Anda di halaman 1dari 7

‫ َاْش َهُد َاْن اَل ِاَلَه ِااَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك‬.

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ى َج َعَل اْلَح ٰي وَة الُّد ْنَيا َلِع ًبا َو َلهًو ا َو ِزْيَنًة‬
‫ َو َاْش َهُد َاَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه اْلَم ْبُع ْو ُث ِبالَّش ِرْيَعِة‬.‫َلُه ُذ ْو الِّص َفاِت اْلَك َم اِلَّيِة‬
‫ َالَّلُهَّم َفَص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع لَى َس ِّيِد َنا َو َم ْو اَل َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى ٰا ِلِه َو َص ْح ِبِه َص اَل ًة َو‬، ‫اْلَع ِلَّيِة‬
‫ َفَياِعَباَد ِهللا! ُاْو ِص ْيُك ْم َو ِإَّي اَي ِبَتْق َو ى‬: ‫ َاَّم ا َبْعُد‬،‫َس اَل ًم ا َد اِئَم ْيِن ُم َتاَل ِزَم ْيِن ِاَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
: ‫ َاُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬. ‫ َفَقْد َقاَل ُهللا َتَع اَلى ِفى ِكتَاِبِه ْالَك ِرْيِم‬. ‫ِهللا َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن‬
‫ُقْل ِاَّن اْلٰخ ِس ِرْيَن اَّلِذ ْيَن َخ ِس ُر ْٓو ا َاْنُفَس ُهْم َو َاْهِلْيِهْم َي ْو َم اْلِقٰي َم ِۗة َااَل ٰذ ِل َك ُه َو اْلُخ ْس َر اُن‬...‫ه‬
‫اْلُم ِبْيُن‬
Alhamdulillah, puji syukur mari kita senantiasa tujukan kepada Allah swt yang
telah mencurahkan karunia nikmat Islam, iman, kesehatan, dan kesempatan
sehingga sampai dengan detik ini kita masih diberikan umur panjang dan dapat
beribadah dengan tenang. Tidak semua orang, khususnya umat Islam, mampu
beribadah dengan tenang karena situasi dan kondisi lingkungan yang tidak
mendukung untuk menjalankan tugas utama manusia di dunia.
Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu misi utama diciptakannya kita ke
dunia oleh Allah swt adalah untuk beribadah dengan menyembah-Nya. Hal ini
sudah ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56:

‫َو َم ا َخ َلْق ُت اْل ِجَّن َو اِاْلْن َس ِااَّل ِلَي ْع ُبُد ْو ِن‬


Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.”
Allohumma Sholi ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘ala Alihi Wa Ashabihi Ajma’in.
Sholawat serta salam juga selalu kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi
agung Muhammad SAW, sahabat dan keluarganya, karena sebagai fatsoen dan
sunnah bahwa Allah SWT dan para malaikatnya pun bersholawat kepada-Nya.
Semoga shawalat kita sebagai umatnya akan membuka pintu syafaat dan
keberkahan. Amiin Yarobbal alamin
Selanjutnya pada kesempatan mulia ini, khatib mengajak kepada seluruh
jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Selain sebagai
kewajiban dan rukun di dalam khutbah Jumat yang tak boleh ditinggalkan,
wasiat takwa dan ketakwaan itu sendiri menjadi modal penting dalam
mengarungi kehidupan kita di dunia. Takwa sendiri didefinisikan sebagai:

‫اْم ِتَث اُل َأَو اِم ِر ِهللا َو اْج ِتَن اِب َن َو اِه ْي ِه ِس ًّر ا َو َع اَل ِنَّي ًة َظ اِه ًر ا َو َباِط ًن ا‬

Yakni kita melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-
Nya. Baik dalam keadaan sunyi ataupun ramai, secara lahir maupun batin, dan
dilihat orang lain maupun tidak dilihat sama sekali.
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah

Manusia Terbaik Adalah Manusia yang Tambah Usia Tambah Pula


Kebaikannya
Perihal umur manusia, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita sebagaimana
tersebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam al-Tirmidzi dari Abu Bakrah:

.‫ َم ْن َطاَل ُع ْم ُر ُه َو َح ُسَن َع َم ُلُه‬: ‫ َأُّي الَّناِس َخ ْيٌر؟ قَاَل‬:‫ِإَّن َر ُج ًال قَاَل َيا َر ُسْو َل ِهللا‬

“Bahwa seseorang bertanya: Ya Rasulallah Siapakah manusia terbaik? Beliau


menjawab: Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya.”

Demikianlah ajaran Islam, bahwa terkait pertambahan umur kita, yang menjadi
tolok ukur untuk menilai kualitasnya adalah kebaikan perbuatan kita. Artinya,
semakin baik perbuatan kita maka semakin baik dan bermanfaat pertambahan
umur kita dan menjadikan kita orang yang baik bahkan terbaik.

Terhadap nikmat panjang umur inilah, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam
kitabnya yang sangat populer, Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn, Juz ke-4 mengatakan bahwa:
.‫اَل ِخ َفاَء ِبِش َّد ِة اْلَح اَج ِة ِإَلى الِّص َّح ِة َو اْلُقَّو ِة َو ِإَلى ُطْو ِل اْلُع ْم ِر ِإْذ اَل َيِتُّم ِع ْلٌم َو َع َم ٌل ِإاَّل ِبِهَم ا‬

Artinya: “Tidaklah samar, yakni sangat jelas bahwa manusia sangat butuh
kesehatan dan kekuatan serta panjangnya umur; karena tiadalah sempurna
suatu ilmu dan amal kecuali dengan keduanya (kesehatan dan kekuatan plus
umur panjang)”

Sungguhpun begitu, kita sadari bahwa dalam realitas kehidupan ini, tentu saja
manusia itu beraneka macam dalam menghadapi pertambahan umurnya. Ada di
antara mereka yang menghabiskan waktu malam atau siangnya untuk mentaati
Allah SWT dan mencari keridaan-Nya. Mereka senantiasa berlaku jujur, baik
kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Dengan demikian mereka telah
menyelamatkan diri mereka dari kehancuran dan siksa. Ia benar-benar menjadi
manusia yang bebas merenung, berpikir dan berkehendak dalam suatu
kebaikan. Ia tidak akan menerima apapun, apalagi hasil dari suap-menyuap,
korupsi, gratifikasi, dsb, untuk dirinya dan keluarganya, kecuali ia
mengutamakan kenikmatan yang kekal abadi, yaitu surga, dan keridhaan Ilahi.

Sebaliknya, banyak orang yang menghabiskan waktu malam dan siang mereka
dengan bergelimang dalam kemaksiatan dan melanggar perintah-perintah Allah,
bahkan dalam semua sisi kehidupannya, baik terkait dengan ranah pribadi
maupun ranah publik. Dengan begitu, ia telah benar-benar menghancurkan
dirinya. Ia mendapatkan penderitaan di dunia, termasuk kedamaian jiwanya,
dan siksa yang pedih di akhirat. Karena ia telah menjadi budak syahwat, hawa
nafsu dan setan yang menggoda dan menyeretnya ke dalam kesesatan,
kemaksiatan. Dua realita inilah yang diisyaratkan dalam hadis Abu Malik al-
Haris al-Asy‘ari ra, ia berkata:

‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا‬، ‫ َو اْلَح ْم ُد ِ ِهلل َتْم ُأَل اْلِم ْيَز اَن‬، ‫ َالُّطُهْو ُر َش ْطُر ْاِإل ْيَم اِن‬:‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا ﷺ‬
‫ َو الَّص َد َقُة‬،‫ َو الَّص َالُة ُنْو ٌر‬،‫َو اْلَح ْم ُد ِ ِهلل َتْم ۤأَل ِن (َأْو َتْم ُأَل) َم ا َبْيَن الَّس َم اَو اِت َو ْاَألْر ِض‬
،‫ َفَباِئٌع َنْفَس ُه‬، ‫ ُك ُّل الَّناِس َيْغ ُد ْو‬. ‫ َو اْلُقْر َء اُن ُحَّج ٌة َلَك َأْو َع َلْيَك‬، ‫ َو الَّصْبُر ِض َياٌء‬، ‫ُبْر َهاٌن‬
) ‫َفُم ْع ِتُقَها َأْو ُم ْو ِبُقَها (َر َو اُه ُم ْس ِلٌم‬
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: “Bersuci itu bagian dari iman, ucapan
Alhamdulillâh memperberat timbangan (kebaikan), ucapan Subhanallah dan
ucapan Alhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah
nur (cahaya), shadaqah adalah burhan “bukti nyata”, sabar adalah pelita dan Al-
Qur’an adalah “hujjah” argumen yang membela atau menuntutmu. Semua orang
berusaha. Ia pertaruhkan (menjual) dirinya. Apakah ia akan membebaskan
dirinya ataupun menghancurkannya.” (HR. Muslim, hadis no. 223)

Marilah kita perhatian apa yang dimaksud dalam hadis di atas bahwa “Setiap
manusia pergi menjual dirinya. Apakah ia akan membebaskan dirinya ataupun
menghancurkannya”. Hadis tersebut memberikan penjelasan kepada kita,
bahwa barangsiapa yang berusaha mentaati Allah, maka ia telah menjual
dirinya untuk Allah dan membebaskan dirinya dari siksaan yang pedih. Namun,
sebaliknya, barangsiapa yang melakukan kemaksiatan, maka ia telah menjual
dirinya kepada sebuah kehinaan dan mencampakkan dirinya ke dalam lembah
perbuatan dosa yang mengundang murka dan siksa Allah SWT. Firman Allah
Taala:

‫﴾ َو َقْد َخ اَب َم ْن‬٩﴿ ‫﴾ َقْد َاْفَلَح َم ْن َز ّٰك ىَهۖا‬٨﴿‫﴾ َفَاْلَهَم َها ُفُجْو َر َها َو َتْقٰو ىَها‬٧﴿ ‫وَنْفٍس َّو َم ا َس ّٰو ىَهۖا‬
﴾١٠﴿ ‫َد ّٰس ىَهۗا‬

Artinya: “dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya, lalu Dia mengilhamkan
kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang
menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (QS. al-Syam
[91]: 7-10)

Dengan kata lain, orang yang mensucikan dirinya dengan senantiasa mentaati
Allah akan beruntung, sebaliknya orang yang senantiasa melakukan maksiat
akan merugi. Jika demikian, ketaatan merupakan penyuci jiwa dan akan
membawanya kepada tingkatan yang lebih tinggi, sedangkan kemaksiatan
hanyalah memperdaya dan mengekang jiwa dan membawanya kepada
tingkatan yang rendah.

