Anda di halaman 1dari 6

PERDAMAIAN MENURURT AGAMA ISLAM

DI SUSUN OLEH:

Muzan Azhari ( 190602031 )

Melda Sulikasasi (190602039 )

JURUSAN SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USULLUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perdamaian adalah sesuatu yang sangat di idam idamkan oleh seluruh


ummat manusia, Akan tetapi karna adanya kepentingan dan sebuah perbedaaan
membuat terwujudnya sebuah perdamaian itu sulit sekali terrealisasikan. Banyak
sekali upaya upaya yang di lakukan oleh pemerintah Negara atau pemerintah
dunia untuk mewujudkan sebuah perdamaian akan tetapi usaha usaha yang di
lakukan masih belum mampu membendung terjadinya pertikaian pertikaian.

Agama adalah salah satu jalan keluar untuk membendung dan mencegah
terjadinya pertikaian, agama memiliki peran penting untuk mewujudkan sebuah
kehidupan yang salim ( Damai ) banyak sekali firman ALLAH dan hadis hadis
yang membicarakan tentang sebuah perdamaian yang menunjukkan bahwa
agama islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan tidak senang pada
peperangan dan konflik. Di sini kami akan mencoba mengkupas dan membahas
tentang PERDAMAIAN MENURUT AGAMA ISLAM yang insyaAllah bisa kita
jadikan sebuah setetes bekal untuk menggetahui tentang bagaimana seharusnya
cara kita agar sebuah perdamaian itu bisa terwujud dan insya Allah akan
memenuhi ruang pengetahuan para pembaca.

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah cara mewujudkan perdamaian
2.Apakah yang di maksud perdamaian
C. Tujuan
1.Untuk meningkatkan pengertian pembaca tentang perdamaian
2.Untuk meningkatkan sikap toeransi dan tolong menolong
PEMBAHASAN

Agama islam adalah agama yang mengajarkan tentang kedamaian, karna


agama islam adalah agama yang cinta damai. Berdasarkan dari penamaannya
“ISLAM” yang berasal dari bahasa arab yaitu yang berarti Damai/atau sejahtera
dan orang orang yang damai itulah yang terselamatkan. Ajaran agama islam selalu
mengajarkan kedamaian. Misalnya seperti yang tertera dalam Qur’an surat al
hujurat ayat 13 yang berbunyi
‫ َد هّٰللا‬C‫رم ُكم ع ْن‬CC‫ارفُوْ ا ۚ ا َّن اَ ْك‬CC‫عُوْ بًا َّوقَب ۤاىل لتَع‬C‫م ُش‬C ‫ر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُك‬CC‫ا النَّاسُ انَّا َخلَ ْق ٰن ُكم م ْن َذ َك‬CC‫ٰيٓاَيُّه‬
ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
‫هّٰللا‬
‫اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن َ َعلِ ْي ٌم خَ بِيْر‬

Artinya :wahai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan mu dari seorang


laki laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa bangsa dan
bersuku suku suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah
maha mengetahui lagi maha teliti.

Jadi perdamaian merupakan ajaran pokok di dalam agama islam. Kata


islam yang terambil dari kata salama yang berarti selamat dan juga salim dan
salam yang berarti damai secara jelas menegaskan bahwa karakter jelas dari
agama islam adalah menyebarkan perdamaian. Dalam ungkapan teks agama
perdamaian sering di bahasakan dengan Al Aman dalam terminology Al Aman di
artikan sebagai kesepakatan untuk menghentikan peperangan dan pembunuhan
dengan pihak musuh. Selain Al Aman masih banyak istilah lain yang juga
merujuk pada perdamaian yakni Al Sulh, Al Hudnah, Al Mu’ahadah, dan Al
Zimmah. Hal itu sebagaimana tertuang dalam ayat ayat Al Qur’an secara jelas
dalam Qur;an surat Al Furqan ayat 25 bahwasanya islam datang dengan
membawa misi perdamaian, dan dengan tegas mengharamkan kepada umat
manusia melakukan kezholiman, kapan dan di mana saja.

ْ ‫صرْ فًا َّواَل نَصْ ر ًۚا َو َم ْن ي‬


‫َّظلِ ْم ِّم ْن ُك ْم نُ ِذ ْقهُ َع َذابًا َكبِ ْيرًا‬ َ َ‫فقَ ْد َك َّذبُوْ ُك ْم بِ َما تَقُوْ لُوْ ۙنَ فَ َما تَ ْستَ ِط ْيعُوْ ن‬

Artinya : maka sungguh ( mereka yang di sembah itu ) mengingkari apa yang
kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak ( Azab ) dan tidak dapat
(pula) menolong (dirimu) dan barang siapa di antara kamu berbuat zholim niscaya
kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar.

Yang di harapkan islam adalah adanya persamaan derajat di antara


manusia tidak ada perbedaan antara satu golonghan dengan golongan yang lain
semua memiliki hak dan kewajiban yang sama kaya, miskin, pejabat, pegawai,
perbedaan kulit, etnis, dan bahasa. Bukanlah alasan untuk mengistimewakan
kelompok yang satu atas kelompok yang lainnya seperti termaktub dalam AL
Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 berikut ini:
‫ َد هّٰللا‬C‫رم ُكم ع ْن‬CC‫ ۚ ا َّن اَ ْك‬C‫ارفُوْ ا‬CC‫ل لتَع‬C ‫عُوْ بًا َّوقَب ۤاى‬C ‫ر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُكم ُش‬CC‫ا النَّاسُ انَّا َخلَ ْق ٰن ُكم م ْن َذ َك‬CC‫اَيُّه‬
ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
َ‫خ‬ ْ ‫هّٰللا‬
‫اَ ْت ٰقىك ْم ۗاِن َ َعلِي ٌم بِيْر‬
َّ ُ

Artinya :wahai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan mu dari seorang


laki laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa bangsa dan
bersuku suku suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah
maha mengetahui lagi maha teliti.

Bagi islam yang membedakan derajat seseorang hanyalah ketakwaan.


Yang paling bertakwa dialah yang paling mulia. Dengan adanya persamaan
derajat itu maka akan semakin meminimalisir timbulnya benih benih kebencian
dan permusuhan di antara manusia sehingga semuanya dapat hidup rukun dan
damai. Aspek lain yang sangat islam tekankan demi terciptanya perdamaian dalam
kehidupan social di tengah masyarakat adalah persoalan keadilan. Keadilan harus
di terapkan bagi siapa saja walau dengan musuh sekalipun. Karena dengan di
tegakkan nya keadilan, maka tidak ada seorang pun yang merasa di kecewakan
dan di diskriminasikan sehingga dapat meredam rasa permusuhan, dengan
demikian konflik tidak akan terjadi. Allah berfirman di dalam Al Qur’an surat Al
Maidah ayat 8 yang berbunyi:

‫م ع َٰلٓى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا‬Cٍ ْ‫ياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَ َّوا ِم ْينَ هّٰلِل ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَو‬
َ‫ۗاِ ْع ِدلُوْ ۗا هُ َو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬

Artinya wahai orang orang yang beriman jadilah kamu sebgai penegak keadilaan
karna Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil.dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah sungguh
Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.

Allah juga berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mumtahanah ayat 8 yang berbunyi

‫هّٰللا‬
ِ َ‫م ِّم ْن ِدي‬Cْ ‫مهّٰللا ُ َع ِن الَّ ِذ ْينَ لَ ْم يُقَاتِلُوْ ُك ْم فِى ال ِّدي ِْن َولَ ْم ي ُْخ ِرجُوْ ُك‬Cُ ‫اَل يَ ْن ٰهى ُك‬
‫ار ُك ْم اَ ْن تَبَرُّ وْ هُ ْم َوتُ ْق ِسطُ ْٓوا‬
َ‫اِلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن َ يُ ِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِط ْين‬

Artinya : Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang
orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu
dari kampung halamanmu. Sesungguhnya allah mencintai orang orang yang
berlaku adil.
Melihat teks teks yang ada dalam Al Qur’an di atas terlihat bahwa wajah
islam adalah agama yang mendambakan rasa damai dan menjadi penebar
kedamaian. Dalam ayat di atas juga Nampak islam yang universal. Semisal
mengakui adanya pluralitas dan tidak memaksakan kehendak dalam beragama.
Ayat ayat ini memang tidak banyak menyebut kata kata perdamaian secara
eksplesit, ayat ayat ini mengajarkan untuk senantiasa berbuat baik dan
menekankan adanya keseimbangan antara hubungan vertical dengan tuhan dan
horizontal dengan sesama manusia jika ajaran ajaran ini di lakukan dengan baik
tentu saja akan berimplikasi pada perdamaian di dunia. Perintah atau anjuran
berbuat baik kepada sesama adalah modal awal membangun perdamaian.
Perbuatan baik kepada sesama adalah pintu utama dalam mewujudkan
perdamaian. Perdamaian tidak akan tercipta dengan ke zholiman karena akan
selalu muncul perlawanan dari orang yang di zholimi

DAFTAR PUSTAKA
 Al Qur’an dan Terjemahannya
 Ichwan, Moh Nur Dan Muttakin Ahmad.2012. Agama dan
Perdamaian: Dari Potensi Menuju Aksi Yogyakarta Pasca
Sarjana Uin Sunan Kalijaga
 Lubis M Ridwan.2017. Agama Dan Perdamaian:
Landasan,,Tujuan,, Dan Realitas Kehidupan Beragama Di
Indonesia.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai