Anda di halaman 1dari 4

Nama : A.

Mutia Dirgahayu

Kelas : 2BPI-A

Mata Kuliah : Retorika & Publik Speaking

Dosen Pengampu : Dr. H. Usman Jasad,S.Ag.,M.Pd.

Perbedaan itu indah


‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫ َو َم ْن‬، ‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه‬، ‫ َو َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َوِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬، ‫ َنـْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‬، ‫ِإَّن الـَحْم َد ِهلل‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُم ـَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬، ‫ َو َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬، ‫ُيْض ِلْل َفاَل َهاِدَي َلُه‬

‫َأَّم ا َبْعُد‬

Yang pertama-tama marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
kita kesempatan sehingga kita masih bisa berkumpul di tempat yang insya Allah penuh berkah
ini. Semoga dengan berkumpulnya kita di sini merupakan amal sholeh yang dapat menambah
iman kita dan senantiasa diberikan syafaat yang dijanjikan Nabi yaitu pada hari tidak
bergunannya harta yang berlimpah, pangkat, anak dan cucu melainkan hati yang beriman.

Shalawat beriringkan salam selalu terlimpahcurahkan kepada sang proklamator


kemerdekaan yang terkenal dengan system dakwah mengajak bukan mengejek, merangkul
bukan memukul, mengkafahkan islam bukan mengkafirkan yang sudah islam. Yaitu baginda
Nabi Muhammad SAW.

Hadirin dan hadirat rahimakumullah

Islam adalah agama damai. Sesuai dengan namanya , seorang muslim ialah orang yang
harus berusaha untuk menebarkan salam, ketentraman dan kedamaian.
Perbedaan di antara ummat islam tidak mungkin bisa di hindari. Perbedaan sikap dan
pandangan adalah hal lumrah di kalangan ulama kita sejak dulu. Sumber ajaran memang sama,
yaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi. Namun, dalam pemahaman dan pelaksanaan mengalami
perbedaan sesuai dengan kondisi social, ruang, waktu masing-masing orang.

Di dalam Al-Quran Allah menyatakan bahwa penciptaan manusia dan semua makhluk
dengan segala perbedaannya bukanlah hal yang sia-sia, melainkan ada hikmah yang lihir bagi
manusia yang berpikir. Perbedaan penciptaan juga tidak dimaksudkan untuk menjadi sumber
konflik bagi manusia. Allah menciptakan seluruh makhluknya berbeda- beda agar manusia
saling mengenal dan memandangi makna indahnya perdamaian dalam perbedaan. Firman-Nya
dalam (QS.Al-Hujurat : 13)

‫ٰۤي َا ُّيَها الَّنا ُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبٓاِئَل ِلَتَع ا َر ُفْو اۗ  ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َا ْتٰق ٮُك ْم ۗ  ِاَّن‬
ٌ‫َخ ِبْير‬ ‫َهّٰللا َع ِلْيٌم‬

Yang artinya: “wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha
mengenal”.

Sisi lain dari kehendak Allah menciptakan makhluk-makhluk Nya berbeda dengan tujuan
untuk menciptakan kemaslahatan bagi sesama. Melalui perbedaan antara manusia satu dengan
dengan yang lain bisa saling membutuhkan, melengkapi dan tolong menolong. Banyak orang
terkadang terjebak dalam sikap yang keliru, menganggap pemikiran dan pendapat orang lain
sepenuhnya salah dan hanya pendapat pribadinya yang paling benar. Tentu saja sikap semacam
itu bisa menimbulkan konflik di tengah perbedaan.
Tentang keniscayaan sebuah perbedaan itu, Allah Swt berfirman dalam (QS.Ar-Rum : 22)

‫َوِم ْن ٰا ٰي ِتٖه َخ ْلُق الَّسٰم ٰو ِت َو ا َاْل ْر ِض َو ا ْخ ِتاَل ُف َاْلِس َنِتُك ْم َو َا ْلَو ا ِنُك ْم ۗ  ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك ٰاَل ٰي ٍت ِّلْلٰع ِلِم ْيَن‬

Artinnya : “ Dan diantara tanda-tanda kekuatan Nya adalah penciptaan langit dan bumi
berlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.

Melalui ayat ini Allah mengingatkan sejatinya perbedaan itu merupakan tanda-tanda
kebesaran-Nya. Jika menghendaki, Allah bisa saja menciptakan makhluk-makhluk Nya menjadi
satu umat. Namun yang Allah inginkan adalah keragaman yang berwarna warni sebagai bentuk
rahmat dan kasih sayang bagi umat-Nya.

Lantas bagaimana cara kita menyikapi perbedaan tersebut?

Jadi teman teman, kita sebagai muslim seharusnya menyikapi perbedaan dengan bijak.
Mendahulukan nalar yang sehat ketimbang amarah yang menyesatkan pikiran. Jagalah hati dan
ucapan agar tak menyebabkan permusuhan, kita adalah saudara yang harusnya saling
menjaga. Rasulullah Saw bersabda: “muslim adalah orang yang mampu menjaga muslim lainnya
dari lisan dan tangannya.”(HR.Bukhari)

Jadi teman-teman, hormati orang yang mempunyai sikap dan pandangan yang
bersebrangan. Jagalah ucapan dan tulisan agar tidak melukai hati sesama. Jangan karna
berbeda sikap dan pandangan akhirnya memutuskan persaudaraan.

Berlainan pendapat jangan menjadi sumber permusuhan dan perpecahan. Ingatlah


bahwa setiap orang sudah dikaruniai akal pikiran. Sikap dan pandangan semua orang tidak akan
pernah seragam. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mempunyai pandangan yang sama.
Oleh sebab itu, sikapi perbedaan dengan tenang. Berdialoglah dengan baik. Dan sampaikanlah
pendapat dengan bijak bukan dengan cara mengumpat.
Maka dari itu teman teman adanya perbedaan mengajarkan kita untuk bertukar pikiran
dan bisa melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Karna adanya pula
perbedaan ini maka kita akan saling melengkapi satu sama lain dan akan meningkatkan sikap
toleransi dan rasa kasih sayang untuk menghargai suatu perbedaan.

Cukup sekian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

‫َّم ٓا َأَص اَبَك ِم ْن َح َس َنٍة َفِم َن ٱِهَّللۖ َو َم ٓا َأَص اَبَك ِم ن َس ِّيَئٍة َفِم ن َّنْفِس َك‬

‫آِخ ُر الَكاَل ِم‬

‫أنظر ما قال وال تنظر من قال‬

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai