Anda di halaman 1dari 8

‫‪Oleh: Ust Widi Kusnadi, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah, Bogor‬‬

‫‪Khutbah ke-1:‬‬

‫َالْ َح ْمدُ ِهلل‪ ‬الْ َوا ِح ِد الْ َقه َّْار‪َ ،‬الْ َع ِز ْي ِز الْ َغفَّ ْار‪ُ ،‬م َك ِّو ِر الل َّ ْي ِل عَىَل‬
‫الهَّن َ ْار‪ ،‬تَ ْذ ِك َر ًة ُأِلوىِل الْ ُقلُ ْو ِب َواَأْلبْ َص ْار‪َ ،‬وتَ ْبرِص َ ًة ذِّل َ ِوي‬
‫اَأْللْ َب ِاب َوااْل ِ ْع ِت َب ْار‪َ .‬أ ْشهَدُ َأ ْن َال هَل َ الَّ اهَّلل ُ َو ْحدَ ُه َال رَش ِ َ‬
‫يك‬
‫ِإ ِإ‬
‫هَل ُ َوَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُسوهُل ُ‪َ  .‬اللَّه َُّم َص ِّل َو َسمِّل ْ َواَب ِركْ‬
‫عَىَل ن َ ِبيِّنَا ُم َح َّم ٍد َوعَىَل َأهِل ِ َوَأحْص َ ا ِب ِه َو َم ْن تَ ِب َعه ُْم ْح َس ٍان ىَل‬
‫ِإ‬ ‫ِإِب‬
‫هللا تَع َاىل يِف ْ ِك َتا ِب ِه ْال َك ِرمْي ِ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين‬ ‫ي َ ْو ِم ا ِّدل ْي ِن‪٠‬فَ َقاىَل ُ‬
‫ون‬‫َآ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُموتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم َ‬
‫ِإ‬
‫‪٠‬فَ َقال ايضا‪٠‬‬
‫اَي َأهُّي َا النَّ ُاس ات َّ ُقوا َربَّمُك ُ اذَّل ِ ي َخلَ َقمُك ْ ِم ْن ن َ ْف ٍس َوا ِحدَ ٍة َو َخلَ َق‬
‫ِمهْن َا َز ْوهَج َ ا َوب َ َّث ِمهْن ُ َما ِر َجااًل َك ِث ًريا َو ِن َس ًاء َوات َّ ُقوا اهَّلل َ اذَّل ِ ي‬
‫ون ِب ِه َواَأْل ْر َحا َم َّن اهَّلل َ اَك َن عَلَ ْيمُك ْ َر ِقي ًبا‬ ‫ت َ َس َاءلُ َ‬
‫ِإ‬

‫‪1‬‬
‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين َآ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدً ا يُ ْص ِل ْح لَمُك ْ‬
‫َأمْع َ الَمُك ْ َوي َ ْغ ِف ْر لَمُك ْ ُذنُوبَمُك ْ َو َم ْن يُ ِطع ِ اهَّلل َ َو َر ُسوهَل ُ فَ َق ْد فَ َاز‬
‫فَ ْو ًزا َع ِظميًا‬

‫‪2‬‬
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Segala puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, hari
ini kita masih dipertemukan dengan hari yang mulia, yaitu hari Jumat, tempat yang mulia, yaitu
tempat shalat, dan waktu yang mulia yakni waktu yang sangat baik untuk bermunajad.

Mudah-mudahan dengan syukur dan ketaqwaan yang kita terus pelihara dan kita tingkatkan, kita
semua menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah, menjadi muttaqin dan syakirin, orang orang
yang bertaqwa dan orang-orang yang bersyukur.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Pada kesempatan khutbah Jumat ini, marilah kita merenungkan nasihat yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam yang pada hakikatnya adalah kepada
kita semua, umat Rasulullah:

Yang pertama:

‫اَي ُم َح َّمدُ ِع ْش َما ِشْئ َت فَ ن ََّك َميِّ ٌت‬


‫ِإ‬
“Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, tetapi ketahuilah, sesungguhnya Engkau akan mati.”

