Anda di halaman 1dari 9

KHOTBAH SALAT JUMAT

Kelas : VII A

Nama Anggota : 1. Alvina Rahmawati (05)

2.Kharisma Ratna Saputri (16)

3.Rita Dian Pratiwi (24)

4.Yulfa Daniah Dwi Utami (31)

SMP NEGERI 3 CEPOGO SATU ATAP 2019/2020


‫‪KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪Khutbah Jumat Renungan Hidup‬‬


‫‪– Apa Yang Seharusnya Kita‬‬
‫?‪Pikirkan‬‬
‫‪KHUTBAH PERTAMA – KHUTBAH JUMAT RENUNGAN‬‬
‫?‪HIDUP – APA YANG SEHARUSNYA KITA PIKIRKAN‬‬

‫ور‬‫ش ُر ّ‬ ‫َـح َمدُهُ َونَ ْست َ ّع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ّف ُرهُ‪َ ،‬ونَعُوذُ ّباهللّ ّم ْن ُ‬ ‫إن الـ َح ْمدَ ّ هلِلّ ن ْ‬‫َّ‬
‫ض َّل لَهُ‪َ ،‬و َم ْن‬ ‫ت أ َ ْع َما ّلنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ّد ّه هللاُ فَ ََل ُم ّ‬ ‫س ّيهئَا ّ‬ ‫أَ ْنفُ ّسنَا َو ّم ْن َ‬
‫ّي لَهُ‪ ،‬أ َ ْش َهدُ أَن الَّ ّإلَهَ ّإالَّ هللا َو ْحدَهُ َال ش َّري َْك لَهُ‬ ‫ض ّل ْل فَ ََل َهاد َ‬ ‫يُ ْ‬
‫سولُه‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن ُمـ َح َّمدا ً َ‬
‫َّللاَ َح َّق‬ ‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‪ ،‬يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬
‫تُقَاتّ ّه َو َال تَ ُموت ُ َّن ّإ َّال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ّل ُمونَ‬
‫سدّيدًا‬ ‫وقال تعالى‪ ،‬يَا أَيُّ َها الَّذّينَ آ َمنُوا اتَّقُوا َّ‬
‫َّللاَ َوقُولُوا قَ ْو ًال َ‬
‫سولَهُ فَقَ ْد‬ ‫ص ّل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ّف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ّط ّع َّ‬
‫َّللاَ َو َر ُ‬ ‫يُ ْ‬
‫ع ّظي ًما‬ ‫فَازَ فَ ْو ًزا َ‬
‫سنَ ْال َه ْدي ّ َه ْد ُ‬
‫ي‬ ‫َّللاّ‪َ ،‬وأَ ْح َ‬
‫اب َّ‬ ‫ث ّكت َ ُ‬ ‫صدَقَ ْال َحدّي ّ‬ ‫أ َ َّما بَ ْعدُ‪ ،‬فإّ َّن أ َ َ‬
ّ ‫ َوش ََّر األ ُ ُم‬،‫سلَّ َم‬
‫ َو ُك َّل ُم ْحدَثَ ٍة‬،‫ور ُم ْحدَثَات ُ َها‬ َ ‫علَ ْي ّه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد‬
‫ار‬ َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضَللَة‬
ّ َّ‫ضَللَ ٍة فّي الن‬ َ ‫ع ٍة‬ َ ‫ َو ُك َّل ّب ْد‬،ٌ‫عة‬ َ ‫ّب ْد‬
Ummatal Islam,

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk senantiasa beribadah


kepadaNya. Karena itulah tujuan hidup kita di dunia. Allah berfirman:

Baca Juga:

Amanah Dalam Jual Beli

ّ ‫نس ّإ َّال ّليَ ْعبُد‬


﴾٥٦﴿ ‫ُون‬ ّ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ّج َّن َو‬
َ ‫اْل‬
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Adz-Dzariyat[51]: 56)
Maka kewajiban setiap hamba untuk benar-benar memperhatikan tentang ibadah.
Karena itu adalah merupakan tujuan hidupnya. Manusia tidak diciptakan untuk hidup
di dunia selamanya, manusia tidak diciptakan untuk senantiasa mencari dunia dan
dunia walaupun itu sesuatu yang ia butuhkan dalam hidupnya. Karena sesungguhnya
ibadah adalah kebutuhan yang lebih besar daripada makanan dan minuman.

Maka kewajiban seorang hamba untuk senantiasa merealisasikan ibadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dengan cara menuntut ilmu, dengan cara berusaha mengamalkan
ilmu, dengan cara berusaha untuk mengikuti jejak kaki Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam. Karena tidak ada manfaat hidup kalau ternyata tidak diwarnai dengan
ibadah kepada Allah.

Manusia berbeda dengan binatang ternak. Binatang ternak hanya mengikuti hawa nafsu
saja, mereka tidak diberikan oleh Allah akal, mereka tidak diberikan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala alat untuk berpikir. Mereka hanya hidup di dunia saja. Adapun di
hari akhirat mereka dikumpulkan kemudian menjadi tanah. Saat itulah orang-orang
kafir berkata:

‫يَا لَ ْيتَ ّني ُكنتُ ت ُ َرابًا‬


“Andaikan aku pun menjadi tanah seperti mereka.” (QS. An-Naba'[78]: 40)
Maka dari itu saudaraku.. Manusia diberikan oleh Allah balasan di akhirat kelak.
‫﴾ َو َمن يَ ْع َم ْل ّمثْقَا َل ذَ َّرةٍ ش ًَّرا‬٧﴿ ُ‫فَ َمن يَ ْع َم ْل ّمثْقَا َل ذَ َّرةٍ َخي ًْرا يَ َره‬
﴾٨﴿ ُ‫يَ َره‬
“Siapa yang mengamalkan kebaikan sekecil apapun dia akan melihat balasannya dan
siapa yang mengamalkan keburukan sekecil apapun dia akan melihat balasannya.”
(QS. Al-Zalzalah[99]: 7-8)

Baca Juga:

Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)

Maka setiap kita, saudaraku.. Berpikir tentang hakikat hidupnya di dunia bahwasanya ia
akan kembali kepada Allah. Bahwasannya ia akan dimintai pertanggungjawaban oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka saudaraku sekalian.. Kita hidup di dunia hendaklah waspada. Jangan sampai
kemudian kita tenggelam di dalam dunia. Karena sesungguhnya ketika kapal itu telah
dipenuhi oleh air di lautan, ia akan karam dan tenggelam. Demikian pula hati ketika
telah dipenuhi dengan cinta dunia, ia akan tenggelam dan karam.

Maka dari itulah saudara-saudaraku sekalian..

Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang hakikat


dunia. Allah berfirman:

ّ ‫ع ْالغُ ُر‬
‫ور‬ ُ ‫َو َما ْال َحيَاة ُ الدُّ ْنيَا ّإ َّال َمتَا‬
“Tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid[57]: 20)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengingatkan dalam hadits-haditsnya
yang shahih tentang hakikat dunia. Dan bahwasanya dunia itu sesuatu yang hina dimata
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semua itu adalah agar kita tidak tertipu dengan dunia,
tidak tertipu dari perjalanan kita menuju kehidupan akhirat. Karena seseorang ketika
hatinya hanya mengharapkan dunia dan dunia, maka akhiratnya pun hancur lebur,
yang ia harapkan dari ibadah hanya dunia, yang ia harapkan dari ibadah hanya harta,
sehingga Allah berfirman:
‫ف ّإلَ ْي ّه ْم أَ ْع َمالَ ُه ْم فّي َها َو ُه ْم‬ّ ‫َمن َكانَ يُ ّريدُ ْال َحيَاة َ الدُّ ْنيَا َو ّزينَتَ َها نُ َو ه‬
‫ْس لَ ُه ْم فّي ْاْل ّخ َر ّة ّإ َّال‬ َ ‫﴾ أُولَ ٰـئّ َك الَّذّينَ لَي‬١٥﴿ َ‫سون‬ ُ ‫فّي َها َال يُ ْب َخ‬
﴾١٦﴿ َ‫اط ٌل َّما َكانُوا يَ ْع َملُون‬ ّ َ‫صنَعُوا فّي َها َوب‬ َ ‫ط َما‬ َ ‫ار ۖ َو َح ّب‬
ُ َّ‫الن‬
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami akan
berikan dari apa yang ia inginkan dari amalannya tersebut tanpa dikurangi. Tapi
mereka di akhirat tidak mendapatkan apapun kecuali api neraka, batal amalannya
dan sia-sia perbuatannya tersebut.” (QS. Hud[11]: 16)

Baca Juga:

Sifat Murah Hati dan Suka Membantu

Subhanallah, saudaraku..

Maka dari itulah saudaraku.. Jangan sampai keinginan kita terbesar adalah kehidupan
dunia. Adalah diantara doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau meminta
kepada Allah:

‫ َوالَ َم ْبلَ َغ ّع ْل ّمنَا‬،‫َوالَ ت َ ْجعَ ّل الدُّ ْنيَا أَ ْكبَ َر َه ّ همنَا‬


“Ya Allah.. jangan Engkau jadikan dunia harapan kami yang terbesar, jangan Engkau
jadikan dunia puncak daripada keilmuan kami ya Allah.”

