NIM : 21106620189
Prodi : Manajemen Karyawan
AKHLAK
Pengertian Akhlak
Kata “akhlak” secara bahasa diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat, tata karma, sopan santun, adab, dan tindakan. Sedangkan secara istilah
akhlak merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi
kebiasaan setiap individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam perbuatan
sehari-hari.
A. Akhlak Kepada Allah
Akhlak yang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya baik secara
syar’i maupun secara takdir. Ia menerima hal itu dengan lapang dada dan tidak
mengeluh. Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang tidak
disukai oleh muslim itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar. Jika Allah
menetapkan hukum syar’i, ia pun ridha dan menerima. Ia tunduk kepada syariat
Allah Azza Wa Jalla dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Allah sebagai
khaliq. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu
berakhlak kepada Allah SWT.
Pertama, karena Allah SWT -lah yang menciptakan manusia, hal ini
sebagaimana di firmankan Allah SWT dalam surat At-Thariq ayat 5-7, sebagai
berikut :
َ ُط ْو ِن ُأ َّم َها ِت ُك ْم اَل َتعْ لَم ُْو َن َش ْيَأ َو َج َع َل لَ ُك ُم السَّمْ َع َواَأْلب
ْصا َر َواَأْل ْفِئ َد َة لَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن ُ َوهَّللا ُ َأ ْخ َر َج ُك ْم مِنْ ب.
Artinya : “Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberikan kamu pendengaran,
penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”.
Ketiga, karena Allah SWT–lah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana
yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Jasiyah ayat 12-13 :
ِ َو َس َّخ َرلَ ُك ْم مَّا فِيْ ال َّس َم َاوا, ك فِ ْي ِه ِبَأ ْم ِرهِى َولِ َت ْب َت ُغ ْوا مِنْ َفضْ لِ ِه َولَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن
ت َ هَّللا ُ الّذِى َس َّخ َرلَ ُك ُم ْال َبحْ َر لِ َتجْ ِر
ُ ي ْالفُ ْل
ٍ ض َج ِم ْي ًعا ِّم ْن ُه ِإنَّ فِيْ َذا ل َِك َأَل َيا
ت لِّ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر ُْو َن ِ ْ َو َما فِيْ اَأْلر.
Artinya : “Allah lah yang menundukkan laut untuk mu agar kapal-kapal dapat
berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu bersyukur. Dan Dia
menundukan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari -Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berfikir.”
Keempat, Allah SWT–lah yang memuliakan manusia dengan diberikannya
kemampuan daratan dan lautan. Firman Allah SWTdalam surat Al-Israa’ ayat 70:
ت َو َفض َّْل َنا ُه ْم َعلَى َك ِثي ٍْر ِّممَّنْ َخلَ ْق َنا َت ْفضِ ْياَل َّ َولَ َق ْد َكرَّ ْم َنا َبنِى َءا َد َم َو َح َم ْل َنا ُه ْم فِيْ ْال َبرِّ َو ْال َبهْر َو َر َز ْق َنا ُه ْم م َِّن
ِ الط ِي َبا ِ
Artinya : “Dan sungguh, Kami telah muliakan anak-anak cucu Adam dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-
baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna”.
Beberapa bentuk akhlak terhadap Allah SWT, diantaranya:
1. Menaati segala perintah-Nya
2. Beribadah kepada Allah
3. Berzikir kepada Allah
4. Berdo’a kepada Allah
5. Tawakal (berserah diri) sepenuhnya kepada Allah
6. Tawaduk (rendah hati) kepada Allah
7. Ridho terhadap ketentuan Allah SWT
ِ … َو َت َع َاو ُن ْوا َعلَى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َوى َوالَ َت َع َاو ُن ْوا َعلَى اِإْل ْث ِم َو ْالع ُْد َو
ان
Artinya :”…dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam mengerjakan dosa dan
permusuhan …” (QS Al Maidah: 2)
Kita diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan misalnya
saling membantu tetanga yang sedang dalam kesusahan, dan janganlah
tolong menolong dalam perbuatan dosa.
Beberapa contoh akhlak buruk kepada orang lain, yaitu :
a. Mudah marah (al-ghadhab), yaitu kondisi emosi seseorang yang tidak
dapat ditahan oleh kesadarannya sehingga menonjolkan sikap dan
perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
b. Iri hati atau dengki (al-hasad/al-hiqd), yaitu sikap kejiwaan seseorang
yang selalu menginginkan agar kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang
lain bisa hilang sama sekali.
c. Mengumpat (al-ghibah), yaitu suatu perilaku yang suka membicarakan
keburukan seseorang pada orang lain.
d. Mengadu domba (an-namimah), yaitu suatu perilaku yang suka
memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain, dengan maksud
agar hubungan sosial keduanya rusak.
e. Bersifat congkak (al-'ujb), yaitu suatu sikap dan perilaku yang
menampilkan kesombongan, baik dilihat dari tingkah lakunya maupun
perkataanya.
f. Sikap kikir (al-bukhl), yaitu suatu sikap yang tidak mau memberikan nilai
materi dan jasa kepada orang lain.
g. Berbuat aniaya (az-zhulm), yaitu suatu perbuatan yang merugikan orang
lain, baik kerugian materi maupun non materi.
KESIMPULAN
Akhlak merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi
kebiasaan setiap individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam kehidupan
sehari-hari.
Berakhlak dengan akhlak yang disyariatkan dalam Islam, bukan hanya kepada
sesama mausia tetapi juga kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT, kepada Rasulullah
SAW dan Lingkungan Alam.
Akhlak yang baik adalah tanda kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat.
Tidaklah kebaikan-kebaikan datang atau didapatkan di dunia dan di akhirat kecuali
dengan berakhlak dengan akhlak yang baik. Dan tidaklah keburukan-keburukan
ditolak kecuali dengan cara berakhlak dengan akhlak yang baik.