Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Kedua

َ‫ َونَ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ ال‬، َ‫ َوالَ ُع ْد َوانَ ِإالَّ َعلَى الظَّالِ ِم ْين‬، َ‫ َوال َعاقِبَةُ لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬، َ‫ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِم ْين‬
ِ ‫ض ُل خ َْل‬
‫ق‬ َ ‫ َوَأ ْف‬، َ‫ َونَ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ِإ َما ُم اَألنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬، َ‫ك لَهُ َولِ ُّي الصَّالِ ِح ْين‬
َ ‫َش ِر ْي‬
‫ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ٍ ‫صحْ بِ ِه َوالتَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِِإحْ َس‬
َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬،‫ات هللاِ َو َسالَ ُمهُ َعلَ ْي ِه‬ َ ، َ‫هللاِ َأجْ َم ِع ْين‬
ُ ‫صلَ َو‬

  ‫َأ َّما بَ ْع ُد‬

Sebab Yang Membantu Mendapatkan Khauf


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kita telah mengetahui kedudukan takut kepada Allah dalam Syariat Islam.
Kita juga sudah mengetahui begitu banyak buah yang agung dari amal hati
tersebut baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.

Lantas muncul pertanyaan, bagaimana caranya agar kita bisa memiliki rasa
takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kami kemukakan sejumlah langkah yang


menurut Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid akan membantu seorang
muslim untuk mendapatkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala:

1. Mengingat kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman menjelaskan keagungan diri-Nya,

ْ ‫ات َم‬
ٌ ‫ط ِوي‬
‫َّات بِيَ ِمينِ ِه ۚ ُس ْب َحانَهُ َوتَ َعالَ ٰى َع َّما‬ ُ ‫ضتُهُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َوال َّس َما َو‬
َ ‫ق قَ ْد ِر ِه َواَأْلرْ ضُ َج ِميعًا قَ ْب‬
َّ ‫َو َما قَ َدرُوا هَّللا َ َح‬
َ‫يُ ْش ِر ُكون‬

Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang


semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan
dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. [Az-Zumar: 67]
Dalam sebuah hadits dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
“Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Tidaklah langit yang tujuh lapis itu dibandingkan
dengan Al-Kursiy (Kursi Allah) kecuali seperti gelang besi yang dilemparkan
ke sebuah padang pasir.
Dan lebih besarnya ‘Arsy dibandingkan dengan kursi Allah adalah
sebagaimana lebih besarnya padang pasir daripada gelang besi.” [Shahih
Ibnu Hibban (361) dan dishahihkan oleh Al-Albani]
Siapa saja yang memikirkan keagungan Allah tersebut mau tidak mau akan
muncul rasa takutnya kepada Allah Ta’ala.

2. Mentadabburi firman Allah ‘Azza wa Jalla.


3. Mentadabburi sabda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
4. Memegang teguh kewajiban agama seperti sholat, puasa ,
haji dan seterusnya.
Semua amalan ini akan menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah
Subhanahuwa Ta’ala. dan kedekatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
ini akan menjadikannya takut kepada-Nya dan siksa-Nya.

5. Khawatir amalannya tidak diterima.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

َ‫ِإنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هَّللا ُ ِمنَ ْال ُمتَّقِين‬

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari  orang-orang yang


bertakwa“. [Al-Maidah: 27
6. Mengingat dosa-dosa terdahulu.
Sesungguhnya mengingat dosa-dosa yang dilakukan oleh seseorang di
masa lalu termasuk sarana yang sangat membantu untuk takut kepada
Allah Ta’ala. Orang tahu secara pasti bahwa dia telah melakukan
kemaksiatan namun tidak mengetahui apakah Allah akan mengampuni
dosa-dosanya ataukah akan memberikan hukuman kepadanya?

7. Memikirkan tentang tempat kembali umat manusia.


Akan datang satu hari atas diri kita wahai kaum Muslimin, ruh kita dicabut
pada hari tersebut. Setelah itu kita akan masuk ke alam kubur yang bisa
menjadi salah satu lubang dari lubang-lubang neraka, na’udzu billah min
dzalik atau menjadi salah satu dari taman surga, kita mohon kepada Allah
anugerah-Nya.

Setelah itu kita akan dikeluarkan dari kubur, dikumpulkan, berdiri dalam
kondisi hawa sangat panas dan berjubel penuh sesak. Kemudian kita akan
melewati shirath atau jembatan di atas neraka, lalu kita disuruh ke surga
atau ke neraka.
Memikirkan tempat kembalinya umat manusia akan menjadi jalan untuk
menumbuhkan rasa takut kepada siksa Allah.

8. Memikirkan tentang kematian.


Mengingat kematian yang pasti akan datang akan menyebabkan rasa takut
kepada Allah. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ‫ ﷺ‬, “Perbanyaklah
mengingat penghancur kenikmatan – yaitu kematian – Sesungguhnya,
tidaklah seseorang mengingatnya saat dalam keadaan kehidupan yang
sempit kecuali akan menjadikannya terasa luas dan tidaklah seseorang
mengingatnya dalam keadaan luas kehidupannya kecuali hal itu akan
menjadikannya terasa sempit bagi dirinya.” [Hadits riwayat Ath-Thabrani
dan Al-Bazar dan sanad keduaya hasan]
9. Memikirkan tentang kubur dan hal-hal yang menakutkan
di alam kubur.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Aku pernah melarang kalian dari berziarah kubur.
Ketahuilah, (mulai sekarang) lakukanlah ziarah kubur. Sesungguhnya hal itu
akan melembutkan hati, mengalirkan air mata dan mengingatkan akhirat…”
[Hadits riwayat Al-Hakim (1393) dan dishahihkan oleh Al-Albani]
10.Memikirkan tentang hari kiamat.
11.Memikirkan tentang neraka.
12.Memikirkan tentang suul khatimah (akhir kehidupan yang
buruk).
Para ulama salaf takut terhadap suul khatimah. Salah seorang dari mereka
betapa pun tinggi tingkatan keshalehan dan ketakwaannya, senantiasa
merasa khawatir terhadap perubahan di akhir hayatnya menuju
kerusakan,kefajiran dan kekafiran.
Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai orang yang paling bertakwa dan tinggi derajatnya,
sangat banyak berdoa kepada Allah dengan doa memohon keteguhan di
atas agama ini.

َ ِ‫ِّت قَ ْلبِي َعلَى ِد ْين‬


‫ َر َواهُ التِّرْ ِم ِذي‬. )) ‫ك‬ ِ ْ‫ب القُلُو‬
ْ ‫ب ثَب‬ َ ِّ‫يَا ُمقَل‬

” Ya muqallibal quluub tsabbit qalbii ‘alaa diinika.”

Wahai Dzat Yang membolak- balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas


agamam-Mu.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi (2140) dan dia berkata,” Hadits
hasan.”]
‫‪Masih ada beberapa cara lainnya namun kami memandang ini sudah lebih‬‬
‫‪dari cukup untuk memberikan gambaran apa saja yang perlu dilakukan‬‬
‫‪untuk mendapatkan rasa takut kepada Allah Ta’ala. Semoga penyampaian‬‬
‫‪khutbah ini bermanfaat bagi kita semua.‬‬

‫‪Doa Penutup‬‬
‫‪Marilah kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.‬‬

‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي يَآَأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬


‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ ‫ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬

‫َّاش ِد ْينَ ْال َم ْه ِديِّ ْينَ َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ َو َم ْن‪ ‬‬
‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َعلَى ُخلَفَاِئ ِه الر ِ‬ ‫الَّلهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ‬
‫ك يَاَأرْ َح َم الر ِ‬
‫َّاح ِم ْينَ‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫َسا َر َعلَى نَه ِْج ِه ْم َوطَ ِر ْيقَتِ ِه ْم ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬

‫ت اَألحْ يَآ ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت‪ِ ^،‬إنَّ َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ َم ِجيْبُ ‪ ‬‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ال َّد َع َوا ِ‬
‫ت‬

‫صفُوْ فَهُ ْم‪َ ،‬وَأجْ ِم ْع َكلِ َمتَهُ ْم َعلَى ال َحقِّ‪َ ،‬وا ْك ِسرْ َشوْ َكةَ الظَّالِ ِمينَ ‪،‬‬
‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬و َوحِّ ِد اللَّهُ َّم ُ‬
‫ك َأجْ َم ِعينَ‬
‫ب ال َّسالَ َم َواَأل ْمنَ لِ ِعبا ِد َ‬ ‫َوا ْكتُ ِ‬

‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِد ْينَ ْال ُم ْخلِ ِ‬


‫ص ْينَ َو ْ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬ ‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ و َد ِّمرْ َأ ْع َدآَئنَا َوَأ ْعدَآ َء ال ِّدي ِْن وَأ ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫ك ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬

‫ظلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا وَِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ الخ ِ‬
‫َاس ِر ْينَ‬ ‫َربَّنَا َ‬

‫ك َأ ْنتَ ال َوهَّابُ‬ ‫َربَّنَا ال تُ ِز ْغ قُلُوْ بَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا‪َ ،‬وهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬


‫ك َرحْ َمةً‪ِ ،‬إنَّ َ‬

‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬


‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا في ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفي ِ‬

‫ان ِإلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َو َ‬

‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬


‫َو ِ‬

Anda mungkin juga menyukai