Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Pertama

َّ ‫أن الإلهَ إالّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأ ْشهَ ُد‬
‫أن‬ ْ ‫ أَ ْشهَ ُد‬.‫ف األَنَا َ ِم‬ ِ ‫ضلَنَا بِ ُرسُوْ لِيَ ِة َش َر‬ َ ‫ْراز أيَاتِ ِه َوأ ْف‬
ِ ‫ارنَا ِإلب‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد هللِ اَّل ِذيْ أَ ْخ َر َج نَتَائِ َج أ ْف َك‬
‫ فَيَا ِعبَا َد‬.‫ أ َّما بَ ْع ُد‬.َ‫صلِّي َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأصْ َحابِ ِه أجْ َم ِع ْين‬ َ ‫ أللّهُ َّم‬. ‫ث إلى َج ِمي ِْع ْال َعلَ ِم‬ ُ ْ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ْال َم ْبعُو‬
‫ بسم هللا الرحمن‬.‫ اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬.‫ قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‬.َ‫ص ْي ُك ْم ونفسى بِتَ ْق َوى هللاِ َوقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫هللاِ أًو‬
َ‫ َوإِ ْن تَ ُع ُّدوْ ا نِ ْع َمةَ هللاِ ال‬،ُ‫ضل‬ِّ َ‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ نَ َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ ُسب َْحانَهُ هُ َو ْال ُم ْن ِع ُم ْال ُمتَف‬ َّ ‫ اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. ‫الرحيم‬
ُ
‫ َوقا َل هللا تعالى َوإِ ْذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُك ْم‬.َ‫ َوهللاُ أَ ْخ َر َج ُك ْم ِم ْن بُطُوْ ِن أ َّمهَاتِ ُك ْم الَ تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيئًا لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬.‫ إِ َّن ْا ِإل ْن َسانَ لَظَلُوْ ٌم َكفَّا ٌر‬.‫تُحْ صُوْ هَا‬
‫ص َدقَ ٍة‬
َ ‫ص َما ُل ِم ْن‬ َ َ‫ َما نَق‬: ‫ى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َّ ‫صل‬
َ ِ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫إن َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد َوق‬ َّ ‫َألز ْي َدنَّ ُك ْم ولَئِ ْن َكفَرْ تُ ْم‬
ِ ‫ لَئِ ْن َشكَرْ تُ ْم‬.

Ma'aasyiral muslimin yarhamukumullaah.

Bulan Agustus bagi rakyat Indonesia adalah bulan yang bersejarah dan bulan penuh curahan rahmat dan
nikmat dengan didapatkannya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para leluhur dan pendiri
bangsa serta rakyat di negeri ini.

Kemerdekaan RI yang terjadi bertepatan dengan angka 17 merupakan salah satu rahmat dan nikmat
besar dari Allah SWT untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karenanya, semangat
kemerdekaan haruslah dimiliki dan dijiwai setiap rakyat.

Rasa nasionalisme haruslah tertanam dan terpatri pada jiwa dan raga penduduk negeri ini. Nilai religi
harus terus dipupuk dan dipahami oleh setiap individu di bumi pertiwi ini dan tidak hanya sebatas pada
peringatan dan seremonial semata, tetapi haruslah dihayati, sekaligus diimplimentasikan nilai-nilainya
dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang tidak diharapkan oleh siapa pun saat meraih kemerdekaan justru dengan membesarkan paham
materialisme-sekularisme, makar, gemar melakukan kebohongan, kesombongan, fitnah, adu-domba,
membenci, merasa diri paling benar dan suci, menyalahkan satu sama lain dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, hal ini sangat jauh dari nilai-nilai syukur dan akhlak Rasulullah SAW.

Kemerdekaan RI merupakan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang harus disyukuri 260-jutaan
penduduk negeri ini. Syukur seperti halnya bersyukur atas pemberian nikmat termahal, yakni nikmat
keimanan. Dengan mensyukuri nikmat, akan melahirkan keberkahan. Dengan mensyukuri nikmat, akan
membuka pintu langit. Dengan mensyukuri nikmat, akan melahirkan ketenangan. Dengan mensyukuri
nikmat, akan melahirkan solusi dari setiap persoalan.

Dengan mensyukuri nikmat, akan menguatkan persaudaraan. Dengan mensyukuri nikmat, akan
melahirkan keamanan, ketenteraman dan ketertiban. Dengan mensyukuri nikmat, akan terangkat dan
hilangnya musibah dan bencana. Dengan mensyukuri nikmat menjadi sebab berlipatgandanya nikmat
maupun rezeki yang dimiliki. Dengan mensyukuri nikmat, akan menjadi ijabah setiap doa dan munajat.

Dan sebaliknya, jika manusia kufur dari nikmat maka akan menyebabkan sumber musibah, malapetaka.
Na'uudzu billaah. Allah SWT berfirman:

٧ ‫يد‬ٞ ‫َوإِ ۡذ تَأ َ َّذنَ َربُّ ُكمۡ لَئِن َش َك ۡرتُمۡ أَل َ ِزي َدنَّ ُكمۡۖ َولَئِن َكفَ ۡرتُمۡ إِ َّن َع َذابِي لَ َش ِد‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim [14]:7)

Sebagian ‘ulama mendefinisikan syukur nikmat sebagai:

‫إستعماال لنعمة في الطاعة لزيادة النعمة‬

“Memanfaatkan nikmat di jalan ketaatan sehingga nikmat tersebut bertambah.”

Ma'asyriral muslimiin hadaaniallaah waiyyakum.

Oleh sebab itu, maka kita hendaknya mensyukuri semua nikmat Allah SWT. Dengan mensyukuri
kemerdekaan negara dan bangsa, kita bisa lebih bertambah maju dan lebih baik, kita bisa melakukan apa
pun untuk peningkatan kuantitas dan kualitas baik kesalehan sosial maupun kesalehan ritual.

Dengan hakikat kemerdekaan juga, kita bisa menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan akhlaqul karimah
baik untuk individu, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berpolitik, berbangsa dan
bernegara sehingga tercipta dan tercapainya cita-cita luhur dan tujuan negara berkeadilan, pendidikan
bermutu, kesehatan yang baik, keamanan yang terjamin, ekonomi yang merata, sejahtera, masyarakat
saling menghormati dan menghargai dan perbedaan, saling mengisi, saling membantu dalam wadah
NKRI yang ‫ بلدة طيبة ورب غفور‬negeri yang penuh kebaikan dan keberkahan dan ampunan Allah SWT.

Dengan mensyukuri dan memahami makna yang terkandung pada angka 17 (tujuh belas); maka yang
pertama bahwa, tanggal 17 Agustus, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi seluruh rakyat bangsa
Indonesia di seluruh pelosok dan kota di Nusantara.

Pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan kemenangan dan kemerdekaan setelah sekian
ratus tahun lamanya hidup di bawah bayang-bayang intimidasi, penindasan dan kezaliman para penjajah.

Maka sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan luapan suka-cita dan kegembiraan serta gegap
gempita berbagai acara dan kegiatan juga diisi dengan mengumandangkan kalimat tasbih (mensucikan)
tahmid (memuji) takbir (membesarkan) dan tahlil (mengagungkan) Allah SWT sebagai wujud syukur
kepada Dzat Pemberi Rezeki Allah SWT. Allah berfirman:

١٥٢ ‫ُوا لِي َواَل ت َۡكفُرُو ِن‬ ۡ ‫فَ ۡٱذ ُكرُونِ ٓي أَ ۡذ ُك ۡر ُكمۡ َو‬
ْ ‫ٱش ُكر‬

"Karena itu, berdzikir (ingat)lah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku," (QS. Al Baqarah [2]:152)

Makna 17 yang kedua; artinya bahwa umat Muslim Indonesia telah harus mampu dan terbimbing serta
terarah melalui kitab sucinya sebagai panduan manual kehidupannya yakni Al-Qur'an yang diturunkan
pada tanggal 17 Ramadhan, Al-Qur'an yang berisi 30 juz, 114 surat, 6666 ayat dan lebih dari 110.000
kalimat (kosakata) ini sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan serta undang-undang abadi bagi umat
manusia yang tentunya wajib dibaca, dipelajari, dipahami, diamalkan dan didakwahkan oleh setiap
individu Muslim sehingga akan mampu melahirkan dan menghimpun nilai-nilai rahmatan lil ‘aalamiin.
Allah SWT telah mengabadikan dalam firman-Nya:

ٖ َ‫َّاس َوبَيِّ ٰن‬


‫ت ِّم َن ٱ ۡلُه َد ٰى َوٱ ۡل ُۡفقرَا ۚ ِن‬ ِ ‫نز َل فِي ِه ۡٱلقُ ۡر َءانُ ه ُٗدى لِّلن‬ُ ٓ ‫ضانَ ٱلَّ ِذ‬
ِ ‫يأ‬ َ ‫…… َش ۡه ُر َر َم‬..

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)," (QS. Ibrahim [14]:7)

Makna 17 yang ketiga, bahwa setiap Muslim harus mampu menjaga dirinya masing-masing dengan
menjaga, memelihara dan mengamalkan dengan tulus-ikhlas penuh keyakinan, khusuk dan khudhur
serta istiqamah melaksanakan dan mendirikan shalat 5 (lima) waktu sebanyak 17 rakaat sempurna
terpenuhi syarat rukunnya.

Dengan kewajiban shalat yang jumlahnya 17 rakaat, seorang Muslim akan memancarkan dan mampu
memberikan serta melahirkan dampak positif pada setiap dimensi ruang kehidupannya, mampu
mencegah kemaksiatan, kemunkaran, kezaliman, kebohongan, kesombongan, keangkuhan, fitnah,
dengki, adu domba, permusuhan, mem-bully, korupsi, dan sifat serta aktifitas negatif lainnya.
sebagaimana firman-Nya:

ۡ ‫صلَ ٰوةَ ت َۡنهَ ٰى َع ِن ۡٱلفَ ۡح َشٓا ِء َو ۡٱل ُمن َك ۗ ِر َولَ ِذ ۡك ُر ٱهَّلل ِ أَ ۡكبَ ۗ ُر َوٱهَّلل ُ يَ ۡعلَ ُم َما ت‬
٤٥ َ‫َصنَعُون‬ َّ ‫صلَ ٰو ۖةَ إِ َّن ٱل‬ ِ َ‫ۡٱت ُل َمٓا أُو ِح َي إِلَ ۡيكَ ِمنَ ۡٱل ِك ٰت‬
َّ ‫ب َوأَقِ ِم ٱل‬

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al 'Ankabut[29]:45)

Jika nilai dan fungsi yang terkandung pada angka tujuh belas, 17 Agustus, 17 Ramadhan dan 17 rakaat
sebagai jumlah rakaat dalam shalat 5 (lima) waktu dapat diaplikasikan dalam setiap dimensi ruang
kehidupan oleh setiap Muslim dan seluruh rakyat Indonesia, maka akan tumbuh kedisiplinan,
kebahagiaan, kedamaian, keamanan, keberkahan dan keselamatan manusia baik dunia maupun akhirat
kelak.

Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini momentum dijadikan untuk muhasabah (introspeksi) diri di
hadapan Allah SWT terlebih saat pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini khususnya dan dunia pada
umumnya.

Seluruh komponen di negeri ini bersatu padu membangun dan menghidupkan rasa syukur, menjaga
iman dan istiqamah dalam ibadah, meningkatkan dan mengembangkan amal saleh dan ketakwaan
semata karena Allah serta menggunakan nikmat ke arah tujuan penciptaan manusia dan sesuai dengan
ridha dari-Nya sebagai Pemberi dan sumber segala rezeki. Hal ini sejalan dengan apa yang di jelaskan
oleh para ulama bahwa:

‫الشكرهوصرف العبد جميع ما أنعم هللا به عليه ألجله‬


‫‪"Syukur merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua‬‬
‫‪nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada‬‬
‫"‪Allah SWT,‬‬

‫‪Sungguh Islam lahir membawa misi kemerdekaan dan kebebasan serta ingin mengantarkan segenap‬‬
‫‪manusia kembali kepada fitrah mereka yang suci. Misi kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan‬‬
‫‪melalui ajaran Rasulullaah SAW merupakan inti dari ideologi yang benar yaitu:‬‬

‫حتريرالعباد من عبادة العباد اىل عبادة رب العباد‬

‫‪"Membebaskan manusia dari penghambaan dan belenggu, dari ketergantungan kepada sesama manusia‬‬
‫‪menuju penghambaan dan pengabdian yang totalitas kepada Allah Sang Pencipta makhluk sealam jagat‬‬
‫"‪raya.‬‬

‫‪Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur tunduk‬‬
‫‪patuh atas segala perintah dan titah-Nya, demikian juga Bangsa dan Negeri ini semoga ada dalam‬‬
‫‪limpahan, rahmat, ridha dan ampunan-Nya. Amin.‬‬

‫الذ ْك ِراحْل ِكي ِم‪ .‬أَُقو ُل َقويِل ه َذا وأَست ْغ ِفراهلل يل ولكم وللمسلمني‪ ،‬فَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫مِب ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اسَت ْغفُرْوهُ إِنَّهُ‬
‫ْ‬ ‫بَ َارَك اهللُ يِل ْ َولَ ُك ْم يِف الْ ُقْرآن الْ َعظْي ِم‪َ ،‬ونَ َف َعيِن ْ َوإِيَّا ُك ْم َا فْيه م َن اآليَات َو ِّ َ ْ ْ ْ ْ َ َ ْ َ ُ َ‬
‫الرِحْي ُم‬
‫‪ُ .‬ه َوالْغَ ُف ْوُر َّ‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الشكْر لَه ع ِ ِ ِ‬


‫لى َت ْوفْيق ِه َوا ْمتِنَانِِه‪َ .‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ الَهَ إِالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫إىل‬ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد َّ‬ ‫هلل ع ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫أن َسيِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ الدَّاعى َ‬ ‫لى إ ْح َسانه َو ُّ ُ ُ َ َ‬ ‫اَحْلَ ْم ُد َ َ‬
‫َّاس اَِّت ُقوااهللَ فِْي َما أ ََمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬
‫َن اهللَ أ ََمَرُك ْم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ضوانِِه‪ .‬الله َّم ص ِّل علَى سيِّ ِدنَا حُم َّم ٍد ِوعلَى اَلِِه وأ ِِ‬
‫َص َحابه َو َسلِّ ْم تَ ْسلْي ًما ك ْثيًرا أ ََّما َب ْع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ َ َ‬ ‫ر َْ‬
‫ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِأ َْم ٍر بَ َدأَ فِْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـىَن مِب َآل ئِ َكتِ ِه بُِق ْد ِس ِه َوقَ َال تَعاَىَل إِ َّن اهللَ َوَمآلئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫الله َّم َ‬‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬ ‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬ ‫صل ْو َن َع َ‬
‫الر ِاش ِديْ َن أَىِب بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُعثْ َمان‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك َوَمآلئ َكة اْملَُقَّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ِ‬
‫ك َوُر ُسل َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآئِ َ‬
‫ٍ‬
‫َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬
‫ِ‬
‫الرامِحِ اَلله َّم ا ْغ ِفر لِْلم ْؤِمنِ واْمل ْؤِمنَ ِ‬ ‫ِ ٍِ ِ‬ ‫وعلِى وعن ب ِقيَّ ِة َّ ِ‬
‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَِرمْح َتِ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‬
‫ْ ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ك يَا أ َْر َح َم َّ نْي َ ُ‬ ‫الص َحابَة َوالتَّابِعنْي َ َوتَابِعي التَّابِعنْي َ هَلُ ْم بِا ْح َسان الَ َىي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ‬ ‫ََ ََْ َ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن‬ ‫ِ‬ ‫َعَّز اْ ِإلسالَم واْملسلِ ِم وأ َِذ َّل الشِّرَك واْمل ْش ِركِ وانْ ِ‬ ‫ات الله َّم أ ِ‬ ‫ات اَالَحيآء ِمْنهم واْالَمو ِ‬ ‫واْملسلِ ِم واْملسلِم ِ‬
‫صَر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬
‫ص ْر عبَ َاد َك اْملَُو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫ْ َ ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ نْي َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َ َْ‬ ‫َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الزالَ ِزَل َواْمل َح َن َو ُس ْوءَ اْلفْتنَة َواْمل َح َن َما ظَ َهَر مْن َها َوَما بَطَ َن‬ ‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬ ‫ك إىَل يَ ْوَم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬ ‫ِ‬ ‫َخ َذ َل اْمل ْسل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر أ َْع َداءَ الدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َمات َ‬
‫ُ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَْن ُف َسنَا‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫آلخرِة حسنةً وقِ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ىِف‬
‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫ُّ‬
‫الد‬ ‫ىِف‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ِ‬
‫آت‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ب‬‫ر‬ ‫‪.‬‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫لع‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫ي‬ ‫ة‬ ‫عآم‬ ‫ِ‬
‫م‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫مل‬‫ا‬ ‫ِ‬
‫ان‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫لب‬‫ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ِ‬
‫ائ‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫خآص‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫س‬ ‫ي‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫َ َ ََ َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ َ َ ً َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ْ نْي َ ً َ َ َ نْي َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ًََ ُ َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َع ْن َبلَدنَ ْ ُ ْ‬
‫ون‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫تآء ِذي اْل ُقرىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي يَعِظُ ُك ْم‬ ‫ان وإِي ِ‬ ‫اهلل ! إِ َّن اهلل يأْمرنَا بِاْلع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬ ‫اس ِرين‪ِ .‬عباد ِ‬ ‫واإ ْن مَل َت ْغ ِفر لَنَا وَترمَحْنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن اْخل ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫َ ْ ْ َْ‬
‫ُ‬
‫‪.‬لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن وا ْذ ُكروا اهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكرُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِزْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ْر‬ ‫َ ْ ُْ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai