KHUTBAH I
Memasuki akhir bulan September ini terdapat satu peristiwa dalam sejarah Republik
Indonesia yang tidak bisa dilupakan. Yaitu gerakan pemberontakan PKI yang puncaknya
terjadi pada tanggal 30 September (G 30 S PKI) di mana para jenderal mereka bunuh dan
mereka masukkan ke dalam sumur yang terletak di daerah Lubang Buaya. Sungguh sebuah
tragedi berdarah yang sangat memilukan sekaligus mengancam keutuhan NKRI.
Di luar itu, terdapat pula sejumlah gerakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
yang terjadi di sejumlah daerah. Misalnya pemberontakan DI-TII yang dipimpin oleh Kahar
Muzakkar mulai tahun 1950 sampai 1965 di Sulawesi Selatan. Sebelumnya juga terjadi
pemberontakan yang dipimpin oleh Daud Beureueh di Aceh pada tanggal 20 September
1953. Juga aksi pergerakan DI-TII yang dimpin yang dipimpin oleh Kartosuwiryo di Jawa
Barat pada bulan Agustus 1949.
Semua gerakan dan pemberontakan tersebut bermuara pada sikap ekslusif yang ditunjukkan
oleh para pemimpin dan pengikutnya. Baik dari kelompok yang anti terhadap agama maupun
dari kelompok yang meng-klaim memperjuangkan agama. Sikap ekslusif pada akhirnya
mengantarkan mereka untuk bersikap ekstrim serta jelas sangat mengancam dan merongrong
keutuhan NKRI.
Allah befirman,
َ َو َم ٓا َأ ْر َس ْل َن َٰ َك إ اَّل َر ْح َم ًة ِّل ْل َع َٰ َلم
ي ِ ِ
Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS
al-Anbiya: 108)
Maknanya, Nabi saw diutus untuk membawa Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
Yang dimaksud dengan rahmat bagi seluruh alam adalah Islam yang memberikan kemanfaatan,
cinta dan kasih sayang, serta panduan bagi para penganutnya untuk menjalin silaturahmi antar-
sesama manusia terlepas dari latar belakang masing-masing. Adapun yang dilakukan oleh
sejumlah kelompok dan gerakan ekstrim di atas identik dengan berbagai tindak kekerasan dan
kejahatan yang sangat bertentangan dengan rahmat Islam.
Sebenarya Kami melontarkan yang haq kepada yang batil lalu yang haq itu
menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah
bagimu disebabkan apa yang kalian gambarkan (QS al-Anbiya: 19).
Kebenaran pada akhirnya akan menggantikan dan melenyapkan kebatilan. Para pengikut dan
pengusung kebatilan juga akan hancur lantaran klaim dan pengakuan mereka yang keliru dan
sesat.
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang
batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS al-Isra: 82)
َص َحابّّه أ حَه ّل الح َوفَا ،أ ََّما بَ حع ُد، ّّ ٍ ّ اَ حْلم ُد هللّ وَك َفى ،وأُصلهّي وأ ّ
صطََفىَ ،و َعلَى آله َوأ ح ُسله ُم َعلَى َسيهّد ََن ُُمَ َّمد الح ُم ح َ َ ح َ َ َ َح
لص َالةّ
َن هللاَ أ ََمَرُك حم ِّب حَم ٍر َع ّظحي ٍم ،أ ََمَرُك حم ِّب َّ ّ ّ ّ
فَيَا أَيُّ َها الح ُم حسل ُم حو َن ،أ حُو ّصحي ُك حم َونَ حف ّس حي بّتَ حق َوى هللا الح َعل ّي الح َع ّظ حي ّم َو حاعلَ ُم حوا أ َّ
ه
ّ ّ ّ ّ َّ الِلَ َوَم َالئّ َكتَهُ يُ َ ُّ
ال :إّ َّن َّ الس َالّم َعلَى نَبّيهّ ّه الح َك ّرحّْي فَ َق َ
يما،صلُّوا َعلَحيه َو َسله ُموا تَ حسل ً ين َآمنُوا َ َّبََّّ ،ي أَيُّ َها الذ َ صلو َن َعلَى النّ ه َو َّ
آل َسيهّ ّد ََن إّبح َر ّاهحي َم َوَِب ّرحكت َعلَى سيّ ّد ََن إّب ر ّاهيم و َعلَى ّ
َه حَ ح َ َ صلَّحي َ
ٍ ّ ّ ٍ
ص ّهل َعلَى َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َو َعلَى آل َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َ
ّ
اَلله ُه َّم َ
ّ ّ ّّ ّ ّ ّّ ّ ّ ٍ علَى سيّ ّد ََن ُُم َّم ٍد وعلَى ّ ّ
ْي إّن َ
َّك ِف الح َعالَم ح َ ت َعلَى َسيهد ََن إبح َراهحي َم َو َعلَى آل َسيهد ََن إبح َراهحي َم ّ ،ح آل َسيهّد ََن ُُمَ َّمد َك َما َِب َرحك َ َ َه َ َ َ
َححي ٌد ََّمحي ٌد.َّ
ات، ات حاْلَحي ّاء ّمحن هم و حاْلَمو ّ ات والحم حؤّمنّْي والحم حؤّمنَ ّ اَللهه َّم ا حغ ّفر لّحلمسلّ ّمْي والحمسلّم ّ
حَ ُ ح َ ح َ ُ حَ َ ُ ُ ح ُ ح حَ َ ُ ح َ
ك َوالنَّا ّرك ّم حن َس َخ ّط َ اك َوا حْلَنَّةَ َونَعُ حوذُ بّ َ ضَ ك ّر َ اَللَّ ُه َّم إّ ََّن نَ حسأَلُ َ
َّدائّ َد َوالح ّم َح َنَ ،ما ظَ َهَر ّمحن َها َوَما اْلعداَء َوالش َ وَشَاتة ح اللهم حادفَ حع َعنَّا الحبَ َالءَ َوالحغَ َالءَ َوالح َوَِبءَ َوالح َف حح َشاءَ َوالح ُمحن َكَر َوالحبَ حغ َي َ
ْي َع َّامةً، ّّ ّ بطَنّ ،من ب لَ ّد ََن ه َذا خ َّ ّ
اصةً َوم حن بُحل َدان الح ُم حسلم ح َ َ َ حَ َ َ
ّّ ّ
ْي
ت َخ حْيُ الح َفاِت ح َ ْي قَ حومنَّا ِّب حْلَ ّهق َواَنح َ اَللَّ ُه َّم افح تَ حح بَحي نَ نَا َوبَح َ
ّ ّ ّ
اب النَّا ّر . َربَّنَا آتنَا ِّف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِّف اآلخَرةّ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ
ان َوإّيحتَ ّاء ّذي الح ُق حرََب ويَحن َهى َع ّن ال َف حح َش ّاء َوالح ُمحن َك ّر َوالبَ حغ ّي ،يَعّظُ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم إن هللا َيحمر الحع حد ّل و حاْلحس ّ
عبَ َاد هللا َ َ ُ ُ َ َ َّ ،ح َ
ّ ّ
تَ َذ َّك ُرحو َن .فَاذ ُك ُروا هللاَ الح َع ّظحي َم يَ حذ ُك حرُك حم َولَ ّذ حك ُر هللاّ أَ حك َب