Oleh :
2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas
terselesaikannya Makalah yang berjudul “Majelis Ta’lim” dengan baik dan lancar,
meski melewati proses yang panjang dan melelahkan, namun memberi kesan dan
kenangan yang mendalam, semoga memberi manfaat bagi kita.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan ............................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah majelis ta’lim
2. Untuk mengetahui pengertian majelis ta’lim
3. Untuk mengetahui dasar hukum majelis ta’lim
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi majelis ta’lim
5. Untuk mengetahui macam-macam majelis ta’lim
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Husin Ismail, “Pengertian Majelis taklim & Dasar Hukum Majelis Taklim” diakses dari
http://uchinfamiliar.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html?m=1,
pada tanggal 2 November 2017 pukul 11.12 WIB
3
Eksistensi majelis ta'lim cukup kuat dengan tetap memelihara pola dan
tradisi yang baik sehingga mampu bertahan di tengah kompetisi lembaga-
lembaga pendidikan keagamaan yang bersifat formal. Kalau dulu majelis
ta'lim hanya sebatas tempat pengajian yang dikelola secara individual oleh
kiai yang sekaligus merangkap sebagai pengajar. Sedangkan dalam
perkembangan yang selanjutnya majelis ta'lim telah menjadi lembaga atau
institusi yang menyelenggarkan pengajaran atau pengajian agama islam yang
dikelola cukup baik oleh individu atau perorangan, kelompok, maupun
lembaga (organisasi).
Majelis ta'lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan islam yang
paling fleksibel dan tidak terikat waktu. majelis ta'lim bersifat terbuka
terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Majelis
ta'lim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan
lembaga pendidikan non formal. Selain itu, merupakan lembaga pendidikan
islam yang paling dekat dengan masyarakat dan juga merupakan wahana
interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para
mu'allim (guru sebagai pengajar). Majelis ta'lim menjadi lembaga pendidikan
keagamaan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu
dan kesempatan menimba ilmu agama di jalur pendidikan formal.
Mengingat pelaksanaanya yang fleksibel dan terbuka untuk segala waktu
dan kondisi, keberadaan majelis ta'lim telah menjadi lembaga pendidikan
seumur hidup bagi umat islam. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
memikirkan perkembangan majelis ta'lim di masa yang akan datang.2
2
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis Ta’lim (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2013),hlm.76.
4
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Keputusan MA No. 3 Tahun 2006 tentang Struktur Departemen Agama.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, terutama Pasal 100, 101, 102, dan 106.3
5
d. Fungsi ekonomi
Sebagai sarana tempat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi
jama’ahnya
e. Fungsi seni dan budaya
Sebagai tempat pengembangan seni dan budaya islam
f. Fungsi ketahanan bangsa
Menjadi wahan pencerahan dalam kehidupan beragama,
bermasyarakat, dan berbangsa.5
3. Peranan Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim adalah lembaga pendidikan non formal yang memiliki
peranan sebagai berikut:
a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan
beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa
kepada Allah
b. Taman rekreasi rohaniyah, karena penyelenggaraanya bersifat
santai
c. Wadah silaturrahim
d. Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan
umat islam
5
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, op. cit. hlm.91
6
c. Ustadz atau mu'allim yang memberikan pembelajaran secara rutin dan
berkesinambungan.
Hendaknya para mu’allim senantiasa meningkatkan diri baik itu di
dalam bidang pengetahuan keagamaan maupun pengetahuan umum
serta kemasyarakatan. Dengan pengetahuan yang luas, akan mampu
menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Sehingga tidak hanya
membawa para jemaah pada kebaikan akhirat saja tetapi kehidupan
dunia juga seimbang.
d. Jemaah yang terus menerus mengikuti pembelajaran, minimal
berjumlah 30 orang.
Hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi majelis ta’lim yang ingin
secara resmi diakui dan terdaftar di pemeritah. Akan tetapi, tidak semua
pengelola majelis ta’lim mendaftarkan ke pemerintah. Sehingga pada
kenyataannya, berapa pun jumlah jamaah selama mereka menuntut
ilmu, maka pengelola atau mu’allim tetap melaksanakan ta’lim.
Pada umumnya majelis ta’lim dikunjungi oleh jemaah yang tetap secara
berulang atau berkala. Namun, tidak setiap majelis ta’lim mempunyai
catatan atau daftar peserta yang hadir. Walaupun demikian, ada baiknya
dilakukan pencatatan terhadap jemaah majelis ta’lim dengan tujuan
untuk mengetahui perkembangan, pemahaman, dan pengalaman para
jemaah terhadap materi ta’lim
e. Kurikulum atau bahan ajar berupa kitab, buku pedoman atau rencana
pembelajaran yang terarah.
Kurikulum majelis ta’lim berisi ajaran islam seperti tafsir, hadits,
tauhid, fiqh, tasawuf, tarikh islam, bahasa Arab, ataupun
masalahmasalah kehidupan yang ditinjau dari spek ajaran islam.
Mengingat majelis ta’lim memiliki keterbatasan waktu, tenaga
pengajar, serta keterbatasan pemahaman keagamaan para jemaah, maka
majelis ta’lim tidak perlu mengambil materi tersebut secara
keseluruhan. Bisa saja mengambil materi atau bahan pengajaran
7
berdasrkan skala prioritas dan sesuai dengan tingkat pemahaman para
jemaahnya.
f. Kegiatan pendidikan yant teratur dan berkala
Kegiatan .yang dimaksud biasanya berupa kegiatan sosial yang
dimaksudkan untuk mengamalkan ajaran atau nilai-nilai islam.
Kegiatan ini penting mengingat tujuan didirikannya majelis ta’lim
adalah menjadi rahmat bagi alam semesta.
Kegiatan ini dapat berupa memberikan santuna kepada anak-anak
yatim, orang-orang miskin, memberikan bantuan pada korban bencana,
donor darah, melakukan kerja bakti, memberikan layanan masyarakat,
menggalang dana masyarakat atauun melakukan penghijauan, bahkan
membangun wirausaha ataupun menciptakan lapangan pekerjaan.6
6
Ibid, hlm. 92
8
3. Dilhat dari tempatnya, yaitu:
a. Majelis ta’lim masjid atau musholla
b. Majelis ta’lim perkantoran
c. Majelis ta’lim pabrik atau industri
d. Majelis ta’lim perumahan7
7
BintuAhmad, “Majelis Taklim” diakses dari http://bintuAhmad.wordpress.com/
2012/04/09/majelis-talim-seputar-pengertian-kedudukan-fungsi-dan-tujuan/ pada tanggal 2
November 2017 pukul 11.23 WIB.
8
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, op.cit. hlm.93
9
Contoh Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim Qolbul Qur’an
Merupakan majelis ta’lim yang dibentuk oleh KH. Ahsan Bahrul
Ulum, Pesantren Ainul Hasan di Desa Wonorejo kecamatan Maron
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam majelis ta’lim ini menjelaskan pembelajaran bagaimana untuk
menyeimbangkan hubungan antara Allah dengan manusia lalu hubungan
sesama manusia yakni melalui dzikir kepada Allah SWT.
Majelis ta’lim ini tidak dapat dipisahkan dari perguruan silat pagar
nusa, sehingga sebelum menjadi anggota majelis ta’lim ini terlebih dahulu
mereka harus menjadi anggota pagar nusa. Sebab, majelis ini memang lahir
dari pagar nusa.9
9
NU, “ Majelis Taklim Qolbul Qur’an” diakses dari http://www.nu.or.id/post/read/49400/bentuk-
majelis-taklim-qolbul-qurrsquoan. Pada tanggal 2 November 2017 pukul 11. 28 WIB
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Majelis ta’lim juga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang
tumbuh an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang
kepentingannya untuk kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis
Ta’lim adalah lembaga swadaya masyarakat yang hidupnya didasarkan
kepada “Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..
Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat
anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah
- masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.
Majelis ta’lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan islam yang
paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu, dan juga bersifat terbuka
terhadap segala usia, lapisan, dan jenis kelamin. Selain sebagai sarana
dakwah majelis ta’lim juga sebagai lembaga pendidikan non formal.
Fleksibilitas inilah yang menjadikannya mampu bertahan dan merupakan
lembaga yang paling dekat dengan masyarakat.
B. Saran
Sebagai orang muslim kita harus melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi laranganNya. Dan setelah menyusun makalah ini diharapkan kita
dapat menambah wawasan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran yang membangun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12