Artinya, bahwa kematian adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh semua makhluk yang hidup,
siapapun dia. Baik raja maupun rakyat jelata, pasti semua akan mati. Baik yang kaya, hidup di dalam
istana, maupun yang miskin papa, hidup di gubug derita, semua akan mati.  Yang dimuliakan
maupun yang dihinakan, keduanya pasti akan berakhir dengan kematian.

Dengan datangnya kematian, maka manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Jangankan
berbuat, berpikir saja manusia sudah tidak bisa lagi karena tubuh sudah ditinggalkan oleh rohnya.
Kematian ini, akan datang dan menghampiri setiap manusia, hanya soal waktu dan bagaimana
keadaan saat ia mati saja yang membedakannya.

Dengan mengingat kematian, diharapkan setiap mukmin dapat menghilangkan ketergantungan dan
ketamakan hati terhadap kehidupan dunia dan kesenangan-kesenangannya.

Dengan mengingat kematian, sudah seharusnya manusia memendekkan angan-angan untuk


mencintai dunia dan hanya mengharapkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.

Dalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫َو َما ٰه ِذ ِه الْ َح َيا ُة ادلُّ نْ َيا اَّل لَه ٌْو َول َ ِع ٌب ۚ َو َّن ادلَّ َار اآْل ِخ َر َة لَه َِي‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
َ ‫الْ َح َي َو ُان ۚ ل َ ْو اَك ن ُوا ي َ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
3
 “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya
akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-‘Ankabut/29 : 64)

Dengan demikian, hendaklah setiap hamba mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya
kematian, dengan cara menyiapkan diri dengan ibadah dan amal shaleh sebagai bekal yang abadi.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Yang kedua:

‫َوَأ ْحب ِْب َم ْن ِشْئ َت فَ ن ََّك َم َف ِارقُ ُه‬


‫ِإ‬
“Cintailah siapa yang kamu suka, tetapi ketahuilah, sesungguhnya Engkau akan berpisah
dengannya.”

Manusia dikaruniai hati dan perasaan untuk saling berkasih sayang. Setiap orang dibebaskan untuk
mencintai apa saja dan siapa saja di antara semua makhluk, namun harus disadari bahwa ia pasti
akan berpisah dengannya.

Maka, jangan sampai seorang mukmin menyibukkan hatinya dengan kesenangan-kesenangan dunia
yang fana. Kecintaan kepada istri, anak, bisnis,  pangkat, jabatan dan lain sebagainya jangan sampai
melalaikan diri dari kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.

Semua yang kamu cintai, pasti semuanya akan pergi meninggalkanmu, atau kamu yang akan pergi
dari mereka. Maka, jangan terlalu berlebihan dalam mencintai siapapun karena seseorang, atau
segala hal yang bersifat duniawi.

Sibukkanlah hati dengan kecintaan terhadap Allah, Dzat yang tidak akan pernah berpisah denganmu
dan kamu tidak akan pernah terpisah dari-Nya. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya harus menjadi
kecintaan yang utama dalam hati kita, karena kecintaan tersebut yang akan kekal abadi sampai
dibangkitkan kelak di akhirat.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Yang ketiga, nasihat Jibril adalah:

‫َوامْع َ ْل َما ِشْئ َت فَ ن ََّك َم ْج ِز ٌّي ِب ِه‬


‫ِإ‬
“Dan berbuatlah sesukamu, tapi sadarilah, sesungguhnya Engkau akan diberi balasan karena
perbuatanmu.” 

“Berbuatlah sesukamu” berarti bahwa manusia bebas melakukan perbuatan sesuai dengan
kehendaknya.  Ia ingin berbuat baik, atau berbuat jahat dan dzalim, silakan, sesuka-sukanya. Allah

4
memberi kebebasan. Namun, harus diingat, semuanya akan berakhir dengan kematian. Selanjutnya,
setelah kematian akan ada perhitungan, pertanggungjawaban dan pembalasan di akhirat.

Setiap orang akan diberi putusan, balasan berupa nikmat surga bagi yang berbuat baik. Sbaliknya
setiap orang akan dibeli putusan dan balasan berupa siksa dan azab sebagi konsekuensi dari
perbuatan buruknya.

Dalam surah Al-Zalzalah, Allah berfirman:

‫) َو َمن ي َ ْع َم ْل ِمثْ َقا َل َذ َّر ٍة‬٧( ‫فَ َمن ي َ ْع َم ْل ِمثْ َقا َل َذ َّر ٍة َخرْي ً ا يَ َر ُه‬
)٨( ‫رَش ًّ ا يَ َر ُه‬
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat
(balasan)nya pula.” (Q.S. Az-Zalzalah 99 : 7-8).

Perlu diingat bahwa tidak ada perbuatan yang sirna begitu saja tanpa perhitungan. Walaupun hanya
menyingkirkan batu di jalan, pasti akan mendapat ganjaran. Atau hanya sekadar kepulan asap rokok
yang dihirup orang lain. Itu semua pasti akan ada balasannya. Semuanya akan ada perhitungannya.

Jadi, alangkah baiknya jika akan melakukan sesuatu, terlebih dahulu dipikirkan dan dipertimbangkan
dampaknya. Berdampak positif atau malah berdampak negatif.

Jangan sampai di akhirat nanti kita menjadi orang yang bangkrut, yaitu datang menghadap Allah
dengan banyak amal kebaikan, tapi semua itu tidak bisa menutupi tuntutan dari orang-orang yang
kita sakiti, kita dzalimi, hingga pahala kita habis, dan bahkan kita menanggung dosa-dosa dari orang
yang kita sakiti, hingga akhirnya masuk neraka, Na’udzubillah min dzalika.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada akhlaknya. Kemuliaan seorang Muslim
adalah pada seberapa dekat ia dengan penciptanya. Maka, janganlah sandarkan kemuliaan kita
kepada harta benda, pangkat dan jabatan, dan segala hal yang berbau materi duniawi.

Marilah kita sandarkanlah kemuliaan kita melalui taqarrub kepada Dzat Yang Maha Mulia,
mendekatkan diri dengan ibadah dan amal shalih ikhlas hanya untuk Allah semata, karena hanya
Allah lah pemilik kemuliaan sejati. Allah akan memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah
akan menghinkan siapa saja yang Dia kehendaki.

Kehormatan manusia tidak terletak pada aksesoris dunia. Kehormatan manusia tidak berdasar
kepada banyak sedikitnya harta, tetapi manusia terhormat adalah mereka yang mampu melepaskan
diri dari segala jerat dunia, Kehormatan seorang hamba adalah Ketika ia bersandar sepenuhnya
kepada Allah Yang Maha memiliki segalanya.

5
‫‪Semoga kita menjadi hamba-hamba yang selamat hidup di duia dan akhirat. Dan Allah masukkan kita‬‬
‫‪menjadi hamba-hamba-Nya yang berserah diri hanya kepada-Nya.‬‬

‫اَب َر َك هللا يِل َولَمُك ْ ىِف ْال ُق ْرآ ِن ْال َع ِظمْي ِ ‪َ ،‬ون َ َف َعيِن َو اَّي مُك ْ ِب َما ِف ْي ِه‬
‫ِ آل ِ ِ ْ ْ ِ َ َ ِ ِ مُك ْ ِ َِإ‬
‫هللا منَّا َوم ْن تال َوتَ ُه َو ن َّ ُه ه َُو‬ ‫من ا يَة َوذك ِر ال َحكمْي ِ َوتَقبَّل ُ‬
‫ِ ِإ‬
‫هللا ال َعظمْي َ ن َّ ُه ه َُو‬ ‫ال َّس ِم ْي ُع ال َع ِلمْي ُ ‪َ ،‬وَأقُ ْو ُل قَ ْويِل َه َذا فَأ ْس َت ْغ ِف ُر َ‬
‫ِإ‬
‫ال َغ ُف ْو ُر َّالر ِحمْي‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َالْ َح ْمدُ ِهلل عَ َىل ْح َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر هَل ُ عَ َىل تَ ْو ِف ْي ِق ِه َو ِا ْم ِتنَا ِن ِه‪.‬‬
‫ِإ‬
‫هللا َو ْحدَ ُه َال رَش ِ يْ َك هَل ُ َوَأ ْشهَدُ أ َّن‬ ‫هللا َو ُ‬‫َوَأ ْشهَدُ َأ ْن َال ِاهَل َ الَّ ُ‬
‫ِإ‬
‫‪َ .‬س ّيِدَ اَن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْوهُل ُ ادلَّ ا ِعى إ َىل ِر ْض َوا ِن ِه‬
‫واهللا ِف ْي َما َأ َم َر َوا ْنهَت ُ ْوا مَع َّا هَن َى ‪َ .‬وقَا َل‬ ‫فَي َا َاهُّي َا النَّ ُاس ِات َّ ُق َ‬
‫هللا َو َمآلِئ َكتَ ُه يُ َصل ُّ ْو َن عَ َىل النَّىِب يآ َاهُّي َا اذَّل ِ ْي َن آ َمنُ ْوا‬ ‫تَع َاىَل َّن َ‬
‫ِإ‬
‫َصل ُّ ْوا عَلَ ْي ِه َو َس ِل ّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َص ِ ّل عَىَل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد‬

