Anda di halaman 1dari 15

OUTLINE SCRIPT DOKUMENTERY MOVIE

The Title
Geliat Kayong Utara.
Oleh: Miftahul Huda & M. Ridlo
1nd draft Januari 2012
1.

Metode Pembuatan :

1. Riset & Observasi


Melalui riset dan Observasi di lapangan menyertakanNarasumber serta Pelaku sejarah/masyarakat/pemegang
kebijakan/pegawai di kalangan PEMDA. Dengan Riset serta Observasi maka akan menghasilkan satu
informasi yang komplit dan komprehensip. Riset di lapangan mengacu pada program pemerintah kayong utara
yang sedang berjalan. Atas dasar itulah penulusuran mengenai keberadaan Program Pemerintah saat ini di
lakukan pada berbagai sektor, terutama sektor program unggulan PEMDA, untuk menggali informasi yang
nanti nya akan di komparasi dengan data data lain nya.
2. Pengumpulan Materi / Data
Proses Pengumpulan Materi meliputi
1.

Pengambilan gambar ke berbagai lokasi secara langsung

2.

Pengumpulan data seperti: berkas data audio & Visual baik berupa Data Digital mapun
data mentah.

3.

Interview dengan objek yang berkaitan dalam tema film

4.

Pengmpulan bukti otentik berupa apa saja yang berkaitan dengan konsep film

1.

Proses Pengolahan data meliputi


1.

Perbandingan antara semua materi yang telah di kumpulkan

2.

Materi yang berkaitan dengan Unsur; Syara, pornografi, Extrimisme, kepentingan pribadi/
golongan, fitnah, bertentangan dengan norma agama, adat istiadat, dan bertentangan dengan
hukum tidak akan kami masukkan dalam materi film yang sesungguhnya.

2.

Setelah semua materi kami nyatakan valid, maka kami baru melakukan proses Editing untuk
mengkomparasi semua materi sesuai dengan konsep film yang telah kami susun .

3.

Peninjauan kembali.

Sesuatu yang paling penting dan tidak boleh di lewatkan Setelah semua proses di nyatakan selesai adalah
peninjauan kembali terhadap isi keseluruhan film, terutama dari konten film yang mengandung unsur unsur
pada point ( 3 b ) di atas, akan kami cut. Hal ini kami lakukan agar kelak tidak akan terjadi masalah ketika film
sudah terpublish.
2. Tujuan Pembuatan Film Dokumenter
Tujuan Pembuatan Film ini kami maksudkan Sebagai berikut :
1.

Sebagai media bagai masyarakat dan pemerintah

2.

Menyajikan informasi yang akurat dan berimbang

3.

Mengungkap fakta yang sesungguhnya di sertainarasumber yang berimbang


3. Uraian singkat Ide Cerita film Dokumenter

Sebuah gambaran kisah sekaligus sejarah berdirinya kabupaten kayong utara, di lanjutkan dengan masa
transisi kemudian kepemerintahan di masa penjabat sementara ( Syarif Umar al kadrie ). Pada Tahun 2007

akhirnya Kabupaten kayong utara melakukan PILKADA untuk yang pertama kali nya. Dengan perolehan
suara pasangan Hildi Hamid Dan Ir. M. Said Tihi, akhirnya terpilih menduduki kursi Bupati dan Wakil
bupati kabupaten kayong utara untuk yang pertama kali.
Program pendidikan dan Kesehatan gratis yang di usung oleh pasangan terpilih (Hildi Hamid Dan Ir. M. Said
Tihi ), ternyata bukan hanya sekedar janji belaka. Terbukti setelah pelantikan dan peresmian, Program gratis
untuk pendidikan dan kesehatan langsung di tata dan diluncurkan pada masyarakat. Pada awalnya program
gratis ini serasa hampir tidak mungkin dapat di wujudkan, karena mengingat Kabupaten yang masih baru
tentunya juga masih belum memiliki pendapatan tetap. Lain halnya jika sistem kepemerintahan memang
sudah tertata dan devisa daerah telah mengalir sebagaimana layaknya kabupaten yang sudah lama berdiri.
Namun sungguh di luar dugaan meskipun Kabupaten kayong utara adalah kabupaten termiskin sebagaimana
di lansir media massa nasional, tapi nyatanya mampu menggratiskan pendidikan dan kesehatan kepada
masyarakatnya. Hal tersebut tentunya juga tidak terlepas dari strategi dan siasat dalam mengatur perputaran
uang daerah yang sejak awal memang masih minim.
Sebuah kebijakan yang membawa dampak positif bagi masyarakat tentunya juga melalui proses perjuangan
serta pengorbanan yang panjang. Adalah hak bagi seorang pemimpin untuk menentukan ke arah mana layar
akan terkembang, akan kah mengarungi badai ataukah menyelami lauta, yang pastinya semua memerlukan
sebuah pengorbanan dan perjuangan. Begitu juga dengan Program pendidikan dan kesehatan gratis yang di
hembuskan juga memerlukan perjuangan dan pengorbanan semua komponen yang terlibat di dalam nya.
Coba sekarang kita lihat saja ; berapa banyak sekolah yang tertanggung biaya nya oleh pemerintah daerah,
dan berapa banyak guru yang mengorbankan tenaga, fikiran, serta waktu untuk memberikan jam tambahan
bagi para siswa/ i nya yang kekurangan fasilitas, bahkan para guru terkadang juga merasa iri dengan
beberapa daerah lain yang sudah lebih maju, sehingga fasilitas serta kesejahteraan nya lebih terjamin, namun
sungguhpun begitu, jauh di lubuk hati mereka menyadari bahwa; ini semua adalah sebuah proses percepatan
dengan mengejar ketertinggalan yang selama ini banyak menghantui masyarakat.
Di tengah tengah banyak menurunya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah karena berbagai
permasalahan, ternyata Program Pendidikan Dan Kesehatan Gratis yang di hembuskan oleh pasangan H.
Hildi Hamid dan M. Said Tihi, dapat membawa angin segar yang berdampak positif bagi masyarakat
kabupaten kayong utara. Seiring dengan berhembusnya program Pendidikan dan kesehatan gratis tersebut
pelan pelan masyarakat sadar, bahwa betapa penting arti sebuah Pendidikan dan kesehatan bagi mereka.
Jika di tinjau dari kekayaan alam nya Kabupaten kayong utara memiliki banyak potensi yang luar biasa,
terutama potensi hasil laut dan pertanian serta perkebunan dan peternakan. Merambat pelan namun pasti
seiring dengan berjalan nya waktu, satu persatu potensi yang ada mulai tumbuh dan berkembang. Dalam hal
ini tentunya peran pemerintah sangat penting untuk menunjang berbagai potensi yang sedang tumbuh dan
berkembang, mengingat pemerintah adalah fasilitator atau perpanjangan tangan bagi masyarakat.
Potensi pariwisata di kabupaten kayong utara juga begitu menjanjikan berbagai keindahan alam yang
tergolong masih alami. Bahkan sebelum pemekaran, tempat rekreasi serta pariwisata sudah di kenal hingga
ke luar daerah bahkan hingga manca negara. Berbagai upaya pengelolaan dan promosi telah di lakukan oleh
pihak pemerintah maupun swasta, dan hingga saat ini proses tersebut masih terus berlangsung hingga batas
watu yang tidak dapat di tentukan.

4.

Fokus Materi Dalam Film

Agar pemaparan dalam tutur audio visual ini lebih terfokus, maka dalam Film ini akan kami bagi menjadi
beberapa bagian yakni di antaranya adalah sebagai berikut :
1.

Bagian Pertama dalam Film Documenter ini, kami akan mengangkat informasi sejarah
terbentuknya Kabupaten Kayong Utara, serta pembangunan pemerintah daerah dalam bidang non fisik,
yaitu program Pendidikan dan kesehatan gratis yang sedang berjalan. dalam hal ini sudah barang tentu
suatu program yang di ciptakan apalagi yang berkenaan dengan biaya yang meringankan masyarakat,
sudah barang tentu membantu masyarakat itu sendiri. Namun terlepas dari keberhasilan dan suksesnya

program pendidikan dan kesehatan gratis tersebut, ternyata masih memiliki kelemahan, baik dari sudut
pandang birokrasi maupun sudut pandang yang lain. Dan tentunya dalam proses berjalanan nya
program pendidikan dan kesehatan gratis ini ada sebuah tantangan, rintangan maupun kontroversi dari
berbagai pihak. Maka dari berbagai sumber materi serta sudut pandang, akan menghasilkan sebuah
informasi yang super komplit mengenai keberadaan Program yang sedang berjalan, dan berdasarkan
informasi tersebut di harapkan akan benar benar terserap oleh seluruh lapisan masyarakat dan berbagai
pihak, dan satu hal yang lebih penting adalah, kelemahan serta kekurangan yang di temukan akan dapat
di perbaiki untuk tahap berikutnya.
2.

Bagian Kedua dalam film Dokumenter ini kami mengangkat informasi mengenai pembangunan
pemerintah kabupaten kayong utara dalam pembangunan di bidang fisik. gambaran secara fisik antara
masa lampau dan masa kini begitu jauh berbeda, hal ini juga akan di perkuat dengan bukti bukti otentik
berupa Dokumentasi, saksi sejarah dan lain lain. Pada bagian ini untuk lebih fokus, kami mengangkat
pembangunan fisik pada masa kepemerintahan baru telah di mulai, hingga masa kini serta rancangan
ke depan pemerintah kabupaten kayong utara.

3.

Pada bagian ke tiga kemungkinan kami akan mengemas sebuah tanyangan film dalam bentuk genre
Semi Dokumenter/ Fiksi. Hal ini kami lakukan dengan alasan bahwa untuk pasar Film Dokumenter murni
yang bersifat faktual dengan tutur seni visual semenarik apapun masih memiliki peminat yang minim.
Dalam rencana rancangan film fiksi yang akan kami buat tersebut, semua unsur kompleks yang berada
di kabupaten kayong utara akan kami komparasi dengan mengangkat sebuah ide cerita yang
menggambarkan kisah sepasang orang tua dengan katagori miskin, dan hal ini juga banyak di
alami oleh para orang tua yang lain. Dengan berbagai problem dan sentuhan nilai humanisme,
Moralitas, serta di bumbui dengan berbagai kekayaan kultur sosial budaya dan semua unsur yang
berada di Kayong utara, Film Fiksi ini insya allah akan membangkitkan semangat untuk Membangun
daerah serta Nasionalisme dan patriotisme terhadap negara.

5.

Bentuk Penyajian :

Adapun bentuk penyajian dalam film Dokumenter ini di simpan dalam media data (Compact Disc atau Tape),
konten di dalam nya akan di kemas secara informatif, edukatif, dan berimbang dengan akurasi data yang
dapat di pertanggung jawabkan.
6. Konsep Dasar di lapangan meliputi hal hal sebagai berikut:
1.

Menelusuri sejarah terbentuknya kabupaten kayong utara

2.

Mencari fakta dan data mengenai keberadaan Kabupaten kayong utara.

3.

Menelusuri perjalanan Kabupaten kayong utara pada masa lalu, melalui nara sumber serta pelaku
sejarah, di sertai dengan komparasi data untuk menguatkan plot.

4.

Pengambilan gambar secara langsung untuk menambah materi atau menggambarkan suasana
terkini dari kabupaten kayong utara dari berbagai angel. .

5.

Liputan terhadap tempat tempat bersejarah dan peninggalan kerajaan, di sertai dengan komparasi
data lain nya.

7.

Tekhnis Penyuntingan Data Dan Finalizing

Setelah point F di atas terselesaikan maka langkah akhir dalam pembuatan film Dokumenter ini adalah
penyuntingan. Adapun hal tersebut meliputi :
1.

Pengeditan hasil pengambilan gambar meliputi : pengeditan hasil wawancara, pengambilan Objek
objek yang berhubungan dengan Plot berupa data Audio, Video, dan gambar/Foto. Sebagai gambaran
dalam proses pengeditan ini ada tiga hal utama yang di lakukan yaitu :

1.

Membuat Transkrip : adalah menuliskan seluruh hasil dari wawancara dengan subyek
secara detil dan terperinci seperti contoh di bawah ini ( di ambil dari contoh wawancara Bupati
Kayong Utara pada film menelusuri jejak pendidikan gratis kayong utara Produksi Simpang Mandiri
Production tahun 2009 ) :

Kaset
No 01 A

00:00:00:05

00:14:12:18

Transkrip wawancara Bupati Kayong Utara ( Hildi


Hamid )

jadi untuk mengembangkan kabupaten kayong utara


ini ee sesuai dengan cita cita masyarakat sendiri,
bahwa ee.. dengan pemekaran kabupaten kayong
utara tentu masyarakat menginginkan suatu
perobahan ke taraf hidup yang lebih baik dari masa
masa lalu.dan seterusnya

2.

Membuat Logging Gambar : adalah mencatat berapa time code dan membuat daftar
gambar dimana sebuah objek gambar terekam pada saat pengambilan. Hal ini untuk
memudahkan pada saat pengeditan dimana kita telah tahu daftar daftar objek yang kita
ambil ada pada time code yang telah tercatat. Seperti hal nya contoh detil berikut ( di ambil
dari sumber pembuatan filmmenelusuri jejak pendidikan gratis kayong utara Produksi
Simpang Mandiri Production tahun 2009.

Kaset No

Time code

Content

Kaset No 01 A

00:00:00:05

00:14:12:18

Estabilish Bupati KKU

Kaset No 01 A

00:14:12:18

00:17:14:01

Estabilish Lokasi Pantai Pulau


datok

Kaset No 01 A

00:17:14:01

00:19:11:09

Estabilish Pasar Sukadana

Dan seterusnya

3.

Membuat editing Script : adalah menuliskan secara rinci dari maksud sebuah objek yang
tereksploitasi dalam sebuah film dokumenter yaitu terdiri dari visual dan audio. Untuk
membuat editing script ini perlu pengamatan yang benar benar jeli dan membutuhkan
kesabaran yang luar biasa, karena durasi beberapa detik akan menjadi beberapa menit
bahkan menjadi hitungan jam untuk sekedar menyesuaikan nya. kami memiliki stock
contoh pada pembuatan film dokumenter menelusuri jejak pendidikan gratis kayong utara
Produksi Simpang Mandiri Production tahun 2009 di bawah ini.

No

Audio

1.

00:00:00:05 00:14:12:18 Kaset 1 A


jadi untuk mengembangkan
kabupaten kayong utara ini ee
sesuai dengan cita cita masyarakat
sendiri, bahwa ee.. dengan pemekaran
kabupaten kayong utara tentu
masyarakat menginginkan suatu
perobahan ke taraf hidup yang lebih
baik dari masa masa
lalu.dan seterusnya

1.

Visual
Kaset 1
00:17:14:01 00:19:11:09
Estabilish Pasar Sukadana
(objek : tentang gambaran kehidupan
masyarakat KKU )

Setelah ketiga langkah tersebut selesai maka proses pengeditan telah benar benar di mulai dengan
memasukkan gambar sesuai dengan editing script. Setelah gambar gambar tersebut tersusun secara

kasar ( Off line editing ) maka kita bisa meninjau nya kembali, sampai mood yang benar benar kita
inginkan sesuai dengan judul film dokumenter yang di angkat.
2.

Penyusunan dan perekaman Narasi berdasarkan dari hasil point E di atas. Narasi di pandang perlu
karena memiliki fungsi vital dalam sebuah film dokumenter yaitu memperkuat plot dan memberikan
informasi secara utuh serta menjadi jembatan dari satu informasi ke informasi yang lain nya.

3.

langkah berikutnya adalah koreksi terhadap gambar, audio serta menambahkan atribut atribut
yang mengutakan dan menyempurnakan Cerita sebuah film dokumenter seperti : penambahan ilustrasi
musik, penambahan animasi (jika di perlukan), menetapkan Stop duration sebagai patokan, memeriksa
outline dan review terhadap semua hasil yang akan di compile.

4.

Ketika semua telah usai maka langkah terakhir adalah mengkomparasikan antara data audio dan
visual dengan data data lain nya kemudian menjadi sebuah sequance. Dari sequance sequance
tersebut kemudian di gabungkan kemudian jadilah sebuah film dokumenter yang siap untuk di Burning
dalam bentuk CD/SVC/DVD atau print to tape dalam kaset MiniD/ betacam sebagai master nya.

Contoh Rancangan Script Film Dokumenter


Januari 18, 2008 oleh Bayu

Tema FILM DOKUMENTER : EFEK BENCANA Terhadap Perkembangan Anak


1.

Subyek : Anak

2.

Lokasi : Daerah-daerah bencana dan potensi menimbulkan bencana.

3.

POV 1 : Point of View Anak terhadap lingkungannya (bencana alam yang memperngaruhi
lingkungan sosial budayanya.)

4.

POV 2 : Pandangan orang luar (para ahli, media) terhadap kejadian, bencana, hal yang
berhubungan dengan lokasi pengamatan (pembuatan film).

5.

Data tambahan : Klipping koran, komparasi data historis dan segment Animasi.

Rancangan tayangan :
1.

60 menit dengan 5 segment dan 1 teaser

2.

Pembagian segment :

Teaser : Montage dan narasi awal tentang kejadian sebuah bencana atau sebuah
ketakutan terhadap ancaman bencana.

Segment 1 (hubungan anak dgn keluarga dan lingkungannya) : Subyek anak


sebagai pemain utama menerangkan pola hubungannya terhadap keadaan keluarga dan
lingkungan sekitarnya.

Segment 2 (Anak melihat Lingkungannya yang berubah rusak atau mulai


mengalami tekanan intervensi dari orang luar atau kendala lingkungan yang memaksa
ia/keluarganya melakukan sesuatu).

Segment 3 (Sisi pandang orang lain contoh : para Investor yang melihat
daerah lokasi sebagai tempat menuai uang (tempat yang cocok untuk dieksploitasi). Sisi
pandang orang-orang yang melakukan kesalahan (perusakan lingkungan), karena alasan
ekonomi dsb.

Segment 4 : Penjelasan para Ahli dan Animasi data. Bisa juga dimasukkan
komparasi data historis terhadap lingkungan yang sama atau kejadian yang berbeda di
waktu yang berbeda (komparasi data NEWS, data riset dsb.)

Segment 5 : Sang Anak menemukan sebuah jawaban atau sebuah pertanyaan


terhadap kondisi lingkungannya yang semakin rusak. Eksplorasi kesedihan/dramatika
subyek terhadap keadaan bencana / kerusakan lingkungan.

Rancangan Cerita per Episode :

1.

Episode Anak Petani Sayuran Dieng- Wonosobo


Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Dieng Wonosobo. Aspek budaya dan ekonomi.
Mengerucut pada persoalan keluarga seorang petani penggarap lahan kentang yang mempunyai
anak yang membantu ayah ibunya sepulang sekolah.
Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang rajin membantu ayahnya untuk bertani dan menanam
sayuran.
Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Ia melihat sang Ayah
terjerat hutang kepada para pemodal/investor/tengkulak yang memberinya pinjaman uang untuk
modal usaha.
Segment 3 : POV para investor yang melihat dataran tinggi dieng sebagai lahan yang bagus untuk
investasi pertanian. POV pemerintah daerah yang melihat daerah tersebut sebagai daerah subur
dan pertanian yang menjanjikan. POV para petani yang merasa tidak mempunyai pilihan dan
terdesak kebutuhan ekonomi.
Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di
daerahnya.

Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya longsor dan
penggundulan daerah dataran tinggi.

1.

Episode Anak Penambang pasir Pegunungan Sindoro Wonosobo


Teaser : Kerusakan lingkungan dataran tinggi Sindoro. Penambangan pasir besar-besaran. Tanah
pertanian yang berubah menjadi lahan terbengkalai. Eksploitasi besar-besaran yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan. Fokus menuju cerita seorang anak yang mempunyai orang tua penambang
pasir.
Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang terpaksa membantu ayahnya menjadi penambang
pasir.
Segment 2 : Subyek anak melihat kesulitan orang tuanya dalam hal ekonomi. Sebagai keluarga
miskin, mereka terpaksa menjadi penambang pasir untuk mendapatkan uang lebih.
Segment 3 : POV para investor yang melihat daerah Sindoro sebagai tambang pasir yang besar.
POV para penambang pasir yang merasa tidak mempunyai pilihan dan terdesak kebutuhan
ekonomi. POV Pemerintah Wonosobo dalam menerangkan proses penambangan pasir di
wilayahnya. POV seorang warga yang terpaksa harus menjual lahannya untuk dieksploitasi
pasirnya. POV seorang warga yang menolak menjual lahannya walaupun diiming-imingi uang besar
oleh para investor.
Segment 4 : Pendapat para Ahli dan pemerintah Wonosobo terhadap lingkungan yang rusak di
daerahnya. Data dan animasi dampak negatif perusakan lingkungan akibat penambangan pasir
besar-besaran.
Segment 5 : Subyek Anak menemui sebuah dilema dan sebuah ketakutan akan bahaya kerusakan
lingkungan atas penambangan pasir.

1.

Episode Sang Anak dari kaki gunung Merapi Obyek Wisata Turgo Plawangan.
Teaser : Bahaya bencana gunung merapi. Kondisi taman wisata Plawangan Turgo. Daerah alam
yang indah dan berada di wilayah rawan bencana. Teaser berfokus kepada seorang anak yang
menjadi penjaja makanan/tour guide bagi setiap wisatawan.

Segment 1 : Subyek anak adalah anak yang yang bekerja mencari penghasilan sebagai tour guide
dan penjual makanan di Obyek wisata Turgo Plawangan.
Segment 2 : Subyek anak adalah pekerja keras yang ingin membantu perekonomian orang tuanya.
Ia melihat ayah ibunya kesulitan dalam ekonomi. Selain itu sang Anak melihat bahaya gunung
merapi yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan tempat tersebut.
Segment 3 : POV para pemimpin daerah (Sri Sultan) yang melihat daerah wisata tersebut adalah
daerah rawan bencana. POV para penduduk Turgo yang tidak mau diungsikan
Segment 4 : Pendapat para Ahli Vulkanologi dan ahli sosial budaya yang melihat keberadaan
penduduk di daerah kaki gunung merapi. Animasi longsoran lahar dan lava gunung berapi.
Komparasi visual 3 obyek wisata di kaki merapi (Plawangan Turbi, Kali urang dan Kali Adem)
Segment 5 : Subyek Anak menemui kenyataan pahit, bahwa desa tempat tinggalnya dan kawasan
wisata Plawangan Turgo telah/akan hancur.

Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film yang terpenting
adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan membuat film.
Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis.
Lantas bagaimana cara menulis skenario? Berikut ini akan dipaparkan teknik menulis skenario yang diambil dari
beberapa sumber di internet.
IDE CERITA
Oke, mungkin yang pertama ingin diketahui oleh orang yang ingin membuat skenario untuk film adalah langkah
pertama. Apa sih yang paling pertama dilakukan dalam membuat skenario?
Yap, the first step is IDE CERITA.
Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu kalimat.
Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia ajak bicara, atau
tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. Dalam bahasa Inggris, biasanya wujudnya
seperti ini: the story tells us about a maid that goes to a dance party in a castle, atau, about a father that always lie to
his son.
Apapun bentuknya, biasanya subyek yang ditulis di awal kalimat selalu manusia. Mungkin ada beberapa yang mau
membuat subyeknya non-manusia, seperti binatang, matahari, air, waktu, atau apapun. Namun biasanya akan
menemui kesulitan dalam pengembangannya karena subyek-subyek non-manusia kadang tidak bisa melakukan aksi
dan jarang sekali memiliki problem yang menarik. Seandainya tetap ingin membuat subyek non-manusia, biasanya
subyek tersebut tetap dimanusiakan, atau dipersonifikasikan, dan tetap memiliki karakter-karakter manusia.
Contoh ide cerita: sepesang kekasih yang telah menikah saat kelas dua SMA dan memiliki seorang anak.
CERITA DASAR
Ide cerita yang cuma satu kalimat harus dikembangkan kedalam cerita dasar (basic story), yang isinya tidak lebih
dari satu halaman folio dengan spasi satu setengah dan font times new roman ukuran 12. Biasanya cerita dasar
berkisar setengah halaman saja. Isi dari cerita dasar itu ada keterangan tempat dan waktu, keterangan tokoh-tokoh
yang muncul dalam cerita, problem-problem utama, serta penyelesaian. Jangan malu-malu untuk menulis akhir dari
cerita yang dibuat, jangan disimpan-simpan sendiri atau untuk membuat surprise orang. Tidak ada orang yang bisa
anda kejutkan dalam proses penulisan skenario.
KARAKTER
Dalam skenario yang akan kita buat, akan muncul tokoh-tokoh. Kita harus membuat dan mengenalinya lebih dalam.
Gunanya banyak. Kita akan tahu bagaimana tokoh tersebut berdialog, berpikir dan bertindak. Kita akan tahu
bagaimana si tokoh akan memecahkan masalah. Juga bagaimana koflik antara satu tokoh dengan tokoh lain.
Pada tahap pencarian pemain (casting), penjelasan karakter juga sangat membantu untuk menemukan pemain yang
cocok untuk memerankan tokoh yang dibuat. Selanjutnya, bagi pemain itu sendiri akan lebih mudah untuk

memahami karakter tokoh yang harus dimainkannya.


Untuk mengembangkan karakter tokoh, kita bisa melakukannya dengan memberikan data mengenai : nama lengkap
dan panggilan, agama, umur, hubungan keluarga dan pertemanan, kegemaran (ilmu pengetahuan, film, musik,
olahraga, bacaan, makanan), ciri-ciri fisik, intelejensia, gaya busana, cara berbicara, sifat, tempat tinggal, dan lainlain.
Contoh perincian karakter: Sinta, cewek SMA usia 18 tahun, tidak terlalu pintar. Tatap matanya genit, murah senyum,
rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang cewek glamour yang selalu
tampil seksi. Hobi jalan-jalan dan shopping. Tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Orang tua sangat sibuk,
jarang di rumah.
LOKASI
Untuk membuat adegan, kita harus menentukan set dan lokasi (tempat adegan berlangsung) terlebih dahulu. Ini
akan memudahkan kita untuk menentukan adegan. Sedang apa, posisinya dimana, dari mana, menuju kemana,
melihat apa atau memandang ke arah mana.
Tempat kejadian berlangsung itu bisa berupa set yang dibangun di studio, misalnya ruang-ruang dalam rumah
seperti teras, ruang tamu, ruang tengah, kamar, dapur atau kita menggunakan bagian dari bangunan rumah yang
sebenarnya. Yang dimaksud set tidak selalu harus rumah, tapi juga jalan atau tempat lain.
Penjelasan set ini, selain berguna bagi kita ketika membuat skenario, juga berguna sebagai petunjuk bagi set builder
untuk membangun set di studio atau bagi unit produksi untuk mencarikan bagunan yang akan dijadikan sebagai set
yang sesuai dengan tuntutan skenario.
PLOT
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam
penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik,
confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang
disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.
Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :
Babak I : Pada liburan kenaikan kelas dua, Sinta mengadakan party di rumahnya. Pesta usai dan teman-teman
pulang. Karena dalam keadaan mabuk, Sinta menerima ajakan Andre, teman sekelasnya yang masih disitu, untuk
bersetubuh. Sinta hamil. Untunglah Andre mau bertanggung jawab. Kelas dua SMA mereka resmi jadi suami istri dan
beranak satu.
Babak II : Mereka masih labil. Menyelesaikan masalah dengan emosi. Sinta menuduh Andre selingkuh dengan
Ratna, teman satu tim Andre di eskul basket. Andre tak terima, dia juga menuduh Sinta main belakang dengan
Renald, kakak kelas mereka. Pertengkaran mewarnai hari-hari.
Babak III : Suatu hari ketika mereka bertengkar hebat, anak mereka yang masih belum genap setahun menagis
keras. Minta susu. Sementara susu habis. Uang mereka juga tipis. Pada akhirnya mereka berjuang bersama untuk
membelikan susu anaknya. Di tengah perjuangan membelikan susu, mereka sadar bahwa bertengkar terus tak ada
guna. Ada anak mereka yang harus dipikirkan. Happy ending.
OUTLINE
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah
penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :
1. Di Rumah Sinta :
1.1. Sinta berjoged bersama teman-temannnya, mengikuti dentuman house music,
1.2. Sinta dan Andre saling curi-curi pandang,
1.3. Karena kebanyakan minum Sinta mabuk, party hampir usai,
1.4. Teman-teman sinta pulang, Andre terlihat enggan pulang,
1.5. Andre menyusul Sinta yang menuju kamar tidur, dst
SCENE
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene,
INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar
dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar
dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :
1. INT. RUMAH SINTA MALAM
ACTION
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan
penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
INT. RUMAH SINTA MALAM
Sinta berjoged bersama teman-temannya mengikuti dentuman house music.

DIALOG & PARENTHETICAL


Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah
pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih,
menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan
suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog
tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical
adalah sebagai berikut :
1. INT. RUMAH SINTA - MALAM
Sinta dengan tank top dan rok mininya begitu enerjik berjoged bersama teman-temannya. Kedua tangannya diangkat
ke atas dan berputar-putar mengikuti dentuman musik. Sementara kepalanya mengangguk-angguk.
SINTA
(V.O)
Hidup ini harus dirayakan. Harus berpesta. Aku tak pernah tahu, kenapa orang-orang masih punya alasan untuk
bersedih. Bukankah hidup ini sudah susah? Kenapa pula hati selalu diliputi sedih, takut, bimbang, kecewa, ah
bullshit! Bersenang-senang lah, berpesta lah!
ATURAN BAKU
Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya:
1. Font Courier New
2. Ukuran/size 12.
3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua
Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan
font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman
skenario = 120 menit film, atau dua jam.
Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut,
dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.
ISTILAH PENTING
BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar
kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail
sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul
gambar wajah saja.
COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan
atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada
satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda
atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan
berikutnya.
ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.
FADE OUT: Perpindahan gambar dari terang ke gelap secara perlahan.
FADE IN: Perpindahan gambar dari gelap ke terang secara perlahan.
FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan
sekarang.
FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.
FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat
penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan
cerita.
INT. (INTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar didalam ruangan.
LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara
keseluruhan.
MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan
beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang
mendengarnya.
PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan
penting untuk tokoh yang bersangkutan.
SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara
telepon berdering, bel sekolah, dll.

SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.
VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak
bergerak.

7 Aturan Menulis Skenario Film Pendek Skenario film pendek


itu bisa menjadi pusaka bagi filmnya. Kenapa ? Karena
penulis skenario film pendek dalam prosesnya, butuh
keterampilan yang sama persis seperti penulis naskah film
layar lebar biasanya, meskipun ini skala-nya lebih kecil.
Dengan teknologi yang baru-baru ini berkembang, filpen kini
mulai banyak diminati masyarakat, hingga mereka ramairamai memposting karyanya di internet. Sebelum
membuatnya biasanya buat dulu satu ide, lalu kemudian
dituangkan ke teks script atau naskah. Kemudian barulah ke
tahap proses produksi. Namun, tetap masih ada juga
tahapan lain yang mesti diperhatikan. Ok, dalam membuat
skenario film pendek, ada 7 aturan yang saya simak dari
raindance.org, yang tulis oleh Joalland Stephanie. Saya juga
tidak begitu tahu tolak ukur aturan ini dari mana, tapi saya
share aja, siapa tahu bermanfaat. Langsung saja, bagaimana
cara membuat skenario film pendek ? berikut ulasan 7
aturan dalam penulisan script-nya: 1.Semakin pendek
semakin baik Biasanya filpen itu berdurasi 15 detik sampai
45 menit. Buatlah filpen-mu sependek mungkin, terlebih
nanti saat produksi bisa memakan ongkos yang lebih murah,
eit tapi jangan terlihat murahan. Terkait hal itu, alternatifnya
adalah teknologi digital dan software-software komputer. Ini
bisa menunjang kualitas filpen anda. Lalu ada lagi
rahasianya kenapa harus sangat pendek, yaitu Festival Film
Pendek Internasional. Kalau mau ikutan festival, pastikan
filpenmu jangan sampai berdurasi lebih dari 10 menit !
Karena mereka suka melirik filpen yang sependek mungkin
namun berkualitas. Jika filpen kurang dari 10 menit,
biasanya skenario film nya ditulis maksimum 7-8 halaman.
2. Tulislah cerita yang mudah Hal yang hebat tentang filpen
adalah ceritanya itu bisa apa saja. Namun, jangan
membuang daya praktis atau kemudahan dalam produksi
anda. Misalnya naskah film dengan cerita adegan aksi kejarkejaran, kecelakaan mobil, kebakaran dan lain-lain. Banyak
penulis tampaknya tidak menyadari betapa lamanya waktu
dan banyaknya biaya dikeluarkan dalam produksi. Contoh
terbaik adalah short movie asia Just A Love Story
berlangsung hampir seluruh adegannya berada di dalam lift.

Maka tulislah lokasi semenarik mungkin namun praktis,


pikirkanlah akses dan kontrol. 3. Buatlah se-visual mungkin.
"Film adalah media visual disertai audio, meski pun dulu
sempat ada film bisu. Sebuah Film itu menceritakan kisahkisah dalam gambar. Buatlah gaya artistik visual untuk
karakter di filpen anda. Ini berfungsi untuk
mengeksternalisasi atau penekanan visual pada
temperamen karakter, profesinya, statusnya dan lain-lain.
Contohnya dalam filpen Lunch Date, ada wanita bergaya
mewah yang mempoles garpu makannya sebelum ia
gunakan untuk makan siang. Apa persepsi anda tentang
wanita ini ? Coba anda bayangkan, bagaimana tidak filpen
tanpa dialog ini, memenangkan Academy Award untuk film
pendek terbaik live action. 4. Carilah momen tunggal untuk
film anda Film-film pendek terbaik sering menampilkan
momen tunggal. Maksudnya ? Maksudnya adalah adanya
konflik yang harus diselesaikan, di mana ada dilema yang
dipertaruhkan dan pilihan yang harus dipilih si protagonis.
Upayakan untuk menambah batas waktunya, atau detakan
jam. Sebenarnya ini tidak terlalu dibutuhkan tetapi bisa
menambahkan ketegangan di skenario film anda. Filpen 'On
Time' adalah contoh yang baik dari kondisi ini. Ini bercerita
tentang seorang pemuda patah hati yang bisa mengintip ke
masa depan dan dia harus melakukan sesuatu karena hal
itu. 5. Ceritakan kisah yang menarik Anda harus selalu
mencoba untuk menceritakan kisah-kisah menarik. Filpen itu
merupakan suatu kesempatan besar dalam mendorong
batas-batas cerita yang bisa menarik bagi penonton.
Contohnya adalah 'Sarah Jane'. Film ini menunjukkan
sekelompok remaja di kota hantu zombie, namun pada
intinya itu adalah kisah cinta tentang seorang anak muda
yang tidak bisa mendekati wanita ia cintai. 6. Libatkanlah
pembaca Jika anda menulis dan membuat kesan tertentu
dalam satu halaman dirasa penting, sepertinya yang lebih
penting adalah menghubungkan pembaca dalam 10
halaman pertama dalam naskah film pendek. Namun,
ending juga penting, karena mampu memberi makna dan
rasa puas di akhir. 7. Waspadalah terhadap klise Ada banyak
klise dalam filpen. Kenapa semua orang menulis tentang
pembunuh bayaran yang disewa, perampokan, orang
melihat dirinya meninggal dan lain-lain. Hindarilah
stereotipe. Itulah yang dilakukan 'Descendent'. Dalam filpen
ini beberapa pria sebenarnya bingung karena harus
membunuh seorang anak kecil yang lucu dan salah satu dari

mereka mendapati kaki anak itu dingin sekali. Sampai ia


sadar bahwa anak itu adalah makhluk gaib. Jadi, tulislah apa
yang sudah akrab dengan anda, daripada menulis sesuatu
dari film-film lain. Jangan menghindari cerita-cerita kecil,
filpen adalah karya yang sempurna untuk mereka yang mau
menceritakan kisah-kisah kecil sebagai penulis profesional.
Terakhir, tontonlah short movie/filpen sebanyak mungkin,
pelajari sebagai audience untuk membantu menulis, dan
pikirkanlah feeling-nya. Sekian posting tentang menulis
skenario film pendek kali ini, semoga bermanfaat ^_^.
Sumber: http://naufalfauzy.blogspot.com/2014/12/menulisskenario-film-pendek.html
Pastikan link sumber dilampirkan. Artikel original dari blog ini
dilindungi oleh DMCA.com

FORMAT SKENARIO FILM CERITA

Bagi anda yang baru mulai belajar menulis skenario, posting mengenai format skenario beserta
contoh skenario ini mungkin dapat memberikan wawasan yang baru anda. Berikut ini adalah cara
menulis skenario jika anda menggunakan program Microsoft office Word yang ada pada komputer
windows atau pada program Open Office yang lazim digunakan pada OS linux dan Mac. Namun
penulisan dengan menggunakan software pengolah dokumen yang biasa digunakan oleh siapa
saja saat membuat dokumen, seperti surat, makalah, ini sudah hampir ditinggalkan. Umumnya
penulis skenario sekarang menggunakan program khusus untuk menulis skenario yaitu Final Draft.
Dengan menggunakan Final Draft penulis skenario tidak perlu repot mengatur ukuran font, jenis
font, capital atau yang lainnya karena dengan software tersebut semua sudah bisa dilakukan
secara otomatis. Tetapi prinsip penulisannya tetap sama dengan yang akan kita pelajari kali ini.
1. JUDUL SCENE
Keterangan tempat yang menandakan di mana adegan itu berlangsung apakah di dalam atau di
luar ruangan. Ditulis dengan istilah EXT (eksterior) untuk keterangan adegan di dalam ruangan.
INT (interior) untuk keterangan adegan di dalam ruangan. Keterangan tempat adegan itu
berlangsung: RUMAH MADRIM Keterangan waktu: PAGI/SIANG/MALAM, dalam format
internasional keterangan waktu hanya DAY/NIGHT.
Umumnya format tulisan menggunakan font Times New Roman, 12 pt, Capital, Bold, Underline.
Contoh :
1. INT. RUMAH MADRIM (DI PEMUKIMAN KUMUH) - SIANG.
2. EXT. PASAR INDUK / WARUNG NASI - SIANG.
2. NAMA PEMERAN
Dalam Format skenario internasional nama pemeran tidak umum dituliskan. Namun di Indonesia,
beberapa penulis menganggap hal itu penting, sehingga nama pemeran dicantumkan, tepat di
bawah judul scene. Huruf yang digunakan Times New Roman, 10 pt, capital.
Contoh :

Ext. Rumah Madrim - malam.


MADRIM, PEMILIK RUMAH
3. DESKRIPSI VISUAL
Deskripsi mengenai keterangan suasana, tempat kejadian, dan peristiwa yang ada dalam scene
tersebut, deskripsi ini yang akan diterjemahkan sutradara dalam menghasilkan visualnya.
Contoh Deskripsi Visual
Madrim memanggul sebuah karung, berjalan melintas depan warung nasi. Langkahnya cenderung
cepat khas kuli yang sedang memanggul barang. Si Pemilik Warung(merangkap rentenir), pria
bertampang okem, menegurnya. Sementara pelayan perempuan berkulit gelap dan bertampang
sangat dusun (padahal sebetulnya manis), ialah keponakan si Pemilik Warung
bernama naryati, melayani para tamu warung sambil sesekali memandang iba pada Madrim.
4. TOKOH DIALOG
Pada bagian ini hanya menerangkan NAMA dari tokoh (karakter) yang sedang mengeluarkan
vocal, baik dialog maupun monolog. Umumnya dituliskan ditengah. Times New Roman, 12 pt,
Capital, Bold.
5. BEAT
Dalam music beat dimaksud dengan tempo atau irama. Namun dalam skenario istilah ini
digunakan untuk menitik beratkan emosi tokoh yang akan terlihat dalam bentuk ekspresi. beat
inilah yang menjadikan dialog yang diucapkan dan laku menjadi sinkron hingga memiliki arti dan
motivasi.
Contoh: sedih karena istrinya minggat, marah.
Beat ditulis di dalam tanda kurung (), huruf kecil, letaknya dibawah posisi tokoh dialog, dan bisa
juga diselipkan diantara kalimat dialog. Font Times New Roman, 12 pt.
6. DIALOG
Berisi kata-kata yang nanti akan diucapkan oleh pemain. Dialog ini harus sinkron atau mendukung
karakter dan cerita dalam skenario. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dialog
dengan format skenario yang benar.
Siapa yang berdialog
Dengan siapa dia berdialog.
Apa latar belakang tokoh tersebut. Misalnya ia lulusan apa, berasal dari budaya mana,
usianya berapa, dan lainnya.
Di mana terjadinya dialog tersebut.
Bagaimana suasana hati tokoh yang berdialog.
Apa tujuan dialog tersebut . permohonan, ancaman dll
Font : Times New Roman, 12 pt, huruf kecil. Posisi agak ke tengah dibawah nama Tokoh.
7. TRANSISI
Transisi dalam format skenario adalah peralihan dari scene yang satu ke scene berikutnya.
Biasanya dipakai istilah CUT TO, FADE OUT- FADE IN, DISSOLVE TO.
Tujuan transisi selain sebagai pengait antar scene, dari ending scene menuju scene berikutnya,
transisi bisa juga untuk memaknai adegan tertentu, misalnya mimpi dengan menggunakan
DISSOLVE TO, atau melamun/membayangkan sesuatu dengan menggunakan transisi lainnya
yang sesuai.
Berikut ini contoh skenario Film DOA YANG MENGANCAM

Anda mungkin juga menyukai