Anda di halaman 1dari 3

Segala pujian dan sanjungan bagi Allah SwT.

pemberi pertolongan dan


ampunan kepada hamba-Nya yang mau menyapa-Nya. Kami memohon
perlindungan-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan amal. Dia-lah pemberi
petunjuk dan yang mampu menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya,
tanpa seorang pun kuasa menolaknya. Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah. Yang Mahaesa dan Mahakuasa, tiada sekutu apapun bagi-
Nya. Dan kami bersaksi jua bahwasanya Muhammad saw. adalah hamba
dan utusan-Nya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Tidak sedikit orang, apabila mendengar berita kematian merasa cemas.
Kematian dianggap sebagai kejadian yang menakutkan. Kehidupan ini
seolah tidak boleh  berakhir. Padahal, semua orang tahu bahwa kematian
merupakan hal yang pasti (haq). Semua makhluk hidup yang bernyawa,
tanpa terkecuali, pasti akan mengakhiri kehidupannya. Allah SwT berfirman
dalam Qs Al-Ankabut ayat 57.
ِ ۖ ‫س َذٓاِئ َق ُة ۡٱل َم ۡو‬
َ ‫ت ُث َّم ِإلَ ۡي َنا ُت ۡر َجع‬
‫ُون‬ ٖ ‫ُك ُّل َن ۡف‬
Artinya: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Sebagai muslim yang taat, tentu banyak bekal yang harus dipersiapkan
sebelum meniti jalan kembali ke hadirat Allah SwT. Namun dalam
kesempatan ini, kita bahas tiga hal pokok. Pertama, tabungan amal sebaik
mungkin selama di dunia. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2 Allah berfirman
sebagai berikut:
‫ت َو ۡٱل َح َي ٰو َة لِ َي ۡبلُ َو ُكمۡ َأ ُّي ُكمۡ َأ ۡح َسنُ َع َماٗل ۚ َوه َُو‬
َ ‫ر ٱلَّذِي َخلَ َق ۡٱل َم ۡو‬Zٌ ‫ك َوه َُو َعلَ ٰى ُك ِّل َش ۡي ٖء َقدِي‬
ُ ‫ك ٱلَّذِي ِب َي ِد ِه ۡٱلم ُۡل‬
َ ‫َت ٰ َب َر‬
‫ۡٱل َع ِزي ُز ۡٱل َغفُو ُر‬

Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia


Mahakuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Mahaperkasa lagi
Mahapengampun.”
Apa indikator amalan yang baik? Tidak lain adalah perbuatan yang
dilakukan secara ikhlas, istikamah, maksimal, dan sebaik-baiknya. Baik
dalam interaksi vertikal kepada Allah swt maupun secara horizontal kepada
sesama manusia di muka bumi ini.

Kedua,  menyiapkan amalan yang terus mengalir pahalanya. Islam


mengenal amal jariyah yang mengalir tanpa putus. Orang yang melakukan
amalan jariyah semasa hidupnya akan mendapatkan pahala meski telah
meninggal. Abu Hurairah pernah bercerita dalam sebuah hadis yang
artinya, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang
saleh.” (Riwayat Muslim).
Sedangkan yang ketiga  adalah berdoa agar diberikan husnul khatimah. Di
antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila mengucap kalimat laa
ilaaha illallaah di akhir hayatnya. Menurut M. Quraish Shihab salah satu
indikator khusnul khatimah adalah “ketekunan melaksanakan tuntunan
agama”. Allah swt berfirman yang artinya, “Janganlah kamu mati mati kecuali
dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Islam mengajarkan tentang kebajikan, keimanan, amal saleh, dan akhlak
mulia. Manakala semua itu sudah dijalani, dan pada akhirnya yang
bersangkutan menemui kematian, maka peristiwa itu tidak perlu ditakutkan.
Kematian dianggap sesuatu yang biasa, lazim, atau niscaya. Kematian
akan menjadi indah, jika dalam keadaan husnul khatimah. Kehidupan
seperti itulah yang dicita-citakan orang-orang yang beriman selama
hidupnya.

‫ِي َه َذا‬Zْ ‫ َأقُ ْو ُل َق ْول‬.‫الذ ْكرِ ْال َح ِكي ِْم‬ ِّ ‫ت َو‬ِ ‫ َو َن َف َعنِيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن ْاآل َيا‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
َ ‫وَأسْ َت ْغ ِف ُر‬.َ
‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬.ٍ‫هللا ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َساِئرِ ْالمُسْ لِ ِمي َْن مِنْ ُك ِّل َذ ْنب‬

Khutbah Kedua
‫ك ْال َح ُّق ْالم ُِبيْنُ َوَأ ْش َه ُد‬
ُ ِ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإل َه ِإاَّل هللاُ ْال َمل‬،ُ‫ِي لَ ْواَل َأنْ َهدَا َنا هللا‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد‬
َ ‫هلل الَّذِيْ َهدَا َنا لِه َذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َتد‬
‫ َأمَّا‬،‫ْن‬
ِ ‫ص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َوآلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ِإلَى َي ْو ِم ال ِّدي‬ َ ‫ اللّ ُه َّم َف‬، ُ‫ِق ْال َوعْ ِد اَأْل ِميْن‬ Zُ ‫صاد‬ َ ُ‫َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُده‬
ِ ‫ َوِإيَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى‬Z‫ َفُأ ْوصِ ْي ِني‬،‫ َبعْ ُد‬،
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم ُْو َن‬

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Melalui khutbah kedua ini, marilah sejenak menengadah kehadirat Allah
dengan khusyuk. Semoga dalam menjalani roda kehidupan, selalu dalam
naungan dan perkenan Allah SwT.

Ya Allah, berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami. Tuntunlah


setiap langkah kami di jalan kasih-Mu. Curahkanlah segala rahmat dan
karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami.

Duhai Tuhan yang Mahamenetap, yang Mahaagung, dan Mahaperkasa,


Engkaulah yang Mahatahu, ampunilah kesalahan kelam kami selama ini,
tutupi seburuk apapun aib-aib kami, bukakan lembaran-lembaran baru nan
bersih yang dapat membasuh lembaran hitam di masa lalu kami. 

Anda mungkin juga menyukai