Anda di halaman 1dari 38

Taubat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

‫صلَّى‬
َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ُ ْ‫سنَ ْال َهدْي ِ َهد‬ َ ‫ َوأ َ ْح‬، ِ‫اَّلل‬
َّ ‫اب‬ ُ َ ‫ث ِكت‬ِ ‫صدَقَ ْال َحدِي‬ َ َ ‫فإ ِ َّن أ‬
ِ ‫ َوش ََّر األ ُ ُم‬، ‫سلَّ َم‬
، ٌ‫ َو ُك َّل ُم ْحدَثَ ٍة ِبدْ َعة‬، ‫ور ُم ْحدَثَات ُ َها‬ َ ‫اَّللُ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ
‫ضاللَ ٍة فِي النَّار‬ َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضاللَة‬ َ ‫َو ُك َّل ِبدْ َع ٍة‬
Alhamdulillaahi robbil’alamiina. Washsholaatu was salaamu’alaa asyrofil mursaliina,
wa’alaa aalihi washohbihi ajma’iina. Ammaa ba’du.

Alhamdulillah pada kesempatan ini saya dapat


betatap muka dengan teman-teman yang
dirahmati dan dimuliakan Allah. Harapan saya
semoga kultum yang akan saya bawakan ini dapat
membawa manfaat bagi kita semua. Amien.

Jema’ah Jema’ah Yang insya allah dirahmati oleh Allah

SWT
Taubat
Sebagaimana diketahui bahwa puasa adalah salah satu
ibadah terbesar dan sebaik-baiknya amalan ketaatan.

Dan puasa ramadhan adalah puasa tertinggi dan wajib


hukumnya bagi semua muslim.

Allah menyatakan bahwa amalan puasa adalah untuk-Nya


dan Dia langsung yang memberi balasan yang berlipat-
lipat, dikhususkan dengan pintu surga dan dipanggillah
orang-orang yang berpuasa darinya untuk masuk, tidak
akan memasuki surga lewat pintu tersebut kecuali orang-
orang yang berpuasa.

Banyak sekali keutamaan puasa pada bulan ramadhan


yang dikabarkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Diantara keutamaan puasa ramadhan adalah sebagai
berikut :
Taubat
1. Bahwa puasa juga diwajibkan atas ummat sebelum
kita. Allah berfirman :
‫ت ِنت َْ َم ِك قل َتع َْمَكو قل َتع نَنوُقَّتَت‬
‫ىكَع َْويِذ َت‬
َ ‫ت‬ ‫ىكَ َذ قل قتع َْ ِ ا‬
‫مذَك قتع َل َنك قلنِ َت‬ َ ‫ت‬ ‫هذَُّيَذَٰٓ َ ك َّ َنيق ل‬
‫َََّّْويِذتَت قلنِ َت‬

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba


'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba
'alallażīna ming qablikum la'allakum
tattaqụn

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqoroh :
183)
Taubat
Namun sebelum kita menunaikan

ibadah puasa kita harus

memastikanapakah kita berniat

untuk suatu hal atau suatu

kepentingan? tentu kita harus

berniat karna Allah SWT karna

belum tentu suatu amalan yang

dilakukan seorang muslim akan

diterima oleh Allah SWT.


Taubat
Kita juga harus memastikan diri kita

untuk bertaubat kepada Allah SWT.

Adapun yang dimaksud dengan

taubat ialah Mohon Ampun

kepada Allah Dengan lisan dan

penyesalan di dalam hati terhadap

sesuatu dosa yang telah kita

perbuat dengan jalan


Taubat
meninggalkan dosa tersebut

disertai niat tidak akan kembali

mengulanginya. Memang, kata

taubat ini sangatlah simple di

ucapkan namun tidak semudah itu

hakikat taubat sebenarnya, sebab

taubat diperlukan ketakwaan serta

keistiqomahan kepada Allah SWT


Taubat

Bukan Cuma Taqwa yang

diucapkan di bibir saja, Melainkan

taqwa yang dinyatakan di dalam

perbuatan dan ucapan kita sehari-

hari. Atau dengan kata lain kata

lain segala ucapan dan perbuatan

kita selalu berpegang dan

berlandaskan apa yang telah di

syari’at kan oleh Allah Melalui


Taubat

agama yang lurus ialah agama

islam.

karena sesungguhnya agama yang

di ridhoi di sisi Allah hanyalah

agama islam.

Ma’asyirol muslimin wal

muslimat rohimakumulloh

Kita semua tentu menyadari

bahwa betapapun giatnya usaha


Taubat

kita dalam memenuhi amalan-

amalan pasti masih terdapat

kekurangan dalam diri kita

masing-masing.

Dari sekian banyaknya perintah-

perintah agama pasti masih ada

sebagian belum kita penuhi,

apalagi tentang larangan-larangan


Taubat

nya , pasti banyak kesalahan-

kesalahan yang harus kita perbaiki

beserta kekurangan-kekurangan

kita. disamping itu kita harus sadar

dan bertaubat kepada Allah SWT

Rasulullah SAW. Bersabda ;


ُ َّْ ‫َّخ ب‬
‫لِاَّطََّْلا ب ن ُ ُوباَّ َّوتلا‬ ُ ‫ل النطب َ ل لاَ ر‬
‫لِا َاط لُ لرَ َّا‬ ‫َُّّ ُا‬

Artinya : “Setiap anak Adam pasti

berbuat salah dan sebaik-baik


Taubat

orang yang berbuat kesalahan

adalah yang bertaubat”.

(HR Tirmidzi 2499, Shahih at-

Targhib 3139).

Ma’asyirol muslimin wal

muslimat rohimakumulloh

Sampai kapan kita akan berbuat

seperti itu terus? Apa kita tidak


Taubat

yakin bahwasanya adzab Allah

begitu keras?

Allah Subhanahu wa Ta’ala mampu

mengadzab kita sebesar-besarnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga

mampu untuk memberikan kepada

kita tiba-tiba tenggelam dalam

bumi. Apakah kita tidak takut

kepada Allah?
Taubat

Demi Allah ya bapak ibu sekalian,

kalaulah kita sedang berbuat

maksiat kemudian tiba-tiba

kematian datang kepada kita, apa

yang kita lakukan? Demi Allah, jiwa

kita ini lemah, badan kita pun tidak

akan pernah mampu untuk

menahan adzab Allah Subhanahu


Taubat

wa Ta’ala. Adzab kubur begitu

pedih ya jema’ah jema’ah sekalian.

Coba dengarkan Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam


bersabda;

‫ط ِإ ََّّل َو ْالقَب ُْر‬


ُّ َ‫ظ ًرا ق‬ ُ ‫َما َرأَي‬
َ ‫ْت َم ْن‬
ُ‫ظ ُع ِم ْنه‬ َ ‫أَ ْف‬
“Aku tidak pernah melihat
pemandangan yang lebih
Taubat
mengerikan dari azab kubur”
(HR. Ibnu Majah)

Masih kah kita belum takut dengan

adzab kubur?
Bapak ibu sekalian, sesungguhnya

adzab kubur dan kuburan itu

adalah merupakan penentu

kehidupan kita.
Taubat
Kita mengira setelah kita mati lalu

kita dikuburkan di kuburan, kita

akan hidup tenang, begitu?

Kita kira setelah Kita meninggal

dunia, itu peristirahatan kita yang

terakhir? kita tidak akan ditanya

oleh Malaikat Mungkar dan Nakir?

Tidak akan dimintai

pertanggungjawaban oleh Allah


Taubat

Subhanahu wa Ta’ala? Tidak, demi

Allah.

Utsman bin Affan saja dahulu

ketika berziarah kubur beliau

menangis. Ketika ditanya oleh

sahabat kepada Utsman, “Kenapa

hai Utsman, ketika di ceritakan

kepada kamu tentang surga dan


Taubat
neraka kamu tidak menangis. Tapi

ketika kamu berziarah kubur kamu

menangis?” Utsman berkata,

“Karena aku mendengar

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam bersabda:

،‫َاز ِل ْاْل ِخ َر ِة‬ ‫ن‬ ‫م‬


ِ َ َّ َ ُ
‫ل‬ ‫و‬ َ ‫أ‬ ‫ْر‬
‫ب‬ َ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ِإ َّن‬
‫س ُر‬ ‫ي‬
ْ َ
َ ‫ فَ َما بَ ْعدَهُ أ‬،ُ‫فَإِ ْن نَ َجا ِم ْنه‬
Taubat

ُ‫ فَ َما بَ ْعدَه‬،ُ‫ َو ِإ ْن لَ ْم يَ ْن ُج ِم ْنه‬،ُ‫ِم ْنه‬


َ َ‫أ‬
ُ‫شدُّ ِم ْنه‬

“Sesungguhnya kuburan itu adalah

persinggahan akhirat yang

pertama kali. Siapa yang selamat di

kuburannya, maka yang setelahnya

lebih mudah dari itu. Tapi siapa

yang tidak selamat dikuburnya,


Taubat
maka yang setelahnya lebih sulit

dari itu.” (HR. Tirmidzi)

Ma’asyirol muslimin wal

muslimat rohimakumulloh
jangan pernah kita menganggap

remeh adzab kubur. Hidup di dunia

hanya sebentar. Kamu kira kamu

akan hidup selama 1.000 tahun di


Taubat
dunia? Kamu kira kamu akan

hidup terus-menerus? Tidak

mungkin.

Setiap kita pasti mati. Allah

berfirman dalam (QS.Ali-

Imran[3]:185):

ِ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَا ِئقَةُ ْال َم ْو‬


‫ت‬
Taubat

“Setiap jiwa pasti


akan merasakan
kematian.” (QS. Ali-
Imran[3]: 185)
Allah berfirman juga
dalam (QS. Az-
Zumar[39]: 30)

َ ُ ‫ِّت َو ِإنَّ ُهم َّم ِيِّت‬


﴾٣٠﴿ ‫ون‬ ٌ ‫ِإنَّ َك َم ِي‬
Taubat

“Sesungguhnya kamu
itu akan mati dan
mereka juga akan
mati.”
Kita semua ini sama saja. Kita

semua akan meninggal dunia. Ini

yang seharusnya kita pikirkan

bersama. Kalau kita terus-menerus

berbuat maksiat dan maksiat dan


Taubat
maksiat, bagaimana kalau ternyata

Malaikat maut datang menjemput

kita disaat kita sedang berbuat

maksiat kepada Allah?

Apakah kita kira Malaikat maut

akan tersenyum kepada kamu?

Tidak!

Dalam hadits Al-Barra’ bin Malik

bahwasanya Rasulullah Shallallahu


Taubat
‘Alaihi wa Sallam menggambarkan

bagaimana kematian orang yang

fasik. Kata Rasulullah Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam,

“Apabila orang kafir atau orang

fasik itu hendak meninggal dunia,

didatangi Malaikat-malaikat yang

wajahnya hitam legam.


Taubat
mereka membawa kain kafan dari

api neraka yang baunya sangat

tidak enak sekali. Kemudian

datang Malaikat maut dengan

bentuk yang sangat mengerikan.

Lalu ia pun duduk di sisi kepalanya

orang fasik ini dan malaikat maut

berkata, “Hai jiwa yang buruk,


Taubat
keluar kamu.” Dikeluarkan

nyawanya seperti mengeluarkan

besi yang berduri dalam kain wol

yang basah. Sulit, dan sangat

menyakitkan..

akankah kita siap menghadapi

kematian yang menyakitkan

seperti itu? Disaat kita sedang

berbuat maksiat, ternyata


Taubat
kematian dan ajal mendatangi kita.

apakah kita siap? Siapa yang sudah

siap bertemu dengan ajalnya? Kita

semua ingin meninggal dalam

keadaan khusnul khotimah.

Kehidupan dunia bukanlah tempat

bersenda gurau. Tapi kita hidup di

dunia untuk bercocok tanam yang


Taubat
kelak buahnya akan kita tuai dalam

kehidupan akhirat, akhi.

Apalah dunia?
Allah Subhanahu wa
Ta’ala menyebutkan
dalam Al-Qur’an:
ُ ‫َو َما ْال َحيَاة ُ الدُّ ْنيَا ِإ ََّّل َمتَا‬
‫ع‬
‫ور‬
ِ ُ ‫ر‬ ُ ‫غ‬ ْ
‫ال‬
Taubat
“Tidaklah kehidupan dunia itu

kecuali kesenangan yang menipu.”

(QS. Al-Hadid[57]: 20)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam pun mengatakan dunia itu

sangat hina.

Ketika Rasulullah sedang berjalan

dengan para Sahabatnya, kamu

tahu hadits ini? Ketika itu


Taubat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa

Sallam menemukan bangkai seekor

kambing yang telinganya putus.

Kemudian Rasulullah Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam mengangkatnya

dan berkata,

“Siapa yang mau membeli bangkai

ini dengan harga 1 dirham?” Kata

para Sahabat, “Wahai Rasulullah,


Taubat
kalau pun ia hidup, kami tidak mau

membelinya. Karena ia cacat wahai

Rasulullah. Bagaimana ini sudah

menjadi bangkai?” Lalu kata

Rasulullah:

‫علَى هللاِ ِم ْن‬ ُ


‫ن‬ ‫و‬‫ه‬ َ
َ َ ‫فَ َوهللاِ لَلدُّ ْنيَا أ‬
ْ
‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ‫َهذَا‬
“Demi Allah, sungguh, dunia itu

lebih hina bagi Allah daripada


Taubat
bangkai anak kambing ini bagi

kalian.” (HR. Muslim)

Kita hidup di dunia sebentar, akhi.

Apakah hanya karena kita ingin

mendapatkan dunia dan dunia,

memuaskan syahwat kita dan

hawa nafsu kita, kita gadaikan

kehidupan yang panjang, begitu?


Taubat
Kalau misalnya kamu hidup di

dunia 60 tahun. Tahukah kamu

satu harinya di sisi Allah 1.000

tahun. Kalau 1 hari 24 jam, di sisi

Allah 1.000 tahun, berarti kita

hidup didunia hanya 1,5 jam. Apa

kamu tidak sadar? Apakah hanya

untuk 1,5 jam kamu gadaikan


Taubat
kehidupan yang tiada tara?

Tidakkah kamu berpikir, akhi?

Saudaraku, kita ini manusia yang

kelak akan dimintai

pertanggungjawaban oleh Allah

Subhanahu wa Ta’ala. Segera kita

sadar, segera kita taubat kepada

Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Taubat
Semoga Allah memberikan kepada

kamu hidayah, akhi. Dan juga

kepada saya untuk sama-sama kita

bergandeng tangan menuju surga

Allah yang luasnya seluas langit

dan bumi.

Tidakkah kamu ingin

mendapatkan surga tersebut? Atau

kamu lebih senang untuk


Taubat
mendapatkan api neraka? Demi

Allah, kesabaran di neraka tidak

ada gunanya lagi.

Semoga ana dan antum diberikan

oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

hidayah dan istiqomah.

Mungkin Hanya ini


Taubat

yang dapat kami


sampaikan

Anda mungkin juga menyukai