Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat:

Tanda Cinta Dunia Page | 1

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Khutbah Jumat (Jumat Pon), 20 Oktober 2017

@ Masjid Jami Al-Adha, Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul

Khutbah Pertama






















Amma badu:

Para jamaah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah

Kita diperintahkan untuk senantiasa bersyukur pada Allah atas nikmat yang telah diberikan
kepada kita sekalian. Syukur inilah yang kita buktikan dengan takwa sebagaimana yang Allah
perintahkan,


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran:
102). Karena hakikat syukur adalah menjalankan ketaatan dan menjauhi maksiat sebagaimana
kata Abu Hazim mengenai syukur dengan anggota badan adalah,



Engkau tahan anggota badanmu dari maksiat dan engkau gunakan dalam ketaatan pada Allah. Page | 2
(Jami Al-Ulum wa Al-Hikam, 2:84)

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, yang telah mendapatkan mukjizat
paling besar dan menjadi pembuka pintu surga, yaitu nabi besar kita Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat dan setiap orang yang mengikuti salaf tersebut
dengan baik hingga akhir zaman.

Ada delapan hal yang dicintai manusia, Allah rinci dalam ayat berikut ini.











Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di
jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah: 24)

Ayat di atas menerangkan tentang orang yang mencintai dunia, yaitu keluarga, harta, bisnis
hingga rumah tempat tinggalnya.

Ayat di atas kata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam Kitab Tauhid
menunjukkan ancaman bagi orang yang menjadikan delapan perkara duniawi tersebut lebih
daripada agamanya.

Apa tanda seseorang cinta dunia?

Tandanya adalah gila harta, gila jabatan, gila kehormatan, gila ketenaran; hidup
mewah dengan pakaian, makanan dan minuman; waktunya sibuk mengejar dunia; ia
mengejar dunia lewat amalan akhirat; juga lalai dari ibadah.

Apa bahaya cinta dunia?

Pertama:
Ibnul Qayyim menyatakan dalam Hadi Al-Arwah (hlm. 48) bahwa kunci segala kejelekan adalah
cinta dunia dan panjang angan-angan.

Kedua:

Orang yang cinta dunia bisa saja mengorbankan agama dan lebih memilih kekafiran.
Page | 3
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,






Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan
malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari
dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam
keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia. (HR. Muslim no. 118)

Ketiga:

Hati jadi lalai dari mengingat akhirat sehingga kurang dalam beramal shalih.

Dari Abu Musa Al-Asyari radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,





Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan akhiratnya. Siapa yang
begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah
negeri yang akan kekal abadi (akhirat) dari negeri yang akan fana (dunia). (HR. Ahmad, 4:412.
Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan lighairihi.)

Dalam surat Adz-Dzariyat juga disebutkan,



)11( ) 10(
Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam
kebodohan yang lalai. (QS. Adz-Dzariyat: 10-11)

Yang dimaksud alladzina hum fii ghomroh adalah mereka buta dan jahil akan perkara akhirat.
Saahun berarti lalai. As-sahwu itu berarti lalai dari sesuatu dan hati tidak memperhatikannya.
Sebagaimana hal ini ditafsirkan dalam Zaad Al-Masir karya Ibnul Jauzi.

Keempat:

Juga karena cinta dunia akan menjadikan seseorang kurang mendapatkan kelezatan ketika
berdzikir.
Di dalam Majmuah Al-Fatawa (9:312), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan perkataaan
ulama Syam yaitu Sulaiman Al-Khawwash, Dzikir bagi hati kedudukannya seperti makanan untuk
badan. Ketika badan sakit, tentu seseorang sulit merasakan lezatnya makanan. Demikian pula
untuk hati tidak bisa merasakan nikmatnya dzikir ketika seseorang terlalu cinta dunia.

Terakhir, kelima: Page | 4


Orang yang gila dunia urusannya akan jadi sulit. Beda kalau seseorang mengutamakan akhirat.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,






Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan
kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun
akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai
dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan
keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya. (HR. Tirmidzi,
no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Lalu bagaimana agar tidak gila dunia?

1- Marilah kita belajar agama, luangkan waktu walau sesibuk apa pun untuk mendalami ilmu
Islam.
2- Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding akhirat yang kekal
abadi.
3- Qanaah (nerimo) dengan yang sedikit, apa saja yang Allah beri.
4- Mendahulukan ridha Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia.
5- Sabar dan haraplah kenikmatan yang begitu banyak di surga.

Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.

Khutbah Kedua









Jamaah Shalat Jumat yang moga senantiasa diberkahi oleh Allah Taala
Page | 5
Sikap yang seharusnya terhadap dunia

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,


Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir. (HR. Muslim, no. 2392)

Al-Munawi rahimahullah dalam Mirqah Al-Mafatih menjelaskan, Dikatakan dalam penjara


karena orang mukmin terhalang untuk melakukan syahwat yang diharamkan. Sedangkan keadaan
orang kafir adalah sebaliknya sehingga seakan-akan ia berada di surga.

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, kami ingatkan untuk memperbanyak shalawat pada Nabi kita
Muhammad. Siapa yang bershalawat pada Nabi sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya
sebanyak sepuluh kali. Juga tak lupa nantinya kita berdoa pada Allah di hari penuh berkah ini,
moga doa-doa kita diperkenankan oleh Allah Taala.








.




































Page | 6



.

Referensi utama: Mufsidaat Al-Qulub. Cetakan pertama, Tahun 1438 H. Syaikh Muhammad
Shalih Al-Munajjid. Penerbit Al-Ubaikan. Hlm. 271-301.

---

Selesai disusun @ Perpus Rumaysho, saat Jumat siang, Jumat Pon, 30 Muharram 1439 H

Anda mungkin juga menyukai