Anda di halaman 1dari 10

‫‪Edisi : 036/Tahun II/ 2022‬‬ ‫‪9 September 2022 M / 13 Safar 1444 H‬‬

‫‪Mewaspadai Penyakit Hati‬‬


‫‪Oleh: Ust. M. Fajar Sidik‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫ادة‪َ ،‬و َن ُق حومَ‬ ‫ذ ح َ َ َ َ َ ح ُ ح َ َ ح َ َ َ َ ح ِّ َ َ ذ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬
‫اَّلي أمرنا أن نص ِلح م ِعيشتنا ِِلي ِل الرضا والسع ِ‬ ‫هلل ِ‬‫اْلمد ِ‬
‫ح َ َ َ َ ح َ ُ َ ح َ ُ َ ح َ ََ ذ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫َشيك‬ ‫ات ِِف ِعبادتِ ِه وتقواه‪ .‬أشهد أن َل ِإَل ِإَل اهلل وحده َل ِ‬ ‫اجب ِ‬ ‫بِالو ِ‬
‫ِب َب حع َده‪ُ.‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ذ‬ ‫َُ ََ ح َ ُ َ‬
‫َ‬
‫َل‪ ،‬وأشهد أن ُممدا عبده ورسوَل َل ن ذ‬
‫ِ‬
‫جا ِه ِد حينَ‬ ‫الم َ‬‫حبه ُ‬ ‫َ َ ح‬ ‫َ ِّ َ َ ِّ ح َ َ ح َ َ َ ِّ َ ُ َ ذ َ َ َ‬
‫آَل وص ِ ِ‬ ‫ارك لَع سي ِدنا ُمم ٍد ولَع ِ ِ‬ ‫امهلل صل وسلم وب ِ‬
‫الطا ِه ِريح َن‪،‬‬ ‫ذ‬
‫اِض حو َن‪ ،‬ا ذت ُق حوا اهلل َح ذق ُت َقاته َو ََل َت ُم حو ُت ذن إ ذَل َوأَ حنتُمح‬‫ُ‬ ‫َ ّ َ ح ُ َ َ َ ُّ َ َح‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫أما بعد فيا أيها اْل ِ‬
‫َ‬
‫ُم حس ِل ُم حون‪،‬‬
‫ح َ ح َ َ ُّ َ ذ ُ ح ُ ُ ح َ ذ ُ ُ ذ‬ ‫ح‬ ‫حُ‬ ‫َ َ ُ ََ َ‬
‫اَّلي‬ ‫آن الع ِظي ِم‪ :‬يا أيها اِلاس اعبدوا ربكم ِ‬ ‫قال اهلل تعاَل ِِف القر ِ‬
‫َح ُ ح ََذ ُ ح َذُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ ُ ح َ ذ‬
‫اَّلين ِمن قب ِلكم لعلكم تتقون ﴿‪﴾٢١‬‬ ‫خلقكم و ِ‬

‫‪1‬‬
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kita
panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah
memberi kita banyak kenikmatan yang tidak terkira
sehingga saat ini kita bisa menghadiri ibadah shalat
Jumat. Dengan kesyukuran ini, semoga Allah berkenan
semakin menambah karunia-Nya kepada kita semua.
Amiin

Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada


Rasulullah Muhammad shallaallahu ‘alaihi wasallam,
beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya
hingga akhir zaman. Selanjutnya, selaku khatib saya
mengajak kepada seluruh hadirin untuk selalu berupaya
meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah ta’ala
, dengan melaksanakan perintah serta menjauhkan diri
dari segala yang dilarang-Nya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Sesungguhnya perbuatan manusia itu ditentukan
oleh kondisi hatinya. Baik dan buruknya suasana hati,
kebiasaan yang dilakukan sehari-hari membentuk
watak dan perilaku yang memghiasi kehidupan sehari-
hari.

2
Dalam satu hadits Rasulullah saw bersabda:
‫َ َ َ َّ ح ح َ َ ُ ح َ ً َ َ َ َ ح َ َ َ ح َ َ ُ ُ ُّ ُ َ َ َ َ َ ح‬
‫أَل و ِإن ِِف اْلس ِد مضغة ِإذا صلحت صلح اْلسد كه و ِإذا فسدت‬
ُ‫ِه الح َقلحب‬ َ َ ُ ُّ ُ ُ َ ‫َ َ َ ح‬
َ
َ ِ ‫فسد اْلَسد كه أَل و‬
“Ingatlah bahwa di dalam jasad ada segumpal darah.
Jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya. Jika ia rusak
maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa
segumpal darah itu adalah hati.” (HR al-Bukhari dan
Muslim)

Ada orang yang secara lahiriah memiliki penampilan


terhormat, jabatan yang baik dan harta yang cukup.
Tetapi memiliki perilaku yang tidak sebanding dengan
statusnya yang mulia tersebut. Bila berbicara berisi
kalimat kemungkaran, perilakunya dihiasi kemaksiatan,
kekejian dan pelanggaran norma kehidupan. Inilah yang
disebut sebagai mengidap penyakit hati.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Ada beberapa sebab, mengapa seseorang mengidap
penyakit hati, antaralain:

Pertama, Syirik, yaitu menyekutukan Allah, baik


syirik besar atau pun kecil. Syirik besar adalah secara
terang-terangan menyembah selain Allah atau

3
menganggap ada pihak lain yang memiliki kedudukan
dan kekuatan sebagaimana Allah. Syirik ini besar
bahayanya, sebab pelakunya diancam akan dimasukkan
ke neraka.
َ َ ‫َ ح ً َ َ َ حَ ذ َ َ َ ح‬
ً‫ات ي ُ حْش ُك باهلل َشيحئا‬ ُ ‫َ ح َ َ َ ُح‬
ِ ِ ِ ‫ ومن م‬،‫هلل شيئا دخل اْلنة‬ ِ ‫ْشك بِا‬
ِ ‫من مات َل ي‬
‫ذ‬ َ َ َ
.َ‫دخل اِلار‬
“Barangsiapa meninggal dunia (dalam keadaan)
tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun, niscaya
akan masuk Surga. Dan barangsiapa meninggal dunia
(dalam keadaan) berbuat syirik kepada Allah, niscaya
akan masuk Neraka.” (HR. Muslim).

Adapun syirik kecil adalah perbuatan riya’ (pamer,


ingin dipuji orang lain). Setiap perbuatannya hanya
ingin tampak baik dalam penilaian manusia. Hal ini akan
berdampak, semangat dan berlagak baik ketika dilihat
orang lain, tetapi malas dan berperilaku buruk bila
sendirian.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Kedua, Maksiat, yaitu memperturuti hawa nafsu,
kesenangan duniawi. Orang semacam ini akan mengisi
dan menghabiskan hidupnya hanya untuk bersenang-

4
senang. Maka dia akan selalu mengikuti dorongan hawa
nafsu dan “mentaatinya” sebagai sesuatu yang harus
selalu dipatuhi keinginannya. Seolah-olah hawa
nafsunya adalah “tuhan’ yang tidak bisa ditolak
kehendaknya. Allah mengingatkan:
‫ََََح َ َ ذَ َ ََ ُ َ َ ُ ََ َ ذُ ذُ ََ ح َ َ َ َ ََ َ ح َ َ ح‬
‫أفرأيت م ِن اَّتذ ِإلهه هواه وأضله اَّلل لَع ِعل ٍم وختم لَع سم ِع ِه وقل ِب ِه‬
َ ُ ‫َح ذ َََ ََ ذ‬ ‫َ ًَ ََ َح‬ َ َ ََ ََ َ َ
﴾٢٣﴿ ‫اَّلل أفَل تذكرون‬ ِ ‫َصهِ ِغشاوة فمن يه ِدي ِه ِمن بع ِد‬
ِ ‫وجعل لَع ب‬
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran?” (Qs. Al Jastiyah: 23)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Ada orang yang melakukan berbagai bentuk
kejahatan dan kemaksiatan tanpa mempedulikan
seberapa besar akibatnya bagi oranglain. Perasaannya
tumpul, bahkan hatinya telah mati. Sehingga dalam ayat
yang lain disindir dalam al-Qur’an dengan sangat keras

5
seperti layaknya sifat binatang. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
َ ‫َ ح َ ح َ ُ َ َّ َ ح َ َ ُ ح َ ح َ ُ َ َ ح َ ح ُ َ ح ُ ح َّ َ ح‬
‫أل حن َعامِ بَ حل ُهمح‬ ‫أم َتسب أن أكَثهم يسمعون أو يع ِقلون ِإن هم ِإَل َك‬
ً َ ُّ َ َ
‫أضل س ِبيَل‬
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan
mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak
lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka
lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-
Furqan: 44)

Dan bahkan di ayat lain orang yang demikian


digambarkan seperti anjing:
ُ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ َّ َ ‫َ َ ح ح َ َ َ َ ح َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ح َ َ َ ح َ ح‬
‫كنه أخَل ِإَل األر ِض واتبع هواه فمثله كمثل‬ ِ ‫ولو ِشئنا لرفعناه بِها ول‬
َّ ‫ح َ ح ح َ َ ح َ ح َ ح َ ح َ ح ُ ح ُ َ ح َ ح َ َ َ َ ُ ح َ ح‬
َ‫اَّل حين‬ ‫ح َح‬
ِ ِ‫ب ِإن َت ِمل علي ِه يلهث أو تْتكه يلهث ذلِك مثل القوم‬ ِ ‫الَك‬
َ ‫ح َ َ َ َ َ َّ ُ ح َ َ َ َّ ُ ح‬ ُ ‫َ َّ ُ ح َ َ َ َ ح‬
‫كذبوا بِئاياتِنا فاقص ِص القصص لعلهم يتفكرون‬
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami
tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia
cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya
yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika
kamu menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan jika
kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).

6
Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah
(kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”
(QS. Al-A’raf: 176)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Ketiga, Berpaling dari ajaran agama, dan ini sebagai
akibat dari gaya hidup hedonis yang memperturuti
hawa nafsu duniawi. Ada orang yang mengaku
beragama Islam, tetapi nilai ajaran agamanya tidak
pernah dipedulikan. Agama hanya sebatas menjadi
deretan hafalan dan pengetahuan. Akibatnya mereka
akan mengalami kehidupan yang terasa sempit dan
gelap gulita. Perasaan gelisah dan jauh dari
ketentraman.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan:


َ‫ْش ُه يَ حو َم الحقيَامة‬
ُ ُ ‫َ َّ َ ُ َ َ ً َ ً َ َ ح‬ ‫ح‬ َ َ َ‫ََ ح َ ح‬
ِ ِ ‫ومن أعرض عن ِذك ِرى ف ِإن َل م ِعيشة ضنًك وَن‬
َ‫أَ حعَم‬
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
maka sesungguhnya baginya akan mengalami
penghidupan yang sempit, dan Kami akan

7
menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta
(QS. Toha: 124)
Apabila keadaan ini terjadi pada diri kita, maka apa
yang harus dilakukan?

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah


Tidak ada kata lain, kecuali dengan bertaubat yang
sebenar-benarnya.
َ ُ َ ‫َ َ ُّ َ ذ َ َ ُ ُ ُ َ ذ َ ح َ ً ذ ُ ً َ َ َ ُّ ُ ح‬
َ‫ك ِّفر‬ ‫اَّلل توبة نصوحا عَس ربكم أن ي‬ِ ‫اَّلين آمنوا توبوا ِإَل‬
ِ ‫يا أيها‬
ُ َ ‫َح َ حَح‬ ‫َح‬ ‫َ ُ ح َ ِّ َ ُ ح َ ُ ح َ ُ ح َ ذ‬
﴾٨﴿ ‫ات َت ِري ِمن َت ِتها األنهار‬
ٍ ‫عنكم سيئاتِكم ويد ِخلكم جن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,
mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”
(Qs. At Tahrim: 8)

Demikian khutbah singkat siang ini, semoga


bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

8
‫ح َ ح َ َ َ َ ح َ َّ ُ‬
‫اك حم ب َما ِفيح ِه ِمنَ‬ ‫ح‬ ‫حُ‬ ‫ح‬ ‫ح ََ ُ‬ ‫ار َ‬ ‫بَ َ‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫إ‬‫و‬
‫َِ ِ‬‫ِن‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ي‬‫ر‬‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫آن‬‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ِف‬‫ِ‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ِل‬
‫ِ‬ ‫اهلل‬ ‫ك‬
‫ُحُ َح ح َ َ َ حَح ُ َ ح ََ ُ‬
‫كمح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ ّ ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫كي ِم‪ .‬أقول قو ِِل هذا وأستغ ِفر اهلل ِِل ول‬ ‫َ‬
‫َّلك ِر اْل ِ‬ ‫ات وا ِ‬ ‫اْلي ِ‬
‫استَ حغ ِف ُر حو ُه إنَّ ُه ُه َو الح َغ ُف حو ُر َّ‬
‫الر ِحيحمُ‬ ‫ك َذنحب‪ ،‬فَ ح‬ ‫حُ ح حَ ح ُّ‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ْي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ‫ئ‬‫ا‬ ‫س‬ ‫َول َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ِ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َ ح َ ح ُ ّ َ ِّ ح َ َ ح َ َ ح َ َ ُ ح ُ ذ ح َ َ َ ُ ح َ َ ذ‬
‫ان ِإَل َلَعَ‬ ‫َّلل رب العال ِمْي‪ ،‬والعاقِبة لِلمت ِقْي‪ ،‬وَل عدو‬ ‫اْلمد ِ ِ‬
‫ْجع حْي‪َ.‬‬ ‫حبه أَ ح َ‬‫َ َ ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫لَع ن ِبينا ُمم ٍد و َ‬
‫ذ ح َ َ ذ َ ُ َ ذ َ ُ َ َ ِّ َ‬
‫الظال ِ ِمْي‪ .‬والصَلة والسَلم َ‬
‫ِ‬ ‫اَل وص ِ ِ‬ ‫لَع ِ ِ‬
‫َل َوا َ حش َه ُد ا َ ذن ُُمَ ذم ًدا َعبح ُدهُ‬ ‫ك َُ‬ ‫َح َ ُ َح َ َ ذ ُ َ ح َُ َ َ ح َ‬
‫َشي‬
‫اشهد ان َل ِاَل ِاَل اهلل وحده َل ِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َح َ َ ح َ حَ َ َّ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ح ُ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ َ ح‬
‫اف األن ِبيا ِء واملرس ِلْي ن ِب ِينا ُمم ٍد‬ ‫ورسوَل‪ .‬والصَلة والسَلم لَع أَش ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ح َ ح َ ح َ َ َ َ ُّ َ ح ح َ ُ ُ ح ح ُ ح َ َ َ َ ح‬ ‫َ ََ‬
‫اْلخوان‪ ،‬أو ِصيكم و ِإياي بِتقوى‬ ‫آَل وصح ِب ِه أْج ِعْي‪ .‬فياأيها ِ‬ ‫ولَع ِ ِ‬
‫َ ذ َُ ََ َ ُ ُ ذ ذ ََحُ ح ُ ح ُ ح َ‬
‫هلل حق تقاتِ ِه وَل تموتن ِإَل وأنتم مس ِلمون‪.‬‬ ‫ا ِ‬
‫آمنُواح‬ ‫اِلِب يآ ا َ ُّي َها ذاَّل حي َن َ‬
‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ُ َ ُّ ح َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ََ ذ‬
‫ِ‬ ‫وقال تعاَل ِإن اهلل ومآلئِكته يصلون لَع ِ‬
‫َصلُّ حوا َعلَيحه َو َسلِّ ُم حوا ت َ حسليحماً‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ َ َّ َ َ َ َّ ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬‫آل ُمم ٍد كما صليت لَع ِإبرا ِهيم ولَع ِ‬ ‫اللهم ص ِل لَع ُمم ٍد ولَع ِ‬
‫ُ َ َّ َ َ َ َ ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ‬ ‫ح َ ح َ َ َ ح َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ُمم ٍد كما باركت لَع ِإبرا ِهيم ولَع‬ ‫ارك لَع ُمم ٍد ولَع ِ‬ ‫ِإبرا ِهيم‪ .‬وب ِ‬
‫ح َ ح َ َّ َ َ ح ٌ َ ح ٌ‬
‫َميد‬‫َحيد ِ‬ ‫آل ِإبرا ِهيم‪ِ ،‬إنك ِ‬ ‫ِ‬

‫‪9‬‬
‫َ‬ ‫َ ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ حُ ح حَ َ ح‬ ‫َ‬ ‫َ ذُ ذ ح ح حُ ح حَ َ حُ ح‬
‫ات األحيا ِء‬ ‫ات والمس ِل ِمْي والمس ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمؤ ِم ِنْي والمؤ ِمن ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ذ َ َ حٌ َ ح ٌ ُ‬ ‫َ‬ ‫حُ ح َح َح‬
‫ات‪.‬‬
‫َميب ادلعو ِ‬ ‫ات ِإنك س ِميع ق ِريب ِ‬ ‫ِمنهم واألمو ِ‬
‫اْلِٰسيحنَ‬ ‫َذَ َ َ حَ َحُ َ َ َ ح ذح َ ح ح َ َ ََح َحَ َ َ ُ حَ ذ َ ح‬
‫ربنا ظلمنا انفسنا و ِان لم تغ ِفر لـنا وترَحنا لـنكونن ِمن ِ ِ‬
‫ْي ا َماماً‬‫اج َعلحنَا للح ُم ذتق ح َ‬ ‫َ ذ َ َ ح َ َ ح َ ح َ َ َ ُ ِّ ّٰ َ ُ ذ َ َ ح ُ ذ ح‬
‫ْي و‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫اجنا وذريتِنا قرة اع ٍ‬ ‫ربنا هب لـنا ِمن ازو ِ‬
‫َّ ُ َّ َّ َ ح َ ُ َ ُ ح َ ح َ َ َ َّ َ ح ح َ َ ُ ُ َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ‬
‫اللهم ِإنا نسألك حسن اْلاتِمة‪ .‬ربنا اغ ِفر ِلا ذنوبنا و ِإْسافنا ِِف أم ِرنا‬
‫غ َعلَيحنَا َص حْباً‬ ‫َ َ َّ َ َ ح ح‬ ‫ََّ ح َح َ َ َ َ ح ُ ح َ ََ حَ ح ح َ‬
‫وث ِبت أقدامنا وانَصنا لَع القومِ الًك ِف ِرين‪ .‬ربنا أف ِر‬
‫ََّ ح َح َ َ َ َ ُ ح َ ََ‬
‫لَع الح َق حومِ الح ًَك ِفرين‪َ.‬‬
‫َِ‬ ‫وث ِبت أقدامنا وانَصنا‬
‫َذ َ َ ح َ َ ح َحَ َ َُذذ َ ُذً حُ َ ح َح َ حُذ حَ َ ً‬
‫ْي واجعلنا ل ِلمت ِقْي ِإماما‪.‬‬ ‫اجنا وذرياتِنا قرة أع ٍ‬ ‫ربنا هب ِلا ِمن أزو ِ‬
‫ك أَنحتَ‬ ‫َ ذ َ َ ُ ح ُ ُ ح َ َ َ ح َ ح َ َ حَ َ َ َ ح َ َ ح َُ ح َ َ ح َ ً ذ َ‬
‫ربنا َل ت ِزغ قلوبنا بعد ِإذ هديتنا وهب ِلا ِمن دلنك رَحة‪ِ ،‬إن‬
‫ا ح َلو ذهاب‪ُ.‬‬
‫ُّ ح َ َ َ َ ً َ ح َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ ذ ُ ح َ َ‬ ‫َ ذ َٰ َ‬
‫ار‪ .‬سبحان‬ ‫ربنااتِنا ِِف ادلنيا حسنة و ِِف األ ٰ ِخر ِة حسنة وقِنا عذاب اِل ِ‬
‫ْي‪َ ،‬واحْل َ حم ُد َّّلل َربِّ‬ ‫لم حر َسل ح َ‬ ‫لَع ا ح ُ‬‫َل ٌم ََ‬ ‫َ ِّ َ َ ِّ ح َ ذ َ ذ َ ُ ح َ َ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ربك رب العز ِة عما ي ِصفون‪ ،‬وس‬
‫اح َ‬
‫لعالَم حْيَ‬
‫ِ‬

‫‪10‬‬

Anda mungkin juga menyukai