Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KKN UNSULBAR


GELOMBANG XIII TAHUN 2019

DESA : LEMO-LEMO
KECAMATAN : PANGALE
KABUPATEN : MAMUJU TENGAH

PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAN PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN PM) UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT
2019
LAPORAN AKHIR
MAHASISWA KKN UNSULBAR
GELOMBANG XIII TAHUN 2019

DESA : LEMO-LEMO
KECAMATAN : PANGALE
KABUPATEN : MAMUJU TENGAH

Lemo-Lemo, 20 Agustus 2019


Mengetahui :
Pjs.Kepala Desa Lemo-Lemo, Koordinator Desa,

BAHRI, S.IP Abd. Malik


NIP. 19831001 201504 1 001 Nim. I0116002
Pangkat. Penata Muda Tk.1, III/b

Menyetujui :
Supervisor,

FAUZIAH HAKIM, S.Pd.,M.Pd


NIDN. 0011089203
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditengah kemajuan zaman, bangsa indonesia masih diselimuti
cita-cita ingin menjadi bangsa yang maju dan besar dimata dunia.
Tidak hanya berkualitas tetapi juga kualitas dari sumber daya manusia,
alam, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.lemahnya
kualitas pendidikan yang dilengkapi dengan krisis multi dimensial yang
dihadapi bangsa ini menjadi kendala untuk mewujudkan cita-citanya
menjadi bangsa yang maju, unggul dan berpengaruh dimata dunia.
Dalam mewujudkan cita-cita luhur tersebut, segala potensi sumber
daya manusia (SDM) harus terus digali, dikembangkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang cerdas, dinamis,
kreatif, progresif, dan inovatif.
Salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah
dengan peran aktif mahasiswa dalam rangka membangun bangsa.
Mahasiswa harus mampu memposisikan diri sebagai media
transformasi dan informasi untuk menunggah kepedulian sisoal
masyarakat untuk dapat bersama-sama membangun masyarakat yang
memiliki kualitas serta kuantitas yang baik.
Perguruan Tinggi merupakan salah satu instansi yang
diharapkan menjadi media yang mencetak insan-insan intelektual
yang bisa diharapkan menjadi sosok yang bisa diandalkan menjadi
agent of change dan mampu memecahkan segala persoalan yang
timbul dalam masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan dengan
ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan suatu bentuk kegiatan
yang memadukan Darma pendidikan dan Pengajaran, Penelitian,
serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan.
Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada maupun
berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan
KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara alamiah mengungkapkan
bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik
mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan
memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk
perwujudan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep kesadaran mahasiswa sebagai
calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya
disamping diruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja
menumbangkan pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya secara
langsung dalam membantu memecahkan masalah dan melaksanakan
pembangun didalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal
dari kurikulum pendidikan tinggi strata satu (S1), tidak berdiri sendiri
dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat
dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah
ataupun pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar
yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita
kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat diperkaya dengan
pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa
dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/
menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan masalah yang
dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan masalah dari
berbagai masala yang ada. KKN membumikan penelitian untuk
menjawab permasalahan kemasyarakatan.
Aspek pengabdian kepada masyarakat yaitu saat KKN
mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara alamiah, melembaga dan
langsung kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai penanda dalam gerak perubahan kemasyarakatan yang
menurut kami adalah salah satu tanggung jawab perguruan tinggi.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru,
yang tidak akan pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan
selesainya ber-KKN, mahasiswa harus merasakan memiliki
pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu
tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya
sendiri yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi
sarjana.
Universitas Sulawesi Barat sebagai institusi keilmuan telah
menetapkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian
dan partisipasi Universitas Sulawesi Barat dalam peningkatan
pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Gelombang XIII
Tahun 2019 salah satunya berlokasi di Desa Lemo-Lemo, Kecamatan
Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler yang sudah
dikelolah sampai dengan Gelombang XIII Tahun 2019. Pada KKN
Reguler Gelombang XIII menempati beberapa kabupaten di Sulawesi
Barat.
B. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena
pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan
keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah
yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas
tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk
pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial
kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta
pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa Perguruan
Tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari
masyarakat. Akan tetapi terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan
baik secara fisik maupun emosional antara Perguruan Tinggi sebagai
pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan
masyarakat sebagai pihak yang menerapkan hasil pengembangan
tersebut.
Secara eksplisit, Berikut beberapa tujuan harus dicapai melalui
pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata):

1. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat


dan pengalaman kerja nyata pembangunan
2. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan
bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
3. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan
motivasi kekuatan sendiri.
4. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

C. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam KKN (Kuliah


Kerja Nyata) ini adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama


berada di kampus pada masyarakat.
b. Mahasiswa belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat
sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan yang ada
di masyarakat.
c. Mahasiswa dapat melihat secara langsung permasalahan yang
biasa timbul dalam masyarakat.
d. Melalui kemampuan adaptasi interaksi mahasiswa dengan
masyarakat dan instansi terkait untuk membangun partisipasi
dalam pelaksanaan kegiatan.
e. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama
anggota kelompok serta masyarakat.
f. Terjadi hubungan silaturrahmi dan kekerabatan yang erat dengan
masyarakat.

D. Sasaran KKN

Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga


kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat, Pemerintah Daerah,
dan Perguruan Tinggi yang masing-masing akan memperoleh manfaat
dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:

 Mahasiswa.
 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang
pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
 Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,
perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
 Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat
berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau antar sektor.
 Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solving
 Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah/Institusi
 Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS
dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
 Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk
merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan
pembangunan daerah KKN.
 Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam
masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
 Perguruan Tinggi
 Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswa dengan proses pambangunan di tengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu yang ada diPerguruan Tinggi dapat
disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
 Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan dan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian.
 Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama
dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan
kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.
E. Waktu dan Tempat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sulawesi Barat Tahun
2019 dilaksanakan selama+ 40 hari, mulai tanggal 16 Juli 2019
sampai 24 Agustus 2019 Desa Lemo-Lemo, Kecamatan Pangale,
Kabupaten Mamuju Tengah.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Kondisi Geografis
Berdasarkan data dan informasi yang digali dari beberapa sumber -
termasuk para tokoh masyarakat, diperoleh penuturan bahwa sebelum
menjadi sebuah perkampungan, lokasi Desa Lemo-Lemo merupakan hutan
belantara. Konon ada seorang perambah hutan yang tersesat didalam hutan
tersebut . dan selalu mondar-mandir mencari jalan keluar dari hutan dan
sampai menjelang sore jalan keluar dari hutan tersebut tidak juga
ditemukannya. Dan lama kelamaan orang tua tersebut merasa kehausan
dan sudah sangat capek, ia duduk di bawah pohon untuk melepas lelah dan
memohon petunjuk dari yang maha kuasa.
Dan ketika itu, orang tua tersebut menghadap keatas, dan ternyata ia
berada dibawah pohon jeruk yang banyak buahnya sudah matang.
Kemudian orang tua tersebut mengambil beberapa buah jeruk untuk
dimakan sebagai pelepas dahaga dan ternyata buah jeruk ini terasa sangat
manis.
Dari bahasa setempat, nama Lemo-Lemo berasal dari Bahasa Bugis
yang berarti Jeruk yang manis. Dasar inilah yang melatar belakangi nama
kawasan ini yang awalnya Dusun Lemo-Lemo yang waktu itu berada dalam
wilayah Desa Pangale.
Dan dimulai oleh beberapa perambah yang selanjutnya membentuk
pemukiman. Dan dengan masuknya perusahaan kayu bundar (PATIS)
menjadikan lokasi ini semakin terbuka untuk dijadikan lahan pertanian dan
perkebunan.
Setelah proses kelengkapan administrasi untuk Pemekaran Desa, Maka
Pada tahun 2009 terbentuklah Desa Lemo-Lemo yang Pemekaran dari Desa
Pangale dan yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa
sementara oleh Bapak M. TAHIR. NP, Bsc. Dan pada Tahun 2010
dilaksanakan pemilihan Kepala Desa, dan yang menjadi Kepala Desa
defenitif pertama yang terpilih pada waktu itu ialah Bapak ABD. RAHMAN.
untuk masa jabatan 2010-2015. Namun dalam Kepemimpinannya yang
menjelang 1 tahun lamanya, beliau Meninggal Dunia pada Tahun 2011. Dan
pada saat itu, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa
sementara yaitu Bapak Camat Pangale (COLLENG SULAIMAN, S.Sos).
Selanjutnya, pada tahun 2013 dilaksanakan pemilihan Kepala Desa, dan
yang terpilih sebagai Kepala Desa Defenitif yaitu Bapak LAMATANG untuk
masa bakti 2013 – 2019.Pada bulan Januari 2013, terjadi pemekaran
Kabupaten. Kabupaten Mamuju dimekarkan, dan terbentuklah Kabupaten
Mamuju Tengah dengan 54 Desa dan 5 Kecamatan. Desa Lemo-Lemo
termasuk salah satunya dan berada dalam wilayah Kecamatan Pangale.

B. Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, Mata Pencaharian


Jumlah penduduk yang terdapat di desa Lemo-Lemo yakni
sekitar 789 jiwa yang terdiri dari 398 (laki-laki) dan 391 (perempuan).
Sedangkan mata pencaharian masyarakat desa Lemo-Lemo yakni
99% petani seperti kelapa sawit, jagung, kelapa, coklat, buah-buahan
serta hasil-hasil bumi yang lain. Mata pencaharian masyarakat
tersebut berdasarkan persentase tingkat pendapatan seimbang
dengan kebutuhan sehari-harinya
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
DAN KENDALA YANG DIHADAPI

A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu tahap awal dalam hal
memecahkan suatu perencanaan kegiatan. Masalah - masalah yang
ditemukan pada masyarakat setempat, sangat perlu untuk di
identifikasi secara jelas dan terfokus pada wilayah kerja, dimana
sumber daya atau potensi daerah setempat di jadikan sebagai alat
bantu untuk memecahkan dan mengatasi masalah yang ada pada
daerah tersebut.
Adanya identifikasi masalah-masalah yang di hadapi oleh
masyarakat, khusus yang terjadi di Desa Lemo-Lemo Kecamatan
Pangale Kabupaten Mamuju Tengah, memberikan deskripsi atau
gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu sebelum merencanakan
program kerja, ditempuh beberapa langkah-langkah berupa obsevasi
lapangan, bersosialisasi dengan masyarakat yang meliputi tokoh
masyarakat, pemerintah setempat, pemuka agama serta melakukan
interview dengan masyarakat. Kemudian menetapkan prioritas
masalah dan dimasukkan kedalam rencana program kerja yang di
susun berdasarkan disiplin ilmu dan keahlian serta berdasarkan
pertemuan/seminar dengan masyarakat setempat.
Adapun masalah yang di temukan pada masyarakat Lemo-
Lemo sebagai berikut:
1. Bidang Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana yang kurang misalnya tidak
adanya tapak batas dusun mengakibatkan susah mengetahui
batas dusun yang ada di Lemo-Lemo. Terhentinya prasarana
olahraga bola volly dan sepak takraw di akibatkan kurangnya
kepedulian dan pembenahan.

2. Bidang Pendidikan dan pelatihan


Pendidikan sangat penting bagi manusia agar tercipta
manusia-manusia cerdas intelektual (IQ), cerdas emosi (EQ), dan
cerdas spiritual (SQ). Sehingga Pendidik “Para Pemberi
Pengetahuan” (Guru) sangat berperan serta dalam membina
peserta didiknya (siswa) dalam barbagai hal. Desa Lemo- Lemo
yang mempunyai satu Sekolah Dasar (SD) dan satu SMP dan
SMK sebagai tempat menimba ilmu bagi anak-anak Desa Lemo-
Lemo dalam menggapai cita-citanya. Adapun masalah yang terjadi
berdasarkan hasil wawancara dengan masing masing Kepala
Sekolah dan guru-guru ialah:
a. Kurangnya tenaga pengajar atau pendidik di Sekolah Dasar
(SD) dan SMK di Desa Lemo-Lemo
b. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
c. kurangnya tenaga pengajar yang memadai sehingga kadang
siswa tidak memperoleh pengetahuan baru dari guru. Lain lagi
masalah anak-anak yang putus sekolah karena anak-anak dan
atau orang tuanya tidak memahami begitu pentingnya
pendidikan dalam kehidupan. Disamping itu kebanyakan dari
mereka masih kurang tahu pelatihan pramuka sehingga
mengakibatkan anak-anak susah mencari pelajaran tambahan
melalui kegiatan organisasi pramuka maka kami mempunyai
solusi yaitu memberikan bimbingan pramuka.
3. Bidang sosial
Masalah Lingkungan sudah menjadi wacana global dan
mesti ada tindakan-tindakan yang nyata untuk menyelamatkan
Bumi dari ancaman menyeramkan seperti banjir, longsor, dan
pemanasan global. Desa Lemo-Lemo termasuk daerah pemukiman
yang masih asri dengan pohon-pohonnya namun ada beberapa
permasalahan yang kami dapatkan diantaranya:
a. kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan khususnya di halaman masjid serta pekuburan yang
kurang mendapat perhatian dari masyarakat Desa Lemo-Lemo
b. kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kawasan hutan
akibat banyaknya penebangan hutan
4. Bidang Kesehatan
Kesehatan adalah nikmat yang terindah yang tak tergantikan.
Apabila kesehatan kita terganggu maka akan mengganggu semua
aktivitas/pekerjaan. Maka kesehatan sangat penting untuk di jaga.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan:
a. kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan
khususnya hipertensi dan penyakit gula
b. kurangnya kesadaran tentang kebersihan air minum.
5. Bidang keagamaan
Kurangya fasilitas Al-qur’an sehinggah anak-anak kurang
termotivasi dalam belajar agama hususnya mengaji dan kegiatan
MTQ lainnya berkurang sehingga dorongan belajar bagi mereka
masih kurang.

B. Kendala Yang di Hadapi


Dalam pelaksanaan program kerja tidak lepas dari adanya
faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung pelaksanaan
program kerja. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
 Faktor Pendukung
 Terciptanya kekompakan antara sesama peserta KKN dalam
setiap pelaksanaan program kerja
 Adanya antusias antara anak-anak dan pemuda dalam
mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan mahasiswa.
 Faktor Penghambat
 Dalam setiap kegiatan program kerja selalu muncul tiga
kendala yaitu: tenaga, waktu dan dana.
 Dari segi tenaga kurangnya kepedulian masyarakat dengan
kegiatan mahasiswa KKN dikarenakan sebagian besar
masyarakat sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga
mahasiswa kurang bersosialisasi dengan masyarakat.
 Dari segi waktu, kendalanya pelaksanaan kegiatan tidak sesuai
dengan apa yang direncanakan dan yang dijadwalkan
mahasiswa KKN.
 Terbatasnya dana mengakibatkan banyak program tak
terlaksana.
 Akses jalan yang jauh dan rusak serta tempat posko yang jauh
dari titik kegiatan yang menghambat terlaksananya kegiatan.
 Kurangya kekompakan masyarakat di setiap kegiatan.
C. Pemecahan Masalah

Dinamika kehidupan masyarakat Desa Lemo-Lemo yang


dijabarkan dalam bab sebelumnya, tak terlepas dari gambaran
identifikasi masalah dalam proses mencari kebutuhan mendasar dari
masyarakat dan dengan berpegang teguh pada prinsip berpikir ”Ketika
ide mampu mengidentifikasikan masalah maka idepun memiliki wadah
untuk mampu memecahkan masalah”.
Berbagai macam langkah dan upaya yang ditempuh dalam
mencari solusi seperti melakukan pendekatan dengan masyarakat
utamanya tokoh-tokoh masyarakat, dan juga selalu melakukan
kegiatan-kegiatan yang menciptakan kebersamaan seperti senam
pagi tiap dusun, baksos perdusun dan dipekuburan dan kegiatan
olahraga yang dapat merangsang kembali antusias dan kekompakan
masyarakat mencari permasalahan yang dihadapi warga setempat
dan aparat pemerintahan.
BAB IV
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Adapun program kerja yang dilaksanakan selama KKN di berbagai


bidang. Dalam perumusan program kerja kami mengacu pada hasil
observasi yang telah dilaksanakan sebagai program yang akan
dilaksanakan nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
(sesuai situasi dan kondisi). Rincian program kerja KKN di Desa Lemo-
Lemo adalah sebagai berikut:
 Program Kerja Kelompok
Adapun program kerja kelompok yang kami adakan terbagi atas
beberapa bidang yaitu :
A. Bidang Pendidikan
Pengajaran di tingkat SD
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebelumnya kami telah
berkonsultasi dengan kepala Sekolah SD inpres Along-Along,
Adapun materi yang kami ajarkan adalah mata pelajaran yang
sesuai dengan bidang keilmuan dan mengajarkan kepada anak
anak bahwa pentingnya menabung diusia sekolah. Kegiatan ini
dilaksanakan pada minggu ke 2, 3, 4, 5, dan 6
B. Bidang Keagamaan
Ikut serta dalam safary berjamaah
Dalam kegiatan ini yang dilaksanakan pada jumat malam
magrib menjelang isya. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid tiap
dusun pada minggu ke 2
C. Bidang Sosial/Kemasyarakatan
1. Bakti sosial disetiap masjid dan kuburan
Kegiatan ini terealisasi dengan baik pada minggu ke 2, 3,
dan 4 dengan berkonsultasi kepada kepala desa, kepala dusun
dan tokoh masyarakat serta menghimbau kepada masayarakat
untuk turut bekerja sama.
2. Pembuatan tapak batas dan papan nama kepala dusun
Pelaksanaan program kerja pembuatan tapak batas dan
papan nama kepala dusun sebelumnya kami telah konsultasi
kepada desa, kepala dusun, dan seluruh tokoh masyarakat
Desa Lemo-Lemo.
D. Bidang Ekstra ( Olahraga )
1. Lomba Volley Ball tingkat kecamatan ( putra-putri )
2. Lomba sepak takraw tingkat kecamatan ( putra )
 Program Kerja Individu
1. Mengajar disekolah dasar (SD Inpres Along Along) dan
SMK Bina Karya
Dalam pelaksanaan program kerja yang diadakan, kami
selaku mahasiswa KKN telah berkonsultasi dengan kepala
Sekolah SD Impres Along-Along mengenai rencana kerja
untuk mengajar disekolah yang ada di Desa Lemo-Lemo
untuk berbagi ilmu dan menambah pengalaman bagi kami
dalam menyalurkan ilmu yang kami dapat dibangku kuliah.
Khusunya di bidang fisika dan ekonomi
Hal-hal yang berkaitan mengenai kegiatan diatas yaitu :
Tujuan :
 Memberikan semangat atau motivasi bagi adik-adik
yang kekurangan guru disekolahnya untuk lebih giat
lagi belajar.
 Mengajarkan pentingnya menabung diusia sekolah

Waktu Pelaksanaan : Mulai minggu 2 (tiga kali dalam semiggu)


Tempat pelaksanaan: SD Impres Along Along dan SMK Bina Karya
Realisasi : Berjalan dengan baik
2. Pemanfatan limbah kotoran ayam menjadi pupuk
kompos
Dalam pelaksanaan program kerja yaitu pembuatan
pupuk kompos yang dilaksanakan di SMK Bina Karya di
Desa Lemo-Lemo kami selaku mahasiswa KKN telah
bersosialisasi dengan kepala sekolah SMK. Olehnya itu,
kami mengadakan program kerja ini berdasarkan
permasalahan yang kami dapat dilapangan terutama di Desa
Lemo-Lemo untuk berbagi ilmu dan menambah pengalaman
bagi kami dalam menyalurkan ilmu yang kami dapat
dibangku kuliah.
Hal-hal yang berkaitan mengenai kegiatan diatas yaitu :
Tujuan : untuk menigkatkan kesadaran tentang pentingnya
memanfaatkan limbah kotoran ayam
Waktu Pelaksanaan : Mulai minggu 2
Tempat pelaks anaan : SMK Bina Karya desa Lemo-Lemo
Realisasi : Berjalan dengan baik

3. Ikut serta dalam workshop kewirausahaan di SMK Bina


Karya
Dalam pelaksanaan program kerja yang diadakan
pihak SMK, kami selaku mahasiswa KKN telah bersosialisasi
dengan Kepala Sekolah bahwa ingin ikut serta dalam
kewirausahaan .
Waktu Pelaksanaan : Mulai minggu 3
Tempat pelaksanaan :SMK Bina Karya
Realisasi : Berjalan dengan baik dan lancar.
4. Penyuluhan perikanan
Dalam pelaksanaan program kerja, kami selaku
mahasiswa KKN telah bersosialisasi dan berkonsultasi
kepada masyarakat dan kepala desa Lemo-Lemo bahwa
masyarakat desa Lemo-Lemo membutuhkan pengetahuan
tentang pemanfatan pekarangan rumah menjadi lahan
perikanan

Tujuan: untuk mempermudah masyarakat dalam


memperoleh ikan konsumsi

Waktu pelaksanaan :mulai minggu 3


Tempat pelaksanaan : aula desa Lemo-Lemo
Realisasi :berjalan dengan Baik
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat mahasiswa tarik dari pelaksanaan
program kerja yakni melakukan yang telah dilaksanakan kurang lebih
40 hari di Desa Lemo-Lemo, Kecamatan Pangale , Kabupaten Mamuju
Tengah, antara lain :
1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengadian yang
memberikan pengalaman setiap individu dalam memperoleh
pengalaman dilapangan baik secara teknis maupun teori. Serta
kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta KKN yang berada
ditengah-tengah masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan
yang dialami masyarakat setempat dalam pembangunan.
2. Dari hasil laporan diatas bisa disimpulkan masyarakat sangat
antusias dengan keberadaan mahasiswa KKN UNSULBAR dengan
terealisasinya program kerja dan bahwa keaktifan siswa-siswa P2A
Rantedoda dan SDK NEG. ANUSU tidak aktif di karenakan para
pengajar (guru) kekurangan dan juga rata-rata dari guru luar dan
membuat siswa-siswanya tidak mempunyai motivasi dalam
mengajar. Jadi dengan adanya KKN UNSULBAR kami membatu
siswa-siswa membangun motivasi belajar agar siswa lebih giat
belajar.
B. Saran
Untuk melaksanakan kegiatan KKN selanjutnya, sebaiknya ada
bantuan dana yang diberikan baik dari pihak pemerintah setempat
ataupun dari pihak Universitas itu sendiri, karena dana akan
digunakan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada
dimasyarakat tersebut. Selain itu, perlu adanya tindak lanjut dari
kegiatan KKN sehingga masayarakat dapat mengembangkan hasil
dari program kerja tim KKN.
1. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik
antar individu dan kelompok sehingga program kerja dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Setiap individu harus mempunyai
niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas, tanggungjawab yang besar,
sehingga perlu adanya kesiapan secara fisik, mental, emosional,
dan dana yang cukup agar KKN tersebut dapat berjalan dengan
lancar dan baik. Mahasiswa harus dapat mengelola waktu yang
dimiliki selama KKN dengan sebaik-baiknya.
2. Untuk pemerintah Desa dan Masyarakat
Menghilangkan persepsi bahwa mahasiswa KKN adalah sebagai
penyandang dana (donatur), melainkan sebagai motivator,
mediator, dan dinamitator. Berpartisipasi aktif dalam setiap
kegiatan yang diadakan KKN.
3. Untuk Pemerintah Daerah
Dukungan pihak pemerintah daerah terhadap mahasiswa KKN
hendakanya ditingkatkan lagi dalam bentuk bantuan material dan
non material.
4. Untuk LPM UNSULBAR
Perlu adanya persiapan yang matang serta adanya pelatihan dan
praktek kerja lapangan sebagai fasilitator mahasiswa dalam
pendampingan terhadap program KKN, diharapkan lebih sering
turun kelapangan saat programberlangsung, melebarkan sayapnya
dalam membangun jaringan dengan beberapa instansi swasta
yang dapat mendukung program KKN, tidak terbatas pada
pemerintah daerah setempat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Peserta KKN

No Nama Nim Jabatan

1 Abd malik I0116002 koordinator desa

2 Ilham muslim G0216325 Sekertaris desa

3 Reski amalia Bendahara

4 Nurmalinda Anggota

5 Nurul fatihah Anggota

6 Haeril nur asrar Anggota

7 Muhammad ali C0116552 Anggota

2. Peta Desa

Peta desa Lemo-Lemo


3. Struktur Pemerintahan Desa

Struktur desa Lemo-Lemo

4. Jumlah Nama Kepala Dusun/Lingkungan di Lokasi Desa


Nama Kepala Dusun
No NAMA KEPALA DUSUN Dusun

1 Sabriadi Kadus Along-Along

2 Jumaldi Kadus Lemo-Lemo

3 Suardi Ranchman Kadus Puncak Jaya

4 H.Hasanuuddin Kadus Bajo

5. Program Kerja Desa


6. Hasil Evaluasi Bulan I
7. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
8. Foto Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai