Anda di halaman 1dari 4

‫ِإ ّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَع ُْو ُذ بِاهللِ

ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا‬


ُ‫ي لَه‬ َ ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬ ِ ‫َو َسيَّئا‬
‫د َأ ّن ُم َح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬9ُ َ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َْك لَهُ َوَأ ْشه‬
ٍ ‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى سيّدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬
‫ان‬ َ ‫اَللهُ ّم‬
‫ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‬.
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ ّن ِإالّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬ّ ‫يَاَأيّهَا الّ َذي َْن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم‬9‫ قَ ْوالً َس ِد ْي ًدا‬9‫يَاَأيّهَا الّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا‬
‫از فَ ْو ًزا َع ِظ ْي ًما‬َ َ‫ُذنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هللاَ َو َرس ُْولَهُ فَقَ ْد ف‬

Hadirin jamaah jumat Rahimakumullah!

Marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmatNya dan
hidayahNya, semoga dengan banyak bersyukur Allah akan menambah nikmatNya kepada
kita.

Mari kita juga bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, semoga dengan banyak
bersholawat, kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Melalui mimbar ini saya berwasiat kepada diri sendiri, juga hadirin sekalian, mari kita
tingkatkan takwa kepada Allahswt dengan berusaha menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya.

Hadirin yang dimuliakan Allah.


Khutbah kita kali ini berlandaskan firman Allah Swt yakni dalam surah al-Baqarah ayat 245:

ُۜ ‫ َكثِي َر ٗۚة َوٱهَّلل ُ يَ ۡقبِضُ َويَ ۡب‬9‫ض َع ٗافا‬


ُ ‫صط‬ َ ٰ ‫َّمن َذا ٱلَّ ِذي ي ُۡق ِرضُ ٱهَّلل َ قَ ۡرضًا َح َس ٗنا فَي‬
ۡ ‫ُض ِعفَ ۥهُ لَ ٓۥهُ َأ‬
َ ‫َوِإلَ ۡي ِه تُ ۡر َجع‬
‫ُون‬
“siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di
jalan Allah), Maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Hadirin yang berbahagia.


Ayat di atas merupakan janji Allah Swt kepada setiap orang yang beriman, yang mau infaq dan
sedekah di jalan Allah maka Allah akan melipatgandakan harta yang diinfaqkan itu. Sejalan dengan
ayat ini adalah surah Saba’: 39

‫ق لِ َمن يَ َشٓا ُء ِم ۡن ِعبَا ِد ِهۦ َويَ ۡق ِد ُر لَ ۚۥهُ َو َمٓا َأنفَ ۡقتُم ِّمن َش ۡي ٖء فَهُ َو‬
َ ‫قُ ۡل ِإ َّن َربِّي يَ ۡب ُسطُ ٱلرِّ ۡز‬
َ ِ‫ي ُۡخلِفُ ۖۥهُ َوهُ َو َخ ۡي ُر ٱل ٰ َّر ِزق‬
‫ين‬
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang
kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

Ibnu Asyur berkata : “Yang dimaksud dengan infaq di sini adalah infaq yang dianjurkan dalam
agama, yakni berinfaq di jalan Allah untuk menolong agama Allah”.
Tentunya kita sudah mengetahui apa makna infaq di jalan Allah itu, yakni segala hal yang
berhubungan dengan kemanfaatan bagi agama Islam ini, maka itu dinamakan dengan jalan Allah.
Membantu lembaga pendidikan agama misalnya, membiayai pendidikan anak-anak yang sedang
menuntut ilmu disuatu pesantren misalnya, membantu operasional suatu pengajian, termasuk juga
menyumbangkan harta yang kita miliki untuk pembangunan sebuah masjid.
Hadirin yang berbahagia
Kita kembali ke ayat 245 surah al-Baqarah dan surah Saba’ ayat 39 tadi. Pada surah al-Baqarah : 245
tadi Allah Swt menjanjikan akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak, Dan pada surah Saba’ : 39 Allah juga menjanjikan akan mengganti setiap harta yang kita
infaqkan itu.

Ibnu Katsir berkata menafsirkan ayat 39 surah Saba’ itu : “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan
dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkanNya, niscaya Dia akan
menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran”.
Kalimat “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya” pada ayat 39
surah Saba’ itu juga diperjelas oleh hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Tidaklah para hamba berada di pagi hari, melainkan pada pagi itu terdapat dua malaikat yang
turun. Salah satunya berdoa, "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak", sedang yang
lain berkata, "Ya Allah, berikanlah kebinasaan (harta) kepada orang yang menahan (hartanya)….”
(HR. Bukhori).

Hadirin yang dimuliakan Allah.


Dari dua ayat yang sudah saya bacakan tadi sebenarnya sudah cukup menjadi penyemangat dan
merangsang kita untuk gemar berinfaq dan sedekah. Sebab Allah yang Maha Kaya telah berjanji pasti
akan menggantikan apa saja yang kita infaqkan itu dan kita mengetahui bahwa Allah itu tidak akan
pernah mengingkari janjinya.
Banyak ulama yang mengatakan bahwa infaq dan sedekah itu merupakan kunci rezeki.
Dan dipertegas lagi dengan hadits Nabi ‫ صل هللا عليه وسلم‬sebagaimana terdapat dalam kitab Riyadush
Sholihin

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau


mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah
menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan
kemurahan untukmu.”

Hadirin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah.


Lalu bagaimana dengan harta yang kita infaqkan untuk membangun masjid?
Mengenai hal ini, ada hadits Nabi ‫ صل هللا عليه وسلم‬yang diriwayatkan Dari Jabir bin ‘Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau
lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no.
738)

Imam Ibnu Hajar, yang diterangkan dalam hadits di atas adalah cuma bahasa kiasan. Karena tak
mungkin tempat burung menaruh telur atau yang seukuran itu dijadikan tempat shalat. Sebagian
ulama lainnya menafsirkan hadits tersebut secara tekstual. Maksudnya, siapa membangun masjid
dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung
bertelur, atau bisa jadi caranya para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang
punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur, ini semua masuk dalam istilah membangun
masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.

Berarti penjelasan Ibnu Hajar di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen
saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, atau bahkan menyumbangkan tenaga saja, maka sudah
mendapatkan pahala untuk membangun masjid.
Namun hadirin sekalian, walau demikian hebatnya ganjaran pahala dari infaq dan sedekah, jangan
sampai niat kita berubah. Yakni beribadah bukan karena Allah semata. Seperti semangat sedekah
supaya kaya, supaya dipuji dan lain sebagainya. Karena Allah sedah mengingatkan kita dalam al-
Qur’an surah al-Baqarah: 264

‫اس َواَل‬ ِ َّ‫ق َمالَهۥُ ِرَئٓا َء ٱلن‬ ُ ِ‫ص َد ٰقَتِ ُكم بِ ۡٱل َمنِّ َوٱَأۡل َذ ٰى َكٱلَّ ِذي يُنف‬ َ ‫وا‬ ْ ُ‫وا اَل تُ ۡب ِطل‬
ْ ُ‫ين َءا َمن‬ َ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
‫ص ۡل ٗد ۖا‬ َ ‫اب فََأ‬
َ ُ‫ل فَتَ َر َكهۥ‬ٞ ِ‫صابَهۥُ َواب‬ َ ‫ي ُۡؤ ِم ُن بِٱهَّلل ِ َو ۡٱليَ ۡو ِم ٱأۡل ٓ ِخ ۖ ِر فَ َمثَلُهۥُ َك َمثَ ِل‬
ٞ ‫ص ۡف َوا ٍن َعلَ ۡي ِه تُ َر‬
‫ين‬ ْ ۗ ‫ُون َعلَ ٰى َش ۡي ٖء ِّم َّما َك َسب‬
َ ‫ُوا َوٱهَّلل ُ اَل يَ ۡه ِدي ۡٱلقَ ۡو َم ۡٱل ٰ َكفِ ِر‬ َ ‫اَّل يَ ۡق ِدر‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang
mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Hadirin jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah.


Demikian khutbah singkat kali ini, mudah-mudahan kita semua dapat memahami, menghayati,
merenungkan dan kemudian mengamalkannya.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui". (al-Baqarah: 261)

"dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan
untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak
menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu
perbuat". (al-Baqarah: 265)

‫آن ْال َع ِظي ِْم‬


ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ َ‫ب‬,
‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اآليَا‬, َ
َ‫ َأقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللا‬.‫َوتَقَب ََّل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
‫َّح ْي ُم‬ِ ‫ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬،ُ‫ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِر ُْوه‬
‫لح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ ،‬وبِ ِه نَ ْستَ ِعي ُْن َعلَى ُأ ُم ْو ِر ال ُّد ْنيَا َوال ِّدي ِْن‪َ ،‬أ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإلهَ ِإالَّهَّللا ُ‬ ‫ْا َ‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ ‫ْك لَهُ وَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ اللَّهُ َّم َ‬ ‫َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬
‫ال هَّللا ُ تَ َعالَى‬ ‫َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‪َ ،‬أ َّما بَ ْع ُد‪ :‬فَيَا ِعبَا َد هَّللا ِ ُأ ْو ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هَّللا ِ َوقَ َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم‬
‫فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‪ :‬يَآَأيُّهَا الَّ ِذي َْن َءا َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هَّللا َ َح َّ‬
‫ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫‪Melalui khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam‬‬
‫‪berbagi, berinfaq dan bersedekah.‬‬

‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ ‫لح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪ ،‬اللَّهُ َّم َ‬
‫ْ‪.‬ا َ‬
‫ت اَْألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫ت ِإنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِي َْن ْ‬
‫وال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت‬
‫اجا ِ‪9‬‬ ‫اض َ‪9‬ي ْال َح َ‬
‫ت فَيَاقَ ِ‬ ‫‪َ .‬س ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعع َْوا ِ‬
‫ك ِع ْل ًما نَفِعًا َو ِر ْزقًا َو ِ‬
‫اسعًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّالً‬ ‫‪.‬اللَّهُ َّم ِإنَّا نَسَْئلُ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اَْأل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َ‬
‫صفُ ْو َن َو َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد ُد هَّلِل ِ َربِّ‬‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫ان َربِّ َ‬ ‫ُسب َْح َ‬
‫ْ‬
‫‪.‬ال َعالَ ِمي َْن‬
‫‪‘ibadallah‬‬

‫ان َوِإيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء‬ ‫ْأ‬
‫ِإ َّن هَّللا َ يَ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإْل حْ َس ِ‬
‫َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر َ‬
‫ُون‬
‫فَ ْاذ ُكر ُْوا هللاَ ال َع ِظيْم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‪َ 9‬علَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َوا ْسَألُ ْوهُ ِم ْن فَضْ لِ ِه‬
‫ْط ْي ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ ‪َ ,‬أقِ ْي ُم ْوا ال َّ‬
‫صاَل ةَ‬ ‫يُع ِ‬

Anda mungkin juga menyukai