Judul Penelitian
Muhammadiyah 1 Sangatta
Usaha sadar dan tersusun untuk mencapai dan menaikkan kualitas hidup
masyarakat itu yang sebernya di sebut Pendidikan. Oleh karena itu, sebagai
siswa agar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YHE, sehat,
cakap, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan mandiri, serta menjadi warga negara
Tujuan pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: guru, siswa,
mempunyai peranan penting karena mereka tidak mengabaikan faktor lain seperti
didik, guru berusaha untuk mengeluarkan seluruh potensi peserta didik, baik
Guru yang mempunyai kinerja tinggi akan sanggup menginspirasi siswa untuk
1
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
h. 8
2
Ahmad tafsir, ilmu pendidikan dalam perspektif islam, (bandung: remaja rosdakarya, 2007), h.
74.
1
belajar, sehingga pembelajaran akan menjadi maksimal.
Apa yang di sanmapaikan diatas sesuai dengan apa yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1
membimbing murid pada pendidikan anak usia dini melalui pendidikan formal,
perhatian khusus untuk peningkatan kinerja guru. Produktivitas dalam arti kata ini
berasal dari kata “kerja nyata” (hasil kerja atau hasil yang benar-benar dicapai
seseorang). Secara bahasa, kinerja dapat diartikan sebagai suatu hasil yang
kemampuan pegawai untuk melakukan suatu keahlian tertentu, oleh karena itu
kinerja berarti melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab seseorang dan
kerja) adalah hasil dari kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan oleh seorang
3
4
Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 5
2
diberikan.
”.5
dan sosial. Kemampuan dasar ini sangat penting bagi pendidik dan guru. Bagi
Melalui Latihan dan Sumber untuk Teori dan Amalan, beliau mengatakan bahwa:
mengajar siswa secara efektif. Termasuk dalam pengertian ini adalah penguasaan
kinerja guru yang harus terus berkarya guna mencapai hasil yang memuaskan bagi
3
lingkungan kerja.
Insentif adalah suatu penghargaan atau imbalan yang diberikan oleh suatu
lembaga atau lembaga untuk memotivasi seorang pegawai agar produktif, tetap
atau tidak setiap saat dalam pekerjaannya. Pada dasarnya pemberian insentif
bukanlah suatu hak, melainkan suatu penghormatan kepada pegawai yang telah
Menurut Moeriono, “Insentif adalah suatu bentuk balas jasa yang diberikan
prestasi. Insentif ini adalah alat yang dipakai oleh pendukung kompensasi yang
adil.”7
membutuhkan insentif untuk hidup dengan baik dan juga keluarganya. Insentif dapat
melebihi standar yang telah ditetapkan. Salah satu motivasi untuk berkinerja
baik adalah insentif karna insentif menjadi sebuah dorongan yang dapat membuat
7
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h.
118
4
insentif merupakan suatu dorongan untuk membantu seseorang untuk berkinerja
baik dan mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi untuk membangkitkan
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta IMTAQ sehingga dapat
membuat lulusan yg berkualitas & berprestasi yg siap bersaing pada global kerja
pengajar yg profesional.
Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh
menjadi lebih berkualitas. Salah satu cara untuk membantu meningkatkan kinerja
meningkatkan kinerja gurunya. Tetapi masih ada sejumlah masalah yang perlu
diperbaiki. Hal ini terlihat dari banyaknya dosen yang tidak merasakan efek
5
belum mampu menutupi kekurangan kebutuhan sehari-hari, dan sosialisasi sistem
Tingkat kinerja rendah yang tinggi terkait erat dengan sistem insentif.
Insentif yang tidak tepat dapat mempengaruhi kinerja seorang individu. Sistem
insentif perlu kita persiapkan dengan matang karena institusi perlu memperhatikan
Sesuai uraian tersebut, pemberian insentif yaitu salah satu usaha yang bisa
profesionalisme guru. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan kegiatan
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat
6
mengukur variabel. Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penelitian ini,
2. Kinerja Guru
dicapai atau kinerja yang sebenarnya oleh seseorang) dan diartikan sebagai
manajemen atau organisasi, dan hasil kerja perlu ditunjukkan secara konkrit
Kinerja
merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh suatu individu baik
tetapi juga mencakup seluruh lini tim atau personel dalam organisasi9
9
Yaslis Ilyas, Kinerja, Teori Penilaian, dan Penelitian, (Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi FKMUI, 2002), cet ke-3, h. 65.
7
Dari sekian definisiyang sudah di jelaskan dapat diartikan bahwa
Definisi
guru dalam KBBI sebagaimana telah di jelaskan
apa guru yang sebenarnya, sehingga diperlukan definisi lain untuk lebih
di perjelas seperti apa guru itu. Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan
10
11
8
perkembangan anak didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh
12
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 74.
13
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Bab 1
Pasal 1 Ayat 1, h.2.
9
tujuan yang diharapkan dan dapat juga terlihat dan dirasakan oleh
peserta didik.
kinerja akademik yang baik, guru harus memiliki kompetensi yang baik.
Tanpa keterampilan yang baik, guru tidak dapat bekerja dengan capaian
yang hendak dicapai, isi materi pelajara, alokasi waktu pelajaran, dan
10
alat serta sumber yang digunakan.
bahan pelajaran.
guru harus terampil dan pandai dalam memilih metode dan strategi
Men
urut Wina Sanjaya, dalam bukunya Pembelajaran Dalam
yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi guru yang baik,
14
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), h. 78-79.
15
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: PT Prenada Media Group, 2008), h. 145.
11
kompetensi sosial.
kinerja guru adalah hasil dan kemampuan kerja, yang dilakukan oleh
12
Taraf kinerja yang dicapai seseorang pengajar adalah hal yang
kinerja yg diharapkan.
1. Faktor Individu.
16
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2006), h. 13.
13
integritas tinggi antara fungsi spiritual pribadinya dengan tubuh
organisasi
14
C. Indikator Kinerja Guru
sekolah.
jawab yang tertuang dalam UU Sisdiknas tahun 2003 Pasal 39 Ayat 1 dan
administratir kelas.17
17
Martinis Yasmin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, (Jakarta: Gaung Persada Press,
15
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana menyebutkan beberapa indikator
2) Tahap Instruksional
3) Tahap evaluasi
1) Evaluasi normatif.
2) Evaluasi formatif.
2007), h. 19.
18
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2012), h. 36.
16
kinerja mereka dibandingkan dengn apa yang diharapkan perusahaan ”.19
teratur.
Sementara
itu, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara menyatakan
pada diri sendiri .21 Penilaian kinerja merupakan faktor kunci dalam
kebijakan atau program yang lebih baik untuk orang-orang yang ada
17
a. Mempersiapkan pengajaran dikelas.
2. Pemberian Insentif
22
Syafruddin Nurdin, op. cit., h. 78-79
18
perusahaan atau organisasi untuk memotivasi karyawan yang melebihi
adalah :
bekerja dengan semangat dan rasa pencapaian yang tinggi untuk mencapai
Insentif merupakan suatu bentuk balas jasa yang diberikan oleh suatu
prestasi yang telah dicapainya. Insentif adalah hal atau upaya yang perlu
23
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT.
Rosda Karya, 2011), h. 89.
24
Mutiara S. Panggabean, op. cit., h. 77.
19
diperhatikan dan dibangun untuk mendorong karyawan bekerja keras dan
kerja karyawan dan dapat disimpulkan bahwa itu adalah sesuatu yang
yang lebih tinggi. Prestasi yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan suatu
kerja karyawan, yaitu iklim atau suasana. Semangat kerja sendiri sangat
a. Bagi perusahaan:
25
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetisi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2012), h. 259.
20
dengan berkurangnya turnover dan absensi.
b. Bagi karyawan:
Setiap
orang akan termotivasi untuk mendapatkan imbalan yang
berikut :
26
Mutiara S. Panggabean, op. cit., h. 89.
21
balas kepada pekerja bawahan.
pekerja.
kelompok.
22
karyawan agar lebih produktif dalam bekerja.
kerja tim.27
individu dan kelompok. Insentif terdiri dari dua jenis untuk mencapai
a. Insentif individu
27
Sondang P. Siagian, MPA, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), h. 268-272.
23
memenuhi standar kinerja tertentu selain gaji pokok mereka.
b. Insentif kelompok
melebihi standar yang ditetapkan dan akan dibayarkan dengan tiga cara,
yaitu:
efektif.
paling rendah.
a. Insentif material:
1) Bonus
2) Komisi
3) Pembagian laba
b. Insentif non-material:
1) Jaminan sosial
24
3) Pemberian promosi
25
perhitungan atau dasar pertimbangan.
a. Kinerja.
Dengan kata lain, besarnya insentif tergantung pada jumlah hasil yang
b. Lama Kerja.
c. Senioritas.
d. Kebutuhan.
26
yang diberikan tepat jika dapat digunakan untuk memenuhi beberapa
1) Keadilan.
2) Kelayakan.
f. Evaluasi Jabatan.
juga berarti menentukan nilai relatif atau harga suatu posisi untuk
27
Sedangkan Menurut Heidjarachman Ranupanjodo yang dikutip
secara langsung.
d. Standar kerja harus hati-hati, terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak
baik. Jumlah uang yang akan dihasilkan seseorang untuk satu jam
giat.31
A. Tujuan Penelitian
Sangatta.
B. Manfaat Penelitian
28
Manfaat dari penelitian ini adalah:
2. Bagi sekolah.
Sebagai sebuah masukkan bagi kepala sekolah, bila mana suatu ketika
dilaksanakan.
3. Bagi Peneliti.
Kajian penelitian yang relevan, terutama untuk menunjukkan bahwa fokus yang
diangkat dalam penelitian ini belum pernah diulas oleh penelitian lain sebelumnya.
Dalam penelitian ini terlihat jelas bahwa penelitian yang diteliti berbeda dengan
29
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Muhammadiyah 1 Sangatta
Sangatta.
A. Jenis Penelitian
angka mulai dari pengumpulan data, penfasiran data dan penampil hasil
penelitian yang bertujuan guna mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
dua variabel.33 Karena penelitian ini menggunakan data kuantitatif ( data yang
30
Penelitian ini juga mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu derajat variasi variabel lain. Derajat hubungan antar variabel dinyatakan
dalam istilah atau dalam suatu indeks yang disebut koefisien korelasi. Koefisien
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1 Sangatta Utara, yang beralamat di Jl. K.h Ahmad Dahlan, Kec. Sangatta
1. Populasi
harus memiliki ciri ataupun karakteristik bersama yang dapat dibedakan dari
kelompok subjek lain. Ciri-ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai
31
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini,
cara Random sampling (Acak) dengan jumlah populasi kurang dari 100
1. Variabel penelitian
2. Indikator adalah sesuatu yang dijadikan alat untuk mengukur atau memberi
ciri dari suatu kejadian dalam penelitian. Berikut adalah indikator penelitian
32
E. Teknik Pengumpulan Data
mengetahui metode pengumpulan data, peneliti tidak akan menerima data yang
memenuhi standar data yang telah ditetapkan.38 Dalam penelitian ini penulis
a. Teknik Observasi
pemberian insentif terhadap kinerja guru yang akan dimulai setelah seminar
proposal.
b. Angket
A n gk et a da la h s e ra ng ka ia n pe rt an ya an te rt ul is y an g
d ig un ak an un tu k m em pe ro l eh i nf or ma s i da ri o ra ng ya ng
d iw aw an ca ra i t en ta ng k ep ri ba di an me re ka a ta u la po ra n
t en ta ng ha l- ha l ya ng me re ka ke ta hu i. A n gk et s eb an ya k 50
d ib ag ik an k ep ad a gu ru S M K M u ha mm ad iy a h 1 S an ga tt a
u nt uk me ng et ah ui pe ng ar uh in s e n ti f t er ha da p ki ne rj a g ur u .
c. Dokumentasi
38
Saifuddin Azwar, op. cit., hlm .90
33
Dalam hal ini dokumentasi digunakan sebagai data tambahan terkait
1. Uji Validitas
mengkorelasikan jumlah skor tiap butir dengan jumlah skor total. Adapun
rxy
2 2 2 2
N X X N Y Y
N = Number of Case.
34
Nilai rxy (r hitung) yang didapat menggunakan rumus di atas,
kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika r hitung > dari r tabel
maka butir soal dinyatakan akurat, sebaliknya jika r hitung < dari r tabel
Dari hasil perhitungan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh nilai
Tabel: 3.3
35
15 0,643 AKURAT
16 0,614 AKURAT
17 0,744 AKURAT
18 0,650 AKURAT
19 0,423 DROP
20 0,579 AKURAT
Soal AKURAT 15
Soal Drop 5
14,
15, 16, 17, 18, dan 20, sedangkan 5 item yang dinyatakan tidak akurat atau
Tabel: 3.4
36
5 - 0,169 DROP
6 0,737 AKURAT
7 - 0,133 DROP
8 0,609 AKURAT
9 0,481 AKURAT
10 0,493 AKURAT
11 0,594 AKURAT
12 - 0,083 DROP
13 - 0,203 DROP
14 0,560 AKURAT
15 0,729 AKURAT
16 0,627 AKURAT
17 0,790 AKURAT
18 0,644 AKURAT
19 0,240 DROP
20 0,524 AKURAT
Soal Valid 15
Soal Drop 5
15, 16, 17, 18, dan 20, sedangkan 5 item yang dinyatakan tidak valid atau
drop yaitu: 5, 7, 12, 13, dan 19. Dengan demikian item atau butir
37
Teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan
pemberian insentif (X) terhadap kwalitas kinerja guru(Y). Selain itu juga
(X) terhadap kwalitas kinerja guru (Y). Adapun Model Persamaan Regresi
Y = a + bX
Ket :
Insentif)
a : Konstanta
Predictor.40
X. Jadwal Penelitian
40
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008). Cet., I. hlm. 120
38
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian.
Bab V : PENUTUP
XII.Daftar Pustaka
39
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed. Revisi,
Ilyas, Yaslis. Kinerja: Teori Penilaian dan Penelitian, Jakarta: Pusat Kajian
Manusia
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung: Refika Aditama, Cet. ke-2,
2006.
Pendidikan Nasional.
Nasional, 2008.
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
40