Khutbah I
ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا
اح َد ٍة َو َخلَ َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ
س َو ِ
ون بِ ِه َواألَرْ َحامث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُ َ
َوبَ َّ
إ َّن هَّللا َ َك َ
ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا
Dalam hadits shahih, diriwayatkan Imam Al-Hakim dan Imam Abu Nu’aim
dalam Al-Hilyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihati
seorang Arab gunung yang datang kepadanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
Karena hidup ini merupakan modal kita, waktu kita, tempat menanam amal-
amal kebaikan.
Kemudian Rasulullah menyatakan,
شبَابَ َك قَ ْب َل َه َر ِم َك
َ َو
Kedua. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Karena pada masa muda, seseorang masih memiliki tubuh yang kuat, sehat.
Bisa melangkah dan melaksanakan apa yang diinginkan. Berbeda dengan
orang yang sudah tua.
Kemudian Rasulullah menyatakan,
ص َّحتَ َك قَ ْب َل
ِ َو
Ketiga. Kesehatanmu sebelum sakitmu.
Sehat merupakan nikmat yang besar, kekayaan yang melimpah dan tidak ada
yang bisa mengetahui nilainya, kecuali orang–orang yang menderita sakit.
Kemudian Rasulullah menyatakan,
Ketika seseorang kaya, maka dia bisa memanfaatkan harta yang diberikan
oleh Allah untuk kebaikan sebelum didatangi ajal, atau sebelum datang hari
kiamat. Sehingga menyesali apa yang telah dilalaikannya. Allah menyatakan
di dalam firman-Nya,
َّين َءا َمنُوا أَنفِقُوا ِم َّما َر َز ْقنَا ُكم ِّمن قَ ْب ِل أَن يَأْتِ َي يَ ْو ُم الَ يَاأَيُّ َها الَّ ِذ
َ شفَا َعةٌ َوا ْل َكافِ ُر
َ ون ُه ُم الظَّالِ ُم
ون َ َبَ ْي ُع ِفي ِه َوالَ ُخلَّةٌ َوال
Hai, orang-orang yang beriman. Belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian
dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari; yang
pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang
akrab, dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-
orang yang zalim. (Q.s. Al Baqarah: 254).
َوأَنفِقُوا ِمن َّما َر َز ْقنَا ُكم ِّمن قَ ْب ِل أَن يَأْتِ َي أَ َح َد ُك ُم ا ْل َم ْوتُ فَيَقُو َل َر ِّب
صالِ ِحين َّ ق َوأَ ُكن ِّم َن ال َّ َ ب فَأ
َ ص َّد ٍ لَ ْوآل أَ َّخ ْرتَنِي إِلَى أَ َج ٍل قَ ِري
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu; lalu dia
berkata, “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang shalih”. (Q.s. Al Munafiqun: 10).
Pada saat itu, penyesalan yang telah lewat masanya tidak lagi berguna.
Mudah-mudahan peringatan Allah tentang kematian dan penyesalan orang
yang kedatangan kematian karena tidak memanfaatkan hidup dengan sebaik-
baiknya ini, dapat mendorong dan selalu memacu kita untuk menambah
ketaatan kepada Allah, serta menghentikan diri dari berbagai kemaksiatan.
اƒƒه فيمƒ حيات:عƒئل عن أربƒتى يسƒƒة حƒوم القيمƒال تزول قدم عبد ي
به و إلىƒه من أين إكتسƒƒا أبالغ و عن مالƒبابه فيمƒعفناه وعن ش
أين أنفقه و عن علمه ماذ عمل فيه
Tidak akan bergeser kaki seorang hamba, sampai dia ditanya tentang empat
perkara. Tentang hidupnya, apa yang dia gunakan dengan hidupnya
tersebut. Tentang masa mudanya, apa yang digunakan dengan masa
mudanya tersebut. Dan tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan kemana
diinfaqkan. Dan tentang ilmunya, apa yang diamalkan dengan ilmunya
tersebut.
Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama
bagi diri kami dan jama’ah sekalian dan sedikit yang kami sampaikan ini, bisa menggugah
Kevin Prayogo
Bidang Kader PC IMM & Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan PD IPM KUTIM