Anda di halaman 1dari 7

‫‪5 Cara Syukuri Nikmat Kemerdekaan‬‬

‫‪Indonesia‬‬

‫‪Khutbah I‬‬

‫ت َأ ْع َمالِنَا ‪َ .‬م ْن يَ ْه ِد ِه هَّللا ُ‬


‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهَّلل ِ ِم ْن ُشر ِ‬
‫ى لَهُ‬‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬ ‫فَالَ ُم ِ‬

‫َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ‬

‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬
‫َيا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬
‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوبَ َّ‬
‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء‬ ‫اح َد ٍة َوخَ لَ َ‬
‫س َو ِ‬‫َيا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ‬
‫َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬

‫َيا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ‬
‫َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع ِ‬
‫َظي ًما‬

‫‪Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang sangat‬‬
‫‪banyak.‬‬

‫‪Allah memberikan kita kesehatan, umur panjang, kesempatan, dan yang paling utama‬‬
‫‪adalah nikmat iman dan Islam.‬‬

‫‪Termasuk nikmat besar, kita hidup di alam kemerdekaan. 76 tahun sudah kita merdeka‬‬
‫‪dari penjajahan.‬‬

‫‪Nikmat kemerdekaan ini perlu untuk kita syukuri. Sebab dengan syukur itulah, Allah‬‬
‫‪akan mendatangkan keberkahan dan menambah nikmat-Nya.‬‬
‫َوِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat kemerdekaan ini?

1. Menyadari kemerdekaan adalah nikmat dari Allah

Pertama, kita perlu menyadari bahwa kemerdekaan ini adalah nikmat dari Allah. Bahkan
termasuk nikmat yang besar. Bagaimana tidak, dalam kondisi terjajah, masyarakat
muslim akan sulit untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.

Bahkan merasa tidak aman dalam menjalani kehidupan. Apalagi kehidupan sesuai
dengan tuntunan Islam.

Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya bahwa
kemerdekaan ini adalah nikmat dan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga
dicantumkanlah pengakuan ini dalam pembukaan UUD 1945.

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.”

Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya, memang
mereka berjuang bahkan mengorbankan nyawa, namun yang Kuasa menganugerahkan
kemerdekaan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menyadari bahwa kemerdekaan adalah nikmat dari Allah, memudahkan kita untuk
mensyukurinya. Sebagaimana Nabi Sulaiman memandang kekuasaan yang Allah
berikan kepadanya.

‫ٰهَ َذا ِم ْن فَضْ ِل َربِّي لِيَ ْبلُ َونِي َأَأ ْش ُك ُر َأ ْم َأ ْكفُ ُر ۖ َو َم ْن َش َك َر فَِإنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه ۖ َو َم ْن َكفَ َر فَِإ َّن َربِّي َغنِ ٌّي َك ِري ٌم‬

“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An Naml: 40)

2. Beriman dan Bertaqwa kepada Allah


Jamaah Jumat hafidhakumullah. Mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, setiap muslim
harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat, masyarakat akan selamat dari berbagai
tipuan dunia yang menghancurkan.

Mulai dari keyakinan yang melemahkan seperti syirik, khurafat dan tahayul. Hingga
kriminalitas dan kejahatan moral seperti korupsi, minuman keras, narkoba, dan
perzinaan.

Dengan keimanan dan ketaqwaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menganugerahkan


keberkahan di negeri kita. Ini merupakan janji Allah yang pasti dan menjadi
keniscayaan.

َ‫ض َو ٰلَ ِك ْن َك َّذبُوا فََأخ َْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬


ِ ْ‫ت ِمنَ ال َّس َما ِء َواَأْلر‬
ٍ ‫َولَوْ َأ َّن َأ ْه َل ْالقُ َر ٰى آ َمنُوا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)

3. Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Mensyukuri nikmat kemerdekaan, setiap muslim haruslah memiliki jiwa amar ma’ruf


nahi munkar.

Gunakan kemerdekaan itu untuk menciptakan sebuah kehidupan yang penuh dengan
kebaikan dan semaksimal mungkin menekan kemungkaran.

Agar masyarakat damai, dipenuhi nilai-nilai kebaikan, diwarnai dengan indahnya


persaudaraan.

Jangan sampai dibiarkan munculnya kemungkaran-kemungkaran yang menjatuhkan


fitrah dan derajat kemanusiaan, menzalimin orang lain dan mendatangkan kemurkaan
Allah. Sang Pemberi kemerdekaan.

Bangsa yang merdeka, haruslah menebarkan kebaikan untuk seluruh rakyatnya.

Sehingga mereka merasa aman dan merdeka menjalankan kebenaran. Bangsa yang
merdeka, juga harus memiliki kekuatan untuk mencegah terjadinya kezaliman dan
kemungkaran.
‫ُأْل‬
ِ ‫ُوف َونَهَوْ ا َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوهَّلِل ِ عَاقِبَةُ ا ُم‬
‫ور‬ ِ ‫صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّز َكاةَ َوَأ َمرُوا بِ ْال َم ْعر‬
َّ ‫ض َأقَا ُموا ال‬
ِ ْ‫الَّ ِذينَ ِإ ْن َم َّكنَّاهُ ْم فِي اَأْلر‬

"(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
(QS. Al Hajj: 41)

4. Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan

Jamaah Jumat rahimakumullah. Mensyukuri nikmat kemerdekaan, sebuah bangsa


harus mengisinya dengan pembangunan. Memakmurkan bumi sebagaimana peran
manusia sebagai khalifatullah.

Membangun untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Membangun dengan adil agar semua warga merasa sejahtera.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai sebuah bangsa yang merdeka serta para
pemimpin yang berkuasa namun justru melakukan kerusakan di muka bumi. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫ض َوتُقَطِّعُوا َأرْ َحا َم ُك ْم‬


ِ ْ‫فَهَلْ َع َس ْيتُ ْم ِإ ْن تَ َولَّ ْيتُ ْم َأ ْن تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلر‬

"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS. Muhammad: 22)

5. Mengundang Rahmat Allah

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa
Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan ini adalah rahmat dari Allah.

Maka mengisi kemerdekaan, seharusnya juga melanjutkan kesadaran itu dengan


mengundang rahmat Allah berikutnya.

Bagaimana caranya?

Dengan melakukan amal-amal yang mendatangkan rahmat Allah, juga berdoa


memohon rahmat-Nya.
Di antaranya adalah membiasakan shalat berjamaah dan memakmurkan masjid.
Termasuk juga salat Jumat seperti sekarang ini. Setiap kali masuk masjid kita
dianjurkan berdoa:

َ ‫اللَّهُ َّم ا ْفتَحْ لِى َأب َْو‬


َ‫اب َرحْ َمتِك‬

“Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku.” (HR. Muslim) Masuk masjid dan
memakmurkannya adalah amalan mendatangkan rahmat Allah. Saat masuk masjid kita
juga memohon rahmat Allah.

ِ ‫َأقُ ْو ُل قَ ْو ِل هَ َذا َوا ْستَ ْغفِر ُْوهَّللا َ ْال َع ِظي ِْم ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر الر‬
‫َّحي ُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ِّين ُكلِّ ِه َولَوْ َك ِرهَ ْال ُم ْش ِر ُكونَ‬ ‫ق لِي ْ‬


‫ُظ ِه َرهُ َعلَى الد ِ‬ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َأرْ َس َل َرسُولَهُ بِ ْالهُدَى َو ِدي ِن ْال َح ِّ‬

‫أن ُم َح َّمدًا ع ْبدُه و َرسُولُه‬ ‫َأ ْشهَ ُد ْ‬


‫أن ال إلَهَ إال هللاُ َوحْ َدهُ ال َش ِريكَ لَهُ‪ ،‬وأشه ُد َّ‬

‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬
‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم ْ‬
‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُونَ‬

‫‪Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Semoga dengan mengamalkan lima poin mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, Allah‬‬
‫‪melimpahkan rahmat dan berkah-Nya untuk negeri kita. Bangsa Indonesia.‬‬

‫‪Menjadikan negeri ini penuh kebaikan dan keberkahan, serta mendapat ampunan-Nya.‬‬

‫‪Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur.‬‬

‫‪Mara marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah,‬‬
‫‪keberkahan dan kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.‬‬

‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َ‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬

‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك‬


‫َلى ِ‬ ‫صلَّيْتَ عَل َى ِإب َْرا ِه ْي َم َوع َ‬ ‫َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ َ‬
‫صلِّ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫عَل َى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ ع َ‬
‫َلى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‪ ،‬اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ال ُّدعَا ِء‬

‫ان َواَل تَجْ َعلْ فِي قُلُوبِنَا ِغاًّل لِلَّ ِذينَ َآ َمنُوا َربَّنَا ِإنَّكَ َر ُء ٌ‬
‫وف َر ِحي ٌم‬ ‫َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإِل ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َسبَقُونَا بِاِإْل ي َم ِ‬
‫ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬
‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫الحقِّ‪َ ،‬وا ْك ِسرْ َشوْ َكةَ الظَّالِ ِمينَ ‪،‬‬


‫صفُوْ فَهُ ْم‪َ ،‬وَأجْ ِم ْع َكلِ َمتَهُ ْم َعلَى َ‬
‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬و َو ِّح ِد اللَّهُ َّم ُ‬
‫ك َأجْ َم ِعينَ‬‫ب ال َّسالَ َم َواَأل ْمنَ لِ ِعبا ِد َ‬ ‫َوا ْكتُ ِ‬
‫ِعبَا َد هللاِ ‪ِ:‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َسا ِن َوِإ ْيتَا ِء ِذي القُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
‫َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai