Anda di halaman 1dari 3

Khutbah I mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-

َّ ‫ َوال‬،‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعي ُْن َعلَى ُأ ُموْ ِر ال ُّد ْنيَا َوال ِّدي ِْن‬، َ‫ ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7)
ُ‫صاَل ة‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ‫ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬، َ‫ف اَْأل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬
ِ ‫ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َر‬Sebelum mengawali pemaparan materi khutbah ini, khatib
mengajak kepada seluruh jamaah Jumat untuk senantiasa
ْ‫ َأ ْشهَ ُد َأن‬،‫ َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َوالتَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬meningkatkan, menguatkan, dan mengimplementasikan
ketakwaan kepada Allah swt dalam setiap detik kehidupan
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َحـ َّمدًا‬.‫ق ْال ُمبِيْن‬
ُّ ‫ك ْال َح‬ ُ ِ‫ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللا َوحْ دَه اَل َش ِر ْيكَ لَهُ ْال َمل‬ini. Wasiat takwa ini menjadi kewajiban untuk disampaikan
oleh khatib kepada jamaah dan menjadi salah satu rukun
ُ َّ
َ‫ اِتقوا هللا‬. َ‫ضرُوْ ن‬ ْ ‫َأ‬ َ ‫َأ‬ ‫َْأل‬
ِ ‫ َّما بَ ْع ُد فيَا يُّهَا ال َحا‬.‫ق ال َوع ِد ا ِميْن‬ ْ ْ ُ
ُ ‫ َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ صا ِد‬khutbah yang jika tidak disampaikan, maka tidak
sempurnalah khutbah Jumat yang dilakukan dan
‫ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا‬: ‫ فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫َح‬ berdampak pada ketidakabsahannya rangkaian ibadah
shalat Jumat. 
‫ت لِ َغ ۚ ٍد َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ٌر ۢبِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َواَل‬ ْ ‫اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬
ٰۤ ُ ۗ ُ Adapun tolak ukur, apakah kita termasuk orang yang
َ‫ك هُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫تَ ُكوْ نُوْ ا َكالَّ ِذ ْينَ نَسُوا هّٰللا َ فَا َ ْن ٰسىهُ ْم اَ ْنف َسهُ ْم ا‬
bertakwa atau tidak, adalah kemampuan kita untuk
menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-
Nya. Ketakwaan ini bukan hanya ada di lisan saja namun
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
terukur dari kesesuaian mulut dan perbuatan. Bisa saja kita
tahu sesuatu itu dilarang olah Allah. Bisa saja kita fasih
Menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah
mengatakan hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama.
untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur
Namun jika ternyata lain di mulut lain, lain di hati, dan lain di
kita biqauli Alhamdulillahirabbilalamin atas anugerah
kenyataan, maka ketakwaan kita patut diragukan.
berbagai kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu
ini. Nikmat yang telah kita nikmati dalam kehidupan selama
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
ini harus menjadikan kita pribadi yang pandai bersyukur dan
pandai berterima kasih. Dengan sikap ini, insyaallah nikmat
Alhamdulillah saat ini kita berada dalam fase peralihan
ini akan terus bisa kita nikmati dan lebih dari itu akan
masa tahun hijriah. Bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir
senantiasa ditambah oleh Allah. Sebagaimana firmannya:
berganti dengan Muharram sebagai awal bulan tahun
hijriah. Pergantian tahun ini tidak boleh dimaknai sebagai
‫ لَ ِٕى ْن َش َكرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَ ِٕى ْن َكفَرْ تُ ْم اِ َّن َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد‬pergantian waktu seperti biasanya. Momentum ini memiliki
makna dan hikmah mendalam yang jika dimaksimalkan
Artinya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu hidup. Bergantinya tahun ini harus dijadikan sebagai waktu
untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi,
terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti
baik lagi. terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Jangan sampai dengan terus berjalannya waktu, kita tidak Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
mampu mengambil ibrah, hikmah, dan pengalaman.
Dengan merenungkan masa lalu, kita bisa meninggalkan Selain melakukan muhasabah terhadap apa yang telah
hal-hal yang negatif dan mengambil sisi-sisi positif sebagai dilakukan pada masa lalu, kita juga harus melakukan
bekal menghadapi masa depan. Kita harus optimis bisa persiapan untuk menghadapi masa depan di tahun baru.
melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang Hal ini penting karena sebuah perjalanan pasti
dengan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik. Rasulullah membutuhkan bekal yang cukup agar kita bisa sampai ke
saw bersabda, sebagaimana disebutkan dalam sebuah tujuan dengan baik. 
riwayat:
Dalam mengarungi kehidupan melalui ikhtiar ini, kita juga
‫ان يَ ْو ُمهُ ِم ْث َل َأ ْم ِس ِه‬َ ‫ َو َم ْن َك‬.‫ان يَ ْو ُمهُ َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَه َُو َرابِ ٌح‬َ ‫َم ْن َك‬ harus menyadari bahwa kita tidak tahu apa yang akan
terjadi besok. Kita diperintahkan untuk melakukan ikhtiar
‫ان يَ ْو ُمهُ َش ًّرا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َم ْلع ُْو ٌن‬
َ ‫ َو َم ْن َك‬.‫فَه َُو َم ْغب ُْو ٌن‬ dan setelah itu kita diingatkan untuk bertawakal, berserah
diri kepada Allah. Dalam surat Luqman ayat 34 disebutkan:  
Artinya, “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari
kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa َ ۚ ‫اِ َّن هّٰللا َ ِع ْن َد ٗه ِع ْل ُم السَّا َع ۚ ِة َويُنَ ِّز ُل ْال َغي‬
‫ْث َويَ ْعلَ ُم َما فِى ااْل َرْ َح ۗ ِام َو َما‬
saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia
(tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih ‫ت اِ َّن‬ُ ۗ ‫ض تَ ُم ْو‬ ۢ ۗ
ٍ ْ‫تَ ْد ِريْ نَ ْفسٌ َّما َذا تَ ْك ِسبُ َغدًا َو َما تَ ْد ِريْ نَ ْفسٌ بِاَيِّ اَر‬
buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat ‫هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬
(celaka).” (HR Al-Hakim).
Artinya, “Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan
Allah juga sudah mengingatkan dalam Al-Qur’an surat Al- tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui
Hasyr: 18: apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang
dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia
‫ت لِ َغ ۚ ٍد َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن‬
ْ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬ kerjakan besok. (Begitu pula) tidak ada seorang pun yang
‫هّٰللا َ َخبِ ْي ٌر ۢبِ َما تَ ْع َملُ ْو َن‬ dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah atas masa depan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). dan ketidaktahuan kita tentang apa yang akan terjadi esok.
Dalam satu ayat ini Allah menunjukkan lima kekuasaannya
sekaligus tentang masa depan.
Pertama, Allahlah yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Tidak sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan
ada satu pun manusia yang tahu kapan kiamat datang. kehidupanmu sebelum kematianmu.”
 Kedua, Allahlah yang mengetahui kapan hujan akan turun untuk
menghidupkan bumi ini dan memberi rezeki kepada manusia ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليَا‬،‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬
  ‫ت َوال ِّذ ْك ِـر‬ َ ‫ار‬َ َ‫ب‬
untuk bekal kehidupan di dunia. ‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْـي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُـر‬،‫ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬،ُ‫ َوتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَه‬،‫ْال َح ِكي ِْم‬
 Ketiga, Allahlah yang tahu apa yang ada dalam kandungan ‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال ّر ِحي ِْم‬ ِ ‫هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
seorang ibu. Walaupun saat ini sudah ditemukan alat-alat
canggih untuk melihat kondisi bayi dalam rahim seorang ibu,
seperti USG dan sebagainya, namun pada hakikatnya semua Khutbah II
masih dalam fase prediksi.  ُ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا‬.‫ص ِام بِ َحب ِْل هللاِ ْال َمتِي ِْن‬ َ ِ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِالتِّ َحا ِد َو ْا ِال ْعت‬
،ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.‫ ِإيَّاهُ نَ ْعبُ ُد َوِإيَّاُه نَ ْست َِعي ُْن‬،ُ‫َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه‬
Keempat, Allahlah yang tahu nasib kita di masa yang akan ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه‬
datang. Kita hanya berusaha dengan cara yang terbaik, namun
َ ‫ اَللَّهُ َّم‬. َ‫ث َرحْ َمةًـ لِ ْل َعالَ ِم ْين‬ُ ْ‫اَ ْل َم ْبعُو‬
Allah lah yang akan menentukan hasilnya. Kelima, Allahlah yang َ‫ ِإ َّن هللا‬. َ‫ار ُعوْ ا ِإلَى َم ْغفِ َر ِة َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬ ِ ‫اِتَّقُوا هللاَ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم َو َس‬. َ‫َأجْ َم ِع ْين‬
tahu kapan seseorang akan mati. Tidak ada manusia yang bisa .‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ‫ يَاَأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا‬،‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ‫َو َمالَِئ َكتَهُ ي‬
merencanakan umurnya, meninggal dunia di mana, dan di mana ‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‬َ ‫صلَّى هللا َعلَى َسيِّ َدنَا َو َموْ اَل نَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ ‫َو‬
dia akan dikuburkan. Namun kematian merupakan keniscayaan
yang akan dihadapi oleh semua makhluk yang bernyawa.
ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ْ ‫ت اَالَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َوااْل َ ْم َو‬
‫ات‬ ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
ْ َ‫سا َعةً َّواَل ي‬
َ‫ستَ ْق ِد ُم ْون‬ ْ َ‫َولِ ُك ِّل اُ َّم ٍة اَ َج ۚ ٌل فَاِ َذا َج ۤا َء اَ َجلُ ُه ْم اَل ي‬
َ َ‫ستَْأ ِخ ُر ْون‬ ِ ‫ت بِ َرحْ َمتِكَ يَا اَرْ َح َم الر‬
َ‫َّح ِم ْين‬ ِ ‫اجا‬ َ ‫اض َي ْال َح‬
ِ َ‫ت َويَا ق‬ ِ ‫ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدع ََوا‬
Artinya, “Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba,
mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat ‫ب ْالقَب ِْر َونَعُو ُذ ِبكَ ِم ْن فِ ْتنَ ِة‬ ِ ‫ب َجهَنَّ َم َونَعُو ُذ بِكَ ِم ْن َع َذا‬ ِ ‫اللَّهُ َّم ِإنَّا نَعُو ُذ ِبكَ ِم ْن َع َذا‬
(pula) meminta percepatan.” (QS: Al-A’raf: 34) ‫ اللَّهُ َّم ِإنَّا نَعُو ُذ بِكَ ِم ْن ْالهَ ِّم‬،‫ت‬ِ ‫َّال َونَعُو ُذ بِكَ ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما‬
ِ ‫يح ال َّدج‬ ِ ‫ْال َم ِس‬
Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah, َ‫َو ْال َحزَ ِن َونَعُو ُذ بِكَ ِم ْن ْال َعجْ ِز َو ْال َك َس ِل َو نَعُو ُذ بِكَ ِم ْن ْال ُجب ِْن َو ْالب ُْخ ِل َونَعُو ُذ ِبك‬
‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬
ِ ‫ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي‬  ‫ال‬ ِ ‫الرِّج‬
َ ‫ِم ْن َغلَبَ ِة ال َّدي ِْن َوقَه ِْر‬
Untuk mengakhiri khutbah Jumat muhasabah ini, mari kita renungi pesan
Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Hakim: ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫َع َذ‬

َ ‫ك قَ ْب َل َسقَ ِم‬
َ‫ َو ِغنَا َءك‬،‫ك‬ َ َ‫ص َّحت‬ِ ‫ َو‬،‫ك‬ َ ‫ك قَ ْب َل ِه َر ِم‬َ َ‫ َشبَاب‬:‫س‬ٍ ‫ان َوِإيتَآِئ ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ َشآ ِء ا ْغتَنِ ْم خَ ْمسًا قَب َْل خَ ْم‬ ِ ‫ ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْال َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
‫ك‬َ ِ‫ك قَ ْب َل َموْ ت‬
َ َ‫ َو َحيَات‬،‫ك‬ َ ِ‫ك قَ ْب َل ُش ْغل‬ َ ‫قَ ْب َل فَ ْق ِر‬
َ ‫ َوفَ َرا َغ‬،‫ك‬ ُ‫ فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْد ُعوْ ه‬. َ‫َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي َي ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬
‫يَ ْست َِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬
Artinya, “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa
mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu

Anda mungkin juga menyukai