Rasa syukur yang mendalam sudah selayaknya senantiasa kita haturkan kepada Allah swt sebab
hingga detik ini limpahan kenikmatan yang kita rasakan tidak ada putus-putusnya.
Kenikmatan yang tidak akan pernah kita dapat menghitung dan mencatatnya satu persatu.
Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw.
Tidak hanya sang ayah dan sang anak, namun sang ibu juga. Sebab tidak akan ada di zaman
sekarang seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya merelakan buah hatinya dikurbankan.
Peristiwa ini terekam abadi dalam al-Qur’an surah ash-Shaaffaat ayat ke 99- 113, salah satunya
sebagai berikut,
Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata,
hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa
pendapatmu! Ia menjawab, hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah
kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.
Kisah agung di atas mengandung ibrah, bahwa Allah swt hendak menunjukkan kepada kita, hamba-
hambanya yang lemah imannya, bahwa setiap hamba dapat memaksimalkan keimanan dan
ketaqwaan kepada-Nya sehingga menjadi hamba yang “tahan banting”, kuat dan tegar menghadapi
apapun ujian yang melandanya, bahkan pada peristiwa yang tampak seperti di luar nalar manusia
sekalipun.
Peristiwa penyembelihan itu, digambarkan sebagai simbol penyembelihan hawa nafsu dan sifat
pembangkangan dalam diri manusia dan menjadikannya manusia yang sepenuhnya taat dan tunduk
kepada Rabbnya.
Oleh karenanya Hari Raya Iduladha ini dengan kisah keluarga Nabi Ibrahim a.s. di atas sangat tepat
untuk kita jadikan momentum penyadaran dan kebangkitan kita, bahwa
Pertama, sebagai seorang yang mendaku beriman kepada Allah swt, kita tidak terlepas dari ujian
dan cobaan. Bahkan justru, semakin tinggi level keimanan kita, maka semakin berat cobaan yang
akan kita terima. Dengan kata lain, jika kita ditimpa ujian, semakin berat ujian itu, maka itu berarti
Allah swt sedang menaikkan derajat keimanan kita.
Jika kita dapat melewati ujian itu dengan baik maka level keimanan kita benar-benar telah setingkat
lebih tinggi untuk nantinya menjadi modal menghadapi ujian-ujian berikutnya. Bukankah saat ini
anak manusia sudah biasa melalui ujian demi ujian untuk meningkatkan pendidikannnya, dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi? Yang setiap jenjangnya akan semakin sulit.
Kedua, semestinya, sebagai hamba dari Allah yang Maha Perkasa, apapun yang terjadi, tidak
selayaknya kita berputus asa. Sudah semestinya kita senantiasa berikhtiar sekuat tenaga untuk
tetap hidup dengan penuh penghambaan kepada-Nya. Bukankah Rasulullah saw sudah
menggambarkan, sifat seorang mukmin yang sangat mulia? Ia selalu dapat bersikap dengan benar
atas apa pun yang dialaminya, baik kenikmatan atau pun ujian.
Dari Sahabat Suhaib ra berkata, Rasulullah saw bersabda: sungguh menakjubkan urusan seorang
mukmin itu, karena semua urusannya adalah menjadi sebuah kebaikan baginya. Hal ini tidak terjadi
pada siapa pun juga kecuali pada seorang mukmin, (yaitu) jika kenikmatan/kemudahan
menghampirinya ia bersyukur dan syukur itu menjadi sebuah kebaikan baginya; dan jika
kesempitan/kesediahn yang menimpanya maka ia bersabar, dan sabar itu (juga) menjadi sebuah
kebaikan baginya [H.R. Muslim]
Ketiga, pandemi Covid-19 ini memberikan pelajaran berharga bagi kita, bahwa memang sudah
semestinya keimanan yang kita miliki ini harus dibarengi dengan ilmu yang selalu harus kita gali
lebih dalam.
Banyak fenomena yang terjadi, seorang hamba yang mengaku beriman kepada Allah swt namun ia
beribadah dengan tanpa ilmu. Tidak memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk
menjaga setiap orang agar tetap sehat dan dapat tetap beribadah kepada-Nya. Sehingga dengan
kekurangan ilmunya itu, ia tanpa sadar telah membahayakan dirinya juga orang lain. Oleh sebab itu,
benarlah hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Darda’ berikut ini,
Dari Abu ad-Darda’ ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “Keutamaan seorang
ahli ilmu terhadap ahli ibadah bagaikan keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh
bintang” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Semoga kita dapat melalui ujian besar ini dengan baik sebagai hamba Allah yang ahli ibadah
dengan berlandaskan ilmu. Sehingga ujian ini menjadi batu loncatan bagi kita untuk meningkatkan
keimanan pada level yang lebih tinggi. Aamiin.
Khutbah I
هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر.ُ هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َبر.ُهللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َبر
ص َر َعبْدَ هُ َوَأ َع َّز ُج ْندَ هُ َو َه َز َم َ صدَ َق َوعْ دَ هُ َو َن َ ،ُ اَل ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ ه،ًهللا ب ُْك َر ًة َوَأصِ ْيال ِ ان َ هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْحِ هللَا ُ َأ ْك َبرْ َك ِبيْرً ا َو ْال َحمْ ُد
لحمْ ُد ِ هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو،ُ الَِإل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َبر،ُاب َوحْ دَ ه
َ هلل ْا َ اَأْلحْ َز
هلل الَّذِيْ َج َع َل لَ َنا عِ يْدَ ْالف ِْط ِر َو ِ اَ ْل َحمْ ُد.اع ْال َه َوى اَ ْل َحمْ ُد ِ ًّ َأ.ات َو َأحْ َيى َ هلل الَّذِيْ َأ َمِ اَ ْل َحمْ ُد
ِ هلل الذِيْ َم َر َنا ِبال َّت ْق َوى َو َن َها َنا َع ِن ا ِّت َب
ْارك ِ ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب
َأ
َ اَللَّ ُه َّم.يك لَ ُه َو ْش َه ُد نَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُ ُه اَل َن ِبيَّ َبعْ دَ ه َأ َ ْش َه ُد نْ الَ ِإلَ َه ِإالَّ ُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِر. ْاَألضْ َحى
هَّللا َأ َأ
َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ًدى
َ ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم
ُون َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َكثِيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َّ س َواحِدَ ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب ٍ َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف
ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا َ ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك َ َُت َسا َءل
از َف ْو ًزا َ ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
َعظِ يمًا
وأشهد أن ال إله إال هللا وحده. وقرن النحر بالصالة في محكم القرآن,الحمد هلل الذي شرع لعباده التقرب اليه بذبح القربان
. وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله أفضل من قام بشرائع اإلسالم و حقق اإليمان,ال شريك له ذو الفضل واإلمتنان
صلى اللهعلىسيدنا محمد و سلم عليه و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان.
ياأيها الذين آمنوا اتقوا هللا وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تُفلحون:قال هللا تعالى فى ُمحكم تنزيله.
أما بعد...
Zumratalmuwahhidînrahimakumullâh.
Hari ini kita merayakan IdulAdha, Hari Raya Kurban 1441 H. Syari’at kurban telah
dimulai pada generasi pertama umat manusia, anak Adam as.. Allah berfirman dalam
Surah Al-Mâ`idahayat 27:
Syari’at kurban ini kemudian dilestarikan di dalam syari’at Nabi Ibrahim as, sebagaimana
dapat kita lihat pada Surah as-Shâffâtayat 102:
Artinya: Maka tatkala anak itu (Ismail) telah sampai (pada usia sanggup) berusaha
bersama-sama (Ibrahim), (Ibrahim) berkata: Wahai puteraku, sesungguhnya aku melihat
dalammimpi bahwa akumenyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?. (Ismail)
menjawab: Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan (oleh Allah) kepadamu,
insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar.
Ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa berkurban merupakan ujian Allah atas
kesabaran kita. Apakah kita bersabar ketika Allah menuntut kita untuk mengorbankan
sebagian harta yang kita cintai, sebagaimana Ibrahim dapat bersabar saat Allah
menuntutnya mengorbankan harta kecintaannya, yaitu puteranya sendiri. Beruntunglah kita
yang hanya diperintahkan untuk berqurban dengan hewan, dan bukan dengan
menyembelih darah daging sendiri. Malulah kita terhadap Ibrahim yang rela menyembelih
puteranya, jika kita mampu namun enggan untukmenyembelih sekadar seekor hewan
qurban yang tiada berharga sedikitpun dibanding nyawa Ismail.
َ ِإنَّهُ ِم ْن ِع َبا ِدنَا ْال ُمْؤ ِم ِنين. َ َك َذ ِلكَ نَجْ ِزي ْال ُمحْ ِس ِنين. َساَل ٌم َع َلى ِإب َْرا ِهي َم. َ َوت ََر ْكنَا َع َل ْي ِه ِفي اآْل ِخ ِرين.َو َف َد ْينَاهُ ِب ِذب ٍْح ع َِظ ٍيم
Artinya: Dan kami tebus anakitu (Ismail) dengan seekor sembelihan yang besar. Kami
abadikan untuk Ibrahim pujian yang baik di kalangan kaum-kaum sesudahnya.
Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim. Demikianlah Kami membalas orang-orang yang
berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
Dalam syariatNabi kita Muhammad Saw., tradisi kurban para nabi di atas kemudian
dilestarikan melaluifirman Allah SWT dalam Surah Al-Kautsar ayat 2:
Dari hadits di atas, madzhab Hanafi berpendapat bahwa berkurban wajib hukumnya bagi
yang mampu. Adapun madzhab Maliki, Syafi’i dan Hanbalimenyatakan bahwa berkurban
adalah sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat ditekankan).
Ma’âsyiralmu’minînrahimakumullâh.
Tentang syariat qurban, beberapa hal perlu kita garis bawahi dan perhatikan, antara lain:
Pertama, sebagaimana semua amal ibadah lainnya, ibadah qurban ada yang diterima oleh
Allah SWT, adajuga yang tidak diterima. Sebagaimana telah dikisahkan di dalam Surah
Al-Mai`idahayat 27 di awal khutbah ini, bahwa Allah menerima qurban dari Habil dan
tidak menerima kurban dariQabil. Ayat di atas diakhiri dengan firman Allah:
Prinsip taqwa dalam berkurban inikembali dipertegas di dalam Surah Al-Hajj ayat 37:
َال هّللا َ لُحُو ُم َها َواَل ِد َماُؤ هَا َو َل ِك ْن َينَالُهُ التَّ ْق َوى ِم ْن ُكم
َ َل ْن َين...
Artinya: Daging hewan kurban dandarahnya itusekali-kali tidak akan sampai kepada
Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kalian…
Qurbannya orang bertaqwa antara lain dan yang terpenting adalah ditandai dengan
landasan niat untuk mentaati perintah Allah semata, bukan untuk menaikkan gengsi atau
status sosial da nniat-niat duniawi lainnya. Maka ketikakita berqurban, pastikan bahwa
hanya keikhlasan yang ada di hati kita, hanya demi menggapai ridha Allah SWT. Taqwa di
sini juga berarti bahwa hewan qurban tersebut berasal dariharta yang halal. Karena, ibadah
apapun yang dibiayai dari harta yang haram pasti tertolak, sebagaimana sabdaRasulullah
Saw.:
)ال يقبل هللا عز و جل صدقة من غلول و ال صالة بغير طهور (رواه ابو داود
Artinya: Allah AzzawaJalla tidak menerima shadaqah dariharta yang haram dan (tidak
menerima) sholat tanpa bersuci (HR. Abu Daud)
JugasabdaRasulallah Saw.:
Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Suci dan tidak menerima kecuali
yang suci… (HR. Muslim)
Kedua, tentang distribusi dagingkurban, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat
28:
س ْال َف ِقير ْ ت َع َلى َما َرزَ َقه ُْم ِم ْن َب ِهي َم ِة اَأْل ْن َع ِام َف ُكلُوا ِم ْن َها َوَأ
َ ط ِع ُموا ْال َباِئ ٍ ِل َي ْش َهدُوا َمنَا ِف َع َله ُْم َو َي ْذ ُكرُوا ا ْس َم هَّللا ِ ِفي َأي ٍَّام َمعْ لُو َما
Artinya: (Tujuan ibadah haji dan kurban itua dalah) agar mereka menyaksikan berbagai
manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan, atas rizki yang telah Allah berikan kepada mereka, yaitu berupa binatang
ternak, maka makanlah sebagian darinya dan berikanla hsebagian lainnya untuk dimakan
oleh orang-orang yang papa lagi fakir.
Dari ayat di atas dapat kita ambil sebuah tuntunan bahwa orang-orang yang berqurban atau
panitia qurban harus memastikan bahwa qurban tersebut didistribusikan secara baik dengan
prioritas pembagian hasil qurban untuk para fakir miskin, di samping si empu qurban juga
memiliki hak untuk menikmati sebagian daging qurbannya.
Ini adalah bentuk solidaritas sosial, agar pada Idul Adha kali ini, terlebih di masa pandemi
Covid-19 yang memprihatinkan ini, kita semua, tanpa terkecuali, betul-betul dapat
merayakannya dengan riang gembira dan penuh suka cita.
Jangan sampai pada Idul Adha nantia daperut-perut lapar yang berangan-angan tentang
nikmatnya daging qurban, sementara perut kita kekenyangan setelah menyantap hidangan
lezat hasil qurban.
Hal ketiga yang kiranya perlu kitaketahui adalah tentang wasiat Rasulullah Saw:
من باع جلد أضحيته فال أضحية له (رواه الحاكم: قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم,عن ابى هريرة رضي هللا عنه قال
)و البيهقي
Wejangan Rasulullah di atas adalah sebuah tuntunan agar dalam berqurban kita harus total,
optimal dan sempurna, tidak setengah-setengah. Dengan demikian, ganjaran baik yang kita
peroleh dari Allah pun menjadi sempurna pula. Maka, tidak sah qurban seseorang yang
kulit qurbannya dijadikan upah untuk si tukang sembelih atau tukang jagal qurbannya.
Ikhwânîfillâha’âdzaniyallâhuwaiyyâkumajma’în.
Akhirnya, khatib berharap, semoga khutbah ini dapat membangkitkan kesadaran dan
keinginan kita untukberlomba-lomba mempersembahkan qurban terbaik.
Semoga di Idul Adha ini semakin banyak saudara kita yang tersenyum bahagia karena
menikmati hidangan daging qurban yang kita sembelih, hanya untuk menggapai ridha
Allah SWT. Amin yâRabbal ’âlamîn.
ّ و نفعنى و إيّاكم بما فيه من اآليات و.بارك هللا لى و لكم فى القرآن الكريم
إ ّنه هو, و تقبّل م ّنى و منكم تالوته.الذكر الحكيم
إ ّنه هو الغفور الرّحيم.... فاستغفروه, أقول قولى هذا فأستغفر هللا لي و لكم و لسائر المؤمنين من كل ذنب.السّميع العليم.
.هللا أكبر ( 7مرات)و هلل الحمد
.أللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على آله و أصحابه صال ًة و سالما دائمين متالزمين على ممرّ ال ّدهور و ْاأليّام
.أيها النَاس ,إتقوا هللا ح ّق تقواه ,و راقبوه مراقبة من يعلم أنه يراه
ّ
تموتن إال و أنتم مسلمون .فقال هللا تعالى :يا َأيها الذين آمنوا ا ّتقوا هللا ح ّق تُقاته و ال
سلمت و باركت على سيدنا إبراهيم ,و أللهم صل و سلم و بارك على سيدنا محمد ,و على آل سيدنا محمد ,كما صليت و ّ
.على آل سيدنا إبراهيم ,فى العالمين إنك حميد مجيد
َربَّنَا َءا ِتنَا ِم ْن َل ُد ْنكَ َرحْ َم ًةَ ,و َهيِّْئ َلنَا ِم ْن َأ ْم ِرنَا َر َشدًا
الرَّح ْي ُم
ِ .ربَّناَ َت َقبَّلْ ِمناَّ ِإنَّكَ َأ ْنتَ الس َِّم ْي ُع ْال َع ِل ْي ُمَ ,و تُبْ َع َليْناَ ِإنَّكَ َأ ْنتَ التَّوَّابُ
َ
اب ال َّن ِ
ار .ربَّنَا آ ِتنَا ِفى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًةَ ,و ِفى ْا ِ
آلخ َر ِة َح َس َن ًة َّو ِقنَا َع َذ َ َ
.عباد هللا ,إن هللا يأمر بالعدل و اإلحسان ,و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفخشاء و المنكر و البغي ,يعظكم لعلكم تذكرون
فاذكروا هللا العظيم يذكركم ,و اشكروه على نعمه يز ْدكم ,و اسئلوه من فضله ِ
يعطكم ,و لذكر هللا أكبر ,وهللا يعلم ما
.تصنعون