Anda di halaman 1dari 4

‫ َو ْوَل‬: ‫ اْلَق اِئِل ْيِف ِكَتاِبِه اْلُقْر آِن‬، ‫َاَحْلْم ُد ِلّٰل ِه اْلَم ِلِك الَّد َّياِن‬

Alamin. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang tahu diri dan
bersyukur sehingga nikmat Allah akan terus ditambah oleh-Nya.

.‫َش ۤاَء َر ُّبَك َجَلَعَل الَّناَس ُاَّمًة َّو اِح َد ًة َّو اَل َيَز اُلْو َن ْخُمَتِلِف ْي‬ Selanjutnya khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk

‫ َو َعَلى‬، ‫َو الَّصاَل ُة َو الَّس اَل ُم َعَلى َحُمَّم ٍد َس ِّيِد َو َلِد َعْدَناَن‬
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt agar perjalanan hidup
kita di dunia senantiasa berada pada koridor dan track yang telah

‫ َأْش َه ُد َأْن آَل ِإ َهٰل‬. ‫ٰاِلِه َص ْح ِبِه َتاِبِعْيِه َعَلى َم ِّر الَّز َم اِن‬
digariskan oleh Allah. iman dan takwa akan menjadikan kita insan yang

‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو‬


senantiasa takut untuk melanggar perintah Allah dan memotivasi kita
untuk menjalankan semua perintah-perintah-Nya. Semoga kita bisa
‫َد اَل َش ِر َك َل اْل َنـَّز ِن اِجْل ِم ِّيِة‬
‫ْي ُه ُم ُه َع ْس‬ ‫ِإاَّل اُهلل َو ْح ُه‬
masuk dalam golongan muttaqin,

‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َنا َحُمَّم ًد ا‬، ‫َو اِجْلَه ِة َو الَّز َم اِن َو اْلَم َك اِن‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan Jumat kali ini, khatib akan menyampaikan

‫َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن ُخ ُلَق ُه اْلُقْر آُن‬ materi khutbah berjudul: Perbedaan adalah Rahmat, Rayakanlah!.
Tema ini di angkat untuk mengingatkan kita bahwa berbagai perbedaan
di dunia ini, baik dalam segi fisik maupun non-fisik seperti perbedaan
‫ َفإْيِّن ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْف ِس ْي ِبَتْق َو ى‬، ‫ ِعَباَد الَّر ٰمْحِن‬، ‫َأَّما َبْع ُد‬ pandangan dan keyakinan merupakan keniscayaan atau sunnatullah.

ٖ‫ ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذْيَن ٰاَم ُنوا اَّتُقوا الّٰل َهَح َّق ُتٰق ىِته‬:‫ َو َقال‬. ‫اِهلل اْلَم َّناِن‬
Adalah sangat mudah bagi Allah swt jika ingin menciptakan semua yang
ada di dunia ini sama. Allah berfirman dalam Surat Yunus ayat 99:

‫ َو ِلُتْك ِم ُلوا‬: ‫ َو َقالَاْيًض ا‬. ‫َو اَل ُمَتْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُّم ْس ِلُمْو َن‬ ‫َو َلْو َش اَء َر ُّبَك آَل َم َن َم ْن ِفي اَأْلْر ِض ُك ُّلُهْم‬
‫َجِم يًعا َأَفَأْنَت ُتْك ِرُه الَّناَس َح َّتى َيُك وُنوا‬
‫اْلِعَّد َة َو ِلُتَك ِّبُر وا الّٰل َه َعٰل ى َم ا َه ٰد ىُك ْم َو َلَعَّلُك ْم َتْش ُك ُر ْو َن‬
‫ُم ْؤ ِمِنيَن‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman
Sebagai makhluk yang telah dikaruniai banyak nikmat dan semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kalian
dipercaya menjadi khalifah di muka bumi ini, pada kesempatan kali ini (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang
mari kita senantiasa menguatkan rasa syukur kita kepada Allah. Syukur beriman semuanya?”.
ini harus dikuatkan dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan wujudkan
Namun Allah berkehendak lain menjadikan kita berbeda-beda.
dalam tindakan. Oleh karena itu tiada kata yang bisa diungkapkan atas
Pasti ada pelajaran dan hikmah mendalam dari semua ini yang harus
anugerah kehidupan di dunia selain kalimat Alhamdulillahirabbil
menjadi renungan kita bersama. Terkait dengan perbedaan ini, Allah Sebagai contoh perbedaan penafsiran dalil dan metode dalam
swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13: menentukan awal bulan Hijriyah yang sampai saat ini terus terjadi.
Terlebih saat menentukan bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan

‫ٰٓيَاُّيَهاالَّناُس ِاَّناَخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ىَو َجَع ْلٰن ُك ْم‬ yang di dalamnya diwajibkan untuk berpuasa 1 bulan penuh, Syawal

‫ُش ُع ْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ۚا ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا‬
yang menjadi waktu Hari Raya Idul Fitri, dan Dzulhijjah yang merupakan
waktu Hari Raya Idul Adha serta pelaksanaan ibadah haji.

