Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Islam Agama Cinta Perdamaian


Kamis, 12 Oktober 2023 | 08:00 WIB

Zainuddin Lubis
Kolomnis
Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yaitu agama yang membawa rahmat dan
kedamaian bagi seluruh alam semesta. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
senantiasa menjaga perdamaian dan menjauhi perpecahan. Untuk mewujudkan
perdamaian, kita harus senantiasa menjaga sikap toleransi dan saling menghormati antar
sesama manusia. Kita juga harus senantiasa menjauhi perilaku yang dapat menimbulkan
konflik dan perpecahan.
Naskah khutbah Jumat berikut ini berjudul: Khutbah Jumat: Islam Agama Cinta
Perdamaian. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
‫لا‬ ‫ ى ِف لْ َأ اَ ِ َو‬ ‫دل‬
‫ِ ولاَ ّص َاُة ولاَ ّسََل اُم‬،‫َ ِبَوِه ن َستْ يِ ُْنع لَىَأ مُ ُْو ِر ا ُّْن ا ولاَ ّد يِْن‬،ْ‫للِِّٰه ر َّبا ِْل عاَ ِين‬
‫ َن ِب ّي نِ َا حْْمَ ُد‬، ‫عَلَ أشَ َْر ا ْن ِب ي ء لا مُْْر سلَ ِْيَن‬ َ‫ل‬ ‫َي‬ َ‫ع‬ ‫مَل‬
‫َى ْو ْي َأ ْش ُد َأ ْن َل ٰلَه َّل َو ْح َد َل‬ ‫َت‬
‫ْي َن َم ْن َع ْح‬ ‫َح‬ ‫ْص‬ ‫َأ‬ ‫َع ٰا‬‫َل‬ ‫َّل‬ ‫َل‬ ‫ُم َّم َص َّل ُه َع‬
‫ا ِإ ِإ ا الله ه ا‬ ‫ َه‬، ‫ِإ ل َي ِم الِّد ِن‬ ‫َح ٍد ى الل ْيِه َو َس َم َو ى ِلِه َو اِب ِه َو الَّتاِبِع َو ِب ُهْم ِب ِإ َس اٍن‬
َ‫ن ب اَ َأ ا‬. ِ‫ي‬ ‫َو‬ ‫دا‬ َ‫ُد أ َّ َس ِّي ُم َح َّ ْب ر‬ ِ‫َح ُ ُمل ي‬ ‫َك ُ ْل‬
ِْ‫اْل عِْدا لْ َأ م ْ أ مَ َ ّا ْعَ دُف يَ ّيُه رَش ي‬ ُ ِ‫ن و أَ َ شَْه نَ دنَ اَ ـم ًداَع دُُهو سَ ُْو ُل ُهص ق‬.ْ ‫ل هَ ا َم لُِكا ْل قّ ْا ب‬
‫ْص ِح َه‬ ِ ْ‫ض‬ ‫ت مَ تْ َّ إ ّلِ أَو تْ مُ ْ ُم ْس مِ وُ ف قَ هل َع لو فُ ِف‬ ُ‫َق‬ ِ‫ت‬ ‫ِض‬
َْ‫ى َا ت ْسدِوُ ا ي اْلأ َر ْع د َِإ لاَ الا ح‬:‫َ َاَلا ل ُ تَ اَل‬. ْ‫َ ا َُّق اولالهَ حََق ّت اِتِه َوَل ا ُو نُ َ ا َن ل ن‬. ْ‫ا ُرون‬
‫َب‬
‫َو اْد ُعوُه َخْو ًف ا َو َطَم ًعاۚ َّن َر ْح َمَت الَّل َق ٌب َن اْلُم ْحِسِن َن‬
‫ي‬ ‫ِه ِر ي ِم‬ ‫ِإ‬

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan cinta kasih sayang. Kata Islam
sendiri berasal dari kata aslama yang berarti menyerah diri kepada Allah swt. Seorang
muslim adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah swt, dan mematuhi segala
perintah dan larangan-Nya.
Baca Juga
Islam Agama Perdamaian, Bukan Perang!

Salah satu ajaran utama Islam adalah rahmatan lil'alamin, yang berarti rahmat bagi
seluruh alam. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup damai dan berdampingan dengan
semua makhluk ciptaan Allah swt, termasuk sesama manusia, hewan, dan tumbuhan.
Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw banyak sekali mengajarkan tentang
kedamaian. Misalnya, dalam Al-Qur'an disebutkan dalam QS al-Anfal [8] ayat 61;
‫َن‬ ‫َن‬
‫َو ِا ْن َج ُحْو ا ِللَّس ْل َف اْج ْح َلَها َو َتَوَّك ْل َع َلى الّٰلِه ۗ ِا َّن ٗه ُهَو الَّسِم ْيُع اْلَعِل ْي ُم‬
‫ِم‬

Artinya; "(Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi
Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
ADVERTISEMENT

Shopee 11.11 Big Sale Instal


4.6
Menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar, pangkal ayat ini menjadi bukti bahwa
perang bukanlah tujuan. Kalau musuh cenderung kepada perdamaian, artinya ada
kelihatan tanda-tanda atau bukti-bukti bahwa musuh itu lebih suka mencari jalan damai,
hendaklah di dalam kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi itu untuk menempuh
jalan damai itu. Jalan-jalan menuju damai itu hendaklah dilapangkan, yaitu damai yang
tidak akan merugikan atau menjatuhkan muru'ah Islam.
Baca Juga
Islam Agama Cinta

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang
membawa rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, umat
muslim harus menyebarkan kedamaian dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia,
tanpa memandang agama, ras, dan suku.
Pada sisi lain, perdamaian adalah inti dari ajaran Islam. Islam adalah agama yang
mengajarkan cinta, kasih sayang, dan toleransi. Islam juga mengajarkan untuk
menghindari kekerasan dan permusuhan.
‫َخ ُا‬ ‫ْي َن‬ ‫َع ٓا َا ْن‬ ‫ًض َف َل‬ ‫ُن ًز َا‬ ‫ْم َا ٌة َخ َف ْت‬
‫َو ِا ِن ا َر ا ِم ْۢن َبْعِلَها ُشْو ا ْو ِا ْعَر ا ا ا ُج َناَح َلْي ِهَم ُّيْص ِلَحا َب ُهَم ا ُص ْلًحاۗ َو الُّص ْلُح ْي ٌر ۗ َو ْحِض َر ِت‬
‫َن َخ‬ ‫َت َف َّن َك َن‬ ‫َّۗح ْن ُت‬ ‫ْلَا‬
‫ا ْنُفُس الُّش َو ِا ْح ِسُنْو ا َو َّتُقْو ا ِا الّٰلَه ا ِب َما َتْعَم ُلْو ِبْي ًر ا‬

Artinya; "Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak
acuh, keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya.Perdamaian itu lebih
baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat
kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tidak acuh) sesungguhnya Allah
Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan". [Q.S Anfal [4] : 128].
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dari ayat ini terlihat bahwa perdamaian dalam Islam merupakan sesuatu yang dianjurkan.
Islam adalah agama yang cinta damai, dan ajarannya mendorong umatnya untuk
senantiasa hidup dalam kedamaian dan harmoni. Lebih lanjut, perdamaian ini tidak hanya
ditekankan dalam hubungan antar sesama Muslim, tetapi juga dalam hubungan antar
umat beragama dan antar bangsa.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Sejatinya, Islam mengajarkan umatnya untuk mengutamakan perdamaian dalam
menyelesaikan konflik. Jika terjadi konflik, umat Islam dianjurkan untuk berusaha
menyelesaikannya secara damai melalui dialog dan negosiasi. Kekerasan hanya boleh
dilakukan sebagai upaya terakhir ketika semua upaya damai telah gagal.
Lebih jauh, Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghormati hak asasi manusia,
termasuk hak orang-orang yang berbeda agama atau keyakinan. Umat Islam dianjurkan
untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang dari agama atau
keyakinan lain.
Sementara itu dalam Q.S al Maidah [5] ayat 32 dijelaskan bahwa Allah mengutuk keras
tindakan kekerasan, dengan ancaman neraka jahanam. Misalnya, perbuatan menghilang
nyawa orang dengan kekerasan dalam Islam tergolong dalam dosa besar, yang akan
diancam dengan neraka jahanam. Pasalnya, pembunuhan merupakan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia yang paling fundamental, yaitu hak untuk hidup.
Allah swt menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan memberikannya
berbagai macam nikmat, termasuk hak untuk hidup. Oleh karena itu, membunuh manusia
adalah perbuatan yang tidak menghargai ciptaan Allah swt dan melanggar hak asasi
manusia.
Dalam ayat tersebut juga menjelaskan bahwa memelihara kehidupan manusia adalah
perbuatan yang mulia dan akan mendapatkan pahala yang besar. Hal ini karena
memelihara kehidupan manusia berarti menjaga ciptaan Allah swt dan menghargai hak
asasi manusia
‫َف َك َا َّن ۤا َا‬ ‫َا‬ ‫ۡلَا ۡر َف َك َا َّن َق َل‬ ‫ؕ‌ َم ۡن َق َتَل َنۡفًۢس ا ِبَغۡي َنۡف َا ۡو َف َس‬
‫َما َت الَّناَس َج ِمۡيًعاؕ َو َم ۡن ۡح َياَها َم ۡح َيا الَّناَس َج ِمۡيًعا‬ ‫اٍد ِف ى ا ِض‬ ‫ِر ٍس‬

Artinya: "Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang
lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka
seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. ( Q.S al Maidah [5]: 32)
Menurut Ibnu Jarir dalam kitab Tafsir Jami’ al Bayan, [Mekkah: Dar Tarbiyah wa at-Turats,
tt], halaman 232 bahwa kekerasan dalam Islam merupakan perbuatan yang terlarang.
Jika seseorang membunuh satu jiwa yang diharamkan dengan menggunakan kekerasan,
maka sama saja dia telah membunuh semua manusia, yang kelak akan diganjar dengan
neraka jahanam.
‫أ‬ ‫آ‬
،”‫ يصلى النار كما يصلاها لو ق تل الناس ج ميًعا=”ومن حياها‬،‫ إ ن ق ات ل النفس المحرم ق تُلها‬:‫ معن ى ذ لك‬: ‫وق ال خ رون‬
‫ فقد سلم من ق تل الناس ج ميًعا‬،‫من سلم من ق تلها‬.

Artinya; "Dan orang lain berkata, maksudnya, jika seseorang membunuh jiwa yang
diharamkan, pembunuhnya akan masuk neraka sebagaimana jika dia telah membunuh
semua manusia. Dan barang siapa yang memelihara jiwa itu, maka dia telah memelihara
seluruh umat manusia dari pembunuhan."
Dalam konteks kehidupan modern, ayat tersebut dapat menjadi pedoman bagi kita untuk
menghindari segala bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal.
Kita harus senantiasa menjaga kehidupan manusia dan menghargai hak asasi manusia.
Kita juga harus menjauhi segala hal yang dapat menimbulkan konflik dan kekerasan.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Terakhir, perang bukanlah tujuan utama dari dakwah Nabi Muhammad saw. Dakwah
Islam lebih diutamakan untuk dilakukan dengan cara damai, dengan mengemukakan
argumen dan dalil-dalil agama Islam. Jika orang-orang non-Muslim dapat mendapatkan
hidayah dan mau mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa peperangan, maka itulah
yang lebih baik daripada jihad atau perang.
Dengan kata lain, perang hanya dilakukan jika terpaksa, misalnya untuk
mempertahankan diri dari serangan orang-orang non-Muslim. Namun, jika
memungkinkan, dakwah Islam hendaknya dilakukan dengan cara yang damai dan
persuasif.
Hasil dari dakwah damai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah banyak orang
yang masuk Islam tanpa peperangan. Misalnya, penduduk Madinah masuk Islam secara
damai setelah Nabi Muhammad saw berhijrah ke kota tersebut. Itu semua dilakukan
dengan damai, tanpa jalur perang.
‫ َو َتَقَّبَل ِم ْي َو ِم ْنُكْم َج ِمْيَع‬، ‫ َو َنَفَع ْي َو ِا َي اُكْم َما ِف ْيِه الَأ َي ا َو أ ل ْك اْلَحِكْي‬، ‫َب اَر َك اللُه ْي َو َل ُكْم ْي َهَذ ا اْل َيْو اْلَك ْي‬
‫ِّن‬ ‫ِم‬ ‫ِت ِّذ ِر‬ ‫ِب‬ ‫ِن‬ ‫ِم َأ ِر ِم‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
‫َف‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫َذ‬ ‫َق‬ ‫ُل‬ ‫ُق‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬
‫ ِا َّن ُه ُهَو اْلَغُفْو ُر الَّر ِح ْي ُم‬، ‫ اْسَتْغِفُر ْو ُه‬، ‫ ْو ْو ْي َه ا َو ْسَتْغِفُر اللَه ْي َو ُكْم‬، ‫ْع َم اِل َنا ِإ َّن ُه ُهَو ا َحِكْي ُم اْلَعِل ْي ُم‬
‫ِل‬ ‫ِل‬

Khutbah II
‫َا ْل ْم ُد َح ْم ًد َك َم َأ َم َر َأ ْش ُد َأ ْن َل َل َه َّل َو ْح َد ُه َل َش ْي َك َل ُه َو َأ ْش ُد َأ َّن ُم َحَّمًد ُد ُه َو َر ْو ُل ُه َو َح ُه َو َخ ُل َُه‬
. ‫ِب ْيُب ِل ْي‬ ‫ُس‬ ‫ا َعْب‬ ‫ َه‬. ‫ا ِر‬ ‫اِا ِا ا الله‬ ‫ َه‬. ‫َح ِللِه ا ا‬
‫ْل َأ‬ ‫َل ًة ًة َد‬ ‫َك َن‬ ‫َأ َأ ْص‬ ‫َن ُم َّم‬ ‫َل‬
. ‫ َص ا َد اِئ َم ِب َو اِم الَّسَمَو اِت َو ا ْر ِض ْي َن‬، ‫اللهم َص ِّل َو َس ِّل ْم َع ى َسِّيِد ا َح ٍد َو َع لَى ِلِه َو َح اِب ِه َو َم ْن ا َلُهْم ِم َن الَّتاِبِعْي َن‬
‫لا‬ ‫ْع‬
‫َو اْع َل مُْو اَأ ّم اَ َب‬.ِ‫َ وحَاَِف ظُْو ا علَىَا لطَّ عاَة‬. َ‫ُد فيَاَأ َيُّ َها َحْ ضاِرُْوَن تا َّ ُق او اّللهََ حَق َُّت قاَهِت ِو ذََُرْو اا ْل َف َو احَِشم اَ َظ َه ر َ مِْن َه ا ومَ اَ ب َطن‬:
‫ َي اَأ ُّي هَا اَّل ْيَن‬، ‫ َّن اللَه َو َم لَا ِئ َك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َل الَّن‬. ‫ َو َثَن ى َمَلاِئ َك ِة اْلُم َسِّبَحِة ِبُقْد ِس ِه‬. ‫َأ َّن اللَه َأ َم َرُكْم َأ ْم َب َد َأ َنْف ِه‬
‫ِذ‬ ‫ى ِب ِّي‬ ‫ِإ‬ ‫ِب‬ ‫ِب ٍر ِب ِس‬
‫ َو َص َّلى الله َع َلى َسِّيَد َن ا َو َمْو َلاَن ا ُم َحَّم ٍد َو َع َلى آ ِلِه َو َص ْحِبِه َو َس َّل َم‬.‫َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َل ْيِه َو َس ِّل ُمْو ا َتْس ِل ْيًم ا‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫اللهم اْغِفْر ِلْل ُمْس ِل ِم ْي َن َو اْلُم ْس ِل َم اِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َناِت َا ْل ْح َياِء ِم ْن ُهْم اْل ْمَو اِت ‪ .‬اللهم اْد َفْع َعَّنا اْل َبَلاَء َو اْلَغَلاَء‬
‫ِو‬
‫َو َو َب َء َو َش َء َو ُم َك َر َو ْل ْغ َي َو ْو َف ُم َة َو َّش َد َد َو ْل َن َم َظ َر ْن َو َم َن ْن َب َل َن َذ َخ َص ًة‬
‫اْل ا اْلَفْح ا اْل ْن ا َب الُّسُي اْل ْخَتِلَف ال اِئ ا ِمَح ‪ ،‬ا َه ِم َها ا َبَط ‪ِ ،‬م ِد ا َه ا ا‬
‫َو ِم ْن ُب ْل َد اِن اْلُم ْس ِل ِم ْي َن َع اَم ًة ‪ِ ،‬ا َّن َك َع َلى ُك َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر‬
‫ِّل‬

‫ْأ‬
‫ِعَباَد اللِه ‪ِ ،‬ا َّن اللَه َي ُم ُرُكْم اْلَعْد َو اْل ِا ْح َس اِن َو ِا ْي َتاِء ِذ ْي اْلُقْر َبى َو َي ْنَه ى َع اْلَفْحَش اِء َو اْلُم ْنَك َو اْل َبْغ ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫ِي‬ ‫ِر‬ ‫ِن‬ ‫ِب ِل‬
‫َأ‬
‫َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬ف اْذُك ُر ْو ا اللَه اْلَعِظْي َم َي ْذ ُك ُرُكْم َو َل ِذ ْك ُر اللِه ْكَب ُر‬

‫‪Zainuddin Lubis, Pegiat kajian tafsir, tinggal di Ciputat‬‬


‫‪ADVERTISEMENT‬‬

‫‪Editor: Muhammad Faizin‬‬


‫‪Kolomnis: Zainuddin Lubis‬‬
‫‪Tags‬‬
‫‪Khutbah‬‬ ‫‪Khutbah Jumat‬‬ ‫‪Naskah‬‬ ‫‪Perdamaian‬‬ ‫‪Islam‬‬

Anda mungkin juga menyukai