Oleh karena itu, seiring dengan semakin bertambahnya umur kita pada satu sisi,
dan semakin berkurangnya jatah umur kita pada sisi yang lain, maka marilah
kita maksimalkan umur kita ini dengan penuh kebaikan, yakni amal saleh. Allah
SWT mengingatkan kita, dalam firman-Nya:

﴾١٥﴿ ‫ُقْل ِاَّن اْلٰخ ِس ِر ْيَن اَّلِذ ْيَن َخ ِس ُر ْٓو ا َاْنُفَس ُهْم َو َاْهِلْيِهْم َيْو َم اْلِقٰي َم ِۗة َااَل ٰذ ِلَك ُهَو اْلُخ ْس َر اُن اْلُم ِبْيُن‬...

Artinya: “...Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang


yang merugikan diri sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah, yang
demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. al-Zumar [39]: 15)

Semoga kita dalam melalui perjalanan hidup ke depan dapat memaksimalkan


umur kita dengan penuh kebaikan, sehingga mengantarkan kita kepada
keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, meraih ridha Allah SWT.
Amin.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikianlah khotbah singkat kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan
renungan yang mendalam, bagi kita semua amin.
‫ِّذ‬ ‫َأْل‬
‫بَاَر َك ُهللا ِلْى َو َلُك ْم ِفى اْلُقْر آِن اْل َع ِظ ْي ِم ‪َ .‬و َنَفَع نِي َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِمَن ا يَاِت َو ال ْك ِر‬
‫اْلَح ِك ْي ِم ‪َ ،‬و َت َق َّبْل ِم ّنِى َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه ِإَّن ُه ُه َو الَّسِمْيُع ْالَع ِلْي ُم‪َ .‬أُق ْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا‬
‫اْلَع ِظ ْي َم ِلْي وَلُك ْم َو ِلَساِئِر اْلُمْس ِلِم ْي َن ‪َ .‬فاْس َتْغ ِفُرْو ُه ِم ْن ُك ِّل َذ ْن ٍب‪ِ ،‬إَّن ُه ُه َو اْل َغ ُفْو ُر الَّر ِح ْي ُم‬

‫‪KHUTBAH II‬‬
‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَمَر َن ا ِبْاِالِّت َح اِد َو ْاِالْع ِتَص اِم ِبَح ْب ِل ِهللا اْل َم ِتْي ِن ‪َ .‬أْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬
‫َو ْح َد ُه َالَش ِر ْي َك َلُه‪ِ ،‬إَّياُه َن ْع ُبُد َو ِإَّي ُاه َن ْس َت ِعْيُن ‪َ .‬و َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‪َ ،‬اْلَم ْبُعْو ُث‬
‫‪َ.‬ر ْح َم ًة ِلْل َع اَلِم ْي َن ‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َسِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َمِع ْي َن‬

‫َأَّما َب ْع ُد ‪َ ،‬فَي ا ِع َب اَد ِهللا ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْل ُم َّت ُقْو َن ‪َ ،‬و َأُح ُّث ُك ْم َع َلى‬
‫‪َ،‬ط اَعِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْر ًح ُمْو َن‬
‫‪ِ.‬إَّن َهللا َو َم َالِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬ي اَأُّيهَا اَّلِذ ْي َن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‬
‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت َو اْلُمْس ِلِم ْي َن َو اْل ُمْس ِلَماِت َاَالْح َي اِء ِم ْن ُهْم َو اَاْلْم َو اْت ِإَّن َك‬
‫َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت‬
‫الَّلُهَّم ِإَّن ا َن ُعوُذ ِبَك ِم ْن اْل َه ِّم َو اْلَح َز ِن َو َن ُعوُذ ِبَك ِم ْن اْل َع ْج ِز َو اْل َك َس ِل َو َن ُعوُذ ِبَك ِم ْن‬
‫اْلُجْب ِن َو اْل ُبْخ ِل َو َن ُعوُذ ِبَك ِم ْن َغ َلَبِة الَّد ْي ِن َو َقْه ِر الِّر َج اِل َر َّب َن ا آِتَن ا ِفي الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفي‬
‫اآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر‬
‫ِع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ْأُمُر ُك ْم ِباْل َع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإيَت آِئ ِذي اْلُقْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن اْلَفْح َش آِء‬
‫َو اْل ُمنَك ِر َو اْل َب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُروا َهللا اْل َع ِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْد ُعْو ُه َي ْس َت ِج ْب‬
‫َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai