Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan kasih-Nya penulis

mampu menyelesaikan kegiatan dan laporan Desa Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Reguler Universitas Hasanuddin Gelombang 96 Desa Tanra Tuo, Kecamatan Cempa,

Kabupaten Pinrang. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan kegiatan KKN ini. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran informasi mengenai hasil kegiatan seluruh peserta KKN di

Desa Tanra Tuo yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 minggu yaitu mulai 07 Juli

20 Agustus 2017.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan akhir

desa KKN ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

mengarahkan pada penyempurnaan laporan akhir ini.

Dalam penyelesaian kegiatan KKN Reguler Universitas Hasanuddin

Gelombang 96, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, yaitu:

Kepala UPT KKN Universitas Hasanuddin dan jajarannya.

Kepala Desa Tanra Tuo beserta keluarga dan jajarannya.

Tokoh masyarakat Desa Tanra Tuo.

Teman teman peserta KKN Reguler Unhas Gel.96 Kecamatan Cempa.

Semua pihak yang tidak mungkin dituliskan satu persatu.


Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak tersebut di atas,

kegiatan KKN ini tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu penulis

menghaturkan banyak terima kasih. Semoga segala bantuan, petunjuk dan dorongan

yang diberikan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin.

Makassar, 20 Agustus 2017

TTD

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata didasarkan pada falsafah pendidikan yang didasarkan

pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan susana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keteramppilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan perguruan

tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa,

dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni untuk melaksanakan

pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa


tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan

dalam masyarakat.

KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak

akan diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus

merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan ide dan kesadaran baru

tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya serta diri sendiri, yang akan sangat

berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena

pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan

masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi

masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan

pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada

mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah

melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi

KKNnya.

Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi

bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi

terjadi keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional

antara perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya akan terasa
bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, menjadi nyata.

Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah memberi

pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata

pembangunan, menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan

bertambah luasnya wawasan mahasiswa, memacu pembangunan masyarakat

dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mendekatkan perguruan tinggi

kepada masyarakat.

Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-

KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan masyarakat,

membuat rencana pembangunan desa, berkomunikasi dengan berbagai lapisan

masyarakat, menggerakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana

menghimpun dana masyarakat. Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka

KKN dapat menghapus isu yang selama ini dilontarkan sebagai kritik terhadap

perguruan tinggi. Artinya para sarjana yang pernah mengikuti/menjadi peserta

KKN, akan lebih siap dan matang dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai

kader-kader pembangunan.

Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat sangat esensial

bagi pembanguan. Pengalaman mengajarkan bahwa meningkatkan dinamika

masyarakat merupakan bagian dari pembangunan yang tidak mudah. Namun

pengalaman juga membuktikan bahwa para mahasiswa tidak saja berpotensi tetapi

juga berkemampuan IPTEKS untuk menggerakkan masyarakat dalam


pembangunan. Keberhasilan dibidang ini akan memberikan dampak positif

berantai, baik pada diri pribadi mahasiswa, maupun masyarakat, dan pembangunan

pada umumnya.

Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

masyarakat. Serta dihargai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya perguruan tinggi harus banyak

terlihat dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui kegiatan

KKN tujuan didirikannya perguruan tinggi ini akan dapat dipenuhi.

B. Tujuan KKN

Kuliah kerja Nyata (KKN) adalah program intrakulikuler dengan tujuan

utama untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian,

karena pelaksanaanya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan

keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan

kemanfaatan bagi masyarakat.

Adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah kerja Nyata (KKN)

adalah:

a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata dalam bidang pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya

wawasan mahasiswa.
c. Memacu pemberdayaan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.

C. Manfaat KKN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah:

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan

serta kerjasama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan

pembangunan.

c. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan

yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk

beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan

masyarakat.

e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran

mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan

masalah secara pragmatis ilmiah.


f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara

intradisipliner atau antar sektor.

g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilitator sekaligus

eksekutor pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa

cinta terhadap kemajuan masyarakat.

i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan

dan memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat

profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti

peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa kesejawatan.


BAB II

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI DESA

A. Keadaan Geografis Kelurahan Sombalabella

1. Letak Wilayah

Berdasar letak geografis wilayah, desa Tanra tuo berada antara 120.391449

BT/-5.050677 LS., dengan batas batas sebagai berikut :

Sebelah utara : Desa Pincara

Sebelah Timur : Desa Mattiro Ade

Sebelah Selatan : Kelurahan Cempa

Sebelah Barat : Desa Mangki

a. Luas Wilayah

Secara Topografi, Desa Tanra tuo dapat dibagi dalam 2 Dusun , yaitu

Dusun Cempa toa, dan Dusun Cempa Dao. Luas lahan yang ada terbagi

dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas

umum, pemukiman, pekerangan, kegiatan ekonomi dan lain-lain dengan

saluran sekunder Cempa dan saluran sekunder salipolo dan dataran seluas

660,37 Ha, yang terdiri dari :

No Uraian Keterangan

1 Luas wilayah : 660,37HA


Jumlah Dusun : 2 (Dua)

2 1) Dusun Cempa Dao

2) Dusun Cempa Toa

Batas wilayah :

a. Utara : Desa Pincara,Kec.Patampanua


3
b. Selatan : Kel.Cempa,Kec.Cempa

c. Barat : Desa Mangki, Kec.Cempa

d. Timur : Desa Mattiro Ade,


Hidrologi :
4 Kec.Patampanua
a. Irigasi berpengairan tehnis

Klimatologi :

a. Suhu 15 20 C

5 b. Curah Hujan 4000/5000 mm

c. Kelembaban udara

d. Kecepatan angina

6 Luas lahan pertanian

a. Persawahan : 163,50 Ha

b. Perkebunan : 48,50 Ha

c.Tambak/Empang :-

Tanah Fasilitas Umum

a. Luas lahan pemukiman : 15,17 Ha

7 b. Lapangan : 1,15 Ha

c. Perkantoran Pemerintah : 4 are

d. Lainnya : -
B. Keadaan Demografis Kelurahan Sombalabella

Jumlah penduduk Desa Tanra tuo secara administrasi tercatat berjumlah

1,670 Jiwa di tahun 2017, adapuan rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2017
Jenis Kelamin
No Jumlah Keterangan
Laki-Laki Perempuan
1 754 916 1,670
Sumber: profil desa

Seperti terlihat dalam tabel di atas, menunjukan bahwa jenis kelamin

perempuan lebih banyak sekitar 916 Jiwa dari pada jenis kelamin laki-laki

sekitar 754 jiwa dengan jumlah 1.670.

Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan

kependudukan di Desa Tanra tuo dilakukan identifikasi jumlah penduduk

dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga

akan diperoleh gambaran tentang kependudukan Desa Tanra tuo yang lebih

komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi

tentang jumlah penduduk di Desa Tanra tuo berdasarkan pada usia dan jenis

kelamin secara detail dapat dilihat dalam lampiran tabel berikut ini:
Tabel 2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Stuktur Usia
Tahun 2017.
No Kelompok Usia L P Jumlah Keterangan
1 0 6 tahun 63 70 133
2 7 12 tahun 82 81 163
3 13 18 tahun 59 70 129
4 19 25 tahun 71 63 134
5 26 40 tahun 130 117 247
6 41 55 tahun 68 63 131
7 56 65 tahun 20 31 54
8 66 75 tahun 12 24 36
9 75 > tahun 9 10 19
JUMLAH 759 920 1.617
Sumber : profil desa

Dari total jumlah penduduk Desa Tanra tuo., yang dapat dikategorikan
kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia yaitu penduduk yang
berusia >56 tahun jumlahnya mencapai 97 orang.

C. Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesadaranan

masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya, Dengan

tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan.

Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan

kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan

baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan

lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan

dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah

menerima informasi yang lebih maju.

Dalam rangka memajukan pendidikan, Desa Tanra tuo akan secara

bertahap merencanakan dan mengganggarkan bidang pendidikan baik melalui


ADD, swadaya masyarakat dan sumber-sumber dana yang sah lainnya, guna

mendukung program pemerintah yang termuat dalam RPJM Daerah Kabupaten

Pinrang.

Untuk melihat taraf/tingkat pendidikan penduduk Desa Tanra tuo, jumlah

angka putus sekolah serta jumlah sekolah dan siswa menurut jenjang pendidikan,

dapat dilihat di tabel di bawah ini


Tabel 3
PERKEMBANGAN PENDUDUK DESA TANRA TUO
MENURUT PENDIDIKAN TERAKHIR
TAHUN 2014
Jumlah penduduk
No Keterangan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Belum TK/Sekolah 35 33 68
Sedang TK 20 16 36
2 Tidak Pernah Sekolah 25 43 68
Sedang SD 93 85 178
Tamat SD 192 182 374
3 Tidak Tamat SD 60 61 121
Sedang SLTP 19 33 52
4 TAMAT SLTP 19 11 30
5 Sedang SLTA 17 20 37
5 Sedang Diploma II 1 1 2
6 Tamat Diploma II 0 2 2
7 Sedang Diploma III 2 2 4
Tamat Diploma III 0 2 2
Sedang Strata Satu 4 4 8
Tamat Strata Satu 3 5 8
Sedang Strata Dua 0 1 1
Jumlah 490 501 991
Sumber : Profil Desa

Tabel 4
JUMLAH SEKOLAH DAN SISWA MENRUT JENJANGAN PENDIDIKAN

SISWA
No TINGKATAN SEKOLAH JUMLAH SISWA
Laki-laki Perempuan
Pendidikan Anak Usia Dini
1. 1. PAUD Impian Siswa
2. PAUD Laut Biru
Sekolah Dasar
1. SDN 151 Kanalo I
3. Siswa
2. SDN Kanalo II
3. SDN 19 Katindoang
SMP / MTs :
4. Siswa
1. SMP Satap Kanalo I
Sumber : Profil Desa
Permasalahan pendidikan secara umum antara lain masih rendahnya kualitas

pendidikan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan,

terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, rendahnya kualitas tenaga

pengajar dan tingginya angka putus sekolah.

D. Perekonomian Desa

Secara umum kondisi perekonomian desa Tanra tuodi topang oleh beberapa

mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi kedalam beberapa

bidang mata pencaharian, seperti : PNS/TNI/Polri, Nelayan, Guru swasta, Guru

Honor, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, tukang kayu,

perakitan kapal dan lain-lain. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5
JUMLAH PENDUDUK DESA TANRA TUO
MENURUT MATA PENCAHARIAN
TAHUN 2015
JUMLAH
No PEKERJAAN
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Pegawai Negeri Sipil 1 1 2
2 Pedagang Barang Kelontong 4 5 9
3 Peternak 1 4 5
4 Nelayan 133 5 138
5 Pengusaha Kecl, Menengah dan Besar 1 0 1
6 Tukang Kayu 7 0 7
7 Wiswasta 14 1 15
8 Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 41 76 117
9 Belum Bekerja 28 36 64
10 Pelajar 138 235 373
11 Ibu Rumah Tangga 1 222 223
12 Dukun/Paranormal/supranaturan 1 1
13 Honorer 3 3
JUMLAH 369 589 958
Sumber : Profil Desa
E. Kesehatan
Sarana dan prasarana Kesehatan yang ada di desa Tanra tuo dapat disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 6
SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN
DESA TANRA TUO

No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

1 Puskesmas 0 0 0
2 Puskesmas Pembantu/PKD 1 1 1
3 Tenaga medis di puskesmas 0 0 0
4 Tenaga Non Medis di puskesmas 0 0 0
5 Toko obat dan Jamu 0 0 0
6 Apotik 0 0 0
7 Dokter umum 0 0 0
8 Dokter Gigi 0 0 0
9 Dokter spesialis 0 0 0
10 Mantri kesehatan 0 0 0
11 Bidan 2 4 4
12 Dukun bayi berijazah 0 1 0
13 Dukun Bayi Berijazah 1 1 1
14 Posyandu 3 3 3
Sumber : Profil Desa

Adapun jarak tempuh terjauh warga desa Tanra tuo ke

puskesmas/Puskesmas pembantu terdekat adalah 0,5 km atau 5 menit apabila

ditempuh dengan berjalan kaki.

F. Keagamaan

Dilihat dari penduduknya, Desa Tanra tuo mempunyai penduduk yang

heterogen dilihat dari agama dan keyakinan mereka. Perkembangan

pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana


peribadatan masing-masing agama. Dari hasil pendataan penduduk yang

beragama islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghucu sebagaimana

terlihat pada tabel sbb :

Tabel 7
JUMLAH PEMELUK AGAMA DAN TEMPAT IBADAH
TAHUN 2014
Tahun 2014
No Agama Keterangan
Pemeluk Tempat Ibadah
1. Islam 1.042 3
2. Kristen 1 0
3. Protestan 0 0
4. Budha 0 0
5. Hindu 0 0
6. Konghucu 0 0
Sumber : Profil Desa

G. Sarana Ibadah

Sarana ibadah di Desa Tanra tuo terdiri dari :

Musholla : 1 buah

Masjid : 2 buah

Masjid-Masjid yang ada di Desa Tanra tuo


Nama Ketua Status /Luas Berdiri
No Lokasi Keterangan
Masjid Takmir Tanah Tahun
Jamil Al
1 RT 02 A. Arifuddin Hibah Sertifikat
Falah

2 Nurul Huda RT 02 Hibah Sertifikat

3 Al Mananiah RW 5 Hibah
H. Kesejahteraan Sosial.

Masalah kemiskinan dan pengangguran tetap merupakan salah satu masalah di

Kabupaten Pinrang pada umumnya. Demikian juga dengan Penyandang masalah

kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya di desa Tanra tuo. Berikut data PMKS di

Desa Tanra tuo.

Tabel 8
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL
TAHUN 2015
TAHUN 2015
NO URAIAN JUMLAH KET.
Laki-Laki Perempuan
1. Lanjut Usia terlantar 0 0 0
2. Anak terlantar 0 0 0
3. Anak Yatim/Piatu 0 0 5
3. Keluarga Miskin 0 0 12
4 JKN APBN / PBI 0 0 0
5 JKN APBD / PBI DA 0 0 0
6 JAMKESMASDA 0 0 0
7. Tuna Netra 0 0 0
8. Tuna Rungu 0 0 0
9 Tuna Wicara 0 0 2
10 Tuna Rungu-Wicara 0 0 0
11 Tuna Daksa/tubuh 0 0 0
12 Tuna Grahita/mental 0 0 0
13 Tuna Laras/eks jiwa 0 0 0
14 Cacat eks kusta 0 0 0
Sumber : Profil Desa
I. Prasarana dan Sarana Desa

Pembangunan Infrastruktur akan dihadapkan pada terbatasnya kemampuan

Pemerintah Desa untuk menyediakannya. Pada sebagian infrastruktur, pihak

Desa telah berhasil menghimpun swadaya masyarakat murni yang terkoordinir di

masing-masing RT dan RW.

Tabel 9
JUMLAH PRASARANA DAN SARANA DESA
TAHUN 2015
No Jenis prasarana & sarana desa Tahun 2015
Tahun 2016
1. Jalan Ber aspal 3 km
2. Jalan Rabat Beton 180 m
3. Jalan berbatu/Tanah km
4. Jalan tani
5. Jembatan beton 4
6. Jembatan kayu 9
7. Jaringan Irigasi
Sumber : Profil Desa

Beberapa masalah infrastruktur yang perlu mendapat perhatian dan

merupakan kebutuhan bagi masyarakat desa antara lain :

1. Pembanguan jalan lingkar antar dusun

2. Perbaikan dermaga

3. Saluran / Jaringan Irigasi

4. Pembangunan jalan desa termasuk setapak

5. Pembangunan Drainase

6. Perbaikan Gedung Pendidikan dan posyandu

7. Kelanjutan Pembangunan Gedung Serbaguna


J. Pemerintahan Umum
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di sektor
pemerintahan umum, Desa Tanra tuo. telah sejak lama memberikan pelayanan
antara lain berupa : pencatatan sipil/surat-surat keterangan perkawinan yang telah
teradministrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan administrasi
perijinan, juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usaha kepada
warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di desa
Tanra tuo Peng-administrasian perijinan juga telah dilakukan dengan baik,
meskipun diperlukan penyempurnaan/perbaikan demi kepentingan kearsipan.
Dalam hal melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di
desa Tanra tuo, telah/belum tersedia pasar desa.
Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas desa Tanra tuo. Hal itu
dikarenakan dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah akan
berdampak pula dengan kondisi perekonomian masyarakat, kerukunan/kegotong
royongan, dan kehidupan yang layak bagi masyarakat desa Tanra tuo dan
sekitarnya. Kesemuanya itu akan berdampak positif terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di desa Tanra tuo
Desa Tanra tuoterdiri dari 3 Wilayah dusun yakni Dusun I, Dusun II, Dusun
III dan RT. 12 dan RW. 6 Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10
NAMA PEJABAT WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA TANRA TUO
TAHUN 2015
No Nama Jabatan
1. H. Ibrahim, S.IP Kepala Desa
2 Salma Sekretaris Desa
3 Rosdiana Bendahara
4 Muh Nakir Kepala Urusan Umum
5 Sakka L Kepala Seksi Pemerintahan
6 H. Baharuddin Pembanguan
7 Kepala Seksi Kesejahteraan
8 Ramli Kepala Dusun Kanalo I
9 Tahang Kepala Dusun Kanalo II
10 Hasrah Kepala Dusun Katindong
Tabel 11
NAMA KETUA RW SE DESA TANRA TUO
No Nama Jabatan Dusun
1 Sultan Ketua Dusun Kanalo II
2 H. Ahmad Ketua Dusun Kanalo II
3 Rostam Ketua Dusun Kanalo II
4 Abd. Hafid Ketua Dusun Kanalo II
5 Rappe Ketua Dusun Katindoang

Tabel 11
NAMA KETUA RT SE DESA TANRA TUO
No Nama Jabatan Dusun
1 Alimin Ketua Dusun Kanalo II
2 Abdul Hamid Ketua Dusun Kanalo II
3 Sakka Ketua Dusun Kanalo II
4 Akbar Ketua Dusun Kanalo II
5 Ishak Ketua Dusun Kanalo I
6 Jafar Ketua Dusun Kanalo I
7 Bahtiar Ketua Dusun Kanalo I
8 Ambo Rappe Ketua Dusun Kanalo I
9 Ketua Dusun Katindoang

K. Organisasi Kemasyarakatan

Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Orkemas adalah suatu istilah

yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis

kemasyarakatan yang tidak bertujuanpolitis, istilah semula adalah "organisasi

Massa" yang disingkat "Ormas". Namun sejak dikeluarkannya Permendagri

nomor 33 tahun 2012 istilahnya diganti menjadi "organisasi Kemasyarakatan"

dan disingkan "Orkemas", dalam BAB I pasal 1 ayat 1.Orkemas dapat

dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan,

misalnya:agama, pendidikan, sosial, dll.

Beberapa Organisasi atau Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Desa

Tanra tuo diantaranya:


1. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD dapat dianggap sebagai

"parlemen"-nya desa. BPD merupakan lembaga baru di desa pada era

otonomi daerah di Indonesia.

Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan

berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara

musyawarah dan mufakat. Anggota BPD terdiri dari Ketua Rukun Warga,

pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka

masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat

diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan

sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan

Keputusan Bupati/Walikota, dimana sebelum memangku jabatannya

mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat

dan dipandu oleh Bupati/ Walikota.

Ketua BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung

dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. BPD berfungsi

menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat.


2. Lembaga Kemasyarakatan Desa/ LPM Tanra tuo

Pembentukan :

a. Di desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan.

b. Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dapat dibentukatas

prakarsa yang difasilitasiPemerintah melalui musyawarah dan mufakat.

c. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa ditetapkan dalam

Peraturan Desa (Perdes).

d. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa ditetapkan oleh Kepala

Desa.

Maksud :

Maksud dibentuknya lembaga kemasyarakatan adalah :

1) Sebagai upaya memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan

masyarakatyang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan;

2) Sebagai upaya meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas

pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan;

3) Sebagai upaya menggalakkan partisipasi seluruh potensi swadaya

masyarakatyang dapat melibatkan seluruh komponen yang ada dalam

usaha mensejahterakan masyarakat;

4) Sebagai upaya perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunanyang bertumpu pada masyarakat.

Tujuan dibentuknya lembaga kemasyarakatan adalah :


1)Tercapai dan terpeliharanya nilai-nilai kehidupan masyarakat desayang

berasaskan gotong royong dan kekeluargaan;

2)Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan dankemasyarakatan di Desa yang berdayaguna dan

berhasilguna;

3)Terwujudnya kesejahteraan masyarakat atas dasardukungan seluruh

potensiswadaya masyarakat;

4)Terwujudnya keberhasilan pelaksanaan pembangunandengan

melibatkanseluruh unsur masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalianpembangunan yang bertumpu pada masyarakat.

Fungsi Lembaga Kemasyarakatan:

1) Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat d alam

pembangunan.

2) Penanaman dan pemupukan rasa Tanra tuo dan kesatuan masyarakat

dalamkerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3) Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pe merintah kepada

masyarakat;

4) Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan

pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;

5) Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya

gotongroyong masyarakat;

6) Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga;


7) Pemberdayaan hak politik masyarakat;

8) Pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan,penyalahgunaan obat

terlarang(narkoba) bagi remaja; dan

9) Pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara Pemerintah

Desa dan masyarakat.

3. Pembinaan Kesajahteraan Keluarga

Dasar Hukum

Kepmendagri No 53 Tahun 2000 tentang PKK

Permendagri No. 54 Tahun 2007 tentang Pokjanal Posyandu

Kesepakatan Bersama BKKBN dengan TP.PKK tentang Rencana Kegiatan

Operasional Pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana

Tahun 2011

Tujuan

Gerakan PKK Bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan

kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat

sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraaan dan keadilan gender serta kesadaran

hukum dan lingkungan.

10 Program Pokok PKK :

a. Penghayatan dan Pengamalan Pacasila

b. Gotong royong

c. Pangan
d. Sandang

e. Perumahan dan Tata laksana Rumah Tangga

f. Pendidikan daan ketrampilan

g. Kesehatan

h. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

i. Kelestarian Lingkungan hidup

j. Perencanaan sehat

Pokja I Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Gotong Royong

Pokja II Pendidikan daan ketrampilan

Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Pokja III Sandang, Pangan Perumahan dan Tata laksana Rumah Tangga

Pokja IV Kesehatan

Kelestarian Lingkungan Hidup

Perencanaan sehat
L. Isu-isu Pembangunan Desa Tanra tuo

Gambaran umum atau potret kondisi daerah yang telah diuraikan diatas,

dijadikan dasar dalam mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan Desa

Tanra tuo dalam menghadapi permasalahan dan tantangan pembangunan enam

tahun kedepan. Sehingga isu-isu pembangunan yang faktual tersebut akan

menentukan agenda kebijakan, sasaran serta program dan kegiatan pembangunan

yang akan digulirkan selama kurun waktu enam tahun mendatang.

Berdasarkan hal di atas isu-isu strategis pembangunan Desa Tanra

tuoantara lain sebagai berikut :

1. Pembangunan Sarana perhubungan

2. Pembangunan Ekonomi kerakyatan

3. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat

4. Peningkatan taraf pendidikan

5. Pembangunan pertanian dan industry


BAB III

IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Permasalahan

Adapun permasalahan-permasalahan yang ditemukan di tengah-tengah

masyarakat setelah dilakukan observasi selama kurang lebih satu pekan di lokasi

kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Tanra Tuo, Kecamatan Cempa, Kabupaten,

Pinrang yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Bidang Sarana & Prasarana

Kurangnya tempat-tempat sampah ditempat sarana-sarana umum, sehingga

kondisi di beberapa titik sarana umum terlihat cukup kotor terutama pada

selokan-selokan.

2. Bidang Pendidikan

Minimnya pengetahuan siswa Sekolah Dasar tentang Pelajaran Dasar Bahasa

Inggris.

3. Bidang Kesehatan

Masyarakat khususnya anak-anak perlu diajarkan mengenai pentingnya Gizi,

dilihat dari kesadaran masyarakat mengenai pentingnya Gizi cukup kurang.

B. Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah-masalah yang telah teridentifikasi melalui survei lokasi pada

minggu pertama dan saran dari beberapa anggota masyarakat tersebut, selanjutnya
ditindak-lanjuti dengan cara mencari alternatif pemecahan masalahnya. Penetapan

pemecahan masalah untuk masalah yang teridentifikasi sebelumnya disesuaikan

dengan kemampuan yang dimiliki dalam hal tenaga, waktu, maupun materi.

Adapun pemecahan masalah yang telah ditetapkan sedemikian rupa itu, antara

lain:

1. Bidang Sarana dan Prasarana

Pengadaan tong sampah di beberapa titik sarana umum seperti Masjid dan

Sekolah. Serta mengadakan bakti sosial di Masjid yang ada di Desa Tanra Tuo

bersama pihak pengurus Masjid dan Mahasiswa KKN.

2. Bidang Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya

Melakukan Proses Belajar-Mengajar di sekolah-sekolah khususnya untuk

siswa-siswa di Sekolah Dasar serta bagi masyarakat penduduk Desa Tanra

Tuo akan diadakan pelatihan format pembukuan sederhana.

3. Bidang Kesehatan

Mengadakan Seminar Gizi untuk anak Sekolah khususnya siswa-siswi

Sekolah Dasar, terkait dengan pentingnya susu bagi Gizi anak kecil.
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Bidang Sarana dan Prasarana

1. Pengadaan Tong Sampah di Sarana Umum

a. Tujuan : Mengadakan tempat-tempat sampah didekat

sarana Umum untuk menciptakan lingkungan

yang bersih

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan ke IV, V dan VI.

c. Tempat Pelaksanaan : Desa Tanra Tuo.

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana dengan baik.

2. Bakti Sosial (BAKSOS)

a. Tujuan : Menciptakan lingkungan yang bersih.

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan IV

c. Tempat Pelaksanaan : Masjid Cempa Dao Desa Tanra Tuo

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana Sesuai Rencana.


B. Bidang Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya

1. Mengajar Bahasa Inggris

a. Tujuan : Memberikan tips-tips dalam mempelajari

Bahasa Inggris.

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan III, IV dan V

c. Tempat Pelaksanaan : SD Inpres Cempa Dao dan SDN 41 Cempa

Toa.

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana sesuai rencana.

2. Pelatihan Pengisian Format Pembukuan Sederhana

a. Tujuan : Memberikan pelatihan tentang pengisian

format pembukuan sederhana kepada warga

untuk mengetahui tingkat pendapatan

pedagang-pedagang yang ada di Desa Tanra

Tuo.

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan V

c. Tempat Pelaksanaan : Desa Tanra Tuo

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana sesuai rencana.


C. Bidang Kesehatan

1. Seminar Gizi

a. Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada

murid Sekolah Dasar tentang

pentingnya Gizi.

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan IV

c. Tempat Pelaksanaan : SD Inpres Cempa Dao

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana sesuai rencana

D. Bidang Produksi

1. Seminar Hama dan Tanaman

a. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan

masyarakat mengenai Hama dan

Tanaman demi meningkatkan

produksi padi masyarakat.

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan II

c. Tempat Pelaksanaan : Kantor Desa Tanra Tuo

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana sesuai rencana.


E. Bidang Seni dan Olahraga

1. Pelatihan Persiapan acara Kemerdekaan RI

a. Tujuan : Memberikan pelatihan bagi peserta

lomba acara Kemerdekaan RI

b. Waktu Pelaksanaan : Pekan III - VI

c. Tempat Pelaksanaan : Desa Tanra Tuo

d. Evaluasi Bulan I : 100%

e. Realisasi : Terlaksana sesuai rencana.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan seluruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Tanra Tuo, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, dapat disimpulkan bahwa :

1. Antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan sangat baik. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat senang

untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan baik kegiatan yang baru maupun

kegiatan yang sudah pernah dilakukannya. Namun demikian, masih ada kendala

atau hambatan dari turut berpartisipasinya masyarakat dengan kegiatan-

kegiatan yang kami adakan, diakibatkan karena waktu masyarakat Desa Tanra

Tuo yang lebih banyak dihabiskan di sawah, sehingga perlu menyesuaikan

kegiatan yang ditargetkan untuk masyarakat dengan waktu kerja mereka.

2. Pada program kerja yang dilaksanakan cukup mendapat respon positif dari

berbagai pihak, baik dari masyarakat sendiri maupun instansi lain yang terkait

dengan pelaksanaan proker kami ini. Adapun proker yang diajukan disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat di Desa Tanra Tuo, serta dengan acuan

bagaimana proker-proker yang dicanangkan bisa bermanfaat di Desa Tanra Tuo

ini.
B. Saran

Kepada penyelenggara kuliah kerja nyata gelombang 96 tahun 2017, Dalam

hal ini UPT KKN Universitas Hasanuddin, agar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

kedepannya lebih memperhatikan kebutuhan Desa/Kelurahan dengan banyaknya

mahasiswa yang ditempatkan dalam 1 posko. Dimana kemempuan personality dari

masing-masing mahasiswa sangat berpengaruh dalam pelaksanaan proker dan

pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Selain itu, kesesuaian antara

kebutuhan yang diperlukan masyarakat dengan keilmuan yang dimiliki oleh

masing-masing mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata. Hal ini

disebabkan karena seringkali yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah

adanya kontradiksi antara kebutuhan yang diperlukan oleh mayarakat dengan

keilmuan yang dibawa oleh mahasiswa. Hal ini mengakibatkan mahasiswa

seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kegiatan yang akan mereka

lakukan disebabkan karena bekal keilmuan yang mereka miliki bertolak belakang

dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dimana mereka melaksanakan

kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Hal ini perlu diperhatikan demi menjaga optimalitas

akan terlaksananya tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yaitu demi

mengabdikan diri kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai