KHUTBAH I
ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات،إن الحمد هلل نحمده ونستعينه ونستغفره
وأشهد أن ال إله إال، ومن يضلل فال هادي له، من يهده هللا فال مضل له،أعمالنا
هللا
وحده ال شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله اللهم صل وسلم على محمد
وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم باحسان إلى يوم الدين
يا أيها الذين آمنوا اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن،قال هللا تعالى في كتابه الكريم
إال
وأنتم مسلمون
يا أيها الذين آمنوا اتقوا هللا وقولوا قوال سديدا،وقال تعالى
يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع هللا ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
Ada 3 penyesalan yang akan kita rasakan dalam kehidupan kita. Ada 3 saat,
ada 3 waktu dimana kita akan merasakan penyesalan sedalam dalamnya
dalam kehidupan kita.
Saat yang pertama adalah pada saat Al-Qiyamatu Uula, saat yang pertama
adalah ketika hari kiamat pertama terjadi dalam kehidupan kita. Kapan
kiamat pertama itu terjadi dalam kehidupan kita ?!
Ketika kita betul-betul yakin, bahwa kematian telah berada dihadapan mata
kita. Ketika berada dalam puncak keyakinan kita, bahwa tidak lama lagi roh
kita, nyawa kita akan dicabut oleh Malaikat pesuruh Allah. Pada saat itulah
Allah SWT mengatakan:
Pada saat itulah, kita manusia akan terkenang, kita manusia akan mengingat,
ribuan saat, ribuan jam yang telah kita lewati dipermukaan bumi ini namun
tidak kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah SWT.
Pada saat itulah kita mengingat, detik demi detik, menit demi menit yang
telah kita lewati diatas muka bumi ini tanpa kita mengingat Allah SWT, tanpa
kita melakukan ketaatan kepada Allah SWT, tanpa kita membuktikan
ketundukan dan penyerahan diri kita kepada Allah SWT. Disitulah kita benar-
benar akan menyesali semua kelalaian kita kepada Allah.
Dan disaat itu pula kita manusia berangan-angan seandainya Allah SWT
mengembalikan kita kedunia, agar kita bisa mengulangi kehidupan kita dan
kita akan beramal sholeh yang sebanyak banyaknya.
Penyesalan saat yang kedua, adalah ketika nanti kita dibangkitkan oleh Allah
SWT pada hari kiamat. Pada saat itu pula kita akan merasakan menyesalan
yang tak kalah hebatnya dengan penyesalan yang pertama.
Pada saat itu kita manusia menjadi betul-betul yakin, bahwa selama ini
sahabat kita, yang kita percayai, ternyata pada hari itu terbukti bahwa dialah
mahluk yang menipu kita, dialah mahluk yang telah memperdaya kita, dialah
mahluk yang sebenarnya tidak akan mampu menolong kita dihadapan Allah
SWT.
Pada hari itu kita terkenang oleh majelis-majelis kita, kita terkenang dengan
pertemuan-pertemuan kita, kita terkenang akan obrolan-obrolan dan dimana
kita melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT.
Terkenanglah kita dimana kita tertawa terbahak-bahak dalam kelalaian kita
kapada Allah SWT. Terkenaglah waktu kita membicarakan aib dan kejelekan
orang lain, dan akan pembicaraan-pembicaraan kita yang menyinggung
perasaan orang lain, dimana saat itu kita lalai bahwa kita diawasi oleh
malaikat Allah SWT.
Pada hari itu kita yakin dan menyesal dengan penyesalan yang luar biasa
kepada Allah SWT bahwa perbuatan itu bisa menyeret kita ke dalam api
neraka yang sudah dipersiapkan oleh Allah SWT.
Siksaan yang paling ringan kata Nabi SAW untuk penduduk api neraka
adalah ketika diletakkan dua bara api pada kakinya, namun kedua bara api
tersebut sudah cukup untuk membuat kepala dan isinya mendidih, kata Nabi
SAW.
Ketika catatan amalan kita dibeberkan oleh Allah SWT, ketika catatan
amalan kita diperlihatkan oleh Allah SWT. Dan setiap manusia melihat apa
yang telah kita lakukan selama ini diatas muka bumi ini.
Dan pada saat itu, tiba-tiba saja kita terkejut, tiba-tiba saja kita tersadar
bahwa rupanya catatan amalan itu tidak meninggalkan satupun apa yang
telah kita lakukan, apa yang telah kita ucapkan, apa yang telah kita niatkan
diatas muka bumi ini, semua tercatat dengan rapinya didalam catatan amalan
kita tersebut yang dicatat oleh malaikatn Allah.
Tidak ada satupun yang luput dari catatan amalan tersebut, apa yang telah
kita ucapkan, apa yang telah kita lakukan, berpuluh-puluh tahun lamanya,
semuanya terabadikan dengan rapi dalam catatan amalan tersebut.
Tidak ada satupun yang luput, yang kita lakukan dikegelapan malam, apa
yang kita lakukan ketika tidak ada seorang pun manusia yang melihat kita,
semuanya tercatat dengan baik , semuanya tercatat dengan detilnya.
ُون
َ ص]ر ِ ُن اَّل ي ُۡبٞ ]ون ِب َها َو َلهُمۡ أَ ۡعي َ ]]وب اَّل َي ۡف َق ُه ٞ ]ُنس َلهُمۡ قُل ِ ۖ ِ َوٱإۡل ِّ]يرا م َِّن ۡٱل ِجن ٗ ]َو َل َق ۡ]د َذ َر ۡأ َنا ل َِج َه َّن َم َك ِث
ٓ ٓ
ون َ ض ۚ ُّل أ ُ ْو ٰ َل ِئ
َ ُك ُه ُم ۡٱل ٰ َغفِل َ ُون ِب َه ۚٓا أ ُ ْو ٰ َل ِئ
َ َك َكٱأۡل َ ۡن ٰ َع ِم َب ۡل هُمۡ أ َ َي ۡس َمع ان اَّلٞ ِب َها َو َلهُمۡ َءا َذ
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah atau lalai.”۞ (QS.Al-A’raf:179)
ال َواَل َت ُكن م َِّن َ ٓ ون ۡٱل َج ۡه ِر م َِن ۡٱل َق] ۡ]و ِل ِب ۡٱل ُغ] ُدوِّ َوٱأۡل
ِ ]ص َ ضرُّ ٗعا َوخِي َف ٗة َو ُد
َ ك َت َ َو ۡٱذ ُكر رَّ ب
َ َِّك فِي َن ۡفس
َ ۡٱل ٰ َغفِل
ِين
“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah atau lalai.”۞ (QS.Al-
A’raf:205)
Kelalaian juga bisa bermakna lupa akhirat dengan mengikuti syahwat duniawi
dan terlena dengannya. Lalu apa saja sebab-sebab yang membuat
seseorang lalai dari Allah Swt ?
2. Salah satu sebab terbesar yang menjadikan seseorang lalai dari Allah dan
dari akhirat adalah dosa-dosa.
َ ]َواَل ُتطِ ۡع َم ۡن أَ ۡغ َف ۡل َنا َق ۡل َبهُۥ َعن ذ ِۡك ِر َنا َوٱ َّت َب َع َه َو ٰى] ُه َو َك
]ان أَ ۡم] ُرهُۥ فُر ُٗطا
“Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah
melewati batas.”
۞ (QS.Al-Kahfi:28)
Semoga khutbah jumat kali ini bisa menjadi pengingat yang sangat berharga
untuk mempersiapkan datangnya kematiam secara tiba-tiba yang akan
menjadi penyesalan yang luar biasa, dan semoga kita termasuk hamba Allah
yang dapat beramal baik tidak melalaikan Allah dimana dan kapan saja,
meninggal dalam keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu
dengan-Nya di surga nanti. Amin ya Rabbal 'alamin