Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

KEMAH DAKWAH & BAKTI MAHASISWA (KDBM)


Laporan disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan KDBM

Oleh :
DEWI MAYANG SARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan kegiatan ini yang
berjudul “Kemah Dakwah Dan Bakti Mahasiswa”.

Laporan kegiatan ini berisikan kegiatan seharian mengenai ibadah,dan


kegiatan sosial yang diberikan oleh pihak kampus STAI Sangatta.

Tak lupa pula ucapan terimakasih saya ucapkan kepada :

1. Ibu Anggra Prima, M.Pd Selaku Supervisor kegiatan yang selalu


membimbing kami
2. Suami tercinta yang selalu mensupport dan mendoakan saya dan
3. Orang tua tercinta

Melalui laporan ini kami akan menyampaikan laporan kami yang berjudul
“Berbagi Sembako Kepada Petani Di Muara Gabus Yang Terdampak Pandemi
Covid-19”

Sangatta,19 September 2021

Dewi Mayang Sari


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kemah dan dakwah Bakti mahasiswa

Dunia kampus merupakan laboratorium kader yang keberadaannya


diharapkan mampu menciptakan generasi bangsa yang tangguh dan
berwawasan tinggi. Intelektualitas dan nalar kritis serta idealisme menjadi
jargon tersendiri dalam kampus. Posisi mahasiswa yang berada pada tataran
center class (pendorong kelas bawah dan penekan golongan atas) tentunya
diharapkan mampu mewarnai kondisi social dengan coretan-coretan
perubahan menuju peradaban yang lebih baik. Posisi dan peran mahasiswa
sebagai agen of change dan sosial kontrol menjadi harapan tersendiri bagi
masyarakat.
Dengan label panggilan yang teramat berat sebagai seorang
“maha”, maka tidak heran jika masyarakat dan bangsa ini berharap penuh
akan coretan-coratan tangan kreatif dari sang “maha” tersebut. Kalau dengar
kata mahasiswa tentu yang teringat dalam memori khususnya kaum
akademisi adalah slogan-slogan romantis yang tersemat di pundak mahasiswa,
seperti mahasiswa sebagai agen perubahan (agen of change), control social
(social of control), kekuatan moral (moral force), cadangan potensial (iron
stock), dan sebagainya.
Bisa dilihat di masyarakat, seseorang yang berlabel mahasiswa akan
disoroti seolah tahu dan mampu mengatasi segala persoalan yang
menggelayuti, namun apakah benar demikian? Seorang mahasiswa sendirilah
yang akan mampu menjawabnya, karena faktanya, tidak sedikit lulusan dari
perguruan tinggi yang notabenenya pernah berlabel mahasiswa, menjadi
penyumbang tambahnya pengangguran serta diam terpaku menatap masa
depan dan persoalan yang ada di depan mata.
Jargon Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian,
pengabdian) yang cukup luas pemaknaan dan cakupannya hanya dijadikan
pita emas penghias keindahan cermin perguruan tinggi. Mahasiswa saat
ini lebih menikmati predikatnya dengan hal-hal yang pragmatis dan penuh
kesenangan belaka. Ideologi mahasiswa saat ini sudah terhegemoni oleh
lendir-lendir kaum kapitalis dan neolib yang digadang-gadang oleh
kelompok-kelompok yang mengatasnamakan rakyat. Idealisme dan daya
kritis mahasiswa saat ini terjangkiti virus-virus hedonisme dan pragmatisme,
bahkan sifat apatis cukup mengakar di urat nadi kampus. Dengan adanya
potret yang sedemikian memprihatinkan, dengan semakin tingginya tingkat
apatisme dalam diri generasi muda maka tidak lain dan tidak bukan
kehancuran akan semakin dekat. Yang jadi pertanyaan adalah apakah cukup
tenaga apabila orang tua saat ini berjuang sendirian untuk membalikkan
keadaan yang terus bergelombang saat ini?
Musim kemarau dan penghujan dalam demokrasi kehidupan bangsa
ini telah mengajarkan kita bahwa masyarakat sangat sulit untuk tersenyum
dalam keadaan yang serba sulit saat ini. Untuk itu siap ataupun
masih bersiap bahkan tidak siap sama sekali, seorang mahasiswa telah
ditakdirkan untuk berjibaku dengan masalah dan tantangan hidup yang
diwariskan oleh generasi sebelumnya. Tantangan yang ada bukanlah pilihan,
namun ini menjadi sebuah kewajiban bagi mereka yang mengerti akan arti
sebuah perjuangan untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.
Untuk itu, penting kiranya sebagai pintu awal dari sang “maha” siswa
sebelum menapaki dunia kampus yang menuntut untuk kritis dan peka
terhadap keadaan dengan tiga peran yang diembannya (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat), calon mahasiswa tersebut perlu
ditempa untuk berbaur dan “mengabdikan diri” dalam masyarakat dengan
kemasan “KEMAH DAKWAH DAN BAKTI MAHASISWA (KDBM)”.
Kemah Dakwah dan Bakti Mahasiswa (KDBM) merupakan kegiatan
mahasiswa yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dan penekankan
kegiatan lebih pada aspek sosial keagamaan. Kegiatan tersebut wajib diikuti
oleh mahasiswa sebagai salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi di
STAI Sangatta Kutai Timur.
Begitu pentingnya KDBM bagi mahasiswa dan ruang lingkupp
kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat, berakibat pula pada
bagaimana mahasiswa itu melakukan KDBM sebaik dan semaksimal
muingkin, karena secara tidak langsung nama STAI Sangatta yang dipikul
dalam pundak mahasiswa pada KDBM tersebut. Hal tersebut menjadi
konsekuensi logis jika calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dan menjadi
mahasiswa, maka secara otomatis tanggungjawab untuk menjaga nama baik
dan mengharumkan STAI Sangatta Kutai Timur melekat ada pundaknya.
Untuk itu, sebagai pintu awal memasuki panggilan baru sebagai
seorang “Maha” dengan segudang tanggungjawabnya, melalui KDBM ini
mahasiswa diharapkan dapat menjaga dan mengharumkan nama baik STAI
Sangatta di mata masyarakat pada lingkungannya masing masing dan pada
ahirnya permulaan yang baik akan menjadi baik di kemudian hari hingga ara
mahasiswa purna dan menjadi sarjana.

B. Maksud dan Tujuan Kemah dan dakwah Bakti mahasiswa

1. Maksud dari KDBM

a. Mengajarkan mahasiswa agar peka terhadap persoalan sekitar

b. Mengajarkan mahasiswa agar mampu berperan aktif dalam


membangun bangsa
c. Mengajarkan mahasiswa agar berani mengemban amanah
sebagai seorang mahasiswa
2. Tujuan KDBM
a. Mengimplementasikan peran Tri Dharma Perguruan Tinggi

b. Menempa mental mahasiswa agar berani berperan dan berbaur


dengan masyarakat
c. Mengabdikan diri mahasiswa untuk berdakwah, berbakti
kepada masyarakat
d. Menempa kedisplinan dan tanggungjawab mahasiswa
C. Tempat Kemah dan dakwah Bakti mahasiswa
a. “Desa Sangatta Selatan, Jalan Muara Gabus”

D. Jadwal Waktu Kemah dan dakwah Bakti mahasiswa


Hari : Sabtu, 18 September 2021

Waktu : 16.00 WITA – Selesai

Tempat : Muara Gabus


BAB II
PELAKSANAAN KEMAH DAN DAKWAH BAKTI MAHASISWA

A. Program Kerja Kemah dan dakwah Bakti mahasiswa


Kegiatan yang kami lakukan adalah “Berbagi Sembako Kepada Petani Di
Muara Gabus Yang Terdampak Pandemi Covid-19” yang mana kegiatan ini
bersifat sosial.

B. Kendala Yang Dihadapi dalam kegiatan


a. Akses jalan yang jauh
b. Lokasi yang becek
c. Mobil tidak bisa masuk untuk menjangkau lokasi yang berada di dalam

C. Cara Mengatasi Kendala


a. Membagi tugas untuk mengangkat sembako yang akan kita distribusikan
sehinggga terasa ringan.
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Alhamdulillah atas izin Allah SWT, kegiatan KDBM dengan
Berbagi Bersama para petani ini dapat terselenggara dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada PARA
DONATUR,dosen supervisor, teman-teman relawan dan berbagai
pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini, semoga
Allah SWT membalas dengan sebaik-baik balasan.

B. Saran
Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan ini memberikan
dampak yang besar dan mendalam bagi para Petani penerima
sembako untuk senantiasa bersyukur dan menjalankan ibadahnya
dengan baik dan juga semoga hal positif tersebut dapat ditularkan
kepada masyarakat umum khususnya di kutai timur.

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan
manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah
adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari
orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.
Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah
keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi-
selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani )
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran Dokumentasi (Foto)


2. Lembar Catatan

Anda mungkin juga menyukai