“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara
batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada
yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh,
karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Baqarah:74)
Hati seseorang yang telah kering dan membatu, ia bagaikan pohon yang meranggas dan mati.
Keduanya hanya pantas dilalap api. Naudzubillah.
Ziarah kubur dengan tujuan mengingat akherat adalah hal yang dianjurkan. Dengan mengingat kematian,
tersadarlah kita bahwa tak ada yang pantas untuk kita sombongkan. Makanan terbaik kita adalah madu.
Ia diproduksi oleh lebah. Pakaian terbaik adalah sutera. Sutera diproduksi oleh ulat. Hiasan terindah
adalah mutiara. Mutiara diproduksi oleh kerang. Kesombongan macam apa yang pantas kita banggakan
di hadapan Allah, Dzat yang menciptakan lebah, ulat dan kerang itu.
“Dan bagi-Nya lah keagungan di langit dan bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS Al-Jaatsiyah: 37)
Selain memperhatikan yatim dan berziarah kubur, Rasulullah SAW menganjurkan untuk
bersegera dalam melakukan setiap kebaikan, hindari kemalasan. Bahkan, kata beliau SAW, “sebaik-baik
shalat adalah di awal waktu.” Rasulullah SAW kemudian mengajarkan kita untuk berdoa, “Ya Allah,
aku berlindung padamu dari kelemahan dan rasa malas.” Pepatah berkata, pemalas selalu menanti hari
mujur. Padahal, bagi seorang yang rajin, tiap hari adalah hari mujur!
Lalu, jika kita tetap merasa banyak keinginan hati yang belum terpenuhi, berbaik sangkalah pada
Allah SWT. Barangkali, ada hak-hak orang lain yang belum kita tunaikan. Boleh jadi, ada makanan
tidak halal yang kita konsumsi dalam keseharian. Belajarlah untuk beristighfar sebab azab terberat di
dunia adalah ketika Allah telah mengunci lidahmu untuk berdzikir dan beristigfar kepada-Nya.
إِﻧﱠﻪُ ُﻫ َﻮ اﻟْﻐَ ُﻔ ْﻮُر،اﳊَ ِﻜْﻴ ِﻢ ِّ وﻧَـ َﻔﻌ ِﲏ وإِ ﱠ ُكﻢ ِ ﻵ ِت و،آن اﻟْﻌ ِﻈﻴ ِﻢ
ْ اﻟﺬ ْك ِﺮ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َرَك ﷲُ ﱃ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ﰱ اﻟْ ُﻘْﺮ
.اﻟﱠﺮِﺣْﻴ ُﻢ
Khutbah II