Karena seseorang ketika hanya harapannya dunia dan harapan dan keinginan
terbesarnya dunia, yang dia harapkan hanya dunia, maka dia akan sulit untuk ikhlas
mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia mau ibadah ketika ada keuntungan
dunianya. Adapun ketika tidak ada keuntungan dunianya ia malas untuk beribadah
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang berharap dunia sangat besar di hatinya, ia hanya memandang sesuatu yang
terhormat itu dengan dunia, bukan dengan amalan shalih, tidak pula dengan ketakwaan
kepada Allah Jalla Jalaluhu. Sehingga akhirnya hatinya terbelit dengan kekikiran,
hatinya pun terbelit dengan ketamakan terhadap kehidupan dunia. Sehingga akhirnya
bagi dia dunia segalanya. Bahkan ia berani untuk memutuskan silaturrahimnya karena
dunia, ia berani untuk menumpahkan darah seseorang karena dunia, ia berani bahkan
memusuhi kebenaran pun karena dunia. Lihatlah Fir’aun yang memusuhi Nabi Musa
karena dunia, lihatlah Namrud yang memusuhi Nabi Ibrahim karena dunia, lihatlah
Heraklius yang mengetahui dengan yakin akan kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, Heraklius yakin bahwasanya Nabi Muhammad itu Nabi terakhir, tapi
masalahnya Heraklius takut kehilangan dunia. Itulah yang menghalangi Heraklius
untuk masuk ke dalam Islam, untuk masuk kedalam agama Allah Subhanahu wa Ta’ala
karena dunia.

Baca Juga:

Shalat Timbangan Iman Seseorang

Ummatal Islam,

Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫َما الفَ ْق َر أَ ْخشَى علي ُك ْم‬


“Bukan kefaqiran yang aku khawatirkan atas kalian.”

َ ‫ولكنّهي أَ ْخشَى أن ت ُ ْب‬


َ ‫س‬
‫ط الدُّ ْنيا علي ُك ْم‬
“Yang aku khawatirkan atas kalian dibukakan kepada kalian pintu kesenangan dunia.”

ُ َ‫سوها َكما تَناف‬


‫سوها‬ ُ َ‫فَتَناف‬
“Kalian pun akan berlomba-lomba mencari dunia sebagaimana orang-orang sebelum
kalian berlomba-lomba mencari dunia.”

‫فت ُ ْه ّل َك ُك ْم كما أهلَ َكتْ ُهم‬


“Lantas dunia pun membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan orang-
orang sebelum kalian.”

Ummatal Islam,

Maka sadarilah bahwa kita hidup di dunia sementara, kita akan kembali kepada Allah.

ّ ‫ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائّقَةُ ْال َم ْو‬


‫ت‬
“Setiap jiwa pasti merasakan kematian.” (QS. Ali-Imran[3]: 185)
Siapapun dia, apakah ia seorang pemimpin ataukah rakyat jelata, apakah ia orang kaya
atau orang yang tak mempunyai harta. Semuanya akan kembali kepada Allah, semua
akan meninggal dunia, semua akan dikafankan, semua akan ditanya oleh Malaikat
Munkar dan Nakir. Untuk itulah kita berpikir.

ُ ّ‫َوفّي ٰذَ ّل َك فَ ْليَتَنَافَ ّس ْال ُمتَنَاف‬


َ‫سون‬
“Untuk itulah kita berlomba-lomba, sadaraku…” (QS. Al-Mutaffifin[83]: 26)

‫أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم‬


KHUTBAH KEDUA – KHUTBAH JUMAT TENTANG MENGHADAPI COBAAN DAN UJIAN
HIDUP DENGAN KETAATAN KEPADA ALLAH

‫ نبينا محمد و آله‬،‫الحمد هلل والصَلة والسَلم على رسول هللا‬


،‫ أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬،‫وصحبه ومن وااله‬
ُ‫أن مح همدا ً عبده ورسوله‬
َّ ‫وأشهد‬

Baca Juga:

Melupakan Masalah Yang Telah Berlalu - Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis


Sa'iidah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)

Ummatal Islam,

Bukan berarti kita meninggalkan dunia sama sekali, tidak. Bukankah Allah dan
RasulNya memerintahkan kita untuk mencari nafkah? Bukankah Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pun menikah? Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menganjurkan kita bersedekah?

Lihatlah saudaraku..

