Anda di halaman 1dari 2

Anugerah Besar Bagi Orang Yang Bertaqwa

Disampaikan di Masjid Baitul Khoir waitila


Khutbah I

‫ َوأَ ْش َهدُ أَ َّن‬، ُ‫ أ َ ْش َه ُد أَ ْن ََل إٰلَ َه ٰإَلَّ هللاُ َو ْح َدهُ ََل ش َٰريْكَ لَه‬.ٰ‫الطا َعات‬ َّ ‫ٰي َو ٰف ْع ٰل‬ ْ ‫ٰي أَ َم َرنَا ٰبتَ ْرك ْال َمنَاه‬ ْ ‫ّلِل الَّذ‬
ٰ ‫اَ ْل َح ْم ُد ٰ ه‬
‫ص َحابٰ ٰه‬ ْ َ ‫علَى ٰا ٰل ٰه َوأ‬ َ ‫سيِّٰ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫علَى‬ َ ‫س ٰلِّ ْم‬ َ ‫ اَلله ُه َّم‬.ٰ‫الرشَاد‬
َ ‫ص ِّٰل َو‬ َّ ‫س ْولُهُ الدَّا ٰعي بٰقَ ْو ٰل ٰه َوفٰ ْع ٰل ٰه إٰلَى‬ ُ ‫سيِّٰدنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬ َ
‫هللا َح َّق تُقَاتٰه َو ََلتَ ُم ْوت ُ َّن‬ َ ‫ اٰتَّقُ ْوا‬، َ‫ فَيَااَيُّ َها ْال ُم ْس ٰل ُم ْون‬،ُ‫ب أَ َّما بَ ْعد‬ ٰ ‫ان ٰإلَى يَ ْو ٰم ْال َمآ‬ ٍ ‫س‬ َ ‫ب َو َعلَى التَّابٰ ٰعيْنَ لَ ُه ْم بٰإٰ ْح‬ ٰ ‫ص َوا‬ َّ ‫ْال َها ٰديْنَ ٰلل‬
‫ ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ٰذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا ا ْٰن تَتَّقُوا ه‬:‫الى فٰي ٰكتَا ٰب ٰه ْال َك ٰري ْٰم‬
‫ّٰللاَ َي ْج َع ْل لَّ ُك ْم فُ ْرقَانًا َّويُ َك ٰفِّ ْر َع ْن ُك ْم‬ َ ‫ٰإَلَّ َوأَ ْنـت ُ ْم ُم ْس ٰل ُم ْونَ فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَ َع‬
‫ض ٰل ْالعَ ٰظي ْٰم‬ ْ َ‫ّٰللاُ ذُو ْالف‬‫سيِّٰ ٰاتٰ ُك ْم َويَ ْغ ٰف ْر لَ ُك ْۗ ْم َو ه‬
َ
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Islam sebagai agama yang paripurna mengajarkan bagi semua pemeluknya untuk selalu tunduk pada
setiap perintah Allah, serta menjauhi segala larangan-Nya.

Mengerjakan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan merupakan kata lain dari istilah takwa.
Takwa menjadi salah satu pokok dalam ajaran Islam yang harus tertanam dalam jiwa setiap muslim dan muslimah.
Dengannya, ia akan menjadi hamba Allah yang benar-benar iman dan percaya atas semua ketentuan dan
ketetapan-Nya.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah ‘azza wa jall dalam Al-Qur’an mengulang kata taqwa (‫ )تقوى‬sebanyak 15 kali. Hal itu tentu menjadi
sebuah bukti bahwa di antara ajaran pokok dalam Islam adalah adanya unsur ketakwaan kepada Allah dalam diri
semua umat Islam.

Selain melakukan semua perintah dan larangan, dengan takwa kepada-Nya, seseorang akan menjadi
pribadi yang bijaksana. Hal ini sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah dalam Al-Qur’an:

‫ض ٰل ْال َع ٰظي ْٰم‬ ُ ‫س ٰيِّ ٰاتٰكُ ْم َويَ ْغ ٰف ْر لَكُ ْۗ ْم َو ه‬


ْ ‫ّٰللا ذُو ْال َف‬ َ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ٰذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا ا ْٰن تَتَّقُوا ه‬
َ ‫ّٰللا يَجْ َع ْل لَّكُ ْم فُ ْرقَانًا َّويُ َك ِّٰف ْر‬
َ ‫ع ْنكُ ْم‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala
kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar” (QS Al-Anfal [8]: 29).

Hadirin, Pada ayat tersebut, ada salah satu kalimat pokok yang akan menjadi pembahasan dalam khutbah
kali ini, yaitu perihal pemberian Allah kepada orang-orang beriman berupa “furqan”. Para ulama memiliki banyak
penafsiran dalam mengartikan salah satu penggalan ayat ini.

Imam Abul Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir ad-Dimisyqi, atau yang lebih masyhur dengan sebutan Imam
Ibnu Katsir (wafat 774 H), dalam kitab tafsirnya menjelaskan makna kata tersebut. Beliau mengutip beragam
pendapat ulama. Pendapat pertama, yaitu menurut Ibnu Abbas, ‘Iqrimah, Qatadah, dan Muqatil bin Hayyan, kata
furqan memiliki makna jalan keluar. Dengan kata lain, orang-orang yang bertakwa akan selalu diberi jalan keluar
oleh Allah dari setiap masalah dan urusannya.

Pendapat kedua, yaitu menurut Mujahid, furqan memiliki arti keselamatan di dunia dan akhirat. Bisa juga
diartikan sebagai pertolongan dari Allah. Sedangkan pendapat ketiga, yaitu menurut Muhammad bin Ishaq, dan
penafsiran ini dinilai lebih umum oleh Ibnu Katsir dari penafsiran sebelumnya, yaitu sebuah kemampuan untuk bisa
hati-hati dan cermat dalam mengambil sebuah keputusan, serta kemampuan untuk membedakan antara yang hak
dan yang batil.”

Maksud dari kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang batil, adalah bahwa orang yang
bertakwa akan menjadi pribadi yang bijaksana. Ketika ia dihadapkan dengan dua hal, antara benar dan salah, maka
ia akan memilih yang benar, dan meninggalkan yang salah karena pengetahuan dan anugerah tersebut.

Dengan berpedoman pada pendapat Muhammad bin Ishaq tersebut, bisa disimpulkan bahwa siapa saja
yang bertakwa kepada Allah, dengan melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya,
maka Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang
salah.

Dengan anugerah tersebut, ia akan menjadi seorang hamba yang mendapatkan pertolongan dari Allah swt.
Ia akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat, diberikan jalan keluar dalam urusan-urusan dunianya,
mendapatkan keselamatan kelak di hari kiamat, diampuni semua dosa-dosanya.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Selain kutipan Imam Ibnu Katsir tersebut, penafsiran dan pemikiran salah satu ulama tafsir abad kelima
yang sangat terkenal dan masyhur dengan luasnya pandangannya dalam ilmu Al-Qur’an, yaitu Imam Fakhruddin
ar-Razi.

Menurut beliau, kata furqanan dalam Surat Al-Anfal ayat 29 itu memiliki dua arti: (1) anugerah dari aspek
duniawi; dan (2) anugerah dari aspek ukhrawi. Orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan anugerah furqan di
dunia dan akhirat kelak.

Secara aspek dunia, orang yang beriman akan dianugerahi banyak hal oleh Allah, di antaranya akan
mendapatkan hidayah dan pengetahuan, hatinya akan lapang dan tenang. Allah hilangkan segala sifat-sifat tercela
dalam dirinya, seperti iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya. Semua itu mereka dapatkan tidak lain karena
sesungguhnya, ketika hati sudah dekat kepada Allah dengan takwa, maka semua hal-hal yang telah disebutkan
akan Allah hilangkan, dan diganti menjadi cahaya kasih sayang.

Selain itu, orang yang beriman akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi manusia dan Allah,
mendapatkan pertolongan, dan bagian secara khusus dari-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Al-Qur’an, yaitu: َ‫سو ٰل ٰه َو ٰل ْل ُمؤْ ٰمنٰين‬
ُ ‫ّلِل ْال ٰع َّزة ُ َو ٰل َر‬
ٰ ٰ ‫ َو‬Artinya, “Dan kekuatan itu hanya miliki Allah, Rasul-Nya, dan
bagi orang-orang mukmin.” (QS Al-Munafiqun [63]: 8).

Sedangkan dalam aspek akhirat, maka (orang yang bertakwa akan mendapatkan) pahala, manfaat yang
terus menerus, kemuliaan dari Allah dan malaikat. Selain itu, bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah juga
akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan di dunia. Dengan ampunan tersebut, ia akan
tergolong menjadi ahli surga, dan mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.

Demikian penjelasan singkat perihal anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman
kepada Allah. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa meningkatkan kualitas ketakwaan, dengan
memperbanyak ibadah dan meninggalkan semua larangan, sehingga bisa menjadi hamba yang mendapatkan
anugerah berupa furqan sebagaimana pada ayat di atas.

َّ ‫ ٰإنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر ا‬،ُ‫ فَا ْست َ ْغ ٰف ُر ْوه‬،‫ي َولَكُ ْم‬


‫لر ٰح ْي ُم‬ َ ‫ي ٰهذَا َوأ َ ْست َ ْغ ٰف ُر‬
ْ ‫هللا ٰل‬ ْ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ٰل‬.
Khutbah II

‫َل هللاُ َو ْح َدهُ ََل ش َٰريْكَ لَهُ َوأَ ْش َه ُد‬ َّ ‫ َوأَ ْش َهدُ أَ ْن ََل ٰإ ٰلهَ ٰإ‬.‫لى تَ ْوفٰ ْي ٰق ٰه َوا ْٰمتٰنَانٰ ٰه‬ َ ‫ش ْك ُر لَهُ َع‬ ُّ ‫سانٰ ٰه َوال‬ َ ‫لى ٰإ ْح‬َ ‫ا َ ْل َح ْمدُ ٰ هّلِلٰ َع‬
‫س ٰلِّ ْم تَ ْس ٰل ْي ًما‬
َ ‫ص َحابٰ ٰه َو‬ ْ َ ‫س ٰيِّ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰا ٰل ٰه َوأ‬ َ ‫ص ِّٰل َعلَى‬ َ ‫ اَلله ُه َّم‬.‫إلى ٰرض َْوانٰ ٰه‬ َ ‫س ْولُهُ الدَّا ٰع ْي‬ ُ ‫س ٰيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َ ‫أن‬ َّ
‫اس اٰتَّقُوا هللاَ فٰ ْي َما أَ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بٰأ َ ْم ٍر بَ َدأَ فٰ ْي ٰه بٰنَ ْف ٰس ٰه َوثَـنَى بٰ َم ََل‬ ُ َّ‫ فَيا َ اَيُّ َها الن‬،ُ‫َكثٰي ًْرا أَ َّما بَ ْعد‬
‫ص ِّٰل‬ َ ‫ اَلله ُه َّم‬.‫س ٰلِّ ُم ْوا تَ ْس ٰل ْي ًما‬
َ ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ٰه َو‬ َ ‫ي يَآ اَيُّ َها الَّ ٰذيْنَ ٰا َمنُ ْوا‬ ِّ ‫لى النَّ ٰب‬
َ ‫ع‬َ َ‫صلُّ ْون‬ َ ُ‫هللا َو َم ََلئٰ َكتَهُ ي‬ َ ‫ئٰ َكتٰ ٰه ٰبقُ ْد ٰس ٰه َوقَا َل تَعاَلَى ٰإ َّن‬
َ‫الرا ٰش ٰديْن‬
َّ ‫اء‬ ٰ َ‫ض َع ٰن ْال ُخلَف‬ َ ‫ار‬ ْ ‫سلٰكَ َو َم ََل ٰئ َك ٰة ْال ُمقَ َّر ٰبيْنَ َو‬ ُ ‫سيِّٰدٰنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى أَ ْن ٰب َيائٰكَ َو ُر‬ َ ‫سيِّٰ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ٰا ٰل‬ َ ‫س ٰلِّ ْم َعلَى‬ َ ‫َو‬
‫ض َعنَّا‬ َ ‫ار‬ ْ ‫ان إٰلَى يَ ْو ٰم ال ٰ ِّدي ْٰن َو‬ ٍ ‫س‬ َ ‫ص َحابَ ٰة َوالتَّابٰ ٰعيْنَ َوتَابٰ ٰعي التَّا ٰب ٰعيْنَ لَ ُه ْم بٰإٰ ْح‬ َّ ‫ي َو َع ْن بَ ٰقيَّ ٰة ال‬ ِّ ‫عثْ َمانَ َو َع ٰل‬ ُ ‫ع َم َر َو‬ ُ ‫أَبٰي بَ ْك ٍر َو‬
.ٰ‫ت اَأل َ ْحيَآ ُء ٰم ْن ُه ْم َواْأل َ ْم َوات‬ ٰ ‫ت َواْل ُم ْس ٰل ٰميْنَ َواْل ُم ْس ٰل َما‬ ٰ ‫اح ٰميْنَ اَلله ُه َّم ا ْغ ٰف ْر ٰل ْل ُمؤْ ٰمنٰيْنَ َواْل ُمؤْ ٰمنَا‬ ٰ ‫الر‬ َّ ‫َم َع ُه ْم بٰ َر ْح َمتٰكَ يَا أ َ ْر َح َم‬
‫اخذُ ْل َم ْن‬ ْ ‫ص َر ال ٰ ِّديْنَ َو‬ َ َ‫ص ْر َم ْن ن‬ ُ ‫ص ْر ٰع َبادَكَ ْال ُم َو ٰ ِّح ٰديَّةَ َوا ْن‬ ُ ‫ش ْركَ َواْل ُم ْش ٰر ٰكيْنَ َوا ْن‬ ِّ ٰ ‫اْلس ََْل َم َواْل ُم ْس ٰل ٰميْنَ َوأ َ ٰذ َّل ال‬ ٰ ْ ‫اَلله ُه َّم أَ ٰع َّز‬
َ‫الز ََل ٰز َل َواْ ٰلم َحن‬ َّ ‫ اَلله ُه َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَ ََل َء َواْ َلوبَا َء َو‬.‫َخذَ َل ْال ُم ْس ٰل ٰميْنَ َو َد ِّٰم ْر أَ ْع َدا َء ال ٰ ِّدي ْٰن َوا ْع ٰل َك ٰل َماتٰكَ إٰلَى يَ ْو َم ال ٰ ِّدي ْٰن‬
َّ‫ان ْال ُم ْس ٰل ٰميْنَ عآ َّمةً يَا َرب‬ ٰ ‫سائٰ ٰر ْالبُ ْل َد‬ َ ‫صةً َو‬ َّ ‫طنَ َع ْن بَلَ ٰدنَا إٰ ْندُونٰ ْي ٰسيَّا خآ‬ َ َ‫ظ َه َر ٰم ْن َها َو َما ب‬ َ ‫س ْو َء ْال ٰفتْنَ ٰة َواْل ٰم َحنَ َما‬ ُ ‫َو‬
‫سنَا َو ٰإ ْن لَ ْم تَ ْغ ٰف ْر لَنَا َوتَ ْر َح ْمنَا‬ َ ُ‫ظلَ ْمنَا أَ ْنف‬ َ ‫ َربَّنَا‬.‫ار‬ ٰ َّ‫اب الن‬ َ َ‫سنَةً َوقٰنَا َعذ‬ َ ‫اَل ٰخ َرةٰ َح‬ ٰ ْ ‫سنَةً َوفٰي‬ َ ‫ َربَّنَا ٰاتٰنا َ فٰى ال ُّد ْنيَا َح‬. َ‫ْال َعالَ ٰميْن‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ٰر َواْل َب ْغي‬ ٰ ‫بى َو َي ْن َهى َع ٰن ْالفَ ْح‬ َ ‫ْتآء ذٰي ْالقُ ْر‬ ٰ ‫ان َو ٰإي‬ ٰ ‫س‬َ ‫هللا َيأْ ُم ُر ٰباْل َع ْد ٰل َواْ ْٰل ْح‬ َ ‫ ٰع َبا َدهللاٰ ! ٰإ َّن‬. َ‫لَنَ ُك ْون ََّن ٰمنَ ْالخَا ٰس ٰريْن‬
‫لى نٰعَ ٰم ٰه يَ ٰز ْد ُك ْم َولَ ٰذ ْك ُر هللاٰ أَ ْكبَ ُر‬ َ ‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ ْالعَ ٰظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع‬ ُ ‫يَ ٰع‬

Anda mungkin juga menyukai