah
Islam senantiasa dihadapkan kepada realitas sosial yang mengitarinya.
C. Pengertian Multikulturalisme
Dewasa ini, muncul pandangan umum di antara kelompok agama bahwa hanya ada
satu agama, tradisi-tradisi yang berbeda dianggap salah dan tidak berharga. Bahkan
sebagian kelompok ada yang anti pluralisme. Argument antipluralis ini muncul di tengah
perbedaan agama seperti lahirnya Islam ISIS. Problem antipluralisme bisa dirumuskan,
bahwa suatu agama yang didasarkan pada kebenaran wahyu utama yang bisa menyelamatkan
tidak akan memandang agama lain yang mengingkari kebenaran itu sebagai
agama yang berharga. Jadi, setiap agama memandang dirinya sebagai satu-satunya agama
sejati dan memandang agama lain tidak ternilai atau tidak benar.
Dakwah multikulturalime secara konsepsional mempunyai dua pandangan
dengan makna yang saling berkatian (Liliweri, 2005:69). Pertama, multikultural sebagai
kondisi kemajemukan kebudayaan atau pluralisme budaya dari suatu masyarakat. Kondisi
ini diasumsikan dapat membentuk sikap toleransi. Kedua, multikulturalisme merupakan
seperangkat kebijakan pemerintah pusat yang dirancang sedemikian rupa agar seluruh
masyarakat dapat memberikan perhatian kepada kebudayaan dari semua kelompok etnik
atau suku bangsa. Hal ini beralasan, karena bagaimanapun juga, semua kelompok etnik atau
suku bangsa telah memberi kontribusi bagi pembentukan dan pembangunan suatu
bangsa.Dalam kaitan dengan kebijakan kedakwahan, multikulturalisme merupakan konsep
sosial yang diitrodusir ke dalam kegiatan dakwah. Jadi dakwah berwawasan multikultural,
merupakan kebijakan dakwah yang mampu mengayomi setiap kelompok dan mengapresiasi
perbedaan kultur di masyarakat. Setiap kebijakan dakwah diharapkan mampu mendorong
lahirnya sikap apresiatif, toleransi, prinsip kesetaraan antar budaya, kesetaraan gender, kesetaraan
antar pelbagai kelompok etnik, kesetaraan bahasa, agama, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin dan Abbas, “Pengaruh Dakwah Terhadap Remaja”, Jurnal An Nashihah, Vol
3, No 2