Anda di halaman 1dari 11

"3 PENYESALAN MANUSIA"

KHUTBAH I

‫ ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات‬،‫إن الحمد هلل نحمده ونستعينه ونستغفره‬
‫ وأشهد أن ال إله إال‬،‫ ومن يضلل فال هادي له‬،‫ من يهده هللا فال مضل له‬،‫أعمالنا‬
‫هللا‬
‫وحده ال شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله اللهم صل وسلم على محمد‬
‫وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم باحسان إلى يوم الدين‬
‫ يا أيها الذين آمنوا اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن‬،‫قال هللا تعالى في كتابه الكريم‬
‫إال‬
‫وأنتم مسلمون‬
‫ يا أيها الذين آمنوا اتقوا هللا وقولوا قوال سديدا‬،‫وقال تعالى‬
‫يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع هللا ورسوله فقد فاز فوزا عظيما‬

Kaum muslimin jamaah shalat jum'at Rahimakumullah

Pertama dan yang paling utama marilah senantiasa kita selalu


besyukur kepada Allah, bersyukur atas seluruh karunia dan
nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Mari kita
bersyukur dengan sebenar-benarnya syukur, tidak sekedar
syukur di lisan saja, tetapi syukur bil qolbi wal lisaani wal
jawaarih yaitu bersyukur dengan hati, lisan dan juga amal
perbuatan badan.

Kemudian, shalawat beserta salam semoga senantiasa tetap


tercurah kepada panutan kita, nabi Muhammad SAW, Kepada
Keluarga dan sahabat-sahabat Beliau dan semoga kita kelak di
akhir jaman mendapat safaat Beliau. Amin ya rabbal 'alamin.

Seperti biasa, melalui mimbar Jum'at yang mulia ini khatib


mengingatkan diri khatib sendiri dan kepada seluruh jama'ah
jum'at sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT. Karena Taqwa adalah sebaik-
baik bekal di dunia dan akhirat. Allah berfirman,
‫وتزودوا] فإن خير الزاد] التقو‬

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah


takwa." (QS. Al-Baqarah: 197)

Kaum muslimin jamaah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT

Ada 3 penyesalan yang akan kita rasakan dalam kehidupan kita. Ada 3 saat,
ada 3 waktu dimana kita akan merasakan penyesalan sedalam dalamnya
dalam kehidupan kita.

Saat yang pertama adalah pada saat Al-Qiyamatu Uula, saat yang pertama
adalah ketika hari kiamat pertama terjadi dalam kehidupan kita. Kapan
kiamat pertama itu terjadi dalam kehidupan kita ?!

Kiamat pertama terjadi dalam kehidupan kita adalah ketika kematian datang


menjemput kita. Ketika malaikat maut datang disamping kita untuk mencabut
roh kita, pada saat itulah penyesalan yang pertama akan segera dimulai
dalam kehidupan ini.

Ketika kita betul-betul yakin, bahwa kematian telah berada dihadapan mata
kita. Ketika berada dalam puncak keyakinan kita, bahwa tidak lama lagi roh
kita, nyawa kita akan dicabut oleh Malaikat pesuruh Allah. Pada saat itulah
Allah SWT mengatakan:

Wa dzonna annahul firooq.


Pada saat itu manusia berada dalam keyakinan yang sebenar-benarnya,
bahwa itulah saatnya ia akan berpisah dengan dunia ini. Hanya kepada Allah
pada hari itu roh kita akan dituntun, nyawa kita akan dibawa oleh malaikat
maut. Pada saat-saat itu kita akan merasakan penyesalan yang pertama
dalam kehidupan kita.

Pada saat itulah, kita manusia akan terkenang, kita manusia akan mengingat,
ribuan saat, ribuan jam yang telah kita lewati dipermukaan bumi ini namun
tidak kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah SWT.
Pada saat itulah kita mengingat, detik demi detik, menit demi menit yang
telah kita lewati diatas muka bumi ini tanpa kita mengingat Allah SWT, tanpa
kita melakukan ketaatan kepada Allah SWT, tanpa kita membuktikan
ketundukan dan penyerahan diri kita kepada Allah SWT. Disitulah kita benar-
benar akan menyesali semua kelalaian kita kepada Allah.

Dan disaat itu pula kita manusia berangan-angan seandainya Allah SWT
mengembalikan kita kedunia, agar kita bisa mengulangi kehidupan kita dan
kita akan beramal sholeh yang sebanyak banyaknya.

Hatta idza jaa’a ahadahumul mautu, qoola robbirjiuun.


Pada akhirnya, ketika datang kematian kepada salah seorang dari mereka,
mereka berkata Tuhanku “ irjiuun “ bisakah kami dikembalikan keatas muka
bumi ini lagi.

La’alli a’malu sholihan fiima taroktu.


Supaya kami bisa melakukan amal sholeh pada sisa usia yang diberikan.
Akan tetapi itu hanya angan - angan belaka, penyesalan tinggal penyesalan,
kehidupan hanya sekali dan tak pernah terulang lagi.

Hadirin kaum muslimin jamaah shalat jum’at rahimakumullah

Penyesalan saat yang kedua, adalah ketika nanti kita dibangkitkan oleh Allah
SWT pada hari kiamat. Pada saat itu pula kita akan merasakan menyesalan
yang tak kalah hebatnya dengan penyesalan yang pertama.

Pada saat itu kita manusia menjadi betul-betul yakin, bahwa selama ini
sahabat kita, yang kita percayai, ternyata pada hari itu terbukti bahwa dialah
mahluk yang menipu kita, dialah mahluk yang telah memperdaya kita, dialah
mahluk yang sebenarnya tidak akan mampu menolong kita dihadapan Allah
SWT.

Pada hari itu kita terkenang oleh majelis-majelis kita, kita terkenang dengan
pertemuan-pertemuan kita, kita terkenang akan obrolan-obrolan dan dimana
kita melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT.
Terkenanglah kita dimana kita tertawa terbahak-bahak dalam kelalaian kita
kapada Allah SWT. Terkenaglah waktu kita membicarakan aib dan kejelekan
orang lain, dan akan pembicaraan-pembicaraan kita yang menyinggung
perasaan orang lain, dimana saat itu kita lalai bahwa kita diawasi oleh
malaikat Allah SWT. 

Pada hari itu kita yakin dan menyesal dengan penyesalan yang luar biasa
kepada Allah SWT bahwa perbuatan itu bisa menyeret kita ke dalam api
neraka yang sudah dipersiapkan oleh Allah SWT.

Ahwanu ahlinnaari azaban yaumul qiyamah, larojulun yudo’u fi


akhmasoqodamaihi jumrataan, yazli minha dimahuhu.

Siksaan yang paling ringan kata Nabi SAW untuk penduduk api neraka
adalah ketika diletakkan dua bara api pada kakinya, namun kedua bara api
tersebut sudah cukup untuk membuat kepala dan isinya mendidih, kata Nabi
SAW.

Kaum muslimin jamaah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT

Kemudian penyesalan yang ketiga adalah “ inda ardil a’maal “ ketika amalan


kita satu persatu-satu dibeberkan dan diperlihatkan oleh Allah SWT pada hari
kiamat.

Ketika catatan amalan kita dibeberkan oleh Allah SWT, ketika catatan
amalan kita diperlihatkan oleh Allah SWT. Dan setiap manusia melihat apa
yang telah kita lakukan selama ini diatas muka bumi ini.

Dan pada saat itu, tiba-tiba saja kita terkejut, tiba-tiba saja kita tersadar
bahwa rupanya catatan amalan itu tidak meninggalkan satupun apa yang
telah kita lakukan, apa yang telah kita ucapkan, apa yang telah kita niatkan
diatas muka bumi ini, semua tercatat dengan rapinya didalam catatan amalan
kita tersebut yang dicatat oleh malaikatn Allah.

Tidak ada satupun yang luput dari catatan amalan tersebut, apa yang telah
kita ucapkan, apa yang telah kita lakukan, berpuluh-puluh tahun lamanya,
semuanya terabadikan dengan rapi dalam catatan amalan tersebut.
Tidak ada satupun yang luput, yang kita lakukan dikegelapan malam, apa
yang kita lakukan ketika tidak ada seorang pun manusia yang melihat kita,
semuanya tercatat dengan baik , semuanya tercatat dengan detilnya.

Allah Swt Berfirman :

‫ُون‬
َ ‫ص]ر‬ ِ ‫ُن اَّل ي ُۡب‬ٞ ‫]ون ِب َها َو َلهُمۡ أَ ۡعي‬ َ ]‫]وب اَّل َي ۡف َق ُه‬ ٞ ]ُ‫نس َلهُمۡ قُل‬ ِ ۖ ِ ‫َوٱإۡل‬ ِّ‫]يرا م َِّن ۡٱل ِجن‬ ٗ ]‫َو َل َق ۡ]د َذ َر ۡأ َنا ل َِج َه َّن َم َك ِث‬
ٓ ٓ
‫ون‬ َ ‫ض ۚ ُّل أ ُ ْو ٰ َل ِئ‬
َ ُ‫ك ُه ُم ۡٱل ٰ َغفِل‬ َ ‫ُون ِب َه ۚٓا أ ُ ْو ٰ َل ِئ‬
َ َ‫ك َكٱأۡل َ ۡن ٰ َع ِم َب ۡل هُمۡ أ‬ َ ‫َي ۡس َمع‬ ‫ان اَّل‬ٞ ‫ِب َها َو َلهُمۡ َءا َذ‬

“Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah atau lalai.”۞ (QS.Al-A’raf:179)

Dalam ayat lain Allah Swt Berfirman :

‫ال َواَل َت ُكن م َِّن‬ َ ٓ ‫ون ۡٱل َج ۡه ِر م َِن ۡٱل َق] ۡ]و ِل ِب ۡٱل ُغ] ُدوِّ َوٱأۡل‬
ِ ]‫ص‬ َ ‫ضرُّ ٗعا َوخِي َف ٗة َو ُد‬
َ ‫ك َت‬ َ ‫َو ۡٱذ ُكر رَّ ب‬
َ ِ‫َّك فِي َن ۡفس‬
َ ‫ۡٱل ٰ َغفِل‬
‫ِين‬

“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah atau lalai.”۞ (QS.Al-
A’raf:205)

Kelalaian dalam arti syar’inya adalah suatu keadaan dimana seorang


manusia kehilangan fokus atau perhatiannya kepada Allah dan kepada apa-
apa yang diinginkan oleh Allah kepadanya.

Kelalaian juga bisa bermakna lupa akhirat dengan mengikuti syahwat duniawi
dan terlena dengannya. Lalu apa saja sebab-sebab yang membuat
seseorang lalai dari Allah Swt ?

1. Tenggelam dalam kecintaan pada dunia.

Pikiran seorang yang menjadikan dunia sebagai ambisi terbesar dalam


hidupnya akan selalu dipenuhi dengan hal-hal duniawi dan bagaimana cara
ia meraih dunia dan segala gemerlapnya dengan sebanyak-banyaknya.
Ia tidak akan mengingat hal lain selain urusan dunianya. Maka bila ia hidup
dalam keadaan lalai seperti ini, maka ia tidak akan pernah mempersiapkan
diri untuk berjumpa dengan Allah Swt.

َ ]ُ‫ِين هُمۡ َع ۡن َءا ٰ َي ِت َنا ٰ َغفِل‬


‫]ون‬ ۡ ‫ُون لِ َقٓا َء َنا َو َرضُو ْا ب ۡٱل َح َي ٰو ِة ٱل ] ُّد ۡن َيا َو‬
َ ‫ٱط َم]]أ َ ُّنو ْا ِب َها َوٱلَّذ‬ َ ‫إِنَّ ٱلَّذ‬
َ ‫ِين اَل َي ۡرج‬
ٓ ِ
ۡ ٰ
َ ‫– أ ُ ْو َلئ‬
َ ‫ِك َمأ َو ٰى ُه ُم ٱل َّنا ُر ِب َما َكا ُنو ْا َي ۡكسِ ب‬
‫ُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan)


pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta
merasa tenteram dengan (kehidupan) itu, dan orang-orang yang melalaikan
ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah
mereka lakukan.”
۞ (QS.Yunus:7-8)

2. Salah satu sebab terbesar yang menjadikan seseorang lalai dari Allah dan
dari akhirat adalah dosa-dosa.

Dosa membawa pengaruh yang sangat dahsyat terhadap jiwa manusia.


Dosa menjadikan hati gelap dan berkarat sehingga lalai dari mengingat Allah
dan mengingat kehidupan setelah kematian.

Rasulullah Saw bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan satu dosa, maka akan


ada titik hitam didalm hatinya. Apabila ia beristighfar dan bertaubat maka
hilanglah titik hitam itu dari hatinya. Namun apabila ia terus mengulang dan
kembali maka titik hitam itu terus bertambah hingga hatinya berkarat. Dan
itulah yang disebutkan dalam Firman Allah :

َ ‫وب ِهم مَّا َكا ُنو ْا َي ۡكسِ ب‬


‫ُون‬ َ ‫َكاَّل ۖ َب ۡۜل َر‬
ِ ُ‫ان َع َل ٰى قُل‬
“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati
mereka.”
۞ (QS.Al-Muthaffifin:14)

3. Dan sebab selanjutnya yang menjadikan manusia lalai adalah berteman


dengan ahli maksiat.
Teman yang buruk selalu berusaha menghias keburukannya menjadi
sesuatu yang wajar dan bahkan baik. Sehingga ia akan menyeret temannya
untuk melakukan hal yang sama dan lalai dari Allah Swt.

Al-Qur’an berulang – ulang kali mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan


teman yang buruk, seperti dalam Firman-Nya.

َ ]‫َواَل ُتطِ ۡع َم ۡن أَ ۡغ َف ۡل َنا َق ۡل َبهُۥ َعن ذ ِۡك ِر َنا َوٱ َّت َب َع َه َو ٰى] ُه َو َك‬
‫]ان أَ ۡم] ُرهُۥ فُر ُٗطا‬
“Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah
melewati batas.”
۞ (QS.Al-Kahfi:28)

Ketika manusia berteman dengan orang-orang yang salah maka ia pasti


akan menyesal kelak di hari kiamat. Allah Swt

menggambarkan hal itu dalam firman-Nya :

‫ٰ َي َو ۡي َل َت ٰى َل ۡي َتنِي َلمۡ أَ َّتخ ِۡذ فُاَل ًنا َخلِياٗل‬


“Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman
akrab(ku).”
۞ (QS.Al-Furqan:28)

Semoga khutbah jumat kali ini bisa menjadi pengingat yang sangat berharga
untuk mempersiapkan datangnya kematiam secara tiba-tiba yang akan
menjadi penyesalan yang luar biasa, dan semoga kita termasuk hamba Allah
yang dapat beramal baik tidak melalaikan Allah dimana dan kapan saja,
meninggal dalam keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu
dengan-Nya di surga nanti. Amin ya Rabbal 'alamin

‫ ونفع]]ني وإي]]اكم بما فيه من‬،‫ب]]ارك هللا لي ولكم في الق]]رآن العظيم‬


‫ واستغفر هللا لي ولكم ولسائر المس]]لمين من‬.‫والذكر الحكيم‬، ‫اآليات‬
‫فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬. ‫كل ذلب‬

Anda mungkin juga menyukai