Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PAI

TEKS CERAMAH, KULTUM, KUTBAH


JUM’AT, DAN KUTBAH IDUL FITRI DAN IDUL
ADHA

DISUSUN OLEH :

SATRIO HERMAWAN

KELAS 11 IIS 5

SMAN 3 SUMBAWA BESAR

i
**CERAMAH**
Sabar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Allah Swt. selalu menghendaki umat-Nya untuk berlaku sabar dan lapang dada dalam
melakukan segala hal. Sabar merupakan kata serapan bahasa Arab yang bermakna
menahan diri. Perilaku sabar akan mudah diterapkan jika Anda memahami makna dan
hikmah yang diperoleh atas amalan sabar. Maka itu, mulailah sedari dini untuk
membiasakan diri menerapkan sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku sabar dapat diterapkan dengan sadar bahwa ternyata kehidupan dunia tidak
terlepas dari bermacam cobaan. Namun, pada hakikatnya Allah sedang menguji umat-Nya
apakah bisa melalui sebuah ujian dengan sabar atau tidak. Untuk itu, marilah bertindak
sabar selagi masih diberi kesempatan hidup di dunia.

Waalaikumussalam warahmatullahi wabaarakatuh.

ii
KULTUM

. Teks Kultum Singkat Menarik Tentang Sedekah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang sedekah menurut ajaran Islam.

Sedekah merupakan salah satu ibadah yang sangat ditekankan dalam Islam.

Sedekah berasal dari kata “sadaqah” yang berarti memberi atau mengeluarkan harta
untuk kepentingan orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Sedekah bukan hanya berupa harta, namun juga bisa berupa tenaga, pikiran, atau
waktu.

Allah Swt. berfirman dalam Alquran,

“Dan apa yang kamu berikan sebagai sedekah adalah untuk dirimu sendiri, sedang
kamu tidak memberikan melainkan karena mencari keridhaan Allah.” (QS. Al-Baqarah: 272)

Sedekah memiliki banyak manfaat, di antaranya mendapatkan pahala dari Allah Swt.,
membersihkan harta dari sifat kikir dan pelit, serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian
terhadap sesama

iii
KUTBAH JUM’AT
BEKAL SEBELUM KEMATIAN
Khutbah Pertama

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َوَر ْح َم ُة ِهللا َوَبَر َك اُتُه‬

‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن‬،‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َوِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬
‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُدُه َوَر ُسْو ُه‬.‫ُيْض ِلْلهُ َفَال َهاِدَي َلُه‬.
‫ُل‬

‫ اما بعـد‬. ‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى سيدنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َوَص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن‬

‫ َيا َأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫ َاُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬:‫قال هللا تعالى‬.

‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َوَيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َوَر ُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا‬.‫َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو ُقْو ُلْو ا َقْو ًال َسِد ْيًدا‬
‫َع ِظ ْيًم ا‬.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan
hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang
Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan
hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih
diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya,
dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh
tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk
merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian,
marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa
dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap
situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya.
Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi
dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan
menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

1
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di
sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah
berjalan lebih dari setahun. Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara
mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau
di mana saja bisa meninggal dunia.

‫ُك ُّل َنْفٍس َذ ۤا ِٕىَقُة اْلَم ْو ِت‬

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan
dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

‫َكْيَف َتْكُفُرْو َن ِباِهّٰلل َو ُكْنُتْم َاْمَو اًتا َفَاْح َياُك ْۚم ُثَّم ُيِم ْيُتُك ْم ُثَّم ُيْح ِيْيُك ْم ُثَّم ِاَلْيِه ُتْر َج ُعْو َن‬

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan
kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan
sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah
menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati.
Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum
menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan
kita bahas pada kesempatan berharga ini.

Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

‫َتٰب َر َك اَّلِذ ْي َيِدِه اْلُم ْلُۖك َو ُهَو َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌۙر ۨ اَّلِذ ْي َخ َلَق اْل ْو َت َو اْلَح ٰيوَة ِلَيْبُلَو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َس ُن َع ۗاًل َو ُهَو اْلَع ْيُز اْلَغ ُفْو ُۙر‬
‫ِز‬ ‫َم‬ ‫َم‬ ‫ِب‬

1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

2
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu
dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

‫َفِإَّن َخْيَر اْلَع َمِل َأْد َوُم ُه َوِإْن َقَّل‬

Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu
sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas
mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita
kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita
bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita
persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik
anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW.

‫ َص َد َقٍة‬:‫ ((ِإَذ ا َم اَت اِإل ْنَس اُن ِاْنَقَطَع َع ْنُه َع َم ُلُه ِإاَّل ِم ْن َثاَل َثٍة‬:‫ َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َوَس َّلَم قال‬:‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة رضي هللا عنه‬
‫ َأْو َو َلٍد َص اِلٍح َيْدُع ْو َلُه))؛ رواه مسلم‬،‫ َأْو ِع ْلٍم ُيْنَتَفُع ِبِه‬، ‫َج اِرَيٍة‬

Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia
mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil
manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara
tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir
hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW
bersabda:

” ‫” َم ْن َك اَن آِخ ُر َكَالِمِه َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َد َخ َل اْلَج َّنَة‬

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk
Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di
akhir hidupnya.

‫ َفِقيَل َكْيَف َيْسَتْع ِم ُلُه َيا َر ُسوَل ِهللا َقاَل ” ُيَو ِّفُقُه ِلَع َم ٍل‬. ” ‫َقاَل َر ُسوُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإَذ ا َأَر اَد ُهللا ِبَع ْبٍد َخ ْيًر ا اْسَتْع َم َلُه‬
”‫”َص اِلٍح َقْبَل اْلَم ْو ِت‬

Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka
Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal?
beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih
sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

3
‫‪Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus‬‬
‫‪selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.‬‬

‫‪Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan‬‬
‫‪kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah‬‬
‫‪menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.‬‬

‫َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم فِي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم ‪َ ،‬و َنَفَع نِي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآليَاِت َو الِّذْك ِر الَحِكْيِم َو َتَقَّبْل ِم نِّي َوِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُهَ ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع‬
‫‪.‬الَعِلْيُم‬

‫‪َ.‬أُقْو ُل َقْو لِي هَذ ا َأْسَتْغ ِفُر َهللا لِي َو َلُك ْم َوِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو الُم ْس ِلَم اِت َو الُم ْؤ ِمِنْيَن َو الُم ْؤ ِم َناِت َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫اْلَحْم ُد ِهلِل اَّلِذ ْي ِبِنْع َم ِتِه َتِتُّم الَّصاِلَح اُت ‪َ ،‬و ِبَفْض ِلِه َتَتَنَّز ُل اْلَخْيَر اُت َو اْلَبَر َك اُت ‪َ ،‬و ِبَتْو ِفْيِقِه َتَتَح َّقُق اْلَم َقاِص ُد َو اْلَغاَياُت ‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه‬
‫ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأْن ُمَحَّم ًدا َع ْبُدُه َوَر ُسْو ُلُه اَل َنِبَّي َبْع َد ُه‪ .‬اللهم َص ِّل َوَس ِّلْم َوَباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه‬
‫َوَص ْح ِبِه الُمَج اِهِد ْيَن الَّطاِهِرْيَن ‪َ .‬أَّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا آُّيَها الَح اِض ُرْو َن ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِإَّياَي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن ‪َ .‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن‬
‫‪.‬آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن ‪َ ،‬و َتَزَّوُدوا َفِإَّن َخْيَر الَّز اِد الَّتْقَو ى‬

‫أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‪ .‬بسم هللا الرحمن الرحيم‪ .‬إَّن َهللا ومالئكَتُه يصُّلوَن على النِبِّي َيا أُّيَها الذيَن ءاَم نوا َص ُّلوا عليِه‬
‫وَس ّلموا َتْسليًم ا‬

‫الّلـُهَّم َص ّل على سّيِد نا محَّمٍد وعلى ءاِل سّيِد نا محَّمٍد كَم ا صّليَت على سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيم وباِرْك على‬
‫‪.‬سّيِد نا محَّمٍد وعلى ءاِل سّيِد نا محَّمٍد كَم ا باَر ْك َت على سّيِد نا إبراهيَم وعلى ءاِل سّيِد نا إبراهيَم إّنَك حميٌد مجيٌد‬

‫‪َ.‬الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت ‪َ ،‬و اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت ْاَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو ْاَألْمَو اِت‪ِ ،‬إَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُمِج ْيُب الّد َع َو اِت‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َلَنا ُذُنْو َبَنا َو ُذ ُنْو َب َو اِلَدْيَنا َو اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَياَنا‬

‫‪4‬‬
‫‪KUTBAH IDUL FITRI‬‬
‫‪Istiqamah Kembali Mengenal Allah‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫ُهللا َأْك َبُر (×‪ُ )٣‬هللا َأْك َبُر (×‪ُ )٣‬هللا َأْك َبُر (×‪َ )٣‬و ِهّٰلِل ْالَحْم ُد‬

‫ُهللا َأْك َبُر َك ِبْيًر ا‪َ ،‬و الَحْم ُد ِهّٰلِل َك ِثْيًرا َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْياًل َالِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه َص َدَق َو ْع َد ُه َو َنَصَر َع ْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم‬

‫اَألْح َزاَب َو ْح َد ُه اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو اَل َنْعُبُد ِإَّال ِإّيَاُه ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن َو َلْو َك ِرَه الكَاِفُرْو َن‬

‫الَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َح َّر َم الِّص يَاَم َأّيَاَم اَألْع يَاِد ِض َياَفًة ِلِع بَاِدِه الَّصاِلِح ْيَن ‪َ .‬أْش َهُد َأْن َالِإٰل َه ِإَّالُهللا‬

‫َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه اَّلِذ ْي َجَعَل الَّج َّنَة ِلْلُم َّتِقْيَن َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا َو َم ْو َالَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه‬

‫َوَر ُسْو ُلُه االَّد اِع ْي ِإلَى الِّص َر اِط الُم ْسَتِقْيِم ‪ .‬الّٰل ُهَّم َص ِّل َوَس ِّلْم َو بَاِرْك َعلَى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ـٍد َو َع َلى‬

‫آِلِه َو َأْص حَاِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم الِّدْيَن‬

‫َأَّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيآَأُّيَهاالُم ْؤ ِم ُنْو َن ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز الُم َّتُقْو َن ‪َ .‬و اَّتُقْو ا َهللا َح َّق‬

‫ُتقَاِتِه َو َالَتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن ‪ .‬قال هللا تعالى‬

‫َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفا ِفْطَر َت ِهَّللا اَّلِتي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَها اَل َتْبِد يَل ِلَخ ْلِق ِهَّللا َذ ِلَك‬

‫الِّديُن اْلَقِّيُم َو َلِكَّن َأْكَثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم ون‬

‫‪Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Alhamdulillah, syukur yang tiada terkira kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wata'ala‬‬
‫‪sebab atas ridha dan rahmat-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini untuk menunaikan‬‬
‫‪rangkaian ibadah sholat Idul Fitri sembari kita mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil‬‬
‫‪sebagai pengakuan kita akan kebesaran-Nya.‬‬

‫‪Saat ini juga kita patut bergembira karena selama bulan puasa kita diberi kesempatan untuk‬‬
‫‪menambah pundi-pundi pahala, juga menghapus dosa-dosa kita. Semoga semuanya‬‬
‫‪membuahkan hasil yang maksimal.‬‬

‫‪5‬‬
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,

‫َم ْن َص اَم َر َم َض اَن ِإيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذْنِبِه‬

"Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu."

Atas karunia besar ini, sudah seyogianya kita senantiasa terus-menerus berupaya sepenuh hati
meningkatkan ketakwaan dalam diri kita dengan menjalankan segala perintah Allah subhanahu
wata'ala dan menjauhi larangan-Nya.

‫ ُهللا َأْك َبُر َوِهّٰلِل ْالَحْم ُد‬،‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Idul Fitri sering dimaknai sebagai hari raya sekaligus pertanda berakhirnya ibadah puasa
Ramadhan. Dalam budaya Nusantara ini ia lebih masyhur dengan istilah lebaran
(terselesaikan). Dalam kamus Al-Ma'any Idul Fitri dimaknai sebagai,

‫َالَيْو ُم ْاألَّوُل اَّلِذ ي َيْبَد ُأ ِبِه اإلْفَطاُر ِللَّصاِئِم ْيَن‬

"Hari pertama bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan mulai kembali berbuka dengan
makan dan minum seperti di hari-hari biasa."

Selain itu ada juga yang memaknai Idul Fitri dengan 'kembali suci atau terbebas dari dosa'.
Makna ini disandarkan pada hadits tentang keutamaan dihapusnya dosa bagi orang yang
berpuasa.

Tiga makna di atas tentu tidaklah keliru, namun pada kesempatan yang berbahagia ini khatib
ingin mengajak menyelami makna fitrah dalam Al-Qur'an.

Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allah subhanahu wata'ala memerintahkan dalam Al-Qur'an agar menghadapkan wajah kita
kepada agama yang lurus sebagai fitrah kehambaan kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:

‫َفَأِقْم َو ْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفا ِفْطَر َت ِهَّللا اَّلِتي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَها اَل َتْبِد يَل ِلَخ ْلِق ِهَّللا َذ ِلَك‬

‫الِّديُن اْلَقِّيُم َو َلِكَّن َأْكَثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم وَن‬

Artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan
pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
(QS. Ar-Rum: 30).

Imam Al-Qurthubi menafsirkan "fitratallah" sebagai fitrah agama. Adapun maksud dari lafaz
"hanifan" itu adalah lurus dan jauh dari agama-agama yang menyimpang.

6
Dengan demikian, maksud dari ayat tersebut adalah Allah menyuruh Rasulullah beserta
umatnya untuk menghadapkan serta menegakkan wajahnya (tidak menengok ke kanan dan ke
kiri) pada agama Allah (Islam). Karena pada dasarnya setiap anak yang masih berada dalam
kandungan ibunya, mereka sudah mengakui ketuhanan Allah (baik kedua orang tuanya
Muslim atau non-Muslim).

Dalam kata lain, Idul Fitri adalah konsep kehambaan yang mengantarkan kita untuk kembali
mengenal Allah subhanahu wata'ala. Bukankah tanpa kita sadari bahwa Ramadhan yang telah
berlalu mengantarkan sekaligus mengajarkan kita untuk kembali mengenal Allah melalui
beragam ibadah; kenal kembali kepada Allah melalui puasa, qiyamullail, sholat berjamaah,
membaca al-Qur'an, sedekah, memberi buka puasa dan lain-lain, yang kesemuanya tidak bisa
kita lakoni kecuali di bulan Ramadhan.

Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Jika Ramadhan telah mengajarkan kita untuk mengenal Allah, maka Idul Fitri ibarat puncak
tujuan bahwa kita betul-betul diharapkan sudah kembali mengenal Allah. Setelah kita
mengenal Allah, tugas terbesar saat ini adalah bagaimana cara merawatnya, jangan sampai kita
hanya mengenal Allah hanya saat Ramadhan saja, sebagaimana yang disampaikan oleh
seorang ulama saleh terdahulu yaitu Bisyr Al-Hafi,

‫ِبْئَس الَقْو ُم َال َيْع ِرُفْو َن َهللا َح ًّقا ِإَّال ِفي َشْهِر َر َم َض اَن ِإَّن الَّصاِلَح اَّلِذ ي َيَتَع َّبُد َو َيْج َتِه ُد‬

‫الَّسَنَة ُك َّلَها‬

"Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah di bulan Ramadhan saja. Ingat, orang yang
saleh yang sejati adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh sepanjang tahun" (Lathaif
Al-Ma'arif, h. 390).

Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Lalu bagaimana agar kita tetap istiqamah mengenal Allah pasca Ramadhan?

Pertama, berdoa agar hati kita tetap istiqamah dan tidak mudah berubah. Di antara doanya,

‫َيا ُم َقِّلَب اْلُقُلوِب َثِّبْت َقْلِبى َع َلى ِد يِنَك‬

"Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)"
(HR at-Tirmidzi).

Kedua, berkumpul dengan orang-orang yang saleh yang mengantarkan pada kebaikan.

‫َو اْص ِبْر َنْفَس َك َم َع اَّلِذ يَن َيْدُع وَن َر َّبُهْم ِباْلَغَداِة َو اْلَعِش ِّي ُيِريُد وَن َو ْج َهُه‬

"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan
senja hari dengan mengharap wajah-Nya." (QS al-Kahfi: 28).

Ayat ini menyimpan makna agar kita senantiasa bersama orang-orang yang saleh sebab
membersamai mereka bukan hanya bisa menenangkan hati namun juga mendorong diri untuk
selalu berbuat baik.

7
‫‪Ketiga, berusaha beribadah terus-menerus walaupun hanya sedikit, sebagaimana sabda‬‬
‫‪Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,‬‬

‫َأَح ُّب اَألْع َم اِل ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى َأْد َوُمَها َوِإْن َقَّل‬

‫‪Artinya, "Amalan yang paling dicintai di sisi Allah ta'ala adalah amalan yang dilakukan secara‬‬
‫‪terus-menrus (dawam) walau jumlahnya sedikit." (Muttafaqun 'Alaih).‬‬

‫‪Barangkali menjaga terus amalan kita sebagaimana saat di bulan Ramadhan, seperti shalat‬‬
‫‪malam, berjamaah di masjid, dan baca al-Qur'an, adalah perkara yang sulit. Namun teruslah‬‬
‫‪berusaha secara maksimal, walaupun nanti intensitasnya berkurang yang penting bisa rutin dan‬‬
‫‪tetap dijaga.‬‬

‫ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‪َ ،‬و ُهللا َأْك َبُر‪ُ ،‬هللا َأْك َبُر َوِهّٰلِل ْالَحْم ُد‬

‫‪Jamaah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Demikianlah khutbah Idul Fitri tahun 1443 H, semoga Allah subahanahu wa ta'ala menerima‬‬
‫‪semua amal ibadah Ramadan kita. Semoga Allah subahanahu wa ta'ala memberikan kekuatan‬‬
‫‪lahir dan batin kepada kita sehingga tugas-tugas yang telah diamanahkan kepada kita dapat‬‬
‫‪dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin ya rabbal 'alamain.‬‬

‫جعلنا هللا وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين كل عام وأنتم بخير‪ .‬آمين‬

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫َوَس اِرُع ْو ا ِإَلى َم ْغ ِفَرٍة ِم ْن َر ِّبُك ْم َوَج َّنٍة َع ْر ُض َها الَّسَم َو اُت َو اَأْلْر ُض ُأِع َّد ْت ِلْلُم َّتِقْيَن ‪َ .‬و ُقْل َّرِّب اْغ ِفْر واْر َح م َو َأْنَت َخْيُرالَّراِح ِم ْيَن‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ُهللا َاْك َبُر (‪ُ )×٣‬هللا َاْك َبُر (‪ُ )×٤‬هللا َاْك َبُر كبيًر ا َو ْالَحْم ُد ِهلل َك ِثْيًر ا َو ُسْبَح اَن هللا ُبْك َر ًة َو َأْص ْيًال َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َاْك َبْر ُهللا َاْك َبْر َوِهلل‬
‫ْالَحْم ُد‬

‫َاْلَحْم ُد ِهّٰلِل اَّلذي َو َكَفى‪َ ،‬و ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد اْلُم ْص َطَفى‪َ ،‬و َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل الِّص ْد ِق اْلَو َفا‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَّل إٰل َه ِإاَّل‬
‫ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َوَر ُسْو ُه‬
‫ُل‬

‫َأَّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَعِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم ‪َ ،‬أَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة‬
‫َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِرْيِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َوَس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‪َ ،‬الّٰل ُهَّم َص ِّل‬
‫َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َوَباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى‬
‫آِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد ‪َ .‬الّٰل ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
‫َو اْلُم ْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَأْلْمَو اِت ‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء َو اْلَغاَل َء َو اْلَوَباَء َو اْلَفْح َشاَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي‬
‫َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّش َداِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخاَّص ًة َوِم ْن ُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َع َلى ُك ِّل‬
‫َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬

‫ِعَباَد ِهللا‪ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر َبى وَيْنَهى َع ِن الَفْح َشاِء َو اْلُم ْنَك ِر َو الَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪.‬‬
‫َفاذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا‬

‫‪8‬‬
KUTBAH IDUL ADHA
Khutbah Idul Adha 2023 #1: Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

Khutbah I

‫ ُهللَا َأْك َبْر َك ِبْيًرا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا َو ُسْبَحاَن ِهللا ُبْك َر ًة‬.‫ ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر‬.‫ ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر‬.‫ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر‬
‫ ُهللَا َأْك َبُر َوِهلل‬،‫ َالِإلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ َصَدَق َو ْع َد ُه َو َنَص َر َع ْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَأْلْح َزاَب َو ْح َد ُه‬،‫ اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه‬،‫َو َأِص ْيًال‬
‫ْالَح ْم ُد‬.

.‫ َاْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َجَعَل َلَنا ِع ْيَد اْلِفْط ِر َو ْاَألْض َح ى‬.‫ َاْلَح ْم ُد ِهلل اًّلِذ ْي َأَم َر َنا ِبالَّتْقَو ى َو َنَهاَنا َع ِن اِّتَباِع اْلَهَو ى‬.‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َأَم اَت َو َأْح َيى‬
‫ َو َص َّلى ُهللا‬.‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َو َم ْن ُيْنِكْر ُه َفَقْد َض َّل َض َالًال َبِع يًدا‬،‫َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا ِنْع َم اْلَوِكيل َو ِنْع َم اْلَم ْو َلى‬
‫ َو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل‬،‫ ِإْن ُهَو ِإَّال َو ْح ٌي ُيْو َح ى‬،‫ اَّلِذ ْي َال َيْنِط ُق َع ْن اْلَهَو ى‬،‫ ُمَح َّمٍد َنِبِّي اْلُهَدى‬،‫َع َلى َس ِّيِد َنا َو َح ِبْيِبَنا اْلُم ْص َطَفى‬
‫ ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِتِه َلَع َّلُك ْم‬،‫ َفَياأُّيَها اِإل ْخ َو ان‬:‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫ َالَّلُهَّم اْج َع ْلَنا ِمَّم ْن ِاَّتَبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم اْلَج َز ا‬.‫الِّصدِق َو اْلَو َفا‬
‫ َفَص ِّل ِلَرِّبَك‬. ‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيْم ِإَّنا َأْع َطْيَناَك اْلَك ْو َثَر‬،‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن اَّلشْيَطاِن الَّر ِج ْيم‬: ‫ َقاَل ُهللا َتَع الَى ِفي ْالُقْر اِن ْالَك ِريْم‬، ‫ُتْفِلُحْو ْن‬
‫ َصَدَق ُهللا الَعِظ يْم‬.‫ ِإَّن َشاِنَئَك ُهَو اَأْلْبَتُر‬. ‫َو اْنَح ْر‬

Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh,

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan alam semesta, yang telah menganugerahkan berjuta kenikmatan
kepada kita di antaranya adalah kenikmatan ber-Idul Adha.

Idul Adha mengajarkan kepada kita bagaimana berani berkorban dengan apa yang kita punya
untuk membatu orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita. Di antaranya adalah dengan
ibadah kurban yang merupakan wujud pengorbanan untuk kemanusiaan pada sesama. Kita harus
bisa mengambil hikmah mulia, ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk
menyembelih putra semata wayangnya, Nabi Ismail as. Perintah suci ini mengandung makna
bahwa hidup perlu pengorbanan untuk memperkuat tali persaudaraan antarsesama.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia merupakan makhluk yang
membutuhkan orang lain dalam mewujudkan eksistensi. Maka ketika kita ada kelebihan rezeki
dan bisa berkorban dengan kurban bagi orang lain, alangkah baiknya tidak ditunda-tunda lagi.
Yakinlah, bahwa kurban kita akan diterima Allah SWT dan akan dilipatgandakan pahalanya karena
benar-benar mampu membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan dan duka. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra Rasulullah bersabda:

‫َم ْن َنَّفَس َع ْن ُم ْؤ ِم ٍن ُك ْر َبًة ِم ْن ُك َرِب الُّد ْنَيا َنَّفَس ُهَّللا َع ْنُه ُك ْر َبًة ِم ْن ُك َرِب َيْو ِم اْلِقَياَم ِة َوَم ْن َيَّس َر َع َلى ُم ْع ِس ٍر َيَّس َر ُهَّللا َع َلْيِه ِفى الُّد ْنَيا‬
‫َو اآلِخ َرِة‬

Artinya: "Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan
dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang
memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.

9
‫ ُهللا َأْك َبُر وهلل الحمد‬،‫ ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر‬

Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

Kisah keteguhan iman dan kerelaan Nabi Ibrahim dalam mengorbankan sesuatu yang paling
dicintainya, patut dicontoh oleh kita semua. Ketika kita mengorbankan sesuatu bagi sesama, maka
marilah kita berikan yang terbaik untuk mereka. Kita tak perlu khawatir jika harta yang kita
berikan di jalan Allah akan berkurang jumlahnya. Malah sebaliknya, Allah telah berjanji bahwa
siapa saja memberikan yang terbaik dari hartanya dalam rangka kepatuhan menjalankan perintah-
Nya, maka akan dilipatgandakan dengan jumlah yang tidak terduga-duga bagi siapa saja yang
dikehendaki Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi:

‫َم َثُل اَّلِذ يَن ُيْنِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِفي َس ِبيِل ِهَّللا َك َم َثِل َح َّبٍة َأْنَبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفي ُك ِّل ُس ْنُبَلٍة ِم اَئُة َح َّبٍةۗ َو ُهَّللا ُيَض اِع ُف ِلَم ْن َيَشاُء ۗ َو ُهَّللا َو اِس ٌع‬
‫َع ِليٌم‬

Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah
dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-
menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
laga Maha Mengetahui."

‫ ُهللا َأْك َبُر وِهلل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر‬

Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,

Ibadah kurban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS juga memiliki makna ajaran untuk
menjunjung tinggi kemanusiaan dalam beragama. Kita perlu merenungkan mengapa Allah SWT
mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba. Hal ini mengandung hikmah di antaranya tidak
diperbolehkannya mengorbankan dan meneteskan darah manusia. Penggantian "objek kurban"
dari manusia ke binatang juga mengandung makna bahwa manusia memiliki hak untuk hidup di
dunia. Siapa pun atas nama apa pun tidak boleh menghilangkannya.

Allah SWT berfirman dalam QS Al Maidah ayat 32:

‫َم ْن َقَتَل َنْفًس ۢا ِبَغْيِر َنْفٍس َاْو َفَس اٍد ِفى اَاْلْر ِض َفَك َاَّنَم ا َقَتَل الَّناَس َجِم ْيًع ۗا َوَم ْن َاْح َياَها َفَك َاَّنَم ٓا َاْح َيا الَّناَس َجِم ْيًعا‬

Artinya: "Barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau
bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua
manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia."

‫ ُهللا َأْك َبُر وِهلل اْلَح ْم ُد‬،‫ ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر‬

10
‫‪Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah SWT,‬‬

‫‪Demikianlah hikmah kurban yang merupakan wujud pengorbanan kita dalam rangka menjunjung‬‬
‫‪tinggi kemanusiaan. Semoga kita akan menjadi sosok yang membawa kemaslahatan bagi sesama‬‬
‫‪dan kehidupan kita senantiasa mendapatkan rida dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.‬‬

‫َباَرَك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفى ْالُقْر آِن ْالَعِظ ْيِم ‪َ ،‬و َنَفَعِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم اِفْيِه ِم ْن آَيِة َوِذ ْك ِر اْلَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ُهللا ِم َّنا َوِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه َوِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع الَعِلْيُم ‪،‬‬
‫َو َأُقْو ُل َقْو ِلي َهَذ ا َفأْسَتْغ ِفُر َهللا الَعِظ ْيَم ِإَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َوِاْمِتَناِنِه‪َ .‬و َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه‬
‫َو َرُسْو ُلُه الَّد اِع ي إلَى ِرْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد ِوَع َلى َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًرا‪َ .‬أَّم ا َبْعُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقوااَهللا‬
‫ِفْيَم ا َأَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى َو اْعَلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَّنى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن َهللا َوَم آلِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى‬
‫الَّنِبِّي يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُمَح َّمٍد َو َع َلى‬
‫َاْنِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك َوَم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن َأِبى َبْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن‬
‫َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلى َيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّراِح ِم ْيَن‬

‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآِء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم َأِع َّز ْاِإل ْسَالَم َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك‬
‫َو ْالُم ْش ِرِكْيَن َو اْنُصْر ِع َباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة َو اْنُصْر َم ْن َنَص َر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َأْع َداَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو َم‬
‫الِّدْيِن ‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفَتِن َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َوَم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُدوِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر‬
‫ْالُبْلَداِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َوِفى ْاآلِخ َرِة َح َس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َناَو ِاْن َلْم َتْغ ِفْر‬
‫ْأ‬
‫َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخاِس ِرْيَن ‪ِ .‬ع َباَد ِهللا ! ِإَّن َهللا َي ُم ُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َوِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ِي‬
‫َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبْر‬

‫‪11‬‬

Anda mungkin juga menyukai