Indonesia
Khutbah I
َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ
ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ
ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن اَللَّهُ َّم َ
صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ
ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ
َيا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ
ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوبَ َّ
ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء اح َد ٍة َوخَ لَ َ
س َو َِيا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ
َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا
َيا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ
َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع ِ
َظي ًما
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang sangat
banyak.
Allah memberikan kita kesehatan, umur panjang, kesempatan, dan yang paling utama
adalah nikmat iman dan Islam.
Termasuk nikmat besar, kita hidup di alam kemerdekaan. 76 tahun sudah kita merdeka
dari penjajahan.
Nikmat kemerdekaan ini perlu untuk kita syukuri. Sebab dengan syukur itulah, Allah
akan mendatangkan keberkahan dan menambah nikmat-Nya.
َوِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد
Pertama, kita perlu menyadari bahwa kemerdekaan ini adalah nikmat dari Allah. Bahkan
termasuk nikmat yang besar. Bagaimana tidak, dalam kondisi terjajah, masyarakat
muslim akan sulit untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.
Bahkan merasa tidak aman dalam menjalani kehidupan. Apalagi kehidupan sesuai
dengan tuntunan Islam.
Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya bahwa
kemerdekaan ini adalah nikmat dan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga
dicantumkanlah pengakuan ini dalam pembukaan UUD 1945.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.”
Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya, memang
mereka berjuang bahkan mengorbankan nyawa, namun yang Kuasa menganugerahkan
kemerdekaan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menyadari bahwa kemerdekaan adalah nikmat dari Allah, memudahkan kita untuk
mensyukurinya. Sebagaimana Nabi Sulaiman memandang kekuasaan yang Allah
berikan kepadanya.
ٰهَ َذا ِم ْن فَضْ ِل َربِّي لِيَ ْبلُ َونِي َأَأ ْش ُك ُر َأ ْم َأ ْكفُ ُر ۖ َو َم ْن َش َك َر فَِإنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه ۖ َو َم ْن َكفَ َر فَِإ َّن َربِّي َغنِ ٌّي َك ِري ٌم
“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An Naml: 40)
Dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat, masyarakat akan selamat dari berbagai
tipuan dunia yang menghancurkan.
Mulai dari keyakinan yang melemahkan seperti syirik, khurafat dan tahayul. Hingga
kriminalitas dan kejahatan moral seperti korupsi, minuman keras, narkoba, dan
perzinaan.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)
Gunakan kemerdekaan itu untuk menciptakan sebuah kehidupan yang penuh dengan
kebaikan dan semaksimal mungkin menekan kemungkaran.
Sehingga mereka merasa aman dan merdeka menjalankan kebenaran. Bangsa yang
merdeka, juga harus memiliki kekuatan untuk mencegah terjadinya kezaliman dan
kemungkaran.
ُأْل
ِ ُوف َونَهَوْ ا َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوهَّلِل ِ عَاقِبَةُ ا ُم
ور ِ صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّز َكاةَ َوَأ َمرُوا بِ ْال َم ْعر
َّ ض َأقَا ُموا ال
ِ ْالَّ ِذينَ ِإ ْن َم َّكنَّاهُ ْم فِي اَأْلر
"(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
(QS. Al Hajj: 41)
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai sebuah bangsa yang merdeka serta para
pemimpin yang berkuasa namun justru melakukan kerusakan di muka bumi. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS. Muhammad: 22)
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa
Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan ini adalah rahmat dari Allah.
Bagaimana caranya?
“Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku.” (HR. Muslim) Masuk masjid dan
memakmurkannya adalah amalan mendatangkan rahmat Allah. Saat masuk masjid kita
juga memohon rahmat Allah.
ِ َأقُ ْو ُل قَ ْو ِل هَ َذا َوا ْستَ ْغفِر ُْوهَّللا َ ْال َع ِظي ِْم ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر الر
َّحي ُم
Khutbah II
ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ
ان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن اَللَّهُ َّم َ
صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ
ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ
يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ
يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم ْ
ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُونَ
Semoga dengan mengamalkan lima poin mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, Allah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya untuk negeri kita. Bangsa Indonesia.
Menjadikan negeri ini penuh kebaikan dan keberkahan, serta mendapat ampunan-Nya.
Mara marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah,
keberkahan dan kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.
ان َواَل تَجْ َعلْ فِي قُلُوبِنَا ِغاًّل لِلَّ ِذينَ َآ َمنُوا َربَّنَا ِإنَّكَ َر ُء ٌ
وف َر ِحي ٌم َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإِل ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َسبَقُونَا بِاِإْل ي َم ِ
ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ
َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