Anda di halaman 1dari 5

‫ف اَْأل ْنبِيَا ِء‬ ِ ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ َوال‬،‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعيْنُ َعلَى ُأ ُموْ ِ"ر

موْ ِ"ر ال ُّد ْنيَا َوال ِّد ْي ِن‬، َ‫ْال َح ْم ُد هّٰلِل َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
،‫ان ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ ٍ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َوالتَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬، َ‫َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬
ُ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الصَّا ِد‬.‫ق ْال ُمبِيْن‬
‫ق‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ ُ ِ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ ْال َمل‬
‫ فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫ اِتَّقُوا هللاَ َح‬. َ‫اضرُوْ ن‬ ِ ‫ْال َو ْع ِد اَْأل ِم ْينَ َأ َّما بَ ْع ُد فَيَاَأيُّهَا ْال َح‬
‫ص ُموْ ا بِ َح ْب ِل هّٰللا ِ َج ِم ْيعًا َّواَل تَفَ َّرقُوْ ۖا َو ْاذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمتَ هّٰللا ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ ُك ْنتُ ْم اَ ْعد َۤا ًء فَاَلَّفَ بَ ْينَ قُلُوْ بِ ُك ْم فَاَصْ بَحْ تُ ْم‬ ِ َ‫َوا ْعت‬
‫هّٰللا‬
َ‫ار فَا َ ْنقَ َذ ُك ْم ِّم ْنهَ ۗا َك ٰذلِكَ يُبَيِّنُ ُ لَ ُك ْم ٰا ٰيتِ ٖه لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدوْ ن‬ ٰ ۚ
ِ َّ‫بِنِ ْع َمتِ ٖ ٓه اِ ْخ َوانًا َو ُك ْنتُ ْم عَلى َشفَا ُح ْف َر ٍة ِّمنَ الن‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Menjadi insan yang bertakwa kepada Allah swt merupakan
harapan dan keinginan setiap individu umat Islam. Dengan ketakwaan, kita akan senantiasa terjaga dari
segala hal yang dilarang Allah dan memiliki tekad kuat untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya.
Oleh karenanya pada kesempatan yang mulia ini, mari kita senantiasa menguatkan dan meningkatkan
ketakwaan kepada Allah. Takwa merupakan indikator apakah kita akan dimuliakan oleh Allah atau tidak.

Allah berfirman: ‫اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم‬

Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa.” (QS Al Hujurat: 13).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Selain meningkatkan ketakwaan, kita juga diperintah untuk
senantiasa mensyukuri anugerah yang telah dilimpahkan dalam hidup kita. Alhamdulillah, kita hidup di
Indonesia. Sebuah negara sejuk dan indah yang berada di tengah garis Katulistiwa. Sebuah negeri yang
sangat kaya dengan beragam suku, bangsa, budaya, bahasa, dan agama. Syukur yang mendalam juga
harus kita panjatkan kepada Allah swt karena di tengah keberagaman ini, kita juga masih bisa hidup
damai, menjalankan segala aktivitas kehidupan sehari-hari serta dapat berbaur dalam perbedaan-
perbedaan yang ada. Ini semua merupakan karunia yang luar bisa dan tak ternilai harganya serta patut kita
syukuri sehingga kita berharap Allah akan menambah lagi kenikmatan sebab kita mensyukurinya. Semua
nikmat damai yang kita rasakan saat ini, tidak terlepas dari perjuangan para pendiri bangsa yang telah
meletakkan pondasi kuat untuk menjadi landasan Negara kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya,
kita juga harus senantiasa bersyukur dan berterimakasih kepada para pendahulu kita dengan berusaha
sekuat kemampuan untuk mempertahankan kemerdekaan dan perdamaian sehingga bisa terus terwujud di
negara ini.

Ungkapan syukur kepada para pendiri bangsa ini selaras dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi:
َ‫اس اَل يَ ْش ُك ُر هللا‬
َ َّ‫َو َم ْن اَل يَ ْش ُك ُر الن‬
Artinya: “Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah."
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Di antara kado istimewa yang telah diwariskan oleh para pendiri
bangsa Indonesia adalah hadirnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air yang kita
peringati setiap tgl 1 Mei sebagai hari lahirnya pancasila. Dengan ideologi yang menjadi dasar negara,
Pancasila mampu menyatukan keragaman yang ada dengan lima sila yang ada di dalamnya. Jika dipahami
secara mendalam, kelima sila yang ada dalam Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip
dasar agama Islam. Bahkan sila-sila yang ada dalam Pancasila selaras dengan firman-firman Allah yang
termaktub dalam Al-Qur’an. Sila pertama yakni “Ketuhanan yang Maha Esa” selaras dengan firman
Allah yang menegaskan keesaanNya dan memuat kandungan ketauhidan atau At-Tauhid.

Hal ini selaras dengan Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas ayat 1: ‫قُلْ هُ َو هّٰللا ُ اَ َح ۚ ٌد‬

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

Selanjutnya sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” juga termaktub dalam Al-Qur’an yang
berisi kandungan kemanusiaan atau Al-Insaniyyah. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa
ayat 135:

‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا" قَ َّوا ِم ْينَ بِ ْالقِ ْس ِط ُشهَد َۤا َء هّٰلِل ِ َولَوْ ع َٰلٓى اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ِو ْال َوالِ َدي ِْن َوااْل َ ْق َربِ ْي ۚنَ اِ ْن يَّ ُك ْن َغنِيًّا اَوْ فَقِ ْيرًا‬
‫ْرضُوْ ا" فَاِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ خَ بِ ْيرًا‬ ۗ ٰ ‫هّٰلل‬
ِ ‫فَا ُ اَوْ لى بِ ِه َما فَاَل تَتَّبِعُوا ْالهَ ٰ ٓوى اَ ْن تَ ْع ِدلُوْ ا َواِ ْن ت َْل ٗ ٓوا اَوْ تُع‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,
walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa)
kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu
kerjakan.”

Kemudian sila ketiga “Persatuan Indonesia” adalah sila yang memuat prinsip-prinsip integrasi dan
persatuan atau Al-Wahdah. Allah pun telah menegaskan persatuan di tengah perbedaan ini dalam Al-
Qur’an yang termaktub dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

‫ارفُوْ ۚا اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ۗ ْم اِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬


َ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَ لَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َع‬
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Adapun sila Keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” mengusung nilai-nilai kebersamaan dan musyawarah atau Al-Ijma’. Terkait dengan
permusyawaratan ini, banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang salah satunya adalah dalam
Surat As-Syura ayat 38:

َ‫َوالَّ ِذ ْينَ ا ْست ََجابُوْ ا" لِ َربِّ ِه ْم َواَقَا ُموا" الص َّٰلو ۖةَ َواَ ْم ُرهُْ"م ُشوْ ٰرى بَ ْينَهُ ۖ ْم َو ِم َّما َرزَ ْق ٰنهُ ْم يُ ْنفِقُوْ ن‬
Artinya : “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,”

Dan terakhir, sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” memuat misi untuk
mewujudkan keadilan atau Al-Adalah. Prinsip keadilan ini termaktub dalam surat An-Nahl ayat 90:

َ‫ان َواِ ْيت َۤاِئ ِذى ْالقُرْ ٰبى َويَ ْن ٰهى" ع َِن ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِ"ر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫اِ َّن َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َس‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dari apa yang sudah dipaparkan ini, sudah semestinya kita
semakin mencintai Pancasila sebagai ideologi bangsa yang telah menyatukan keragaman yang ada di
Indonesia. Kita harus bersama-sama mempertahankan eksistensi Pancasila dari upaya-upaya pihak yang
ingin menggantinya dengan ideologi lain dan bisa mengancam perdamaian dan kebinekaan Indonesia.
Kita pun harus terus menanamkan dan mewariskannya pada generasi penerus sehingga Indonesia akan
senantiasa abadi. Semoga Allah senantiasa melindungi Indonesia agar tetap damai dan selalu kompak
menjaga kebersamaan dalam kebinekaan. Amin.

‫ َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم‬،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْ"م بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اَأْليَا‬،‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ْالقُرْ َأ ِن ْال َك ِري ِْم‬
َ ‫بَا َر‬
ِ ‫ َوا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر‬،‫تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِي ِْم‬
‫َّح ْي ُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد خَ ي ِْر اَأْلن َِام‪َ .‬وع َٰلى ٰالِ ِه‬ ‫هّٰلِل‬
‫اَ ْل َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َأ ْن َع َمنَا ِبنِ ْع َم ِة ااْل ِ ْي َم ِ‬
‫ان َواِإْل ْساَل ِم‪َ .‬وال َّ‬

‫َوَأصْ َحابِ ِه ْال ِك َر ِام‪َ .‬أ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِ ٰلهَ اِاَّل هللاُ ْال َملِ ُ‬
‫ك ْالقُ ُّدوْ سُ ال َّساَل ُم َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َو َحبِ ْيبَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬

‫ف َواِإْل حْ تِ َر ِام َأ َّما بَ ْع ُد‪ .‬فَيَاَأيُّهَا النَّاسُ ُأوْ ِ‬


‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُوْ نَ ‪.‬‬ ‫احبُ ال َّش َر ِ‬
‫ص ِ‬‫َو َرسُوْ لُهُ َ‬

‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما اَ ٰللّهُ َّم‬


‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي ٰيَأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰأ َمنُوْ ا َ‬
‫ال هللاُ تَ َعالَى‪ :‬اِ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬
‫فَقَ َ‬

