Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

PENGORGANISASIAN MAJLIS TAKLIM


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
"Manejemen Majlis Taklim"
Dosen Pengampu : T.A Saladin DP, MA

Di Susun
Oleh :
Kelompok 5
Nurul Husna Hasibuan 0104182063
Murni 0104182079
Syahrul Khanzal 0104192124
M. Arroyan El Mafatih 0104182074

SEMESTER VII
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur, kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengorganisasian Majlis Taklim“.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW.
beserta keluarganya, para sahabatnya, serta kita semua para penganut ajarannya hingga akhir
zaman.

Makalah kami ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Majlis Taklim”
yang di bimbing oleh Bapak T.A Saladin DP, MA.
Kami menyadari penulisan makalah kami ini masih banyak kekurangan, Jadi kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun, agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan
dan memperluas wawasan teman-teman, agar apa yang kami lakukan ini bermanfaat bagi kita
semua..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumatera Utara 11 Oktober 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Majlis Taklim .....................................................................................................3


B. Pengorganisasian Majlis Taklim ..........................................................................................4
C. Bentuk dan Sifat Pengorganisasian Majlis Taklim .............................................................6
D. Prinsip-Prinsip Pengelolaan/Pengorganisasian Majlis Taklim ...........................................6
E. Penggerakan Majlis Taklim (Tawjih) .................................................................................7
F. Pengendalian dan Evaluasi Pengorganisasian Majlis Taklim (Riqabah) ............................7

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di awal masuknya Islam ke Indonesia, Majelis Ta’lim merupakan sarana yang paling efektif
untuk memperkenalkan sekaligus mensyiarkan ajaran-ajaran Islam ke masyarakat sekitar. Dengan
berbagai kreasi dan metode, Majelis Ta’lim menjadi ajang berkumpulnya orang-orang yang
berminat mendalami agama Islam dan sarana berkomunikasi antar-sesama umat. Bahkan, dari
Majelis Ta’limlah kemudian muncul metode pengajaran yang lebih teratur, terencana dan
berkesinambungan, seperti pondok pesantren dan madrasah.

Meski telah melampaui beberapa fase pergantian zaman, eksistensi Majelis Ta’lim cukup kuat
dengan tetap memelihara pola dan tradisi yang baik sehingga mampu bertahan di tengah kompetisi
lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang bersifat formal. Bedanya, kalau dulu Majelis
Ta’lim hanya sebatas tempat pengajian yang dikelola secara individual oleh seorang kyai yang
merangkap sebagai pengajar sekaligus, maka perkembangan kemudian Majelis Ta’lim telah
menjelma menjadi lembaga atau institusi yang menyelenggarakan pengajaran atau pengajian
agama Islam dan dikelola dengan cukup baik, oleh individu, kelompok perorangan, maupun
lembaga (organisasi).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Majlis Taklim?
2. Bagaimana Pengorganisasian Majlis Taklim?
3. Bagaimana Bentuk dan Sifat Pengorganisasian Majlis Taklim?
4. Apa saja Prinsip-Prinsip Pengelolaan/Pengorganisasian Majelis Taklim ?
5. Bagaimana Penggerakan Majelis Taklim (Tawjih)?
6. Bagaimana Pengendalian dan Evaluasi Pengorganisasian Majelis Taklim (Riqabah)?

C. Tujuan
1. Agar Mengetahui Pengertian Majlis Taklim
2. Agar Mengetahui Pengorganisasian Majlis Taklim
3. Agar Mengetahui Bentuk dan Sifat Pengorganisasian Majlis Taklim

1
4. Agar Mengetahui Prinsip-Prinsip Pengelolaan/Pengorganisasian Majelis Taklim
5. Agar Mengetahui Penggerakan Majelis Taklim (Tawjih)
6. Agar Mengetahui Pengendalian dan Evaluasi Pengorganisasian Majelis Taklim
(Riqabah)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Majlis Taklim

Istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata: Majlis yang berarti (tempat) dan Taklim
yang berarti (pengajaran) yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang
ingin mendalami ajaran-ajaran islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama.1

Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya,
serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat
pengajaran atau pendidikan agama islam yang paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu.
Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin.
Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau malam . tempat
pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid, mushalla, gedung, aula, halaman, dan
sebagainya.

Selain itu majelis taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan
lembaga pendidikan non-formal. Fleksibelitas majelis taklim inilah yang menjadi kekuatan
sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang paling dekat dengan
umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi dan komunikasi yang kuat
antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara sesama anggota jamaah majelis taklim
tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.

Dengan demikian majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternative bagi
mereka yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama dijulur

1
Jadidah AmatuParadigma Pendidikan Alternatif: Majlis Taklim Sebagai Wadah Pendidikan Masyarakat. Jurnal
Pustaka. 2016. Hlm. 26

3
pendidikan formal. Inilah yang menjadikan majlis taklim memiliki nilai karkteristik tersendiri
dibanding lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

B. Pengorganisasian Majlis Taklim

Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,


tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.2

Pengorganisasian (organizing) dalam Majlis Ta’lim berfungsi untuk mengatur atau


mengorganisasikan semua tenaga, biaya dan sarana yang dimiliki Majelis Ta’lim. Termasuk di
dalamnya adalah pembagian tugas antar pengurus, pengaturan tempat, pengaturan ta’Iim
(pengajaran) dan pengaturan biaya (keuangan). Semua kegiatan hendaknya dikelola dan
dikordinasikan secara baik guna mencapai tujuan bersama.

Menurut Handoko pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara:

1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan–kegiatan yang dibutuhkan untuk


mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat
membawa hal tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu,
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-ndividu untuk melaksanakan
tugas-tugasnya.

Tujuan pengorganisasian adalah untuk mempermudah proses pencapaian tujuan majelis


taklim. Dan dalam tahap pengorganisasian, majelis taklim terdiri dari:

a. Umum:
1. Nama majelis taklim

2 Muhsin MK. Manajemen Majlis Taklim (Petunjuk Praktis Pengelolaan dan Pembentukannya). Jakarta: Pustaka
Intermasa. 2009. Hlm. 35

4
2. Tempat dan kedudukan
3. Tempat dan waktu pendirian
4. Sekretariat
5. Email atau nomor telephone
b. Susunan pengurus yang terdiri dari :
1. Dewan pembina dan penasihat
2. Ketua dan wakil ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Bidang tabligh dan 3ta’lim
6. Bidang tarbiyah
7. Bidang sosial dan ekonomi
8. Bidang informasi dan komunikasi
9. Bidang khusus pembangunan mushola atau masjid
c. Tugas-tugas

Tugas-tugas disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. Misalnya dewan pembina dan


penasehat bertugas melakukan pembinaan dan pengarahan kepada pengurus majelis taklim. Ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan juga bidang-bidang yang lain menjalankan tugas sesuai
dengan bidangnya. Selanjutnya majelis taklim menyusun kurikulum sesuai dengan visi dan misi
juga tujuan majelis taklim.

Yang menjadi tujuan dari pengorganisasian mejelis taklim antara lain sebagai berikut :

1. Membagi dan mengelompokkan aktifitas kegiatan. Yaitu membagi kegiatan-kegiatan


majelis taklim menjadi departemen-departemen atau divisi – divisi dan tugas – tugas yang
terinci dan spesifik.
2. Merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab kepengurusan majelis taklim.
3. Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan majelis taklim ke dalam unit-unit.

3
Ibid. Hlm. 37

5
4. Menciptakan jalinan kerja yang baik, yakni dengan membangun-hubungan di kalangan
pengurus majelis taklim, baik secara individual, kelompok, dan departemen.

C. Bentuk dan Sifat Pengorganisasian Majlis Taklim


a. Bentuk Pembinaan terhadap majelis taklim merupakan pembinaan pengayoman,
pendayagunaan dan pengendalian yang diberikan dalam bentuk:
1) Pembinaan program meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian.4
2) Pembinaan pengurus majelis taklim meliputi : pelatihan dan akuntabilitas
3) Pembinaan kelembagaan meliputi : pemberian izin operasional, mekanisme organisasi,
koordinasi dan kemitraan.
a. Sifat Pembinaan yang diberikan bersifat
1. Pengakuan dan legalisasi melalui surat izin operasional.
2. Kemitraan atas dasar persamaan visi dan misi meliputi pembinaan bahan modul dan
kurikulum pembelajaran.
3. Pengayoman dan perlindungan meliputi pengendalian dan akreditasi majelis taklim.

D. Prinsip-Prinsip Pengelolaan/Pengorganisasian Majelis Taklim


1. Bahwa inti majelis taklim adalah penanaman nilai-nilai agama, oleh karenanya dapat
digunakan pendekatan psikologis dalam memahami potensi yang dimiliki peserta/jamaah,
yaitu melalui pendekatan potensi kognitif (daya nalar), potensi efektif (daya merasa),
potensi psikomotorik (daya melaksanakan) ajaran agama.
2. Para pengelola majelis taklim hendaknya memahami tentang Pengertian, sejarah, tujuan,
kedudukan, persyaratan, unsur-unsur, jenis sarana prasarana, waktu penyelenggaraan,
peserta/jamaah, kegiatan kemasyarakatan majelis taklim.
3. Setiap majelis taklim hendaknya memiliki pedoman pelaksanaan pengajaran atau KBM
yang terdiri dari : Kurikulum, Materi, Metode, Persiapan pengajaran dan penilaian.

4
Rosehan Anwar. Dkk. Majlis Taklim dan Pembinaan Umat. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
(PUSLITBANG) Lektur Keagamaan. 2002. Hlm. 45

6
4. Setiap majelis taklim hendaknya memiliki pedoman penyelenggaraan administrasi yang
baik, dengan melaksanakan dasar dan asas-asas serta prinsip organisasi yang lebih
sederhana, yaitu : Planing, Organiting, Actuiting dan Controling

E. Penggerakan Majelis Taklim (Tawjih)

Penggerakan majelis taklim merupakan inti dari manajemen/Pengorganisasian majelis taklim,


karena dalam proses ini semua aktivitas majelis taklim dilaksanakan. Penggerakan adalah seluruh
proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mampu
bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.5

Agar fungsi dari penggerakan majelis taklim ini dapat berjalan secara optimal, maka harus
menggunakan teknik-teknik tertentu yang meliputi :

1. Memberikan penjelasan secara komprehensif kepada seluruh elemen dakwah yang ada
organisasi Majelis taklim
2. Usahakan agar setiap pelaku dakwah menyadari, memahami, dan menerima baik tujuan
yang telah diterapkan dalam kegiatan Majlis Taklim.

3. Setiap pelaku dakwah mengerti struktur organisasi yang dibentuk.

4. Memperlakukan secara baik bawahan dan memberikan penghargaan yang diiringi dengan
bimbingan dan petunjuk untuk semua anggotanya

F. Pengendalian dan Evaluasi Pengorganisasian Majelis Taklim (Riqabah)

Proses dan kegiatan pengendalian atau pengawasan majelis taklim merupakan fungsi akhir
dalam manajeme Pengorganisasian Majlis Taklim Pengendalian majelis taklim adalah fungsi yang
memperhatikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan dari rencana atau
program yang telah ditetapkan majelis taklim.6

5
Tutty Alawiyah. AS. Strategi Dakwah di Lingungan Majlis Taklim. Bandung: Mizan. 1997. Hlm. 54

6
Helmawati. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majlis Taklim “Peran Aktif Majlis Taklim Meningkatkan Mutu
Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. Hlm. 65

7
Pengendalian manajemen majelis taklim dikonsentrasikan pada pelaksanaan aktivitas tugas-
tugas majelis taklim yang sedang berlangsung maupun yang telah selesai dilakukan. Hal ini
dimaksudkan sebagai upaya preventif terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya
penyimpangan serta upaya peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses kegiatan majelis
taklim ke depan. Setelah dilakukan pengendalian semua aktivitas majelis taklim, maka aspek
penting lain yang harus diperhatikan dalam mengelola sebuah majelis taklim adalah dengan
melakukan langkah evaluasi.

Evaluasi majelis taklim ini dirancang untuk memberikan penilaian kepada orang yang dinilai,
dan orang yang menilai atau pimpinan majelis taklim tentang informasi mengenai hasil karya.
Tujuan dari program evaluasi ini adalah untuk mencapai konklusi dakwah yang evaluatif dan
memberikan pertimbangan mengenai hasil karya serta untuk mengembangkan karya dalam sebuah
program majelis taklim.7

Dengan pengertian lain, evaluasi pengendalian/Pengorganisasian majelis taklim adalah


meningkatkan pengertian manajerial majelis taklim dalam sebuah program formal yang
mendorong para manajer atau pimpinan majelis taklim untuk mengamati perilaku anggotanya,
lewat pengamatan yang lebih mendalam yang dapat dihasilkan melalui saling pengertian diantara
kedua belah pihak.

Evaluasi menjadi sangat penting karena dapat menjamin keselamatan pelaksanaan dan
perjalanan program majelis taklim. Disamping itu, evaluasi juga penting untuk mengetahui positif
dan negatifnya pelaksanaan, sehingga dapat memanfaatkan yang positif dan meninggalkan yang
negatif. Selain dapat menghasilkan pengalaman praktis dan empiris yang dapat dipandang sebagai
aset dakwah dan harakah yang harus diwariskan kepada generasi untuk dijadikan sebuah pelajaran.

7
Ibid. Hlm. 67

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama islam yang paling
fleksibal dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan
atau strata social, dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang,
sore, atau malam. Tempat pengajarannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid, mushalla, gedung.
Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu
sebagai lembaga dakwah dan lembaga pendidikan non-formal. Fleksibelitas majelis taklim inilah
yang menjadi kekuatan sehingga mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang
paling dekat dengan umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi dan
komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara sesama anggota
jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.

Pengorganisasian (organizing) dalam Majlis Ta’lim berfungsi untuk mengatur atau


mengorganisasikan semua tenaga, biaya dan sarana yang dimiliki Majelis Ta’lim. Termasuk di
dalamnya adalah pembagian tugas antar pengurus, pengaturan tempat, pengaturan ta’Iim
(pengajaran) dan pengaturan biaya (keuangan). Semua kegiatan hendaknya dikelola dan
dikordinasikan secara baik guna mencapai tujuan bersama.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amatu, Jadidah. 2016. Paradigma Pendidikan Alternatif: Majlis Taklim Sebagai Wadah
Pendidikan Masyarakat. Jurnal Pustaka

Helmawati. 2003. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majlis Taklim “Peran Aktif Majlis
Taklim Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta

Alawiyah, Tutty. AS. 1997. Strategi Dakwah di Lingungan Majlis Taklim. Bandung: Mizan

Anwar, Rosehan. Dkk. 2002. Majlis Taklim dan Pembinaan Umat. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan (PUSLITBANG) Lektur Keagamaan

MK, Muhsin. 2009. Manajemen Majlis Taklim (Petunjuk Praktis Pengelolaan dan
Pembentukannya). Jakarta: Pustaka Intermasa

10

Anda mungkin juga menyukai