Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jumat Singkat:

HUT RI yang ke 76 Tahun Mensyukuri Kemerdekaan


di Masa Pandemi

Khutbah Pertama

ُ‫ َأ ْش َه ُد أنْ الإل َه إال ّ هللاُ َوحْ دَ ه‬.‫ض َل َنا ِب ُرس ُْولِ َي ِة َش َرفِ اَأل َنا َ ِم‬ َ ‫ْراز أ َيا ِت ِه َوأ ْف‬
ِ ‫ار َنا ِإلب‬ َ ‫هلل اَّل ِذيْ َأ ْخ َر َج َن َت‬
ِ ‫اِئج أ ْف َك‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد‬
‫صلِّي َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ َ ‫ أللّ ُه َّم‬. ‫ث إلى َج ِمي ِْع ْال َع َل ِم‬ُ ‫ك َل ُه َوأ ْش َه ُد أنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ْال َم ْبع ُْو‬
َ ‫الَ َش ِر ْي‬
‫ قال هللا‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ ِ ‫هللا ًأ ْوصِ ْي ُك ْم ونفسى ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َو َق ْد َف‬ ِ َ‫ َف َيا عِ َباد‬.‫ أمَّا َبعْ ُد‬.‫َو َع َلى آلِ ِه َوأصْ َح ِاب ِه أجْ َم ِعي َْن‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوال‬
َ ‫ ا َّتقُ ْوا‬. ‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬.‫ اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬.‫تعالى فى كتابه الكريم‬
َّ‫ ِإن‬.‫هللا الَ ُتحْ ص ُْو َها‬ِ ‫ َوِإنْ َت ُع ُّد ْوا ِنعْ َم َة‬،ُ‫ضل‬ َ َّ‫َتم ُْو ُتنَّ ِاالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن َواعْ َلم ُْوا َأن‬
ِّ ‫هللا ُسب َْحا َن ُه ه َُو ْال ُم ْن ِع ُم ْال ُم َت َف‬
‫ َوقا َل هللا تعالى َوِإ ْذ‬.‫ُط ْو ِن ُأ َّم َها ِت ُك ْم الَ َتعْ َلم ُْو َن َش ْيًئ ا َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن‬
ُ ‫ َوهللاُ َأ ْخ َر َج ُك ْم ِمنْ ب‬.ٌ‫ان َل َظلُ ْو ٌم َك َّفار‬
َ ‫ْاِإل ْن َس‬
‫َأ‬
‫ َما‬: ‫صلىَّ هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫هللا‬ ِ ‫َت َّذ َن َر ُّب ُك ْم َلِئنْ َش َكرْ ُت ْم‬
ِ ‫َألزيْدَ َّن ُك ْم و َلِئنْ َك َفرْ ُت ْم إنَّ َع َذ ِابيْ َل َش ِد ْي ٌد َو َقا َل َرس ُْو ُل‬
‫صدَ َق ٍة‬ َ ‫ َن َق‬.
َ ْ‫ص َما ُل ِمن‬

Ma'aasyiral muslimin yarhamukumullaah.

Bulan Agustus bagi rakyat Indonesia adalah bulan yang bersejarah dan bulan penuh curahan
rahmat dan nikmat dengan didapatkannya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para
leluhur dan pendiri bangsa serta rakyat di negeri ini.

Kemerdekaan RI yang terjadi bertepatan dengan angka 17 merupakan salah satu rahmat dan
nikmat besar dari Allah SWT untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh
karenanya, semangat kemerdekaan haruslah dimiliki dan dijiwai setiap rakyat.

Rasa nasionalisme haruslah tertanam dan terpatri pada jiwa dan raga penduduk negeri ini. Nilai
religi harus terus dipupuk dan dipahami oleh setiap individu di bumi pertiwi ini dan tidak hanya
sebatas pada peringatan dan seremonial semata, tetapi haruslah dihayati, sekaligus
diimplimentasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang tidak diharapkan oleh siapa pun saat meraih kemerdekaan justru dengan
membesarkan paham materialisme-sekularisme, makar, gemar melakukan kebohongan,
kesombongan, fitnah, adu-domba, membenci, merasa diri paling benar dan suci, menyalahkan
satu sama lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini sangat jauh dari nilai-nilai
syukur dan akhlak Rasulullah SAW.
Kemerdekaan RI merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang harus disyukuri 260-
jutaan penduduk negeri ini. Syukur seperti halnya bersyukur atas pemberian nikmat termahal,
yakni nikmat keimanan. Dengan mensyukuri nikmat, akan melahirkan keberkahan. Dengan
mensyukuri nikmat, akan membuka pintu langit. Dengan mensyukuri nikmat, akan melahirkan
ketenangan. Dengan mensyukuri nikmat, akan melahirkan solusi dari setiap persoalan.

Dengan mensyukuri nikmat, akan menguatkan persaudaraan. Dengan mensyukuri nikmat, akan
melahirkan keamanan, ketenteraman dan ketertiban. Dengan mensyukuri nikmat, akan terangkat
dan hilangnya musibah dan bencana. Dengan mensyukuri nikmat menjadi sebab
berlipatgandanya nikmat maupun rezeki yang dimiliki. Dengan mensyukuri nikmat, akan menjadi
ijabah setiap doa dan munajat.

Dan sebaliknya, jika manusia kufur dari nikmat maka akan menyebabkan sumber musibah,
malapetaka. Na'uudzu billaah. Allah SWT berfirman:

٧ ‫ِيد‬ٞ ‫َوِإ ۡذ َتَأ َّذ َن َر ُّب ُكمۡ َلِئن َش َك ۡر ُتمۡ َأَل ِزيدَ َّن ُك ۡۖم َو َلِئن َك َف ۡر ُتمۡ ِإنَّ َع َذ ِابي َل َشد‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim [14]:7)

Sebagian ‘ulama mendefinisikan syukur nikmat sebagai:

‫إستعماال لنعمة في الطاعة لزيادة النعمة‬


“Memanfaatkan nikmat di jalan ketaatan sehingga nikmat tersebut bertambah.”

Ma'asyriral muslimiin hadaaniallaah waiyyakum.

Oleh sebab itu, maka kita hendaknya mensyukuri semua nikmat Allah SWT. Dengan
mensyukuri kemerdekaan negara dan bangsa, kita bisa lebih bertambah maju dan lebih baik, kita
bisa melakukan apa pun untuk peningkatan kuantitas dan kualitas baik kesalehan sosial maupun
kesalehan-ritual.

Dengan hakikat kemerdekaan juga, kita bisa menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan akhlaqul
karimah baik untuk individu, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berpolitik,
berbangsa dan bernegara sehingga tercipta dan tercapainya cita-cita luhur dan tujuan negara
berkeadilan, pendidikan bermutu, kesehatan yang baik, keamanan yang terjamin, ekonomi yang
merata, sejahtera, masyarakat saling menghormati dan menghargai dan perbedaan, saling
mengisi, saling membantu dalam wadah NKRI yang ‫بلدة طيبة ورب غفور‬ negeri yang penuh
kebaikan dan keberkahan dan ampunan Allah SWT.

Dengan mensyukuri dan memahami makna yang terkandung pada angka 17 (tujuh belas); maka
yang pertama bahwa, tanggal 17 Agustus, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi seluruh
rakyat bangsa Indonesia di seluruh pelosok dan kota di Nusantara.

Pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan kemenangan


dan kemerdekaan setelah sekian ratus tahun lamanya hidup di bawah bayang-bayang intimidasi,
penindasan dan kezaliman para penjajah.

Maka sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan luapan suka-cita dan kegembiraan
serta gegap gempita berbagai acara dan kegiatan juga diisi dengan mengumandangkan kalimat
tasbih (mensucikan) tahmid (memuji) takbir (membesarkan) dan tahlil (mengagungkan) Allah
SWT sebagai wujud syukur kepada Dzat Pemberi Rezeki Allah SWT. Allah berfirman:

ۡ ‫َف ۡٱذ ُكرُون ِٓي َأ ۡذ ُك ۡر ُكمۡ َو‬


ِ ‫ٱش ُكرُو ْا لِي َواَل َت ۡكفُر‬
١٥٢ ‫ُون‬
"Karena itu, berdzikir (ingat)lah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku," (QS. Al Baqarah
[2]:152)

Makna 17 yang kedua; artinya bahwa umat Muslim Indonesia telah harus mampu dan terbimbing
serta terarah melalui kitab sucinya sebagai panduan manual kehidupannya yakni Al-Qur'an yang
diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, Al-Qur'an yang berisi 30 juz, 114 surat, 6666 ayat dan
lebih dari 110.000 kalimat (kosakata) ini sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan serta
undang-undang abadi bagi umat manusia yang tentunya wajib dibaca, dipelajari, dipahami,
diamalkan dan didakwahkan oleh setiap individu Muslim sehingga akan mampu melahirkan dan
menghimpun nilai-nilai rahmatan lil ‘aalamiin. Allah SWT telah mengabadikan dalam firman-Nya:

ۡ ۡ ٰ ۡ ‫ان ٱلَّذ ٓ ُأ‬


‫ان‬ ِ ‫نز َل فِي ِه ٱلقُ ۡر َءانُ ه ُٗدى لِّل َّن‬
ِ ۚ ‫اس َو َب ِّي َنتٖ م َِّن ٱل ُهد َٰى َوٱلفُ ۡر َق‬ ِ ‫ِي‬ َ ‫ض‬َ ‫…… َش ۡه ُر َر َم‬..

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)," (QS. Ibrahim [14]:7)

Makna 17 yang yang ketiga, bahwa setiap Muslim harus mampu menjaga dirinya masing-masing
dengan menjaga, memelihara dan mengamalkan dengan tulus-ikhlas penuh keyakinan, khusuk
dan khudhur serta istiqamah melaksanakan dan mendirikan shalat 5 (lima) waktu sebanyak 17
rakaat sempurna terpenuhi syarat rukunnya.

Dengan kewajiban shalat yang jumlahnya 17 rakaat, seorang Muslim akan memancarkan dan
mampu memberikan serta melahirkan dampak positif pada setiap dimensi ruang kehidupannya,
mampu mencegah kemaksiatan, kemunkaran, kezaliman, kebohongan, kesombongan,
keangkuhan, fitnah, dengki, adu domba, permusuhan, mem-bully, korupsi, dan sifat serta aktifitas
negatif lainnya. sebagaimana firman-Nya:

ُ ‫ص َل ٰو َة َت ۡن َه ٰى َع ِن ۡٱل َف ۡح َشٓا ِء َو ۡٱلمُن َك ۗ ِر َو َلذ ِۡك ُر ٱهَّلل ِ َأ ۡك َب ۗ ُر َوٱهَّلل‬


َّ ‫ َة ِإنَّ ٱل‬Ÿۖ‫ص َل ٰو‬ ِ ‫ك م َِن ۡٱل ِك ٰ َت‬
َّ ‫ب َوَأق ِِم ٱل‬ َ ‫ۡٱت ُل َمٓا ُأوح َِي ِإ َل ۡي‬
٤٥ ‫ُون‬ َ ‫ص َنع‬ ۡ ‫َي ۡع َل ُم َما َت‬

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al 'Ankabut[29]:45)

Jika nilai dan fungsi yang terkandung pada angka tujuh belas, 17 Agustus, 17 Ramadhan dan 17
rakaat sebagai jumlah rakaat dalam shalat 5 (lima) waktu dapat diaplikasikan dalam setiap
dimensi ruang kehidupan oleh setiap Muslim dan seluruh rakyat Indonesia, maka akan tumbuh
kedisiplinan, kebahagiaan, kedamaian, keamanan, keberkahan dan keselamatan manusia baik
dunia maupun akhirat kelak.

Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini momentum dijadikan untuk muhasabah (introspeksi)


diri di hadapan Allah SWT terlebih saat pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini khususnya
dan dunia pada umumnya.

Seluruh komponen di negeri ini bersatu padu membangun dan menghidupkan rasa syukur,
menjaga iman dan istiqamah dalam ibadah, meningkatkan dan mengembangkan amal saleh dan
ketakwaan semata karena Allah serta menggunakan nikmat ke arah tujuan penciptaan manusia
dan sesuai dengan ridha dari-Nya sebagai Pemberi dan sumber segala rezeki. Hal ini sejalan
dengan apa yang di jelaskan oleh para ulama bahwa:

‫ العبد جميع ما أنعم هللا به عليه ألجله‬Ÿ‫الشكرهوصرف‬

"Syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan
semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu
beribadah kepada Allah SWT,"
‫‪Sungguh Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan‬‬
‫‪segenap manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan dan kebebasan‬‬
‫‪yang diperjuangkan melalui ajaran Rasulullaah SAW merupakan inti dari ideologi yang benar‬‬
‫‪yaitu:‬‬

‫تحريرالعباد من عبادة العباد الى عبادة رب العباد‬

‫‪"Membebaskan manusia dari penghambaan dan belenggu, dari ketergantungan kepada sesama‬‬
‫‪manusia menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Allah Sang Pencipta‬‬
‫"‪makhluk-sealam-jagat-raya.‬‬

‫‪Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur‬‬
‫‪tunduk patuh atas segala perintah dan titah-Nya, demikian juga Bangsa dan Negeri ini semoga‬‬
‫‪ada dalam limpahan, rahmat, ridha dan ampunan-Nya. Amin.‬‬

‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ Ÿ.‬أقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا‬


‫ت َو ِّ‬
‫آن ْال َعظِ ي ِْم‪َ ،‬و َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن اآل َيا ِ‬
‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ار َ‬
‫َب َ‬
‫هللا لي ولكم وللمسلمين‪َ ،‬فاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْورُالرَّ ِح ْي ُم‬ ‫َ‪.‬وَأسْ َت ْغ ِف ُر َ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ْك َل ُه‬‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬
‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه‬
‫إلى ِرضْ َوا ِنهِ‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َوَأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى َ‬
‫هللا فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫هللا‬ ‫َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا َأمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫َأ َم َر ُك ْم ِبَأم ٍْر َبدَ َأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫هللا َومَآلِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫آل َس ِّيدِنا َ‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر‬ ‫ك َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫يآِئك َو ُر ُسلِ َ‬‫م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِب َ‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫ِك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن اَلل ُه َّم ْ‬‫ِب َرحْ َمت َ‬
‫ك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبا َد َ‬ ‫ت الل ُه َّم َأعِ َّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬‫مْوا ِ‬‫َو ْاالَ َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا‬ ‫ك ِإ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ َأعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َن َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا خآص ًَّة‬
‫ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫اب‬ ‫اِئر ْالب ُْل ِ‬
‫َو َس ِ‬
‫هللا َيْأ ُم ُر َنا ِباْ َ‬
‫لع ْد ِل‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغفِرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبا َد ِ‬ ‫ال َّن ِ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫هللا‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫َو ْاِإلحْ َس ِ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬ ‫لعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬ ‫‪ْ .‬ا َ‬

Anda mungkin juga menyukai