Anda di halaman 1dari 15

KKN UNHAS GELOMBANG 93

DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA


KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma
perguruan tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mewajibkan kegiatan
KKN di setiap perguruan tinggi agar perguruan tinggi tidak menjadi lembaga yang jauh dari
kepentingan masyarakat.
Dalam rangka mengenal catur dharma perguruan tinggi, kuliah kerja nyata merupakan
bagian integral dari kurikulum perguruan tinggi. Penetapan ini didasarkan pada amanat
presiden republik indonesia pada februari 1972. Yang menganjurkan dan mendorong setiap
mahasiswaa bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan membantu
masyarakat pedesaan memecahkan masalah pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya.
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat merupakan suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang sudah diprogramkan oleh lembaga
perguruan tinggi.
Kegiatan menyelami kehidupan masyarakat di desa dengan segala kondisi hingga
perbedaan yang cukup jauh dengan perkotaan, merupakan bekal berharga agar nantinya
setelah mahasiswa lulus, mereka tidak hanya membawa secarik kertas bertuliskan gelar,
namun mereka dapat mempertanggungjawabkan sebaik-baik ilmu yang mereka peroleh untuk
menebar

kebermanfaatan

kepada

masyarakat.

Pengaruh

Perguruan

Tinggi

dalam

memproduksi generasi-generasi intelek semakin membuka cakrawala masyarakat akan


pentingnya pendidikan sebagai puncak peradaban manusia.
Kegiatan KKN merupakan jembatan yang akan dilalui mahasiswa. Sarana inilah yang
akan menghubungkan interdisiplin ilmu dengan implementasinya di masyarakat. Selama
kegiatan KKN, mahasiswa melakukan identifikasi masalah dan memberikan solusi
berdasarkan kompetensi keilmuan ataupun keahlian yang dikuasai dengan metode partisipasi
dan observasi. Solusi inilah yang diaktualisasikan dalam bentuk Program Kerja.
Berkaitan dengan latar belakang di atas, laporan akhir KKN ini kami susun sebagai
representasi pelaksanaan Program Kerja selama dua bulan. Layaknya sebuah perjalanan, rute
pelaksanaan Program Kerja tidak selamanya lurus, namun ada kalanya menurun curam
berada pada titik terendahnya. Hal itulah yang akan kami gambarkan dalam laporan akhir
1

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

KKN ini, agar pembaca dapat mengetahuia seluk beluk dan dinamika kegiatan kami selama
ber-KKN.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Desa Sejahtera Mandiri Unhas
Gelombang 93 adalah sebagai berikut :
Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan penelahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis

ilmiah.
Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilatator sekaligus
eksekutor pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta

terhadap kemajuan masyarakat.


Melatih mahasiswa agar lebih memahami arti sebuah kehidupan ketika hidup
dirumah warga dan memahami aspek kondisi sosial masyarakat warga pedesaan
serta memberikan sumbangsi berupa pemikiran sebuah solusi terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan(problem

Solver).
Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya

wawasan mahasiswa.
Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan

sendiri dan,
Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.

Kegunan dari pelaksanaan KKN TematikUnhas gelombang 93 tahun 2016yaitu sebagai


berikut :
Masyarakat dapat memahami pentingnya menuntut ilmu pengetahuan di

universitas.
Membangkitkan semangat masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan

menuntut ilmu melalui hasil penyuluhan pendidikan.


Mampu memperbaiki tatanan kehidupan mereka serta untuk membantu mencari
penyelesaian berbagai permasalahan yang timbul dengan memanfaatkan potensi
yang ada di wilayah sendiri dan berbagai pengetahuan kepada masyarakat.

1.3. Sasaran KKN


Pada dasarnya KKN (Kuliah Kerja Nyata) mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu
mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi. Masing-masing
akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
2

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

1.3.1 Mahasiswa.
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan serta kerjasama
antar sektor.
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu,
teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk
keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat.
d. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis
ilmiah.
e. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan
dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara interdisipliner atau
antar sektor.
f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.
g. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilitator sekaligus
eksekutor pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta
terhadap kemajuan masyarakat.
h. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan
memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme
dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian,
tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
1.3.2 Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah / Institusi
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta perkembangan IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan,
dan melaksanakan pembangunan.
c. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga
terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
d. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
e. Pemerintah dapat memperoleh input dari mahasiswa dan kampus tentang program
pembangunan dan pemberdayan masyarakat.
1.3.3 Perguruan Tinggi
a.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pambangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

perkuliahan, ketermpilan dan pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi


dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b.
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
c.
Melalui KKN, perguruan tinggi dapat menelaah dan merumuskan
keadaan/kondisi nyata yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat
mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang
diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d.
Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
1.4. Waktu dan Tempat
Kegiatan KKN Tematik UNHAS Gelombang 93 dilaksanakan pada tangal 15 Juli 2016
sampai dengan 21 Agustus 2016 bertempat di Desa Bonto Matene, Kecamatan Sinoa,
Kabupaten Bantaeng. Berikut jadwal pelaksanaan KKN :
a. Persiapan
Survey kesesuaian data Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng dengan aktualisasi di
lapangan pada minggu pertama.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja dilaksanakan pada minggu kedua sampai dengan
minggu kelima.
1.5. Program Kerja
Program Kerja KKN Tematik Unhas Gelombang 93 merupakan program kerja yang
dimitrakan dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program kerja yang dicanangkan
adalah Program Desa Sejahtera Mandiri, yang Meliputi:
1. Program Rehabilitasi Rutilahu (Rumah Tidak Layak huni)
2. Program Pendampingan Pembentukan PUSKESOS (Pusat Kesejahteraan
Sosial)
3. Program Pendataan Lansia (Lanjut Usia)
4. Program Pendataan Disabilitas
Selain Program Kerja yang dimitrakan dengan Kementrian Sosial Republik
Indonesia KKN Tematik Unhas Gelombang 93 juga melaksanakan program kerja
tambahan, yaitu:
4

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

1. Program Perayaan Semarak HUT RI ke-71


2. Kerja Bakti Sosial

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1.1.

2.1. Kondisi Fisik Dasar


Batas Administrasi dan Letak Geografis
Secara administratif Desa BontoMatene terletak di Kecamatan Sinoa Kabupaten

Bantaeng, dengan luas wilayahnya 14,5 Ha yang terdiri dari lima dusun, yaitu dusun
Kampung Bugisi, dusun Morowa, dusun Surulangi, dusun Kampung Parang, dan dusun
Papuang Kanunang. Desa Bonto Matene bertetangga dengan Desa Bonto Maccini, Bonto
Karaeng, Bonto Bulaeng, dan Bonto Majannang, dengan luas wilayah 3,75 km2.

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

Gambar 2.2 Peta Desa Bonto Matene Kecamatan Sinoa Kabupaten bantaeng
Adapun batas-batas wilayah Desa Bonto Matene adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bisappu.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bonto Manai, Kecamatan Bisappu.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bonto Rannu Kecamatan Uluere.
Dusun yang terdapat di Dea Botno Matene adalah Dusun Kampung Bugisi, Morowa,
Suru Langi, Kampung Parang, dan Papuang Kanunang. Secara geografis, Desa Bonto
Matene terletak pada koordinat 531 527 LS dan 11953 11958 BT.

2.1.2.

Kondisi Topografi dan Geologi


Kondisi topografi pada wilayah ini mempunyai ketinggian tanah 500 m dari

permukaan air laut. Struktur geologi pada wilayah ini terbentuk dari kelompok basal yang
memiliki daya dukung cukup baik terhadap aktifitas pembangunan fisik. Kondisi topografi
bergunung dapat menekan laju aliran permukaan dan erosi.
7

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

2.1.3.

Iklim dan Curah Hujan


Angka temperatur berkisar 20oC sampai 32oC, sedangkan rata-rata curah hujan di

wilayah ini adalah 1270 mm/tahun.


2.1.4.

Hidrologi
Sumber air pada wilayah ini relatif dangkal. Secara hidrologis, wilayah ini tergolong

wilayah dengan tingkat ketersediaan air yang cukup tinggi. Untuk mendapatkan air tawar
sebagian keluarga mendapatkan sumber air bersih dari PDAM, ada juga yang memiliki sumur
bor sendiri.
2.2. Pola Penggunaan Lahan
Dominasi penggunaan lahan pada wilayah ini adalah kegiatan pertanian dan
pemukiman.
2.3. Keadaan Pemukiman
Sebagian besar kondisi rumah pada wilayah ini masih berupa rumah panggung, yang
apabila ditinjau dari segi bahan dan konstruksi tergolong semi permanen.
2.4. Kependudukan
Jumlah penduduk pada Desa Bonto Matene adalah 2.702 orang.
2.5. Perekonomian
Sektor pertanian dan perkebunan masih merupakan mata pencaharian utama
penduduk. Namun, dari data badan unit usaha milik desa (BUMDes) Desa Bonto Matene
yaitu Sipakatene terdapat beberapa jenis usaha yaitu, pertanian, perdagangan, perbengkelan,
pelayanan jasa, peternakan, serta industri dan keterampilan.
Tabel 2.1 jumlah Rumah Tangga Petani Padi dan Palawija
Jenis Tanaman
Jagung
568

