1. Sebagai manusia yang akan selalu berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin, menurut
ajaran islam etos kerja yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula. Doa, usaha dan
ikhtiar merupakan konsep kerja dalam islam, jelaskan konsep tersebut!
Jawaban :
Dalam islam, etos kerja memiliki nilai yang sangat tinggi. Sebagamana firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an surat Al-Qasas (28) ayat 77 :
Artinya :
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Referensi : https://www.merdeka.com/quran/gafir/ayat-60
ِس ۤاءِ نَص ْيب َ َ ض هك ِْم ع َٰلى بَ ْعضِِۗ للر َجالِ نَص ْيبِ م َّماِ ا ْكت
َ سبه ْواِۗ َوللن َ ّللاِه بهِ بَ ْع َّ ََو َِْل تَت َ َمنَّ ْواِ َماِ ف
ٰ ض َِل
ّللاَ كَانَِ بكهلِ ش َْيءِ عَل ْي ًما ْ َن ف
ِٰ َِّضلهِِۗ ان ٰ ِسـَٔلهوا
ِْ ّللاَِ م َ َ م َّما ا ْكت
ْ س ْبنَِِۗ َو
Artinya :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu
atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan
bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Referensi : https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-32
ِع ْن هه ْمَ ْف ِن َح ْولكَِِ فَاع ه ِْ ظ ا ْلقَ ْلبِ َْل ْنفَض ُّْوا م َِ غل ْي ًّ َّللا ل ْنتَِ لَ هه ِْمِۚ َولَ ْوِ هك ْنتَِ ف
َ ظا ِٰ َِفَب َما َرحْ َمةِ من
َِبِ ا ْل همت َ َوكل ْين
ُّ ّللاَِ يهح ِٰ علَى
ٰ َِّّللاِۗ ان َ ست َ ْغف ِْر لَ هه ْمِ َوشَاو ْر هه ْمِ فى ْاْلَ ْم ِۚر فَاذَا ع ََز ْمتَِ فَت َ َو َّك ِْل
ْ َوا
Artinya :
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang
bertawakal.
Referensi : https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-159
Jawaban :
Budaya akademik adalah sebuah situasi atau keadaan di mana suatu ajaran atau suatu nilai dalam
pendidikan telah menjadi kebiasaaan dan dilakukan secara berulang-ulang seperti ajaran rajin,
tekun, suka membandingkan berbagai ilmu, suka bereksperimen dll.
Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orangyang
melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membanggun budaya akademik bukanperkara yang
mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehinggaterjadi kebiasaan di
kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademiktersebut.
Budaya akademik dalam Islam menghendaki semua orang muslim untuk memiliki sikaptekun
dan ulet dalam mencari ilmu. Islam sebagai agama yang mendorong umatnya untuk menjadi
cerdas dan pandai maka mempunyai banyak dalil-dalil mengenai keutamaan mencari
ilmu.
hadist nabi muhammad SAW mengenai keutamaan menuntut ilmu :
Berpikir rasional adalah ciri utama ajaran Islam, Dalam Al Quran mengajarkan setiap orang untuk
menerapkan dan membudayakan budaya akademik, yaitu menggunakan tradisi keilmuan
yang didasarkan prinsip-prinsip rasionalitas.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 111 :
ِص ٰرىِِۗ ت ْلكَِ ا َ َمانيُّ هه ِْمِۗ قه ْلِ َهات ه ْوا به ْر َهانَ هك ِْم ا ْنِ هك ْنت ه ْم ِْ ن يَّ ْد هخ َِل ا ْل َجنَّ ِةَ ا َّْلِ َم
ٰ َن كَانَِ هه ْودًا ا َ ِْو ن ِْ ََوقَاله ْوا ل
َِصدق ْينٰ
Artinya :
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau
Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu
orang yang benar.”
Referensi : https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-111
Dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran (3) ayat 190-191 juga Allah AWT telah menyebutkan bahwa
seorang muslim yang memiliki karakter berbudaya akademik disebut dengan istilah Ulul albab
yang secara kebahasaan mengandung arti orang-orang yang memiliki akal yang murni.
3. Menurut anda bagaimana urgensi ilmu pengetahuan bagi kehidupan dunia dan akhirat
manusia ? Sebutkan dan jelaskan !
Jawaban :
Urgensi ilmu pengetahuan dunia dalam pandangan islam yaitu fardhu kifayah. apabila seseorang
telah mempelajarinya maka gugurlah kewajiban bagi kita. Sedangkan urgensi ilmu pengetahuan
akhirat dalam pandangan islam hukumnya wajib bagi semua orang karena kelak itu merupakan
kehidupan kita yang abadi.
Keutamaan ilmu, belajar dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam, karena ilmu
merupakan alat atau sarana yang dapat menyempurnakan manusia dan menjadi penentu
kehidupannya, apakah ia berhasil ataugagal, mulia atau rendah. Karena posisinya ini, maka
ilmu itu sesuatu yang niscaya perlu dikuasai. Perbuatan, termasuk ibadah yang dikerjakan
tanpa ilmu, bukan hanya tidak sempurna, tapi juga secara syariat tidak diterima.
Beberapa keutamaan menuntut ilmu :
➢ Dimudahkan jalan ke surga
➢ Ditinggikan derajatnya
➢ Dicintai Rasulullah SAW
➢ Menjadi orang yang paling utama
➢ Dimintakan ampun seisi bumi dan langit
sehingga dalam beberapa hadits yang lain Nabi menjelaskan dan menegaskan keutamaan ilmu
yang bermanfaat, baik semasa di dunia bahkan setelah manusia itu wafat. Seperti dalam hadits
tentang menuntut ilmu berikut, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam
bersabda :
ِص َد َقةِ جَاريَةِ َوع ْلمِ يه ْنتَفَ هِع بهِ َو َولَدِ صَالحِ يَ ْدعهو لَهه ِْ ن ث َ ََلثَةِ م
َ ن ِْ ع َمله ِهه إ َِّْل م َ َن ا ْنق
َ ط َِع َ إِذَا َماتَِ ْاْل ْن
ِسا ه
artinya :
"Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali daritiga hal; dari
sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalihyang mendoakannya." (HR.
Muslim no. 1631)
Allah juga berfirman mengenai keutamaan ilmu dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11 :
Oleh karena itu, kita juga harus senantiasa memahami bahwa menuntut ilmu dan menjadi orang
yang berilmu itu adalah perintah Allah dan Rasul-Nya serta akan memiliki banyak keutamaan.
Maka sudah sepantasnya kita menggiatkan diri dengan belajar dan menuntut ilmu. Karena
kebangkitan umat akan terwujud dengan kebangkitan ilmu pengetahuannya. Namun perlu
diketahui bahwa ketinggian ilmu tanpa dibarengi dengan akhlak mulia danadab akan menjadi
sesuatu yang sia-sia.
Sumber referensi :
BMP Pendidikan Agama Islam (MKWU 4109) MODUL 7