‫ار ْك ع َٰلى َسيِّ ِدنَا‬ ‫ٰ‬ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو ع َٰلى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫صلَّيْتَ عَلى َسيِّ ِدنَا اِب َْرا ِه ْي َم َوبَ ِ‬ ‫َ‬

‫ار ْكتَ ع َٰلى َسيِّ ِدنَا اِب َْرا ِه ْي َم َوع َٰلى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا اِب َْرا ِه ْي َم ْفي ْال َعالَ ِم ْينَ اِنَّكَ‬
‫ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫ٰ‬
‫ب نَبِيِّكَ اَجْ َم ِع ْينَ ‪َ .‬والتَّابِ ِع ْبنَ َوتَابِ ِع التَّابِ ِع ْينَ َو‬ ‫ض ع َِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫َّاش ِد ْينَ ‪َ .‬وع َْن اَصْ َحا ِ‬ ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللّهُ َّم َوارْ َ‬

‫ت‪ .‬اَ ٰللّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالغَاَل َء‬ ‫ٰ‬


‫تَابِ ِع ِه ْم اِ ٰلى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬

‫اض َو ْالفِتَنَ َما اَل َي ْدفَ ُعهُ َغ ْيرُكَ ع َْن َبلَ ِدنَا ٰه َذا اِ ْن ُدوْ نِي ِْسيَّا خَا َّ‬
‫صةً َوع َْن َساِئ ِر ِباَل ِد‬ ‫َو ْال َوبَا َء َوالطَّا ُعوْ نَ َوااْل َ ْم َر َ‬

‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ َربَّنَا ٰاتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َو فِي ااْل ٰ ِخ َر ِة َح َسنَةً َو قِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار ِعبَا َد هللاِ‬

‫اِ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َس ِ‬


‫ان َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‪ .‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬

‫َي ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ .‬و ا ْش ُكرُوْ هُ ع َٰلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪َ .‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ اَ ْكبَ ُر‬
‫ض َّل‬ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ِّ‫صل‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْله ُ فَالَ هَا ِد‬
َ‫ اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمن‬:‫ اما بعـد قال هللا تعالى‬.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ َ ‫َعلَى سيدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫ يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬.‫ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬
ِ ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْ"م َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬.‫هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‬.
‫َظ ْي ًما‬
Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada
dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang
Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-
Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Dan tentunya kita bersyukur
kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada
kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya. Pujian
hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi
manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena
sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa
berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara
senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan
Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan
bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap
kehidupan kita.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali
Imran, ayat 102) Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

َ‫َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu,
kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu
dikembalikan. ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada
Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga
menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah
kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini
sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya
ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini. Pertama, beramal sebaik mungkin.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya
adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda:

‫فَِإ َّن َخي َْر ْال َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ َوِإ ْن قَ َّل‬


Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin,
semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun
kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal
terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di
antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat,
serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana
hadits Rasulullah SAW.

‫ ((ِإ َذا َماتَ اِإل ْن َسانُ اِ ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قال‬
َ ‫ي‬ َّ ِ‫ َأ َّن النَّب‬:‫ع َْن َأبِي هُ َري َْرةَ رضي هللا عنه‬
‫ح يَ ْد ُعوْ لَهُ))؛ رواه مسلم‬ َ ‫ َأوْ َولَ ٍد‬،‫ َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،‫اريَ ٍة‬
ٍ ِ‫صال‬ َ :‫ثَاَل ثَ ٍة‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka
terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak
shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda
utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Dalam
sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:

” َ‫آخ ُر َكالَ ِم ِه الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َد َخ َل ْال َجنَّة‬


ِ َ‫” َم ْن َكان‬
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir
hidupnya.

” ‫ال‬ َ ِ‫ فَق‬. ” ُ‫ال َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإ َذا َأ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد َخ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه‬
َ َ‫يل َك ْيفَ يَ ْستَ ْع ِملُهُ يَا َرسُو َل هللاِ ق‬ َ َ‫ق‬
ِ ْ‫ح قَ ْب َل ْال َمو‬
”‫ت‬ َ ‫يُ َوفِّقُهُ لِ َع َم ٍل‬
ٍ ِ‫صال‬
” Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan
membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab:
Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi). kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul
khatimah. Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan
kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan
kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

ُ‫ني َو ِم ْن ُك ْ"م تِالَ َوتَه‬ َ ‫ت َوال ِّذ ْك ِ"ر‬


ِّ ‫الح ِكي ِْم َوتَقَبَّلْ ِم‬ ِ َ ‫ني َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليا‬
ِ ‫ َونَفَ َع‬،‫في القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬ ِ ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم‬ َ ‫بَا َر‬
ِ ‫ت َوال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬
‫ت‬ ِ ‫لي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ِ َ‫لي ه َذا َأ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬ ِ ْ‫ َأقُوْ ُل قَو‬.‫َِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
‫فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُ"م‬.

Anda mungkin juga menyukai