Semua itu menunjukkan kita tetap mencari dunia. Akan tetapi yang harus kita waspadai
bahwa jangan sampai dunia melupakan kita dari tujuan kita yang utama dalam
kehidupan ini. Karena tujuan yang utama di dunia adalah ibadah kepada Allah.
Bagaimana kita bisa shalat dengan khusyu’? Bagaimana kita bisa
melaksanakan puasa Ramadhan? Bagaimana supaya lisan kita turut berdzikir kepada
Allah? Bagaimana supaya kita senantiasa bisa shalat tahajud? Bagaimana kita berusaha
supaya kita selalu dalam aktivitas kita menghasilkan pahala demi pahala sehingga pada
waktu itu kita senantiasa berada dalam ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini yang kita pikirkan. Inilah pemikiran setiap mukmin dan muslimah. Semua mukmin
dan mukminah hendaklah yang ia pikirkan bagaimana saya berlomba dalam kebaikan
sebagaimana para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang-orang faqir datang
kepada Rasulullah, mereka mengadukan orang kaya bukan karena kekayaannya. Apa
kata mereka?

‫ب أ َ ْه ُل الدُّث ُ ْو ّر ّباْأل ُ ُج ْو ّر‬


َ ‫س ْو َل اللّٰـ ّه ! ذَ َه‬
ُ ‫يَا َر‬
“Wahai Rasulallah, orang-orang kaya pergi membawa pahala yang banyak.”

ُ َ‫ َوي‬، ‫ص ّلهـ ْي‬


ُ َ‫ص ْو ُم ْونَ َك َمـا ن‬
‫ص ْو ُم‬ َ ُ‫صلُّ ْونَ َك َمـا ن‬
َ ُ‫ي‬
“Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa.”

Baca Juga:

Berpegang Teguh Kepada Allah dan Kepada Tali Allah

‫ض ْو ّل أ َ ْم َوا ّلـ ّه ْم‬


ُ ُ‫صدَّقُ ْونَ ّبف‬
َ َ ‫َويَت‬
“Tapi mereka bisa sedekah wahai Rasulullah, sementara kami tidak bisa.”

Subhanallah saudaraku sekalian..

Itulah yang kita pikirkan, bagaimana kita beramal dan beramal? Bagaimana harta kita
menjadi pahala di sisi Allah? Bagaimana kesehatan kita menjadi pahala di sisi Allah?
Bagaimana berbagai macam nikmat yang Allah berikan kepada kita itu menjadi pahala
di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala?

‫علَى ّإب َْرا ّهي َْم‬َ ‫ْت‬ َ ‫صلَّي‬


َ ‫علَى آ ّل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫ص ّهل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫علَى آ ّل‬ َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو‬ ّ َ‫ َوب‬.ٌ‫ ّإنَّ َك َح ّم ْيدٌ َم ّج ْيد‬،‫علَى آ ّل ّإب َْرا ّهي َْم‬
َ ‫ار ْك‬ َ ‫َو‬
‫علَى آ ّل ّإب َْرا ّهي َْم‪ّ ،‬إنَّ َك َح ّم ْيدٌ‬
‫علَى ّإب َْرا ّهي َْم َو َ‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ‬
‫َم ّج ْيدٌ‬

‫ت األ َ ْحيَ ّ‬
‫اء‬ ‫ت َوالمؤْ ّمنّيْنَ َوالمؤْ ّمنَا ّ‬ ‫الل ُه َّم ا ْغ ّف ْر ّل ْل ُم ْس ّل ّميْنَ َوالم ْس ّل َما ّ‬
‫ي‬‫اض َ‬‫ع َواتّ‪ ،‬فَيَا قَ ّ‬‫ْب الدَّ َ‬‫ْب ُم ّجي ُ‬ ‫ت ّإنَّ َك َ‬
‫س ّم ْي ٌع قَ ّري ٌ‬ ‫ّم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ّ‬
‫ال َحا َجات‬
‫اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين‪ ،‬اللهم وتب علينا إنك أنت‬
‫التواب الرحيم‪ ،‬اللهم اصلح والة أمورنا يا رب العالمين‪،‬‬
‫واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين‬

‫اب النَّ ّ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوقّنَا َ‬
‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوفّي ّ‬
‫اْلخ َرةّ َح َ‬ ‫َربَّنَا آتّنَا فّي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫عباد هللا‪:‬‬

‫اء ذّي ْالقُ ْربَ ٰى َويَ ْن َه ٰى َ‬


‫ع ّن‬ ‫ان َو ّإيت َ ّ‬ ‫س ّ‬‫اْل ْح َ‬ ‫ّإ َّن اللَّـهَ يَأ ْ ُم ُر ّب ْالعَ ْد ّل َو ْ ّ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرونَ‬‫َاء َو ْال ُمن َك ّر َو ْالبَ ْغي ّ ۚ يَ ّع ُ‬ ‫ْالفَ ْحش ّ‬
‫علَى ّنعَ ّم ّه يَ ّز ْد ُكم‪ ،‬ولذ ُ‬
‫ّكر‬ ‫فَا ْذ ُك ُروا هللا العَ ّظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُكم‪َ ،‬وا ْش ُك ُروهُ َ‬
‫هللا أكبَر‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai