Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Khutbah Pertama:
ِ هللاُ ا َ ْكبَ ْر َو هلل،×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْكبَ ْر3( ×) هللاُ اَكبَ ْر3( ×) هللاُ ا َ ْكبَ ْر3( هللاُ ا َ ْكبَ ْر
.ُاْل َح ْمد
َو َعلَى، َس ِليْن َ اء َو ْال ُم ْر ِ ف األ َ ْن ِب َيِ لى أ َ ْش َر َ سالَ ُم َع َّ صالَة ُ َوال َّ َوال، َب ْال َعالَ ِميْن ِ ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َر
.الد ْي ِن
ِ لى َي ْو ِم َ ص ْح ِب ِه َو َم ْن ت َ ِب َعهُ ِإَ آ ِل ِه َو
َ ال،ُس ْولُه ُ سيِدَنا َ ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر َ َوا َ ْش َهدٌ ا َ َّن،ُا َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَه
.ُي بَ ْعدَه َّ ِنَب
.س ِل ْم
َ ص ْح ِب ِه َو َ س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد النَّ ِبي ِ األ ُ ِمي ِ َو َعلَى آ ِل ِه َو َ لى َ ص ِل َع َ الل ُه َّم
َّللاَ َعلَى َما َهدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم َّ َو ِلت ُ ْك ِملُوا ْال ِعدَّة َ َو ِلت ُ َك ِب ُروا:قا َ َل ت َ َعالَى فِ ْي ِكتَا ِب ِه ْال َك ِري ِْم
. َت َ ْش ُك ُرون
َطا َع ِت ِه فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُ ْون َ ِي بِت َ ْق َوى هللاِ َو ْ ص ْي ُك ْم َونَ ْفس ِ أ ُ ْو،ِ فَ َيا ِع َبادَهللا،ُا َ َّما َب ْعد
Jama'ah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah …
Menetes air mata orang beriman mengiringi tenggelamnya matahari
kemarin sore, seiring terbitnya hilal Syawwal, maka berpisahlah kita
dengan Ramadhan. Berpisahlah kita dengan bulan yang di dalamnya
terdapat suatu malam, jika kita beribadah pada malam itu, maka kita
mendapatkan keutamaan ibadah yang lebih baik daripada ibadah seribu
bulan. Kita telah berpisah dengan bulan yang di dalamnya terdapat
limpahan rahmat dan ampunan Allah yang berlipat ganda. Kita telah
ditinggalkan oleh bulan yang puasa di dalamnya menutupi salah dan
dosa. Kita telah ditinggalkan oleh bulan turunnya Al-Qur’an pedoman
umat manusia.
Tidak ada yang dapat menjamin bahwa kita akan bertemu lagi
dengan bulan yang penuh dengan berkah itu. Betapa banyak orang-
orang yang kita kasihi dan kita sayangi, orang-orang tua kita, saudara,
kerabat dan para tetangga. Mereka yang dulu pernah bersama-sama
dengan kita, masih terbayang senyuman mereka di pelupuk mata. Tapi
kini, mereka tidak lagi bersama-sama dengan kita. Mereka telah berada
di alam baka, hanya tinggal kenangan yang tak mungkin akan terlupa.
Mari kita bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah
diberikan Allah kepada kita. Orang yang bersyukur, sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah berfirman,
ٌي َح ِميد َّ َو َم ْن يَ ْش ُك ْر فَإِنَّ َما يَ ْش ُك ُر ِلنَ ْف ِس ِه َو َم ْن َكفَ َر فَإِ َّن
َ ََّللا
ٌّ ِغن
“Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak
bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
(Qs. Luqman [31]: 12).
Semoga dengan bersyukur, Allah menambah nikmat-Nya kepada kita
semua, sesuai janji-Nya:
َ َش َك ْرت ُ ْم َأل َ ِزيدَنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن َعذَا ِبي ل
ٌ شدِيد َ لَئِ ْن
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Qs. Ibrahim [14]: 7).
Selanjutnya mari kita bershalawat kepada nabi besar
Muhammad Saw. Untuk apa kita bershalawat?! Jika di dunia ini kita
membutuhkan pertolongan, maka kita bisa meminta tolong kepada
saudara-saudara kita, kerabat dan para sahabat. Akan tetapi akan ada
suatu masa nanti, seperti yang difirman Allah:
احبَتِ ِه َوبَنِي ِه
ِ صَ ) َو35( ) َوأ ُ ِم ِه َوأ َ ِبي ِه34( يَ ْو َم يَ ِفر ْال َم ْر ُء ِم ْن أ َ ِخي ِه
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya. Dari ibu dan
bapaknya. Dari istri dan anak-anaknya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 34-36).
Mengapa semua orang melarikan diri dari orang-orang yang mereka
kasihi?! Padahal di dunia dahulu mereka tidak bisa berpisah walau
sedetik pun.
ئ ِم ْن ُه ْم َي ْو َمئِ ٍذ شَأ ْ ٌن يُ ْغنِي ِه
ٍ ِل ُك ِل ْام ِر
“Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang
cukup menyibukkannya”. (Qs. ‘Abasa [80]: 37). Saat itu kita sibuk
mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita; langkah kaki,
hayunan tangan, tatapan mata, pendengaran bahkan gerak hati. Ketika
tidak ada yang dapat menolong, pada saat tidak ada yang bisa
membantu. Maka ketika itu kita mengharapkan pertolongan dan syafaat
Rasulullah Saw. Mari kita memperbanyak shalawat, semoga kita
termasuk umat yang mendapatkan syafaatnya, amin ya Robbal’alamin.
.ُ×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْكبَ ْر هللاُ ا َ ْكبَ ْر َو هللِ اْل َح ْمد3( هللاُ اَكبَ ْر
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …
Tujuan dari puasa adalah menciptakan manusia yang bertaqwa. Dan
kedudukan manusia di sisi Allah diukur dari ketakwaannya. Allah
berfirman :
ارفُوا ِإ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ُ اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأ ُ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم
َ شعُوبًا َوقَ َبائِ َل ِلت َ َع ُ ََّيا أَي َها الن
َّ َّللاِ أَتْقَا ُك ْم ِإ َّن
ٌ َِّللاَ َع ِلي ٌم َخب
ير َّ َِع ْند
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat [49]: 13).
Manusia dianggap mulia bukan karena hartanya, bukan karena
jabatannya, bukan pula karena bentuk dan rupanya. Rasulullah Saw
bersabda:
ظ ُر إلى قُلُو ِبك ْم وأعمالكم
ُ َولَكن ي ْن، ص َو ِرك ْم
ُ وال ِإلى، ام ُك ْم
ِ سَ أج ُ إن هللا ال ي ْن
ْ ظ ُر ِإلى َّ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kamu dan tidak
melihat kepada bentuk kamu, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan
perbuatan kamu”. (HR.Muslim).
Janji Allah Swt untuk orang-orang yang takut kepada-Nya :
ِ َ ام َر ِب ِه َجنَّت
)46( ان َ َو ِل َم ْن خ
َ ََاف َمق
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua
syurga[1446].
[1446] Yang dimaksud dua syurga di sini adalah, yang satu untuk
manusia yang satu lagi untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat
syurga dunia dan syurga akhirat”. (Qs. ar-Rahman [55]: 46).
.ُ×) الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْكبَ ْر هللاُ ا َ ْكبَ ْر َو هللِ اْل َح ْمد3( هللاُ اَكبَ ْر
Jamaah Idul Fithri yang dimuliakan Allah …
Allah Swt bercerita tentang balasan yang telah Ia siapkan untuk orang-
orang yang bertakwa:
ْ ض أ ُ ِعد
ََّت ِل ْل ُمت َّ ِقين ُ س َم َواتُ َو ْاأل َ ْر ُ عوا إِلَى َم ْغ ِف َرةٍ ِم ْن َر ِب ُك ْم َو َجنَّ ٍة َع ْر
َّ ض َها ال ُ ار
ِ س
َ َو
)133(
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa”. (Qs. Al ‘Imran [3]: 33).
Satu bulan penuh kita ditempa dilatih dalam berbagai kebaikan.
Bulan Ramadhan yang telah kita lalui bukanlah bulan menumpuk amal.
Akan tetapi bulan membiasakan diri beramal agar dapat kita
laksanakan di bulan-bulan yang akan datang yang pada akhirnya kita
istiqomah hingga kematian tiba. Diantara amal-amal yang mesti kita
lestarikan adalah:
Pertama, takut kepada Allah Swt.
Di saat Ramadhan, kita amat sangat takut kepada Allah Swt. Kita tidak
makan, tidak minum, tidak melihat yang haram, tidak membicarakan
yang haram. Semua larangan Allah Swt kita patuhi. Mari kita bawa rasa
takut itu hingga kita mati. Krisis kita saat ini adalah krisis tidak adanya
rasa takut kepada Allah Swt. Andai seorang suami takut kepada Allah,
maka ia tidak akan menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya. Jika
seorang istri takut kepada Allah, ia tidak akan mengkhianati suaminya.
Jika seorang anak takut kepada Allah, maka ia tidak akan menjadi anak
durhaka yang menyia-nyiakan kedua orang tuanya. Andai rakyat takut
kepada Allah, maka tidak akan ada rakyat melawan pemimpin. Andai
pemimpin takut kepada Allah, maka tidak akan ada pemimpin yang
memakan hak dan menganiaya rakyatnya. Rasa takut itulah yang
menghalangi orang dari perbuatan membunuh sesama,
َّللا
َّ افُ سطٍ يدِي ِإل ْيك ِِل ْقتُلك ِإنِي أخ
ِ لئِ ْن بس ْطت ِإل َّي يدك ِلت ْقتُلنِي ما أنا ِببا
ب ا ْلعال ِمين
َّ ر
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk
membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku
kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah, Tuhan seru sekalian alam”. (Qs. al-Ma’idah [5]: 28). Rasa takut
itu pula yang menghalangi orang dari perbuatan zina,
َّللا
َّ اف ٍ امرأةٌ ذاتُ م ْن ِص
ُ ب وجما ٍل فقال إِنِي أخ ْ ُور ُج ٌل دعتْه
“Seseorang yang diajak berzina, yang mengajak itu memiliki fisik yang
bagus dan kedudukan yang tinggi. Tapi yang diajak itu menjawab,
“Aku takut kepada Allah Swt”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Rasa takut itu pula yang dapat mencegah manusia terjerumus ke dalam
perbuatan mengikuti hawa nafsu,
) ف ِإ َّن ا ْلجنَّة ِهي40( وأ َّما م ْن خاف مقام ر ِب ِه ونهى النَّ ْفس ع ِن ا ْلهوى
)41( ا ْلمأْوى
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
syurgalah tempat tinggal(nya)”. (Qs. an-Nazi’at [79]: 40-41).
Ketiga, qiyamullail.
Bangun malam amat sangat sulit, tapi selama Ramadhan ini kita
bangun malam. Bukan hanya untuk makan sahur. Tapi untuk
melaksanakan Qiyamullail. Allah Swt berfirman,
و ِمن اللَّ ْي ِل فته َّج ْد ِب ِه نافِلةً لك عسى أ ْن ي ْبعثك ربُّك مقا ًما م ْح ُمودًا
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Qs. al-Isra’ [17]: 79).
Surga dijanjikan Allah Swt untuk orang yang melaksanakan tahajjud di
waktu malam,
ُ َّطعام وصلُّوا والن
اس نِيا ٌم ت ْد ُخلُوا َّ اس أ ْفشُوا ال
َّ سَلم وأ ْط ِع ُموا ال ُ َّأيُّها الن
ا ْلجنَّة ِبسَل ٍم
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makanan kepada orang
miskin, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika
orang banyak tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat”.
(HR. at-Tirmidzi).
Keempat, membaca al-Qur’an.
Kita khatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan, bukan berarti setelah
Ramadhan kita meninggalkan al-Qur’an. Karena al-Qur’an adalah
penyembuh hati yang sempit,
شفا ٌء ور ْحمةٌ ِل ْل ُم ْؤ ِمنِين
ِ ونُن ِز ُل ِمن ا ْلقُ ْرآ ِن ما ُهو
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-Isra’ [17]: 82).
Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat, saat anak dan harta
tidak lagi berguna,
ا ْقر ُءوا ا ْلقُ ْرآن ف ِإنَّهُ يأْتِي ي ْوم ا ْل ِقيام ِة ش ِفيعًا ِِلصْحا ِب ِه
“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an akan datang pada
hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang
membacanya”. (HR. Muslim).
Khutbah Kedua:
ُ َو، َواْل َح ْمدُ هللِ َكثِي ًْرا،ً×) هللاُ ا َ ْك َب ْر َك ِبيْرا4( ×) هللاُ ا َ ْكبَ ْر3( هللاُ ا َ ْك َب ْر
س ْب َحانَ هللا بُ ْك َرة ً َو
ْ َأ
.ُ هللاُ ا َ ْك َب ْر َوهللِ اْل َح ْمد، الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ ا َ ْك َب ْر،ًص ْيال
لى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِهَ .وا َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحدَهُ سانِ ِهَ ،والش ْك ُر لَهُ َع َ لى ا ِْح َاْل َح ْمدُ هللِ َع َ
س ْولُهُ ،اَلدَّا ِعى ا َ
ِلى سيِدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ الَ ش َِر ْي َكلَهُ ،لَهُ ت َ ْع ِظ ْي ًما ِلشَأْنِ ِهَ ،وا َ ْش َهد ُ ا َ َّن َ
ِرض َْوانِ ِه.
س ِل ْم ت َ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا. ص َحا ِب ِه َو َس ِي ِدنَا ُم َح َّمدٍ ،و َعلَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ ص ِل َعلَى َ الل ُه َّم َ
اس ،اِتَّقُوهللاَ ِف ْي َما ا َ َم َرَ ،وا ْنت َ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوزَ َج َرَ ،وا ْعلَ ُم ْوا ا َ َّن هللا ا َ َّما َب ْعدُ ،فَيا َ اَي َها النَّ ُ
ا َ َم َر ُك ْم ِبا َ ْم ٍر بَدَأ َ ِف ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِهَ ،وثَـنَى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْد ِس ِهَ ،وقَا َل تَعاَلَى :ا َِّن هللاَ َو َمآل ِئ َكتَهُ
صل ْوا َعلَ ْي ِه َو َ
س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما. لى النَّبِى ،يآ اَي َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ صل ْونَ َع َ يُ َ
يم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه َ
يم ْت َعلَى ِإب َْرا ِه َ صلَّي َص ِل َعلَى ُم َح َّم ٍد َ ،و َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َ ،ك َما َ اللَّ ُه َّم َ
ت َعلَى ار ْك َ ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َ ،و َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َ ،ك َما بَ َ ِ ،إنَّ َك َح ِميد ٌ َم ِجيدٌ ،اللَّ ُه َّم بَ ِ
اء ض الل ُه َّم َع ِن اْل ُخلَفَ ِ ار َ يم ِ ،إنَّ َك َح ِميدٌ َم ِجيد ٌ َ ،و ْ يم َ ،و َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه َ ِإب َْرا ِه َ
ص َحا َب ِة َوالتَّا ِب ِعيْنَ َ ،وتَا ِب ِعي عثْ َمان َو َع ِلىَ ،و َع ْن َب ِقيَّ ِة ال َّ ع َمر َو ُ الرا ِش ِديْنَ ،ا َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ َّ
اح ِميْنَ .الر ِض َعنَّا َمعَ ُه ْم بِ َر ْح َمتِ َك يَا ا َ ْر َح َم َّ ار َ الدي ِْنَ ،و ْ ان اِلَى يَ ْو ِم ِ س ٍ التَّابِ ِع ْينَ لَ ُه ْم بِا ِْح َ
الل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَاتَِ ،واْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َماتِ ،ا َ ْْالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم
ص ْر ت ،الل ُه َّم ا َ ِع َّز اْ ِال ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َ ،وأ َ ِذ َّل الش ِْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َ ،وا ْن ُ َواْالَ ْم َوا ِ
الدي ِْنَ ،وا ْع ِل َك ِل َماتِ َك اِلَى اخذ ُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َ ،ودَ ِم ْر ا َ ْعدَا َء ِ الديْنَ َ ،و ْ ص َر ِ َم ْن نَ َ
الدي ِْن.َي ْو َم ِ
ض ِإلَى َمغ ِ
َار ِب َها ق األ َ ْر ِ َار ِ ص ْر ا ِْخ َوانَنَا ْال ُم َجا ِه ِديْنَ ِفي ِف ِل ْس ِطيْن َوفي َمش ِ اَللَّ ُه َّم ا ْن ُ
طنَ َ ،ع ْن بَلَ ِدنَا ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ عنَّا ْالغَالَ َء َو ْال َوبا َ َء َو ْالفَ ْحشَا َء َو ْال ُم ْن َك َرَ ،ما َ الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ
ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً ،يَا َربَّ اْلعَالَ ِميْنَ َ .ربَّنَا آتِنا َ فِى الد ْنيَا سائِ ِر اْلبُ ْلدَ ِ صةًَ ،و َ اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ
سنَا َوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ ار َ .ربَّنَا َ اب النَّ ِسنَةً َوقِنَا َعذَ َ آلخ َرةِ َح َ سنَةً َوفِى اْ ِ َح َ
َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ .
ع ِن اْلفَ ْح ِ
شآء بى َو َي ْن َهى َ ْتآء ذِى اْلقُ ْر َ انَ ،و ِإي ِ س ِ ِع َبادَهللاِ! ا َِّن هللاَ َيأ ْ ُم ُر ِباْل َع ْد ِل َواْ ِال ْح َ
ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ ،فَا ْذ ُك ُروا هللاَ اْل َع ِظي َْم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ
لى َواْل ُم ْن َكر َواْل َب ْغيَ ،ي ِع ُ
صنَعُ ْونَ .نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْمَ ،ولَ ِذ ْك ُر هللاِ ا َ ْكبَ ْرَ ،وهللاُ يَ ْعلَ ُم َما ت َ ْ
Teks khubah idul fitri 1439 H Ustadz Abdul Somad 15 juni 2018 :
Katakan Allahu Akbar
Andai orang yang mati itu diminta hidup kembali (ditanya) hai orang
mati jika kau dihidupkan kembali, apa yang kau inginkan?, orang
mati itu akan berkata, aku mau bersedekah, aku ingin menjadi orang
yang beramal shaleh. Ada orang yang sudah masuk kedalam neraka,
mereka berkata "Robbana Ya Allah, samikna, robbana absorna . Ayat
ini dibaca pada shalat subuh rakaat pertama. Imam sunnah
membaca Alif Lam Mim Tanzil, surat sajadah, sujud tilawah. Ya Allah,
mata kami sudah melihat azab, telinga kami sudah mendengar azab,
kembalikan lagi kami ke dunia Ya Allah. Kami ingin beramal shaleh.
Tapi saat itu penyesalan tak lagi bermakna. Subuh ini kita merenung
sejenak. Yang bakhil, yang pelit, bersedekahlah. Yang minum
khamar, berhentilah. Yang berzina, bertobatlah. Mintalah ampun
kepada Allah. Yang sakit, mohon doa kepada Allah. Sedekah itu
menolak bala, menolak musibah.
Kalau lapar menyentuh hati maka ringan tangan berbagi. Kalau lapar
sudah menyentu kalbu maka ringan tangan menolong orang susah.
Laparmu hanya setakat (sebatas) perut dan lambung saja maka
selepas ini akan terjadi pembalasan terhadap menahan makan. Satu
bulan lamanya makan ditahan, tiba saatnya membalaskan sakit hati.
Orang Islam berpuasa untuk melembutkan hati, menajamkan sensor
infak, zakat, sedekah. Keluarkan zakat. Sampai masanya tak berguna
lagi harta. Pada hari itu dipanaskan harta itu lalu ditimpakan ke
kening, ditimpakan ke usus, ditimpakan ke pundak. Panas hartamu
mendidih menggelegak.Saat itu Allah katakan "ini harta yang dulu
kau tumpuk, ini harta yang dulu tak mau kau sedekahkan. Rasakan
akibat menumpuk harta".
Panjang perjalanan hidup, lebih panjang lagi hikmah-hikmah. Hikmah
ini akan menjadi penerang dalam gelap gulita.
Ketiga, tak ada maksa sedekah, tak ada makna ukhuah. Tak berarti
ukhuah, tak bermakna sedekah kalau tidak ditutup dengan yang
ketiga ini tetap jalin hubungan dengan Allah. Hablumminallah.
Orang yang mati kafir, tidak membawa iman, tidak membawa Islam,
maka gugur amal mereka seperi pokok kayu yang kering ditiup angin,
hancur berkeping tak bermakna.
"Kalau kau persekutukan aku Ya Muhammad, maka gugur amalmu".
Orang tidak akan melakukan dosa jika masih beriman. Orang tidak
akan mencuri kalau ada imannya dibadan. Orang tidak akan pakai
narkoba, tidak akan minum khamar kalau ada imannya. Apa yang
dapat mengembalikan iman? ketika dia bertobat maka kembali
imannya.