‫‪6‬‬
‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمِّل ْ َوعَىَل آ ِل َس ِ ّي ِد َان ُم َح َّم ٍد َوعَىَل َانْ ِبيآِئ َك‬ ‫َصىَّل ُ‬
‫َو ُر ُسكِل َ َو َمآلِئ َك ِة ْامل ُ َق َّر ِبنْي َ‬
‫ات‬‫ات َو ْامل ُ ْس ِل ِمنْي َ َو ْامل ُ ْس ِل َم ِ‬ ‫َاللهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِللْ ُمْؤ ِم ِننْي َ َو ْاملُْؤ ِمنَ ِ‬
‫َا َال ْحيآء ِمهْن ُ ْم َو ْا َال ْم َو ِات اللهُ َّم َأ ِع َّز ْا ْس َال َم َو ْامل ُ ْس ِل ِمنْي َ َوَأ ِذ َّل‬
‫ُِإل‬
‫الرِّش ْ َك َو ْاملُرْش ِ ِكنْي َ َوانْرُص ْ ِع َباد ََك ْامل َو ِّح ِدي َّ َة‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا‬
‫ْال َب َال َء َو ْا َلواَب َء َو َّالز َال ِز َل َو ْا ِمل َح َن َو ُس ْو َء ْال ِف ْتنَ ِة َو ْا ِمل َح َن َما‬
‫َظه ََر ِمهْن َا َو َما ب َ َط َن َع ْن بَدَل ِ اَن ِانْدُ و ِني ِْس َّيا خآ َّص ًة َو َساِئ ِر‬
‫ْال ُبدْل َ ِان ْامل ُ ْس ِل ِمنْي َ عآ َّم ًة اَي َر َّب ْال َعال َ ِمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَا آ ِتن َا ىِف ادلُّ نْ َيا‬
‫َح َسنَ ًة َوىِف اْآل ِخ َر ِة َح َسنَ ًة َو ِقنَا عَ َذ َاب النَّ ِار‪َ .‬ربَّنَا َظلَ ْمنَا‬
‫‪َ .‬انْ ُف َسنَا َواإ ْن ل َ ْم تَ ْغ ِف ْر لَنَا َوتَ ْرمَح ْ نَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْاخلَارِس ِ ْي َن‬
‫هللا يَْأ ُم ُراَن اِب ْ ل َع ْد ِل َو ْا ْح َس ِان َو يْتآ ِء ِذي‪ ‬‬ ‫َهللا ! َّن َ‬ ‫ِع َباد ِ‬
‫ِإ‬ ‫ِإل‬ ‫ِإ‬
‫ْال ُق ْر َىب َويَهْن َى َع ِن ْال َف ْحشآ ِء َو ْامل ُ ْن َك ِر َو ْال َب ْغي ي َ ِع ُظمُك ْ ل َ َعلَّمُك ْ‬
‫هللا ْال َع ِظمْي َ ي َ ْذ ُك ْرمُك ْ َو ْاش ُك ُر ْو ُه عَ َىل ِن َع ِم ِه‬ ‫تَ َذكَّ ُر ْو َن َو ْاذ ُك ُروا َ‬
‫هللا َأ ْكرَب ْ‬
‫يَ ِز ْدمُك ْ َوذَل ِ ْك ُر ِ‬
‫‪7‬‬
8

Anda mungkin juga menyukai