أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َل،ريم ِ ي ال َك ّ ِ َوأ َ ْف َه َمنَا بِش َِر ْي َع ِة النَّب،سالَ ِم ُ اْل َح ْم ُد هللِ اْل َح ْم ُد هللِ الّذي َه َدانَا
ّ سبُ َل ال
س ِيّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َ َوأ َ ْش َه ُد أ َ ّن، ذُو اْل َجال ِل َواإل ْكرام،اِلَهَ ِإ َّل هللا َو ْح َدهُ ل ش َِريك لَه
صحابِ ِه ْ س ِيّدِنا ُم َح ّم ٍد وعلى اله وأ َ بار ْك َعلَى ِ س ِلّ ْم َو
َ ص ِّل و َ اللّ ُه َّم،َع ْب ُدهُ َو َرسولُه
أوصيكم و نفسي بتقوى، فيايها اإلخوان: أما بعد،سان إلَى يَ ْو ِم ال ّدِين ِ إح ْ َِوالتَّابِعينَ ب
أعوذ باهلل من الشيطان: قال هللا تعالى في القران الكريم،هللا وطاعته لعلكم تفلحون
،سدِيدًا َ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَ ْو ًل: بسم هللا الرحمان الرحيم،الرجيم
سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع ِظي ًما ُ ص ِل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِطعِ هللا َو َر
ْ ُي
َوقال تعالى يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َولَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إِلَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون.
صدق هللا العظيم
Kalau kita kembali kepada sejarah Islam, kita akan tahu bahwa Rasulullah
SAW adalah seorang tokoh agung pejuang pembebasan dan
kemerdekaan. Beliau telah membebaskan umat manusia dari segala
bentuk penjajahan dan penghambaan kepada sesama manusia. Sejarah
membuktikan kepada kita bahwa di saat beliau diutus menjadi nabi dan
rasul, umat manusia telah terlalu jauh dari bimbingan para rasul terdahulu.
Mereka menjadi hamba bagi hawa nafsunya sendiri. Mereka sesat dalam
mencari arah dan tujuan hidup dan berlaku bodoh dalam memenuhi
tuntutan kerohaniahan sehingga menyembah patung dan berhala yang
mereka buat sendiri. Golongan yang kuat bertindak sewenang-wenang
dengan merebut atau merampas hak orang lain yang lemah. Golongan
yang lemah terus tertindas dan terjajah. Kebodohan karena ketidaktahuan
mana yang benar dan mana yang salah terus mencengkeram sehingga
jaman itu dikenal dengan jaman jahiliyah.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kita harus mengisi hidup ini dengan
beramal dan bekerja baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrawi.
Tidak ada alasan untuk mengabaikan kedua amal tersebut karena Allah
SWT telah memberi kita kemerdekaan. Dengan kemerdekaan itu kita
memiliki kebebasan seluas-luasnya untuk beribadah kepada Allah SWT
karena memang tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini tak ada lain
adalah agar kita semua senantiasa menyembah atau beribadah kepada-
Nya.
Artinya: “Tidak satu pun amal yang bisa mendekatkan kalian ke surga
melainkan aku memerintahkannya kepada kalian. Dan tidak satupun amal
yang bisa mendekatkan kalian ke neraka melainkan aku telah melarang
kalian darinya.”
Kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kemerdekaan yang
telah dianugerahkan kepada kita sebagai rahmat-Nya. Dengan
kemerdekaan itu kita bebas ke mana saja untuk beribadah, bekerja,
belajar, dan menjalani kehidupan yang aman dan damai. Bisa kita
bayangkan betapa mengerikan dan sulitnya hidup di sebuah negara yang
dilanda peperangan. Peperangan dengan latar belakang apapun, seperti
perang melawan penjajah, perang saudara, konflik antar etnis dan
golongan, pasti sangat mengerikan.
َ َش َك ْرت ُ ْم ََل َ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن َع َذابِي ل
شدِي ٌد َ لَئِن
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesau dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada
Rabbmulah hendaknya kamu berharap,”
Ayat ini melandasi upaya kita bahwa setelah kemerdekaan kita capai, kita
harus mengisinya dengan disiplin kerja yang tinggi dan tetap mencintai
budaya bangsa sendiri. Kemerdekaan sesungguhnya bukan tujuan tetapi
merupakan jembatan emas untuk mencapai cita-cita luhur. Bangsa
Indonesia telah bercita-cita menjadi bangsa merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur. Bangsa Indonesia memiliki budaya sendiri yang
memungkinkan untuk tetap menjaga dan merawat negeri ini berdasarkan
Pancasila, UUD 1945, Binneka Tungga Ika dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, marilah sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing di
masyarakat, kita isi kemerdekaan ini dengan beramal dan bekerja sebaik-
baiknya sehingga Indonesia menjadi negara yang baldatun thayyibatun
warabbul ghafur, yakni sebuah negara yang elok dimana Allah senantiasa
memberikan ampunan dan ridha-Nya para pemimpin dan rakyatnya. Sudah
pasti ampunan dan ridha-Nya akan kita peroleh selama kita bertahuhid,
yakni selama kita menyembah dan tunduk hanya kepada Allah SWT.
Semoga kita semua menjadi orang-orang merdeka yang senantiasa men-
tauhidkankan-Nya. Amin ya rabbal alamin.
إنّهُ تَعا َ َلى.ت و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم ِ با َ َر َك هللاُ ِل ْي َولك ْم فِي القُ ْر
ِ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيّا ُك ْم ِباآليا،آن ال َع ِظي ِْم
ٌ َج ّوا ٌد َك ِر ْي ٌم َم ِل ٌك َب ٌّر َرؤ ُْو
ف َر ِح ْي ٌم