Anda di halaman 1dari 2

Khutbah I Pertama, mari awali tahun ini dengan Alhamdulillah.

Kalimat ini merupakan


wujud syukur atas karunia Allah yang telah menganugerahkan umur panjang kepada
‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى‬، ‫ َو ِبِه َن ْس َت ِعْيُن َع َلى ُأُمْو ِر الُّد ْن َي ا َو الِّد ْي ِن‬، ‫اْل َح ْم ُد ِهلِل َر ِّب اْلَع اَلِم ْي َن‬ kita semua yang sampai saat ini masih bisa menghirup udara kehidupan. Berbagai

‫ َن ِبِّي َن ا ُم َح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه‬، ‫َأْش َر ِف ْاَألْن ِبَي اِء َو اْلُمْر َس ِلْي َن‬
nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu sampai saat ini harus terus disyukuri
dengan keyakinan dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan diwujudkan dalam tindakan.
‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َد ه اَل َش ِر ْي َك َلُه‬، ‫َو الَّت اِبِع ْي َن َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم الِّد ْي ِن‬ Dengan wujud syukur ini, kita berharap nikmat yang kita terima akan terus ditambah
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح ـَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه صاِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِمْين َأَّما‬.‫اْلَم ِلُك اْل َح ُّق ْالُم ِبْين‬ oleh Allah swt. Jangan sampai terjadi, karena kita kufur pada nikmat Allah, kita
mendapatkan siksa yang pedih yang menjadikan nikmat ini akan dicabut dan hilang
‫ َفَقاَل ُهللا‬. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬. ‫َب ْع ُد َفَي ا َأُّي َه ا اْل َح اِض ُرْو َن‬ dari diri kita.
‫ ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو ْلَت ْن ُظ ْر َن ْف ٌس َّما َقَّد َم ْت ِلَغ ٍۚد َو اَّتُقوا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْيٌر‬:‫َت َع اَلى‬ Kedua, mari tengok tahun lalu dengan Astaghfirullah. Kalimat ini merupakan
‫ِۢبَم ا َت ْع َم ُلْو َن‬ wujud evaluasi dan introspeksi diri pada segala sesuatu yang telah kita lakukan di
masa lalu. Perjalanan masa lalu pasti mengalami fluktuasi. Terkadang kita pernah
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, berada pada posisi puncak yang tinggi namun pada satu masa kita pasti pernah
berada pada posisi terpuruk. Masa fluktuatif ini menjadi pengalaman berharga bagi
Menjadi prioritas utama bagi para khatib dalam mengawali khutbahnya untuk kita untuk mempertahankan kondisi positif dan menjadi modal bagi masa depan.
senantiasa mengingatkan, mengajak, dan berwasiat kepada para jamaah untuk Sementara di sisi lain kita buang hal negatif dan berkomitmen untuk tidak mengulangi
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. lagi di masa yang akan datang. Introspeksi atau muhasabah adalah perintah Allah
Ketakwaan yang berwujud kepatuhan kepada Allah swt ini, bisa menjadi modal yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18:
utama untuk menjadikan perjalanan hidup yang kita lalui penuh dengan nilai-nilai
positif yang menjadikan kualitas kehidupan akan semakin lebih baik lagi. Bukan hanya ‫ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو ْلَت ْن ُظ ْر َن ْف ٌس َّما َقَّد َم ْت ِلَغ ٍۚد َو اَّتُق وا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْي ٌر‬
pada saat ini saja, ketakwaan pada Allah akan meninggalkan kenangan manis dan ‫ِۢبَم ا َت ْع َم ُلْو َن‬
menyingkirkan kepedihan sekaligus membawa bekal optimisme dalam menghadapi
masa depan Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan.” Sahabat Umar bin Khattab juga berpesan:
Perjalanan hidup kita di dunia ini melewati tiga tahapan masa yakni masa lalu,
masa kini, dan masa depan. Masa lalu adalah pengalaman, masa kini adalah “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah
kenyataan, dan masa depan adalah harapan. Semua itu memiliki dimensi berbeda kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab
dalam menyikapinya namun memiliki keterkaitan yang erat dan menjadi rantai pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab
perjalanan hidup yang tak terpisahkan. dirinya saat hidup di dunia.”
Pada khutbah kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk Ketiga, mari hadapi tahun depan dengan Bismillah. Kalimat ini mengandung
bagaimana menengok perjalanan hidup di masa lalu, menyikapi kondisi masa kini, makna mendalam yakni mengawali segala sesuatu dengan niat yang benar karena
dan bagaimana mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Terlebih di awal tahun Allah swt. Kalimat Bismillah mengandung optimisme tinggi untuk meraih harapan yang
yang menjadi momentum tepat untuk menata dan menguatkan kembali manajemen sudah ditargetkan dalam kehidupan. Lurusnya niat dan optimisme tinggi, menjadi
kehidupan ini. bekal untuk terus menjalankan dua misi besar diciptakannya kita di dunia yakni untuk
beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Dua misi utama ini disebutkan dalam
‫‪Al-Qur’an surat surat Adz-Dzariyat ayat 56 yakni:‬‬ ‫اْل َح ْم ُد ِهّٰلِل َو اْل َح ْم ُد ِهّٰلِل ُثَّم اْل َح ْم ُد ِهّٰلِل‪َ .‬أْش َه ُد َأْن اَل إٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر يَك َل ُه‪،‬‬
‫َو َم ا َخ َلْق ُت اْل ِجَّن َو اِاْلْن َس ِااَّل ِلَي ْع ُبُد ْو ِن‬ ‫َو َأْش َه ُد أَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذ ْي اَل َن ِبَّي َب ْع َدُه‪َ .‬الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َن ِبِّي َن ا‬
‫ُم َح َّمٍد َو َع َلى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َي ْو ِم الِقَي اَم ِة‪َ .‬أَّما َب ْع ُد ‪َ ،‬فَي ا َأُّي َه ا الَّن اُس‬
‫‪Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka‬‬
‫‪beribadah kepada-Ku.” Dan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30:‬‬ ‫ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّت ُقْو َن ‪َ .‬فَقاَل ُهللا َت َع اَلى‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن‬
‫‪Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,‬‬ ‫َع َلى الَّن ِبِّي ‪ٰ ،‬ي َأ ُّيها اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما َالّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّم ٍد‬
‫َو َع َلى َأِل َس ِّيِد َن ا ُم َح َّم ٍد ‪َ.‬الّٰل ُهَّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِم ِنْي َن َو ْالُمْؤ ِم َن اِت َو ْالُمْس ِلِم ْي َن َو ْالُمْس ِلَم اِت‪،‬‬
‫‪Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah menjadi paket awal dalam‬‬
‫ّٰل‬ ‫َأْل‬
‫‪mengawali tahun ini agar perjalanan masa lalu, masa kini, dan masa depan dapat‬‬ ‫َا ْح ياِء ِم ْن ُهْم َو ْاَالْم َو اِت‪َ .‬ال ُهَّم اْد َفْع َع َّن ا ْالَب اَل َء َو ْالَو َب اَء والُقُرْو َن َو الَّز اَل ِز َل َو ُس ْو َء ْالِفَت ِن‬
‫‪meraih berkah dan kualitas yang lebih baik. Kualitas kehidupan bukan hanya diukur‬‬
‫َو ْالِمَح َن َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن َع ْن َب َل ِد َن ا ِإْن ُد وِنْي ِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ُبْل َداِن ْالُمْس ِلِم ْي َن‬
‫‪dari capaian-capaian kuantitas seperti materi saja namun lebih dari itu, capaian‬‬
‫‪kualitas berupa ketenangan, kenyamanan, dan keberkahan hidup juga harus menjadi‬‬ ‫عاَّم ًة َي ا َر َّب ْالَع اَلِم ْي َن ‪َ .‬الّٰل ُهَّم َأِر َن ا اْل َح َّق َح ًّقا َو اْر ُزْق َن ا اِّت َب اَع ُه َو َأِر َن ا اْلَباِط َل َباِط اًل َو اْر ُزْق َن ا‬
‫‪prioritas utama dalam kehidupan. Semoga kita memenuhi pesan Nabi dalam‬‬ ‫اْج ِتَن اَب ُه‪َ .‬ر َّب َن ا آِتنَا ِفى الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفى ْاآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ‪َ .‬و َاْل َح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب‬
‫‪haditsnya yang diriwayatkan oleh Al Hakim:‬‬
‫اْلٰع َلِم ْي َن ٍع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ْأُمُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإْيتاِء ِذي ْالُقْر بَى َو َي ْن َه ى َع ِن ْالَفْح شاِء‬
‫َو ْالُم ْن َك ِر َو ْالَب ْغ ِي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن ‪َ ،‬و اْذ ُك ُروا َهللا ْالَع ِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْش ُك ُرْو ُه َع لَى‬
‫)‪“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong‬‬
‫‪orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia‬‬
‫‪(tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin,‬‬ ‫ِنَعِمِه َي ِز ْد ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬
‫”‪maka ia orang yang dilaknat (celaka).‬‬

‫َب اَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفي ْالُق ْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم َو َنَفَع ِني َو ِإَّي اُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِم ْن آَي ِة َو ِذ ْك ِر‬
‫اْل َح ِك ْي ِم ‪َ .‬أُقْو ُل َقْو ِلي َه َذ ا َفأْس َتْغ ِفُر َهللا الَع ِظ ْي َم ِإَّن ُه ُه َو الَغ ُفْو ُر الَّر ِحْيم‬

‫‪Khutbah II‬‬

Anda mungkin juga menyukai