‫َاْتٰق ىُك ْۗم ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬ Dengan perbedaan yang ada ini, maka tidak heran pula terjadi
perbedaan pada awal dan akhir puasa Ramadhan, beda pelaksanaan
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
hari Raya Idul Fitri dan beda waktu Hari Raya Idul Adha. Perbedaan ini
dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan
tidak boleh menjadi bahan perselisihan dan pertentangan.
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Sebaliknya, perbedaan ini menjadi bukti betapa dalamnya
adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha khazanah keilmuan agama Islam sekaligus mengajarkan kepada umat
Mengetahui lagi Mahateliti.” Islam untuk menjadi individu yang tasamuh, toleran, menghargai
pendapat orang lain, dan tidak gampang menyalahkan.
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah menciptakan beragam
jenis manusia yang semuanya itu bukan untuk saling menyalahkan, Perbedaan bukan untuk dihilangkan, namun perbedaan harus
merasa paling benar, merasa paling baik, dan merasa paling lebih dari dikelola dengan baik dan dirayakan dalam kebersamaan. Maka tepat
yang lain. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa semua perbedaan sekali konsep trilogi ukhuwah (persatuan) yang harus dipegang dalam
yang diciptakan oleh Allah ini adalah untuk saling kenal, saling menghadapi perbedaan ini.
memahami, saling toleransi dan tidak saling menyalahkan.
Trilogi ukhuwah tersebut meliputi ukhuwah Islamiyah
Bukan hanya memahami perbedaan terkait suku, warna kulit, (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah
bentuk tubuh, dan hal-hal yang bersifat fisik lainnya, namun juga saling (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah
memahami pada pendapat, pemikiran, pemahaman, dan cara pandang (persaudaraan sesama umat manusia). Jika ada perbedaan pandangan
yang berbeda-beda dari setiap individu manusia. dalam pemahaman agama, kita harus menyadari bahwa kita saudara
dalam satu bangsa.
Termasuk dalam cara pandang dalam memahami nash atau
teks-teks keagamaan yang diturunkan oleh Allah dalam wujud Al- Jika kita berbeda pandangan dalam agama dan berlainan
Qur’an dan sunnah atau hadits Nabi Muhammad saw. bangsa, kita harus menyadari bahwa kita adalah saudara dalam
kemanusiaan. Persaudaraan dalam perbedaan ini harus dikelola dengan
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
sikap moderat (tawassuth), seimbang (tawazun), toleran (tasamuh),
dan adil (i’tidal).
Dengan sikap ini, maka kedamaian dalam hidup bermasyarakat berpikir seribu kali saat akan menyalahkan orang lain di media sosial,
akan bisa senantiasa terjaga. Rasulullah bersabda: terlebih tidak memahami ilmu dan pokok permasalahannya.

‫َم َثُل اْلُم ْؤ ِمِنيَن ِفى َتَو اِّد ِهْم َو َتَر اُح ِم ِهْم‬ Sehingga penting juga bagi kita untuk memilah dan memilih informasi
dengan memperhatikan keshahihan "sanad", "matan", dan "rawi" dari
‫َو َتَع اُطِفِهْم َم َثُل اْلَجَسِد ِإَذ ا اْش َتَك ى ِم ْنُه ُع ْض ٌو‬ informasi yang kita dapat di media sosial agar kita tidak mudah

.‫َتَد اَع ى َلُه َس اِئُر اْلَجَسِد ِبالَّس َهِر َو اْلُح َّم ى‬ menyalahkan orang lain.

)‫(رواه مسلم‬ ‫َو َم ْن َك اَن ُيْؤ ِم ُن ِباِهلل َو اْلَيْو ِم ْاآلِخ ِر َفلَيُقْل‬


Artinya, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam sikap saling ‫َخ ْيًرا َأْو ِلَيـصُم ْت‬
mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu
anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah
atau merasakan demam.” (HR Muslim). dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari].

Semoga kita senantiasa diberi hidayah olah Allah untuk memiliki


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, pemahaman yang mendalam dan benar dalam beragama dan semoga
kita menjadi umat Islam yang senantiasa menyebarkan kedamaian di
Dari paparan khutbah ini, kita bisa mengambil prinsip bahwa dunia nyata dan dunia maya. Amin.
perbedaan pandangan adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan. Yang
terpenting adalah tidak saling menyalahkan dan merasa diri yang paling ‫ َو َنَفَعِنْي‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
benar. Sikap inilah yang menjadi titik masalah dari perpecahan akibat
‫ َو َتَقَّبَل ِم ِّني‬، ‫َو ِإَّياُك ْم ِم َن اآْل َياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَحِكْيِم‬
‫ َو ُقْل‬، ‫َو ِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬
perbedaan.

Jika setiap individu menjalankan keyakinannya dengan tidak


menyalahkan orang lain, maka bisa dipastikan kedamaian bisa ، ‫َر ِّب اْغ ِفْر َو اْر َحْم َو َأْنَت َخْيُر الَّراِح ِم ْيَن‬
terwujud. Namun sebaliknya, jika yang digaungkan adalah menganggap ‫َو اْسَتْغ ِفُر ْو ا ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
dirinya benar dan yang lain salah, maka di situlah mulai muncul bibit-
‫ َأْش َهُد أْن آل‬.‫اْلَحْم ُد ِهّٰلِل َو اْلَحْم ُد ِهّٰلِل ُثَّم اْلَحْم ُد ِهَّلِل‬
‫ َو َأْش َهُد أَّن‬،‫إَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِريَك َلُه‬
bibit ketidakharmonisan.

‫َس ِّيَد َنا ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه اَّلِذ ْي اَل َنِبّي‬


Terlebih di era digital saat ini, di mana setiap orang bisa
menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya melalui media sosial
dan diketahui oleh khalayak ramai. Penting bagi setiap individu untuk ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َنِبِّيَنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى‬.‫بعَد ُه‬
‫َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اُأٍن ِإَلى َيْو ِم‬ ‫ٍعَباَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن‬
‫الِقَياَم ِة َأَّم ا َبْع ُد َفَيا َأُّيَها الَّناُس ْو ِص ْيُك ْم‬ ‫َو ِإْيتاِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شاِء‬
‫َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن ‪َ .‬فَقاَل ُهللا‬
‫َتَع اَلى‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ‪،‬‬ ‫َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذ َّك ُر ْو َن ‪،‬‬
‫ٰي َأ ُّيها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬ ‫َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْشُك ُر ْو ُه َع لَى‬
‫َالّٰل ُهَّم َص ِّل ّٰلَع َلى َس ِّيَد َنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى َأِل َس ِّيَد َنا‬ ‫ِنَعِمِه َيِز ْد ُك ْم ‪َ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبْر‬
‫ُمَحَّم ٍد ‪ .‬ال ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت‬
‫َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن ّٰلَو ْالُم ْس ِلَم اِت‪َ ،‬اَأْلْح ياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو ْاَالْم َو اِت‪َ .‬ال ُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء‬
‫والُقُر ْو َن َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُس ْو َء ْالِفَتِن‬
‫َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا‬
‫ِإْنُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَد اِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن‬
‫عاَّم ًة َيا َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن‬
‫َالَّلُهَّم اْر َحْم َنا ِبالُقْر َء اِن ‪َ .‬و اْج َع ْلُه َلَنا ِإَم اًم ا‬
‫َو ُنوًرا َو ُهًد ا َو َر ْح َم ًة‪ .‬الَّلُهَّم َذِّك ْر َنا ِم ْنُه َم ا‬
‫َنِس يَنا‪َ .‬و َع ِّلْم َنا ِم ْنُه َم ا َج ِهْلَنا‪َ .‬و اْر ُز ْقَنَا ِتاَل َو َتُه‬
‫َء اَنآَء اَّلْيِل َو َأْطَر اَف الَّنَهاِر ‪َ .‬و اْج َع ْلُه َلَنا ُحَّج ًة‬
‫َيا َر َّب اْلَع اَلِم يَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة‬
‫َو ِفى ْاآلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬و َاْلَحْم ُد‬
‫ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai