Anda di halaman 1dari 5

ْ َ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ ْ ُّ ‫ْ َ ْ ُ ه َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ ر‬

‫السَل ُم َعلى أش َر ٰف‬ ‫ والصَلة و‬،‫الدي ٰن‬ ٰ ‫ و ٰب ٰه نست ٰعين على أمو ٰ الدنيا و‬،‫ّلِل ر ٰب الع ٰاَلين‬ ٰ ٰ ‫الحمد‬
ْ‫التابع ْي َن َو َمن‬ َّ ‫ص َحابه َو‬ ْ َ َ ٰ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َّ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ
ٰٰ ٰٰ ‫ ن ٰب ٰينا محم ٍد صلى هللا علي ٰه وسلم وعلى ا ٰل ٰه وأ‬،‫األن ٰبي ٰاء واَلرس ٰلين‬
ُ ْ ْ َْ َ َ َ َّ ٰ َ َ ْ َ َ ‫َتب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ َلى‬
.‫ أش َه ُد أ ْن َل ٰإل َه ٰإَل هللا َو ْح َد ُه َل ش ٰرْي َك ل ُه اَل ٰل ُك ال َح ُّق اَل ٰب ْين‬،‫الد ْي ٰن‬ ‫م‬
ٰ ٰ ٰ ٍ ‫و‬ْ ‫ي‬ ٰٰ ٰ
َ َ َ
َ.‫ أ َّما َب ْع ُد َف َيا أ ُّي َها ْال َحاض ُر ْون‬.‫صاد ُق ْال َو ْعد ْاألم ْين‬َ ُ‫َو َأ ْش َه ُد أ َّن َسي َد َنا ُم َح َّـم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُله‬
َ
ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ
ُْ ٰ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٰٓ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َّ َّ ُ ْ ُ َ َ َ َ ُ َّ َ َ
‫ فقال هللا تعالى; يايها الناس ٰانا خلقنكم‬.‫ٰا َّت ُقوا هللا حق تقا ٰت ٰه وَل تموتن ٰإَل وأنتم مس ٰلمون‬
ُ ٰ ْ َ ‫ْ َ َ َّ ُ ْ ٰ َ َ َ ْ ٰ ُ ْ ُ ُ ْ ً َّ َ َ ۤ َ َ َ َ ُ ْ َّ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ه‬
َ ‫ىك ْم ٰۗا َّن ه‬
‫ّٰللا َع ٰل ْي ٌم‬ ‫ّٰللا اتق‬
ٰ ‫ٰمن ذك ٍر وانثى وجعلنكم شعوبا وقبا ِٕىل ٰلتعارفوا ۚ ٰان اكرمكم ٰعند‬
َ
‫خ ٰب ْي ٌر‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Puji dan syukur pada Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan dan
kesehatan sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Shalawat dan
salam pada Rasulullah SAW, yang akan mengantarkan kita pada syafaatnya kelak.
Selanjutnya, khatib berwasiat khususnya pada diri sendiri dan jamaah
sekalian untuk bertakwa kepada Allah. Pasalnya, hanya takwa dan iman yang
menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Kemanusiaan dan keberagaman adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan. Kemanusiaan adalah sifat dasar manusia yang mencakup nilai-
nilai universal seperti martabat, hak asasi, dan keadilan. Keberagaman adalah
perbedaan yang ada di antara manusia, baik dalam hal suku, budaya, bangsa,
agama, ras, dan gender manusia.
Keduanya saling berkaitan, karena kemanusiaan dan keragaman merupakan
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diciptakan dalam berbagai macam
rupa dan bentuk, dan perbedaan tersebut merupakan kekayaan yang harus
disyukuri. Keberagaman juga merupakan cerminan dari kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Q.S an-Nahl ayat 90:
ُ ُ َُ ۗۤ َ َۤ ٰ ً ً ُ ُ َ َ ُ‫ََْ َ َۤ ه‬
‫ّٰللا ل َج َعلك ْم ا َّمة َّو ٰاح َدة َّول ٰك ْن ُّي ٰض ُّل َم ْن َّيشا ُء َو َي ْه ٰد ْي َم ْن َّيشا ُء َولت ْسـل َّن َع َّما ك ْن ُت ْم‬ ‫ولو شاء‬
ُ َ
‫ت ْع َمل ْو َن‬
Artinya: "Seandainya Allah berkehendak, niscaya Dia menjadikanmu satu umat
(saja). Akan tetapi, Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk
menerima petunjuk)."
Mengutip Ibnu Abbas dalam tafsir Al-Basith, Jilid XIII, halaman 184 bahwa
seandainya Allah menginginkan manusia berada di atas satu agama dan satu
keyakinan, niscaya Allah mampu melakukannya. Namun, faktanya Allah tidak
menjadikan manusia dalam satu agama dan kepercayaan.
Sejatinya pernyataan Ibnu Abbas ini menarik untuk dikaji, karena mengandung
beberapa hal yang penting untuk dipahami. Pertama, pernyataan ini menunjukkan
bahwa Allah menghendaki adanya keragaman agama dan keyakinan di dunia ini.
Kedua, pernyataan ini juga menunjukkan bahwa Allah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk memilih agama dan keyakinannya masing-masing.
Meskipun kelak akan diminta pertanggungjawaban di hari akhir. Setidaknya Allah
memberikan akal, pada manusia memilih pilihan yang terbaik.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Lantas, mengapa Allah menghendaki adanya keragaman agama dan keyakinan di
dunia ini? Salah satu jawabannya adalah keragaman agama dan keyakinan dapat
menjadi sumber rahmat bagi manusia. Dengan adanya keragaman, manusia dapat
saling belajar dan bertukar pengalaman, sehingga dapat menjadi lebih baik.
Selanjutnya, keragaman agama dan keyakinan dapat menjadi sumber motivasi
bagi manusia untuk mencari kebenaran. Ketika manusia melihat bahwa ada
banyak agama dan keyakinan yang berbeda-beda, maka mereka akan terdorong
untuk mencari agama dan keyakinan yang paling benar. Hal ini dapat membuat
manusia menjadi lebih kritis dan tidak mudah terbujuk oleh dogma-dogma agama
yang keliru.
Terakhir, tentu yang tak kalah penting keragaman agama dan keyakinan dapat
menjadi sumber perdamaian dan toleransi di dunia ini. Ketika manusia memahami
bahwa setiap agama dan keyakinan memiliki nilai-nilai yang luhur, maka mereka
akan lebih mudah untuk saling menghormati dan menghargai.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Agama bertujuan menghadirkan kedamaian lahir dan batin, individu dan
masyarakat. Agama dibutuhkan manusia untuk tujuan tersebut. Kedamaian
adalah landasan terkuat dalam kehidupan manusia. Sementara perang dan
kekerasan adalah petaka dan pengecualian.
Agama dan kedamaian sangat erat kaitannya. Itu terdeteksi dengan jelas dalam
semua agama. Misalnya, manusia diperintahkan untuk shalat oleh Allah. Pada
dasarnya, dengan shalat yang tulus, manusia merasakan kedamaian. Manusia
merasakan optimisme menyangkut terpenuhinya kebutuhan dan tersingkirnya
kecemasan. Dengan demikian, agama antara lain melalui shalat, berfungsi
menanamkan kedamaian di hati manusia.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Karena pentingnya kedamaian dalam agama, maka Allah melarang mencaci-maki,
keyakinan dan Tuhan orang yang berbeda dengan kita. Larangan memaki dan
menghina agama dan kepercayaan orang lain, akan berdampak buruk bagi tatanan
sosial kehidupan. Sikap yang tidak saling menghormati agama dan kepercayaan,
akan menimbulkan intoleransi dan konflik yang berkepanjangan. Tentu itu jauh
dari esensi agama sebagai jalan untuk mewujudkan perdamaian.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 108:
ْۖ َ ُ ُ ٰ َ ْ َ ۢ َ ‫َوََل َت ُس ُّبوا َّالذ ْي َن َي ْد ُع ْو َن م ْن ُد ْون هّٰللا َف َي ُس ُّبوا ه‬
‫ّٰللا َع ْد ًوا ٰبغ ْي ٰر ٰعل ٍ ۗم كذ ٰل َك َزَّي َّنا ٰلك ٰل ا َّم ٍة َع َمل ُه ْم‬ ٰ ٰ ٰ ٰ
ُ َ َ َ ٰ ُ
‫ث َّم ٰالى َ ٰرب ٰه ْم َّم ْر ٰج ُع ُه ْم ف ُين ٰب ُئ ُه ْم ٰب َما ك ُان ْوا َي ْع َمل ْو َن‬
Artinya: "Janganlah kamu memaki (sesembahan) yang mereka sembah selain Allah
karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa (dasar)
pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan
mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah tempat kembali mereka, lalu Dia akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan."
Imam Al-Baidhawi, Kitab Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, ayat ini menjadi dalil
larangan umat Islam untuk mencaci maki kekurangan tuhan yang diyakini umat
agama lain. Tindakan menghina dan mencaci maki agama dan kepercayaan orang
lain dapat memicu permusuhan dan konflik antar umat beragama.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Sebagai penutup, agama pada dasarnya mengajarkan tentang perdamaian, baik
kedamaian lahiriah maupun batiniah. Untuk itu, penting bagi manusia untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian. Manusia harus berusaha untuk
‫‪menciptakan dan menjaga perdamaian di dalam diri sendiri, masyarakat dan‬‬
‫‪dunia.‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ‬
‫الذك ٰر ال َح ٰك ْي ٰم َوت َق َّب َل ٰم ٰن ْي َو ٰم ْنك ْم‬ ‫بارك هللا ٰلي ولكم ٰفي القر ٰآن الك ٰري ٰم ونفع ٰني و ٰإياكم ٰبما ٰفي ٰه ٰمن ٰ‬
‫َ َ َ ُ َّ ُ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ َّ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ ْ َ ْ َ َ‬
‫اب ل َع َّل ُك ْم ُت ْف ٰل ُح ْو َن‬
‫ٰتَلوته ٰإنه هو الغفور الر ٰحيم‪ ،‬فاعت ٰبروا يآ أو ٰلى األلب ٰ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َ َ‬
‫هللا َو ْح َد ُه َلش ٰرْي َك‬ ‫ّٰللا‪َ .‬أ ْش َه ُد َأ ْن ََل إ َل َه إ ََّل ُ‬ ‫ْال َح ْم ُد َّّلِل َّالذي َه َد َانا ل َه َذا َو َما ُك َّنا ل َن ْه َتد َي َل ْوََل َأ ْن َه َد َانا َّ ُ‬
‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ ٰ‬
‫َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ َ‬
‫له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله َلن ٰبي بعده‪ .‬اللهم ص ٰل وس ٰلم وبا ٰرك على س ٰي ٰدنا محم ٍد وعلى ٰآل ٰه‬
‫َّ‬ ‫ُ‬
‫ص ْح ٰب ٰه امل َج ٰاه ٰد ْي َن الط ٰاه ٰرْي َن‬ ‫َو َ‬

‫ين َآم ُنوا‬ ‫اعته َل َع َّل ُك ْم ُت ْفل ُح ْو َن‪َ .‬يا َأ ُّي َها َّالذ َ‬ ‫اي ب َت ْق َوى هللا َو َط َ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫َّ‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫الحاض ُر ْو َن‪ُ ،‬أ ْوص ْي ُك ْم َ‬ ‫َأ َّما َب ْع ُد‪َ ،‬ف َيا ُّآي َها َ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َّ ُ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ َ َ َ َّ ُ َ َّ َ ْ َ َّ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ‬
‫اتقوا ّٰللا حق تقا ٰت ٰه وَل تموتن ٰإَل وأنتم مس ٰلمون‪ ،‬وتزودوا ف ٰإن خير الز ٰاد التقوى‪ .‬فقد قال هللا تعالى‬
‫صر‪ .‬إ َّن ْاْل ْن َس َ‬ ‫الر ْح َمن ال َّر ٰح ْيم‪(َ :‬و ْال َع ْ‬ ‫َّ‬ ‫الرج ْيم‪ ،‬ب ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ َّ ْ َ‬ ‫َ َْ ْ َ ُُْ‬
‫ان‬ ‫ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫هللا‬
‫ٰ‬ ‫م‬ ‫س‬
‫ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ‬ ‫ان‬ ‫ط‬ ‫ي‬ ‫الش‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ٰ‬ ‫اهلل‬
