Anda di halaman 1dari 3

“Persatuan dan Kesatuan Ditengah Perbedaan Keberagaman Bangsa”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Seiring puji yang tak pernah henti hanyalah milik Allah yang maha suci, senandung
rindu yang tak pernah laju, hanyalah milik Allah yang maha tahu. Segenap sanjung tertumpu
hanyalah milik Allah yang maha Agung. Sehingga kita dapat merasakan keindahaan kuasa
dan ciptanyaanya biqoulina Alhamdulillahirabbil Aa’lamiin..

Lantunan sholawat berbingkai salam, marilah kita kirimkan kepada Nabi Muhammad
SAW, putra mahkota alam, pelipur lara dikala duka, pengobat kalbu dikala rindu, penenang
hati dikala tersakiti, Nabi terakhir pembawa misi, semoga kita disini, mendapatkan
syafa’atnya di yaumil akhir nanti. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin..

Dewan hakim yang arif dan bijaksana..


Hadirin Sahabat calon Juara yang dirahmati Allah..

Berbicara tentang keberagaman, Indonesia merupakan Negara kepulauan yang


memilik sumber kekayaan alam yang berlimpah ruah. Dibalik kekayaan sumber dayanya,
Indonesia juga merupakan negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman, terdiri dari
keberagaman budaya, suku, dan agama. Di satu sisi hadirin, keberagaman ini menjadikan
Indonesia negeri yang unik dan menarik, sementara di sisi yang lain keberagaman ini kalau
tidak dijaga dan dikelola dengan baik bisa menjadi sumber potensi konflik, baik konflik antar
etnis, suku, maupun agama yang pada akhirnya dapat meruntuhkan falsafah negara kita yaitu
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

Hadirin Rahimakumullah..

Keanekaragaman merupakan sebuah keniscayaan dan harus menjadi sumber kekuatan


dalam membangun bangsa Indonesia yang kaya akan keberagaman, baik suku, adat istiadat,
bahasa budaya, maupun agama.

Dr. Almujoktaembi, Seorang sejarawan dunia, beliau mengatakan bahwa Indonesia


merupakan negara dimana berbagai agama hidup berdampingan dengan baik. Namun sangat
disayangkan, masih banyak oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa kita melalui
keanekaragaman.

Pertanyaannya saudaraku apakah kita rela bangsa yang besar ini, bangsa yang di
bangun dengan susah payah, cucuran keringat, rintangan air mata, bahkan linangan darah
para pahlawan kita, harus roboh karena kepentingan golongan ? jawabannya tentu tidak
saudaraku.

Hadirin, lalu bagaimanakah solusi dari persoalan tersebut ? sebagai jawabannya


Persatuan dan Kesatuan Ditengah Perbedaan Keberagaman Bangsa menjadi judul
pidato saya pada hari
Allah subhanahu Wa ta'ala berfirman di dalam Alquran surah Al-hujurat ayat 13 :

‫ َل لِتَ َعا َرفُ ْوا ۚ اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬:ِ‫ش ُع ْوبًا َّوقَبَ ۤا ِٕٕى‬
ُ ‫اس اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّمنْ َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
ُ َّ‫ٰيٓاَيُّ َها الن‬

Artinya : Hai manusia ! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

Ayat tersebut hadirin, menjelaskan bahwa Allah subhanahu Wa ta'ala menciptakan


manusia berbeda-beda. Abu bakar Al jazair di dalam aisa ruttafasir, Li kalami aliyyil Kabir,
jilid 3 halaman 144, menjelaskan, innakholaqnakum minzakariwwa untsa, waja'alanakum
su'ubawwa qobail, ay min adama wa hawa kholaqna kulluw wahidu mingkum min abbi wa
ummi. Maksudnya adalah walaupun Allah subhanahu Wa ta'ala menciptakan kita berbeda-
beda tetapi bermula pada bapak dan ibu yang sama yakni Adam dan hawa. Oleh karena itu
hadirin kedudukan manusia dari segi nasabnya pun setara.

Hadirin, betapa indahnya keragaman tersebut. Dalam rangka memandang pentingnya


keragaman yang telah Allah anugerahkan kepada kita, maka mari kita bersatu padu, kita
junjung tinggi semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sebagaimana yang Allah syariatkan dalam
Alquran surah Ali Imron ayat 103 :
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ْ َ ‫ص ُم ْوا بِ َح ْب ِل ِ َج ِم ْي ًعا َّواَل تَفَ َّرقُ ْوا ۖ َو ْاذ ُك ُر ْوا نِ ْع َمتَ ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ ُك ْنتُ ْم اَ ْعد َۤا ًء فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُ ْوبِ ُك ْم فَا‬
‫صبَ ْحتُ ْم بِنِ ْع َمتِ ٖ ٓه اِ ْخ َوانً ۚا‬ ِ َ‫َوا ْعت‬

Artinya : Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara”...

Hadirin..

Ayat tersebut menyuruh kita untuk bersatu padu dan melarang kita untuk bercerai
berai. Imam Jalaluddin Al-mahalli dan Imam Jalaluddin As-suyuthi dalam tafsir jalalain jilid
2 halaman 337 menjelaskan, fainnal firqota halakatun walijama'atin najahun,
“Sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan persatuan merupakan sebuah
keselamatan”.

Dari uraian diatas maka dapat kita ambil kesimpulan, bahwa keberagaman agama
suku, bahasa maupun budaya merupakan anugerah dari Allah. Keberagaman ini tidak boleh
menjadi alat untuk berbangga diri dan merendahkan golongan yang lain. Keberagaman
agama harus disikapi dengan sikap saling toleransi dan menghargai dalam membangun
semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Moderasi bukanlah suatu hal yang dirindukan tapi moderasi adalah sesuatu yang
harus dilakukan. Karena dengan moderasi beragama maka kehidupan yang harmonis akan
tercipta, sehingga Indonesia akan menjadi negeri makmur, damai dan bahagia.
Oleh karena itu, marilah kita saling bersatu padu dalam menjaga keragaman bangsa
kita tercinta. Karena kita adalah Bhineka Tunggal Ika, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas segala perhatian.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai