Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PROSES PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI


TELUR ASIN

NAMA KELOMPOK

ASYIRI AULIA

KELAS VII

PKBM NABAWI ISLAMIC SCHOOL


Jl. Cipinang Baru Raya No. 3 RT.001/RT.002
Tahun Pelajaran 2021/2022
BAB I

1. Sejarah Telur Asin


Tahun 1950-an, saat sebuah keluarga dari China bernama In Tjiau Seng dan Tan Polan Nio
memulai usaha telur asin mereka. Saat itu di wilayah Brebes belum ada yang mencoba usaha
tersebut, dan telur asin juga dikenal sebagai penganan eksklusif yang hanya dijual untuk
konsumsi Jakarta. Makin lama, usaha telur asin keluarga tersebut berkembang, dan banyak
pegawai mereka yang meniru mencoba usaha tersebut. Peternakan bebek petelur pun makin
banyak ditemukan di Brebes, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan telur asin. Proses
pengasinan yang dilakukan oleh pengusaha di Brebes unik dan khas sehingga rasa masir dari
produksi mereka membuat nagih. Lambat laun, produksi telur asin ini semakin menyebar dan
laris. Pasangan inipun memperkerjakan para pekerja untuk membantunya. Hingga akhirnya
sang pekerja ini keluar dan membuat produksi telur asin sendiri berbekal ilmu yang
didapatkannya selama bekerja di tempat Tjiau dan Tan. Telur asin pun dijual tidak hanya ke
Jakarta tetapi juga ke daerah Brebes dan sekitarnya, dan tersohor hingga saat ini. Pembuat
telur asin lainnya dari daerah Brebes yang juga terkenal adalah pasangan Tjoa Kiat Hien dan
Niati. Merk telur asinnya adalah cap Tjoa dan menjadi favorit banyak orang.

2. Latar Belakang Pembuatan Laporan


Dalam rangka menambah ketrampilan Peserta didik PKBM Nabawi Islamic School. Peserta
didik PKBM Nabawi Islamic School ditugaskan untuk praktik proses pembuatan telur asin
untuk memenuhi tugas IPS dengan mengolah bahan pangan yang ada menjadi bahan pangan
jadi maupun bahan pangan setengah jadi. Selain itu, untuk mengasah kreativitas siswa dan
meningkatkan kemampuan bekerja sama antar siswa dengan teknik yang ditentukan dan
proses-proses pembuatan yang dilalui.

3. Tujuan Pembuatan
Tujuan kami membuat laporan ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas Praktik mata Pelajaran Ilmu Pengetatuan Sosial
b. Untuk mengetahui proses pembuatan dan pemasaran telur asin
c. Untuk mengasah kemampuan memproduksi suatu bahan, mendistribusikan, dan konsumsi
4. Manfaat Praktik Pembuatan Telur Asin
a. Mengetahui Proses produksi, distribusi, dan konsumsi telur asin
b. Meningkatkan pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan
c. Mencoba hal baru yang bermanfaat
d. Mengasah kemampuan bekerja sama dengan teman sebaya

BAB II
Pada bab ini kita akan membahas proses Produksi, Distribusi dan Konsumsi telur asin :
A. Proses Pruduksi
1. Peralatan yang harus disiapkan
- Baskom
- Panci
- Kompor
- Palu (jika diperlukan)

2. Bahan-bahan yang harus disiapkan


- Telur bebek
- Batu bata
- Air
- Garam dapur

3. Proses Pembuatan
Pertama, hancurkan batu bata menggunakan palu sampai halus atau tidak ada
gumpalan batu bata besar. Lalu cuci telur bebek sampai bersih dan jangan gunakan
sabun untuk mencucinya. Batu bata yang sudah dihaluskan ditaruh ke dalam baskom
dan diberi air sedikit demi sedikit sampai lembab bukan cair, jangan lupa diberi garam
sambil diratakan dengan air. Lalu, timbun telur asin yang sudah dibersihkan tadi di
dalam campuran batu bata. Pastikan seluruh bagian telur asin tertutup oleh campuran
batu bata dengan garam. Kemudian, diamkan dalam suhu ruangan dan tunggu selama
1 minggu. Setelah 1 minggu, cuci telur hingga terpisah dari campuran batu bata atau
sampai bersih. Siapkan rebus air yang sebelumnya sudah diletakkan di panci untuk
merebus telur asin tersebut, diamkan sampai mendidih. Saat sudah mendidih, letakkan
telur yang sudah bersih di panci lalu rebus sampai matang. Kemudian, ambil telur
yang sudah matang lalu dinginkan. Telur asin siap disantap.

B. Proses Distribusi
1. Proses pengemasan
Setelah telur asin direbus, Telur asin diangkat dan didinginkan, lalu dikemas didalam telur
mainan bekas yang tadinya berisi mainan didalamnya. Dengan begitu, kita dapat reuse
suatu barang untuk menjadi tempat yang berguna. Setelah telur asin dikemas di dalam
telur mainan, telur mainan tersebut dibungkus oleh plastik mika dan diikat oleh tali yang
dibentuk pita.

2. Proses pemasaran
Pemasaran telur asin bisa dilakukan di pasar tradisional, modern, warung, warteg,
pedagang eceran, dan koperasi. Tetapi, kelompok saya memasarkan telur asin tersebut
dengan cara menjualnya ke bapak ibu guru dan orang tua kami.

C. Proses Konsumsi
- Sebagai makanan pelengkap
- Dapat dimakan langsung untuk pengganjal lapar, memenuhi nutrisi ataupun
memenuhi keinginan.

(Pemanfaatan telur asin untuk kebutuhan sehari-hari)


BAB 3

1. Kesimpulan
Setelah kami membuat telur asin, kami bisa mengetahui langkah-langkah proses
pembuatan telur asin, banyak ketrampilan dan pengetahuan yang kami dapatkan dan
menambahkan kreatifitas kami sehingga kami dapat membuat telur asin secara mandiri dan
mendapatkan banyak ilmu baru. Kami juga dapat mengasah kemampuan bekerja sama kami
dengan teman-teman sekelas dan dapat belajar cara memasarkan suatu barang ke orang lain serta
mendapat keuntungan.

2. Penutup

Alhamdulilah berkat rahmat Allah SWT kami bisa menyelesaikan tugas IPS ini tepat
waktu. Terima kasih kepada semua teman-teman dan guru pembimbing mata pelajaran prakarya
dan IPS yang telah membantu kami dan memberi semangat kami sehingga kami dapat
pengetahuan baru serta dapat menunaikan tugas membuat & memasarkan telur asin perkelompok
ini secara mandiri juga berhasil.

Anda mungkin juga menyukai