‫ٰ‬ ‫ب‬
‫ٰفي ٰكت ٰاب ٰه الك ٰري ٰم أعو ٰ‬
‫ذ‬
‫َّ َّ َ َ َ‬ ‫اص ْوا ب ْال َحق َو َت َو َ‬ ‫ات َو َت َو َ‬ ‫ين َآم ُنوا َو َعم ُلوا َّ‬ ‫َلفي ُخ ْسر‪ .‬إ ََّل َّالذ َ‬
‫ّٰللا َو َمَل ٰئك َت ُه‬ ‫الص ْبر(ٰ‪ٰ .‬إن‬ ‫اص ْوا ب َّ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ح‬ ‫الصال َ‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٍ ٰ ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُّ َ َ َ َّ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ ً َّ ُ َّ َ َ‬ ‫َ‬
‫ص ٰل َعلى َس ٰي ٰدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى‬ ‫يصلون على الن ٰب ٰي يا أيها ال ٰذين آمنوا صلوا علي ٰه وس ٰلموا تس ٰليما‪ .‬اللهم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫يم َو َع َلى آل َسي ٰد َنا إ ْب َراه َ‬ ‫ص َّل ْي َت َع َلى َسي ٰد َنا إ ْب َراه َ‬ ‫آل َسي ٰد َنا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫يم‪َ ،‬و َبا ٰر ْك َعلى َس ٰي ٰدنا ُم َح َّم ٍد‬ ‫ٰ ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬
‫َ‬
‫يم‪ ،‬فى ال َعاَل َين إ َّن َك َحم ٌ‬ ‫ْ‬ ‫يم َو َعلى آل َسي ٰد َنا إ ْب َراه َ‬ ‫َ‬ ‫َو َع َلى آل َسي ٰد َنا ُم َح َّم ٍد ك َما َب َارك َت َعلى َسي ٰد َنا إ ْب َراه َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫يد‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٰ ٰ ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬
‫َمج ٌ‬
‫يد‬ ‫ٰ‬
‫َ ه ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ه ُ َّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ‬
‫اع ْو َن‬ ‫الط ُ‬ ‫ات‪ .‬اللهم ادفع عنا الغَلء والوباء و‬ ‫ات واَلؤ ٰم ٰنين واَلؤ ٰمن ٰ‬ ‫اللهم اغ ٰفر ٰللمس ٰل ٰمين واَلس ٰلم ٰ‬
‫ً‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ٰ َ ْ ُ ْ ْ َّ َ َّ ً‬
‫اصة َو َع ْن َسا ٰئ ٰر ٰبَل ٰد اَل ْس ٰل ٰم ْي َن َع َّامة‬ ‫واَلمراض وال ٰفتن ما َل يدفعه غيرك عن بل ٰدنا هذا ٰاندو ٰني ٰسيا خ‬
‫الن ٰار‬ ‫اب َّ‬ ‫اَل ٰخ َرة َح َس َن ًة َو ٰق َنا َع َذ َ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ ْ ٰ‬
‫ي‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫الد‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫َيا َ َّب ْال َع َاَل ْي َن‪َّ َ .‬ب َنا ٰات َ‬
‫ن‬
‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ر ٰ ٰ‬ ‫ر‬
‫ُ ُ َ َّ ُ َ َ َّ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َّ َ ْ‬
‫اَل ْح َس ٰان َو َي ْن َهى َع ٰن الف ْحش ٰاء َواَل ْنك ٰر‪َ .‬ي ٰعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُر ْو َن‪.‬‬ ‫هللا ٰان هللا َيأ ُم ُر ٰبال َعد ٰل َو ٰ‬
‫َ‬
‫ٰع َباد ٰ‬
‫َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُْ ْ َ ْ ُ ُْ ُ َٰ َ َ ْ ُ ْ ََ ْ ُ َ ْ‬
‫هللا اك َب ُر‬ ‫فاذكروا هللا الع ٰظيم يذكركم‪ .‬و اشكروه على ٰنع ٰم ٰه ي ٰزدكم‪ .‬ول ٰذكر ٰ‬

Anda mungkin juga menyukai