Padi
276

Umbi-umbian
-

Tabel 2.2 Jumlah Rumah Tangga Petani Sayur-sayuran


Kentang
-

Kol
2

Bayam
-

Bawang Merah
-

Lainnya
1

Tabel 2.3 Jumah Rumah tangga Petani Buah-buahan


Jeruk

Pisang

Mangga
8

Lainnya

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

44

86

44

Tabel 2.4 Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan

Kemiri
32

Coklat
37

Jenis Tanaman
Kopi
Kapuk
Kelapa
2
1

Cengkeh
4

Lainnya
-

Sektor peternakan yang terdapat pada wilayah ini adalah ternak besar (sapi, kerbau,
kuda), ternak kecil (kambing), dan unggas (ayam buras, ayam ras, dan itik).
Tabel 2.5 Jumlah Rumah Tangga Peternak
Jenis Ternak
Sapi

Kerbau

Kuda

Kambing

21

10

11

Ayam
Buras
12

Ayam Ras

Itik

Sektor perdagangan dan jasa yang terdapat pada wilayah ini adalah kios, warung, dan
toko.
2.6. Sarana Pendidikan
Di Desa Bonto Matene terdapat sarana pendidikan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Jumlan sarana pedidikan pada wilayah ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.6 Jumlah Sarana Pendidikan Formal yang ada di Desa Bonto Matene
Tingkat Pendidikan
TK (taman kanak-kanak)
SD ( Sekolah Dasar)

Jumlah
2
2

Tabel 2.7 Jumlah Sarana Pendidikan Non Formal yang ada di Desa Bonto Matene
Tingkat Pendidikan
TPA (Taman Pendidikan Agama)

Jumlah
1

2.7. Sarana Kesehatan


Di Desa Bonto Matene terdapat sarana kesehatan yang menjadi pelayanan kesehatan
bagi warga setempat. Jumlah sarana pendidikan pada wilayah ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.8 Jumalah sarana Kesehatan yang ada di Desa Bonto Matene
9

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

Sarana Kesehatan
Posyandu
Puskesdes

Jumlah
1
1

2.8. Sarana Ibadah


Jumlah sarana ibadah pada wilayah ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9 Jumlah Sarana Ibadah yang ada di Desa bonto Matene
Sarana Ibadah
Mesjid
Mushollah

Jumlah
3
3

10

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1. Identifikasi Permasalahan
Dalam pelaksanaan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata, terlebih dahulu dilakukan
observasi dan wawancara dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang terkait dengan
Program Desa Sejahtera Mandiri serta evaluasi data penerima dan calon penerima bantuan di
Desa Bonto Matene, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah yang dihadapi, antara lain:
Mata pencaharian masyarakat desa yang didominasi petani/pekebun dan bekerja
pada pagi hari hingga sore hari sehingga menimbulkan kendala survey di
beberapa rumah dan penentuan waktu sosialisasi mengenai PUSKESOS (Pusat
Kesejahteraan Sosial). Kendala tersebut meliputi wawancara yang hanya bisa
dilakukan dengan pemilik rumah serta waktu survey yang terbatas namun sulit

menemui pemilik rumah yang sedang berada di kebun.


Bahasa yang digunakan di Desa Bonto Matene di dominasi bahasa Makassar,
dan bahasa ini tidak begitu dimengerti oleh peserta KKN. Terlebih lagi terdapat
beberapa waga lanjut usia yang tidak mengerti bahasa indonesia. Hal ini
mengharuskan agar setiap saat dilakukan pendampingan dari perangkat desa

setempat ketika melakukan survey.


Kondisi topografi Desa Bonto Matene yang bergunung serta tidak semua tempat
dapat diakses dengan kendaraan beroda dua, sehingga di beberapa tempat
kegiatan survey dilakukan dengan berjalan kaki.

3.2.

Pemecahan Masalah
Setelah melakukan observasi yang dilakukan pada minggu pertama dan kedua
di lokasi, langkah selanjutnya yang ditempuh yakni menyusun tahapan program kerja
yang akan dilaksanakan selama berada di lokasi. Dengan adanya program kerja
semacam ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat yang menerima
bantuan DSM sehingga program ini dapat terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Berikut adalah alternatif pemecahan masalah untuk menanggulangi terjadinya
masalah yang lebih besar:

11

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

Komunikasi dengan Kepala Desa agar dilakukan pendampingan saat melakukan


survey dan pendataan. Hal ini untuk memudahkan dalam hal komunikasi denga
penerima dan calon penerima bantuan juga untuk meminimalkan kesalahan

pendataan.
Komunikasi dengan Kepala Desa agar keperluan administrasi warga yang

bermasalah bisa segera difasilitasi dan ditangani.


Membuat program-program tambahan berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak
desa dan observasi di lapangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa

Bonto Matene.
Pelaksanaan Program Kerja
o Program Kerja Pendampingan

Pembentukan

Kesejahteraan Sosial)
o Program Kerja Perayaan Semarak HUT RI Ke-71

12

PUSKESOS

(Pusat

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1.

Hasil Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Kerja mengacu pada rencana kerja yang dibuat berdasarkan

observasi, wawancara dan komunikasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng.
Rencana Kerja yang kami jadikan acuan sebagai mana yang terlampir.
Program Kerja KKN Tematik Unhas Gelombang 93 merupakan Program Kerja yang
dimitrakan dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program yang dicanangkan
adalah Program Desa Sejahtera Mandiri serta Program Kerja Tambahan, yang meliputi:
a. Program Pendampingan Pembentukan PUSKESOS (Pusat Kesejahteraan Sosial)
b. Program Semarak Perayaan HUT RI Ke-71
Berikut adalah penjabaran pelaksanaan Program Kerja KKN Tematik Unhas
Gelombang 93:
a. Program Pendampingan Pembentukan PUSKESOS (Pusat Kesejahteraan Sosial)
Tujuan
: Mendampingi hingga terbentuknya PUSKESOS
Lokasi
: Kantor Desa Bonto matene
Waktu Pelaksanaan
: 25 Juli 2016
Sasaran
: Masyarakat Desa
Penanggungjawab
: Peserta KKN Tematik Unhas Gelombang 93 Desa
Realisasi

Bonto Matene dan Kementerian Sosial RI.


: Kegiatan ini terlaksana dengan antusias warga dan
perangkat desa yang telah ikut berpartisipasi
dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dari

Indikator

warga saat sesi diskusi.


: Terlaksana
- Tahap sosialisasi pembentukan PUSKESOS

b. Program Semarak Perayaan HUT RI Ke-71


Tujuan
: Merayakan HUT RI
Lokasi
: Desa Bonto matene
Waktu Pelaksanaan
: 12 Agustus 2016 14 Agustus 2016
Sasaran
: Seluruh Lapisan Masyarakat Desa

13

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

Penanggungjawab

: Peserta KKN Tematik Unhas Gelombang 93 dan

Realisasi

Karang TarunaDesaBonto Matene


: Kegiatan ini terlaksana dengan penuh antusias dari
seluruh lapisan masyarakat Desa Bonto Matene
yang dibuktikan dengan terlibatnya masyarakat
mulai dari anak sampai orangtua sebagai peserta
lomba. Kegiatan ini terlaksana pada siang sampai
sore hari dan pelaksanaan puncak pada malam

Indikator
-

hari.
: Terlaksana
Tahap rapat koordinasi dengan karang taruna
Tahap persiapan lomba
Tahap pelaksanaan lomba
Tahap pelaksanaan Malam puncak

BAB V
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan KKN Unhas Gelombang 93 Desa Bonto Matene,

persentase program kerja terlaksana adalah 100 %. Program Kerja dimulai tanggal 15 Juli
2016 hingga 14 Agustus 2016. Keseluruhan target dari setiap program kerja tercapai.
Program Rehabilitas Rutilahu dimulai dari survey kondisi rumah calon penerima
bantuan yang kemudian dilanjutkan dengan penginputan data hasil survei untuk pembuatan
RAB dan pembuatan RAB. Program ini hanya sampai pada tahap pengumpulan data calon
penerima saja.
14

KKN UNHAS GELOMBANG 93


DESA BONTO MATENE, KECAMATAN SINOA
KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Posko Desa Bonto Matene , Kec. Sinoa
Kabupaten Bantaeng

Program pendampingan pembentukan PUSKESOS telah terlaksana tahap, setelah


terbentuknya PUSKESOS diambil alih oleh ke pihak staf kantor desa.Program pendataan
lansia dan disabilitas juga telah selesai, pendataan dilakukan diseluruh dusun yang ada di
desa.Program semarak perayaan HUT RI ke-71 telah terlaksana dengan baik.
Secara umum, keseluruhan program kerja terlaksana dengan baik dengan adanya
bantuan kerjasama dari masyarakat dan aparat desa, meskipun ada beberapa yang belum
maksimal karena adanya kendala yang dihadapi di lapangan.
5.2

Saran
Sebaiknya UPT KKN dalam menentukan jadwal pemberangkatan dan penarikan harus

konsisten agar persiapan dan program kerja yang disusun dapat berjalan sesuai dengan apa
yang direncanakan. Demikian juga dengan koordinasi dengan para peserta KKN lebih di
efisienkan, karena dalam beberapa kesempatan terdapat info penting seperti pemberitahuan
jadwal suatu kegiatan yang tidak jelas dan terkesan diulur-ulur dan juga bergitu mendadak,
hal demikian menyebabkan kurang baiknya persiapan sehingga beberapa kegiatan tidak dapat
dilaksanakan maksimal meskipun beberapa tetap dapat di laksanakan.

LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai