Anda di halaman 1dari 10

Judul : Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Dalam arti “air
mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu
badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar
dari sungai itu.

Selain sejumlah tempat yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain, banjir juga
dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir
sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang
lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah
serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan
seperti bendungan, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap, peralatan darurat
seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah dikendalikan di Eropa
dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut, pengembalian pantai dan pula

Khutbah jum'at
ُ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْله‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ُ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫فَالَ هَا ِد‬.

‫ اما بعـد‬.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى سيدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫ يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬.‫ اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬:‫قال هللا تعالى‬.

ِ ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬.‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‬.
‫َظ ْي ًما‬

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah
Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan
kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih
diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya,
dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh
tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk
merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah
kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam
arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi
dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa
dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan
cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan
ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di
sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan
lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah
Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja
bisa meninggal dunia.

ِ ْ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َمو‬


‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan
dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

َ‫َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan
kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan
sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah
menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati.
Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum
menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita
bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َح ٰيوةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم اَيُّ ُك ْم اَحْ َسنُ َع َماًل ۗ َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َغفُوْ ۙ ُر‬ ُ ۖ ‫ك الَّ ِذيْ بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل‬
َ َ‫ك َوهُ َو ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ۙ ٌر ۨالَّ ِذيْ خَ ل‬ َ ‫تَ ٰب َر‬
1. Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan
dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

‫فَِإ َّن خَ ْي َر ْال َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ َوِإ ْن قَ َّل‬

Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu
sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas
mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita
kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita
bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita
persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik
anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW.

َ :‫ ((ِإ َذا َماتَ اِإل ْن َسانُ اِ ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قال‬
‫ص َدقَ ٍة‬ َّ ِ‫ َأ َّن النَّب‬:‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ رضي هللا عنه‬
َ ‫ي‬
‫ح يَ ْد ُعوْ لَهُ))؛ رواه مسلم‬ ٍ ِ‫صال‬َ ‫ َأوْ َولَ ٍد‬،‫ َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،‫اريَ ٍة‬
ِ ‫َج‬
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati,
maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya,
dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara
tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir
hayatnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW
bersabda:

” َ‫َخَل ْال َجنَّة‬


َ ‫” َم ْن َكانَ آ ِخ ُر َكالَ ِم ِه الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ د‬

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di
akhir hidupnya.
‫ال ” ي َُوفِّقُهُ لِ َع َم ٍل‬
َ َ‫ُول هللاِ ق‬ َ ِ‫ فَق‬. ” ُ‫قَا َل َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإ َذا َأ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد َخ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه‬
َ ‫يل َك ْيفَ يَ ْستَ ْع ِملُهُ يَا َرس‬
”‫ت‬ ِ ْ‫ح قَب َْل ْال َمو‬ ٍ ِ‫”صال‬
َ

Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah
akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau
menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum
dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus
selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan
kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah
menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

‫ني َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع‬ ِ َ ‫ني َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليا‬
ِّ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّلْ ِم‬ ِ ‫ َونَفَ َع‬،‫في القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬
ِ ‫بَا َركَ هللاُ ِلي َولَ ُك ْم‬
‫ال َعلِ ْي ُم‬.

ِ ‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر‬


‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫لي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ت َوال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬ ِ َ‫لي ه َذا َأ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬
ِ ْ‫َأقُوْ ُل قَو‬
ُ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِ ْله‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
ُ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫فَالَ هَا ِد‬.

‫ اما بعـد‬.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى سيدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫ يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬.‫ اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬:‫قال هللا تعالى‬.

ِ ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬.‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‬.
‫َظ ْي ًما‬

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah
Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan
kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih
diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya,
dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh
tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk
merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah
kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam
arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi
dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa
dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan
cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan
ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di
sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan
lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah
Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja
bisa meninggal dunia.

ِ ْ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َمو‬


‫ت‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan
dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

َ‫َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan
kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan
sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah
menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati.
Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum
menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita
bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َح ٰيوةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم اَيُّ ُك ْم اَحْ َسنُ َع َماًل ۗ َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َغفُوْ ۙ ُر‬ ُ ۖ ‫ك الَّ ِذيْ بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل‬
َ َ‫ك َوهُ َو ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ۙ ٌر ۨالَّ ِذيْ خَ ل‬ َ ‫تَ ٰب َر‬

1. Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan
dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

‫فَِإ َّن خَ ْي َر ْال َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ َوِإ ْن قَ َّل‬

Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu
sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas
mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita
kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita
bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita
persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik
anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW.
َ :‫ ((ِإ َذا َماتَ اِإل ْن َسانُ اِ ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قال‬
‫ص َدقَ ٍة‬ َّ ِ‫ َأ َّن النَّب‬:‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ رضي هللا عنه‬
َ ‫ي‬
‫ح يَ ْد ُعوْ لَهُ))؛ رواه مسلم‬ ٍ ِ‫صال‬َ ‫ َأوْ َولَ ٍد‬،‫ َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه‬،‫اريَ ٍة‬
ِ ‫َج‬
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati,
maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya,
dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara
tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir
hayatnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW
bersabda:

” َ‫َخَل ْال َجنَّة‬


َ ‫” َم ْن َكانَ آ ِخ ُر َكالَ ِم ِه الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ د‬

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di
akhir hidupnya.

‫ال ” ي َُوفِّقُهُ لِ َع َم ٍل‬


َ َ‫ُول هللاِ ق‬ َ ِ‫ فَق‬. ” ُ‫قَا َل َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإ َذا َأ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد َخ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه‬
َ ‫يل َك ْيفَ يَ ْستَ ْع ِملُهُ يَا َرس‬
”‫ت‬ ِ ْ‫ح قَب َْل ْال َمو‬ ٍ ِ‫”صال‬
َ

Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah
akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau
menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum
dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

BACA JUGA

Pengertian, Proses, dan Contoh Manajemen Risiko

Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus
selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan
kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah
menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.

‫ني َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع‬ ِ َ ‫ني َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليا‬
ِّ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّلْ ِم‬ ِ ‫ َونَفَ َع‬،‫في القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬
ِ ‫بَا َركَ هللاُ ِلي َولَ ُك ْم‬
‫ال َعلِ ْي ُم‬.

ِ ‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر‬


‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫لي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ت َوال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنَا‬ ِ َ‫لي ه َذا َأ ْستَ ْغفِ ُر هللا‬
ِ ْ‫َأقُوْ ُل قَو‬.
Contoh Cerpen Singkat Kehidupan Sehari-hari

“Tak Konsisten”

bunyi alarm begitu keras mengusik tidur agus yang begitu terlelap. Dia mengeliat menahan rasa
kantuk. Kemudian dia membuka mata secara perlahan.

“Ya Tuhan!” Agus kaget melihat jam ternyata pukul 07.oo pagi. Dia langsung menuju ke kamar
mandi, kemudia dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kantor.
Sesampainay ia di kantor, dia sudah terlambat menghadiri pertemuan yang diajukan dari jam
biasannya karena bosnya akan segera pergi keluar Negri.

“Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Agus pada bosnya yang sedang memimpin meeting.

”Iya, silahkan duduk, Gus, tapi maaf hari ini proyekmu terserah oleh Riyan.”

“Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat beberapa saat.”

“Ini bukan masalah atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional. Project itu dari
dulu saya tidak percaya sama kamu tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten. Meskipun
terlambat sebentar, ada diantara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi
maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim.” Jelas bosnya dengan tegas.

langsung seketika Agus terdiam dengan wajah yang penuh penyesalan. Setelah meeting selesai
Agus pergi menuju meja kerja.

“Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya.”

Anda mungkin juga menyukai