Anda di halaman 1dari 4

Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam

Manusia sebagai khalifatullah


Allah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah : 30

ُ ِ‫ض َخلِيفَةً ۖ قَالُوا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َم ْن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬


ُ‫ك ال ِّد َما َء َونَحْ ن‬ ِ ْ‫ك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَأْلر‬ َ ُّ‫ال َرب‬َ َ‫َوِإ ْذ ق‬
َ‫ك ۖ قَا َل ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون‬
َ َ‫ك َونُقَدِّسُ ل‬
َ ‫نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬
Artinya :
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di
bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Penciptaan manusia bertujuan beribadah kepada Allah sebagai khalifatullah sehingga mencapai
kesenangan dunia dan ketenangan akhirat. Khalifatullah adalah Khalifah Allah, pengganti Allah di
dunia, maksudnya memperlakukan makhluk Allah sebagaimana Allah memperlakukan makhluk
ciptaannya di atas bumi, oleh karena itu Allah memberi tugas kepada manusia sebagai khalifah di
bumi dengan batasan-batasan yang sudah ditetapkan olehnya. Khalifah sendiri memiliki arti pengganti
orang terdahulu yang sudah tidak bisa lagi memimpin umat manusia di bumi, misalnya Abu Bakar
ditunjuk sebagai khalifah oleh umat islam setelah wafatnya nabi Muhammad SAW. Sebagaimana
firmannya dalam Q.S Fatir : 39 yang berbunyi :

‫ض ۚ فَ َم ْن َكفَ َر فَ َعلَ ْي ِه ُك ْف ُرهُ ۖ َواَل يَ ِزي ُد ْال َكافِ ِرينَ ُك ْف ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ْم ِإاَّل َم ْقتًا ۖ َواَل‬
ِ ْ‫ه َُو الَّ ِذي َج َعلَ ُك ْم َخاَل ِئفَ فِي اَأْلر‬
‫يَ ِزي ُد ْال َكافِ ِرينَ ُك ْف ُرهُ ْم ِإاَّل َخ َسارًا‬
Artinya :
Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi. Siapa yang kufur, (akibat)
kekufurannya akan menimpa dirinya sendiri. Kekufuran orang-orang kafir itu hanya akan menambah
kemurkaan di sisi Tuhan mereka. Kekufuran orang-orang kafir itu juga hanya akan menambah
kerugian mereka.
Dalam firmannya tersebut sudah dijelaskan bahwa manusia sebagai khalifah memegang penuh
tangung jawabnya sendiri atas tindakannya. Allah memberikan manusia kebebasan dalam melakukan
apapun di atas muka bumi dengan catatan tidak melewati batasan-batasan yang telah ditentukannya,
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Barangsiapa yang mengerjakan perintahnya
akan mendapatkan berkahnya di dunia ataupun di surga kelak, sedangkan sebaliknya akan
mendapatkan hukuman di dunia ataupun di akhirat yang berujung pada kejahannaman neraka. Maka
dari itu sebagai khalifah di bumi, sudah sepatutnya para khalifatullah menjalankan tugas yang sudah
diberi serta memelihara bumi dengan semestinya karena Allah tidak menyukai orang-orang yang
merusak bumi, seperti firmanNya dalam Q.S. Al Qasas : 77

‫َصيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوَأحْ ِس ْن َك َما َأحْ َسنَ هَّللا ُ ِإلَ ْيكَ ۖ َواَل تَب ِْغ ْالفَ َسا َد‬ َ ‫ار اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬
ِ ‫سن‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَاكَ هَّللا ُ ال َّد‬
َ‫ض ۖ ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدين‬
ِ ْ‫فِي اَأْلر‬
Artinya :
Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi
janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Tugas manusia sebagai khalifah di bumi menyangkut empat hal, yaitu untuk diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan alam.

 Tugas kekhalifaan terhadap diri-sendiri


1. Menuntut ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan sangat penting untuk dimiliki manusia sebagai khalifah allah dalam
dunia maupun akhirat. Ilmu pengetahuanlah yang mendukung akal manusia bekerja
dengan baik untuk berfikir kritis dan sehat serta dapat mengetahui keagungan kuasa Allah
yang begitu luar biasa di semesta alam. Allah berfirman dalam Q.S. al Nahl : 43,

َ‫وحي‡ ِإلَ ْي ِه ْم ۚ فَا ْسَألُوا‡ َأ ْه َل ال ِّذ ْك ِر ِإ ْن ُك ْنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون‬


ِ ُ‫َو َما َأرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبلِكَ ِإاَّل ِر َجااًل ن‬
Artinya :
Kami tidak mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad), melainkan laki-laki yang
Kami beri wahyu kepadanya. Maka, bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai
pengetahuan) jika kamu tidak mengetahui.

2. Memelihara dan menjaga diri dari hal yang menimbulkan bahaya dan kesengsaraan.
Allah menciptakan manusia dengan hati-hati, oleh karena itu sudah seharusnya manusia
memelihara dan menjaga apa yang sudah diberikan olehNya. Makanlah makanan yang
mengandung manfaat, peliharalah jasmani agar tetap terjaga dari bahaya apa pun. Bukan
hanya bagian jasmani saja tetapi juga dalam hal rohani. Ibadah merupakan salah satu
upaya dalam memelihara rohani manusia, senantiasalah berbuat baik karena
sesungguhnya tindakan tersebut dapat menyehatkan rohani diri. Allah berfirman dalam
Q.S. Al Tahrim : 6,

َ‫ارةُ َعلَ ْيهَا َماَل ِئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَل يَ ْعصُون‬


َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َج‬
َ‫هَّللا َ َما َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang
kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

3. Berakhlak mulia
Khalifah yang baik pastilah memiliki akhlak mulia, sebagaimana Allah menyukai
hambanya yang bertaqwa dan senantiasa berbuat baik.

 Tugas kekhalifaan dalam keluarga


1. Membangun keluarga yang Sakinah, mawaddah, wa rahmah
Allah berfirman dalam Q.S. ar Rum : 21,

ٍ ‫ق لَ ُك ْم ِم ْن َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ْز َواجًا لِتَ ْس ُكنُوا ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ۚ ِإ َّن فِي ٰ َذلِكَ آَل يَا‬
‫ت لِقَوْ ٍم‬ َ َ‫ِم ْن آيَاتِ ِه َأ ْن خَ ل‬
َ‫يَتَفَ َّكرُون‬
Artinya :
Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram
kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.
 Tugas kekhalifaan dalam masyarakat
1. Mewujudkan dan menjaga persatuan dan kesatuan umat dalam masyarakat
Allah berfirman dalam Q.S. al Hujurat :10,

َ‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْ‡م ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua
saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.

2. Saling tolong menolong dalam kebaikan antar sesama manusia


Allah berfirman dalam Q.S. al Maidah : 2
...…ُ‫َوتَ َعا َونُوا‡ َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َو ٰ‡ى ۖ َواَل تَ َعا َونُوا َعلَى اِإْل ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۖ ِإ َّن هَّللا َ َش ِديد‬
ِ ‫ْال ِعقَا‬
‫ب‬
Artinya :
……Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.

3. Menegakkan keadilan sosial


Allah berfirman dalam Q.S. an Nisa’: 135

ْ‫ْط ُشهَدَا َء هَّلِل ِ َولَوْ َعلَ ٰى َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأ ِو ْال َوالِ َدي ِْن َواَأْل ْق َربِينَ ۚ ِإ ْن يَ ُك ْن َغنِيًّا َأو‬
ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا‡ قَ َّوا ِمينَ بِ ْالقِس‬
‫ْرضُوا‡ فَِإ َّن هَّللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا‬ ِ ‫فَقِيرًا فَاهَّلل ُ َأوْ لَ ٰى بِ ِه َما ۖ فَاَل تَتَّبِعُوا ْالهَ َو ٰى َأ ْن تَ ْع ِدلُوا ۚ َوِإ ْن ت َْل ُووا َأوْ تُع‬

Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah,
walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika
dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu
(kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling
(enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu
kerjakan.

 Tugas kekhalifaan terhadap alam (natur)


1. Mengkulturkan natur.
Membudayakan alam sehingga menghasilkan sebuah hasil atau karya yang bermanfaat
dan dapat mendukung kebutuhan manusia. Selain manusia, alam juga menampung
berbagai macam makhluk hidup dan benda-benda alam lainnya sebagai pelengkap isi
bumi. Manusia tidak mampu hidup berevolusi tanpa membudayakan alam sekitarnya
karena secara naluriah saja manusia pasti tahu apa yang dibutuhkannya. Jika saja khalifah
Allah tidak tahu cara membudayakan alam maka pengikutnya pun akan bingung harus
hidup bagaimana.

2. Menaturkan kultur
Walaupun manusia memerlukan berbagai macam benda di alam untuk keberlangsungan
hidupnya, hal itu harus disesuaikan dengan keadaan alam juga. Khalifah Allah harus
mengetahui caranya memanfaatkan alam tanpa merusak alam tersebut.
3. Mengislamkan natur
Dalam kedua hal yang telah dijabarkan, khalifah tetap harus menerapkan nila-nilai yang
ada dalam islam, sehingga semua perlakuan terhadap alam berada di batasan-batasan
yang telah Allah beri kepada manusia.

Anda mungkin juga menyukai