Anda di halaman 1dari 2

،‫ َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر وِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَن ا‬،‫َاْلـَحْم ُد ِلّلِه اَّلِذ ْي َنـْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس

َتْغِف ُر ُه‬
‫ِل‬ ‫ِدِه‬
‫ َأْش َه ُد َأْن َّال ِإَل َه ِإَّال اهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َل ُه‬،‫ َو َمْن ُيْض ْل َفاَل َه اِد َي َل ُه‬،‫َمْن َيْه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َل ُه‬
‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َعَلى َرُس ْو ِل اِهلل َنِبِّيَن ا ُمَح َّم د‬.‫َو َأْش َه ُد َأَّن ُمـَح َّم دًا َعْب ُد ُه َو َرُس وُلُه َالَنِبَّي َبْع َد ُه‬
‫َو َعَلى َاِل َه َو َاْص َح ِبَه َو َمْن َّو ااَل ُه َاَّم ا ّبْع ُد َفَياِع َبَد اِهلل ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِأَّي اَي ِبَتْق َو ى ااِهلل َح َّق ُتَق اِت ِه َفَق ْد‬
‫َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Segala pujian dan sanjungan bagi Allah SwT. pemberi pertolongan dan ampunan kepada
hamba-Nya yang mau menyapa-Nya. Kami memohon perlindungan-Nya dari kejahatan jiwa
dan keburukan amal. Dia-lah pemberi petunjuk dan yang mampu menyesatkan siapa saja
yang dikehendaki-Nya, tanpa seorang pun kuasa menolaknya. Kami bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah. Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tiada sekutu apapun bagi-Nya. Dan
kami bersaksi jua bahwasanya Muhammad saw. adalah hamba dan utusan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Hari ini sangat istimewa karena menjadi sarana kaum muslimin untuk saling bertemu
dan menyatukan komitmen untuk meningkatkan takwallah. Kita setidaknya diingatkan
untuk terus meningkatkan rasa takut kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah
dan menjauhi yang dilarang. Percayalah, dengan terus menambah kualitas takwallah
tersebut kita akan termasuk hamba yang beruntung.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Tidak sedikit orang, apabila mendengar berita kematian merasa cemas. Kematian dianggap
sebagai kejadian yang menakutkan. Kehidupan ini seolah tidak boleh berakhir. Padahal,
semua orang tahu bahwa kematian merupakan hal yang pasti (haq). Semua makhluk hidup
yang bernyawa, tanpa terkecuali, pasti akan mengakhiri kehidupannya. Allah SwT
berfirman dalam Qs Al-Ankabut ayat 57.

‫ُك ُّل َن ۡف ٖس َذ ٓاِئَق ُة ٱۡل َم ۡو ِۖت ُثَّم ِإَلۡي َن ا ُتۡر َج ُعوَن‬


Artinya: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Sebagai muslim yang taat, tentu banyak bekal yang harus dipersiapkan sebelum meniti
jalan kembali ke hadirat Allah SwT. Namun dalam kesempatan ini, kita bahas tiga hal
pokok. Pertama, tabungan amal sebaik mungkin selama di dunia. Dalam surat Al-Mulk ayat
1-2 Allah berfirman sebagai berikut:

‫َتَٰب َر َك ٱَّلِذ ي ِبَيِدِه ٱۡل ُم ۡل ُك َو ُهَو َع َلٰى ُك ِّل َش ۡي ٖء َقِد يٌر ٱَّلِذ ي َخ َلَق ٱۡل َم ۡو َت َو ٱۡل َح َيٰو َة ِلَيۡب ُلَو ُك ۡم َأُّيُك ۡم‬
‫َأۡح َس ُن َع َم ۚاٗل َو ُهَو ٱۡل َع ِزيُز ٱۡل َغ ُفوُر‬
Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun.”

Apa indikator amalan yang baik? Tidak lain adalah perbuatan yang dilakukan secara ikhlas,
istikamah, maksimal, dan sebaik-baiknya. Baik dalam interaksi vertikal kepada Allah swt
maupun secara horizontal kepada sesama manusia di muka bumi ini.

Kedua, menyiapkan amalan yang terus mengalir pahalanya. Islam mengenal amal jariyah
yang mengalir tanpa putus. Orang yang melakukan amalan jariyah semasa hidupnya akan
mendapatkan pahala meski telah meninggal. Abu Hurairah pernah bercerita dalam sebuah
hadis yang artinya, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang
saleh.” (Riwayat Muslim).

Sedangkan yang ketiga adalah berdoa agar diberikan husnul khatimah. Di antara tanda
utama husnul khatimah ialah apabila mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir
hayatnya. Menurut M. Quraish Shihab salah satu indikator khusnul khatimah adalah
“ketekunan melaksanakan tuntunan agama”. Allah swt berfirman yang artinya, “Janganlah
kamu mati mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102).

Islam mengajarkan tentang kebajikan, keimanan, amal saleh, dan akhlak mulia. Manakala
semua itu sudah dijalani, dan pada akhirnya yang bersangkutan menemui kematian, maka
peristiwa itu tidak perlu ditakutkan.

Kematian dianggap sesuatu yang biasa, lazim, atau niscaya. Kematian akan menjadi indah,
jika dalam keadaan husnul khatimah. Kehidupan seperti itulah yang dicita-citakan orang-
orang yang beriman selama hidupnya.

‫ِّذ‬
‫ َو َنَفَع ِنْي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِمَن ْاآلَي اِت َو ال ْك ِر‬، ‫ِفي اْلُق ْر آِن اْل َع ِظ ْي ِم‬ ‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم‬
.‫َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْل َعِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَساِئِر اْل ُمْس ِلِم ْي َن ِم ْن ُك ِّل َذ ْن ٍب‬ ‫ َأُقْو ُل َق ْو ِلْي‬. ‫اْلَح ِك ْي ِم‬
.‫اْل َغ ُفْو ُر الَّر ِح ْي ُم‬ ‫ ِإَّن ُه ُه َو‬،‫َفاْس َتْغ ِفُرْو ُه‬

Anda mungkin juga menyukai