Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pendidikan Agama Islam

Nama : Magdalena Anggraeni Fakultas : Ekonomi & Bisnis

NPM : 022121111 Kelas : 1 Malam Akuntansi

1.
-Apa kiat/cara untuk terus menaikkan kualitas iman kepada Allah swt yang
terkadang iman kita bertambah/berkurang.
- Apa dampaknya ketika iman sedang turun
- Bagaimana cara agar iman kita konsisten dan stabil
2. Cari referensi tentang Allah swt (ayat-ayat tentang tauhid)
3. Cari referensi Tentang filsafat ketuhanan

1. KIAT/CARA MENAIKKAN KUALITAS IMAN

Syaikh Prof. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah di dalam


kitabnya Asbab Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi menyebutkan setidaknya terdapat tiga cara
dahsyat dalam meningkatkan keimanan.
1) Mempelajari ilmu yang bermanfaat, di antaranya adalah membaca Al-Qur`an dan
mentadaburinya, mempelajari nama dan sifat Allah Ta’ala, memperhatikan keindahan
agama Islam, membaca sirah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan
membaca sirah Salafush Shaleh.
2) Memperhatikan ayat-ayat Allah yang kauniyyah.
3) Bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh, baik dengan hati, lisan, maupun anggota
tubuh lahiriyah, termasuk berdakwah di jalan Allah Ta’ala dan menjauhi sebab-sebab
yang mengurangi keimanan.

Selain diatas, berikut ada beberapa cara memupuk iman yang sangat dianjurkan bagi umat
muslim

1) Jagalah wudu karena dengan begitu kamu menjaga kesucian diri


2) Perbanyak sujud sebab posisi itu adalah waktu terdekatmu dengan Allah Swt
3) Perbanyak zikir Lailaha ilallah dalam rutinitas harianmu

Keimanan senantiasa naik turun. Saat iman naik, saat itu kita merasakan betapa
lezatnya iman itu. Hidup terasa tenang, dada lapang, mata terasa sejuk, pikiran jernih,
kata-kata manis, penuh tawakal, ibadah terasa ringan dan nikmat, kadang air mata ikut
menetes untuk ikut merasakan kenikmatannya. Namun, iman bisa turun kalau
penjagaannya tidak optimal, karena gerusan kemaksiatan setiap hari pasti dijumpai karena
kita tidak hidup sendiri. Tarik-menarik antara keimanan dan kemaksiatan terus akan
terjadi.

Kita juga akan merasakan bagaimana kondisi jiwa ketika iman dalam kondisi turun
(futur). Hidup penuh dengan ketegangan, dada terasa sempit, penuh dengki, mata liar ke
sana-kemari, pikiran kotor, kata-kata tidak terkontrol, ibadah terasa berat, penuh
kekhawatiran terhadap dunia, takut kehilangan rezeki, dan sifat-sifat buruk lainnya.

Faktor-faktor turunnya Iman seseorang :

a. Faktor Intern :
a) Kebodohan jahil dan banyak menetang QS. 18:54;
b) Lalai Al-Goflah (QS. 7:179) untuk selalu ingat mati (QS. 3:185/21:35/62:8/39:30)
karena ajal tidak bisa ditunda (QS. 10:49/4:78/6:59);
c) Bermaksiat kepada Allah dan jauh dari lingkungan imani (QS. 17:32/17:83);
d) Jiwa menyuruh kepada yang buruk-buruk (QS. 12:53);
e) Jangan Isrof berlebihan (QS. 17:26-27) Filteri dengan melawan hawa nafsu (QS.
45:23).
b. Faktor Extern :
a) Karena godaan syetan yang menggoda dari empat arah (QS. 7:16-17), Pidato Iblis
(QS. 14:22);
b) Terlalu cinta dunia (QS. 3:14/57:20/9:24/102:1-8/63:9);
c) Gaul dengan teman-teman yang buruk, lemah, lalai dalam mengingat Allah (QS.
18:28/25:27-29).

Semakin banyak sifat dan perbuatan buruk dilakukan semakin deras luncuran iman
itu menuju titik terendah. Sebaliknya semakin tinggi kuantitas dan kualitas ketaatan
semakin cepat iman itu menanjak ke puncak.

Sebagaimana dijelaskan para ulama, iman naik karena ketaatan dan iman turun
karena kemaksiatan. Pertanyaannya bagaimana membangunkan iman ketika sedang
terbujur lemah? Ada tiga hal yang bisa kita lakukan :

Pertama, pakar motivasi mengatakan tips mendobrak kemalasan dan ketakutan


dengan cara melakukan sebaliknya. Jika dia malas shalat segera bangun shalat maka rasa
malas itu akan berangsur-angsur hilang.

Kedua, menyadarkan diri kita bahwa kita diciptakan untuk akhirat, bukan dunia.
Maka, segala aktivitas dunia jangan sampai mengalahkan tujuan akhirat kita. 

Ketiga, menyadarkan diri kita kehidupan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan
kehidupan akhirat. Hadis di atas setidaknya menggambarkan tentang perbedaan
keduanya yaitu antara setetes air kehidupan dunia dan luasnya samudera kehidupan
akhirat. Sungguh sebuah perumpamaan yang sangat jelas dipandang mata.
2. AYAT AYAT TENTANG TAUHID

1) Al-Taubah Ayat 129. Allah berfirman;

‫ش ْال َع ِظ ِيم‬
ِ ْ‫ت َوهُ َو َربُّ ْال َعر‬
ُ ‫فَِإ ْن تَ َولَّوْ ا فَقُلْ َح ْسبِ َي هَّللا ُ ال ِإلَهَ ِإال هُ َو َعلَ ْي ِه تَ َو َّك ْل‬

Artinya: "Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah; ‘Cukuplah Allah
bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah
Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung."

2) QS. Ibrahim Ayat 52. Allah berfirman;

ِ ‫اس َولِيُ ْن َذرُوْ ا بِ ٖه َولِيَ ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما هُ َو اِ ٰلهٌ وَّا ِح ٌد َّولِيَ َّذ َّك َر اُولُوا ااْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ ِ َّ‫ٰه َذا بَ ٰل ٌغ لِّلن‬

Artinya: "Dan (Al-Quran) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar
mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran."

3) QS. Al-Kahfi Ayat 110. Allah berfirman;

َ ‫ي َأنَّ َما ِإ ٰلَهُ ُك ْم ِإ ٰلَهٌ َوا ِح ٌد ۖ فَ َم ْن َكانَ يَرْ جُو لِقَا َء َربِّ ِه فَ ْليَ ْع َملْ َع َماًل‬
‫صالِحًا َواَل يُ ْش ِر ْك بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ِه‬ َّ َ‫قُلْ ِإنَّ َما َأنَا بَ َش ٌر ِم ْثلُ ُك ْم يُو َح ٰى ِإل‬
‫َأ َحدًا‬

Artinya: "Katakanlah; ‘Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.’
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Tuhannya."

4) QS. Al-Qashash Ayat 88. Allah berfirman;

ٌ ِ‫ع َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰا َخ ۘ َر ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۗ َو ُكلُّ َش ْي ٍء هَال‬


َ‫ك اِاَّل َوجْ هَهٗ ۗ لَهُ ْال ُح ْك ُم َواِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬

Artinya: "Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan."
5) QS. Al-Layl Ayat 19-21 . Allah berfirman;

ٰ ْ‫ى اِاَّل ا ْبتِغ َۤا َء َوجْ ِه َربِّ ِه ااْل َ ْع ٰل ۚى َولَ َسوْ فَ يَر‬
‫ضى‬ ٓ ۙ ‫َو َما اِل َ َح ٍد ِع ْند َٗه ِم ْن نِّ ْع َم ٍة تُجْ ٰز‬

Artinya: "Dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus
dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan
Tuhannya Yang Mahatinggi. Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang
sempurna).”

6) QS. Al-Insyirah Ayat 8. Allah berfirman;

َ ‫فَِإ َذا فَ َر ْغتَ فَا ْن‬


ْ‫صبْ َوِإلَ ٰى َربِّكَ فَارْ غَب‬

Artinya: "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap."
3. FILSAFAT KETUHANAN

Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi,


yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis. Bagi orang yang menganut
agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan menambahkan pendekatan
wahyu di dalam usaha memikirkannya. Adi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para
manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini
bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, tetapi mencari
pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran
tentang Tuhan.

Penelaahan tentang Allah dalam filsafat lazimnya disebut teologi filosofi. Hal ini


bukan menyelidiki tentang Allah sebagai objek, tetapi eksistensi alam semesta, yakni
makhluk yang diciptakan, sebab Allah dipandang semata-mata sebagai kausa pertama,
tetapi bukan pada diri-Nya sendiri, Allah sebenarnya bukan materi ilmu, bukan pula
pada teodise. Jadi pemahaman Allah di dalam agama harus dipisahkan Allah dalam
filsafat. Namun pendapat ini ditolak oleh para agamawan, sebab dapat menimbulkan
kekacauan berpikir pada orang beriman. Maka ditempuhlah cara ilmiah untuk
membedakan dari teologi dengan menyejajarkan filsafat ketuhanan dengan filsafat
lainnya (Filsafat manusia, filsafat alam dll). Maka para filsuf mendefinisikannya sebagai
usaha yang dilakukan untuk menilai dengan lebih baik, dan secara refleksif, realitas
tertinggi yang dinamakan Allah itu, ide dan gambaran Allah melalui sekitar diri kita.

Ide tentang Allah pada orang beragama secara umum biasanya dijelaskan dalam tabiat
Allah; "Yang Maha Tinggi" (Anselmus mengatakan: "Allah adalah sesuatu yang lebih
besar dari padanya tidak dapat dipikirkan manusia)Yang Maha Besar, Yang Maha Kuasa,
Yang Maha Baik dan sebagainya. Menurut Anselmus, ajaran-ajaran kristiani bisa
dikembangkan dengan rasional, jadi tanpa bantuan otoritas lain (Kitab Suci, wahyu,
ajaran Bapa Gereja). Bahkan ia bisa menjelaskan eksistensi Allah dengan suatu argumen
yang bisa diterima bahkan juga oleh mereka yang tidak beriman. Eksistensi Allah dimulai
dari pikiran manusia yang menerima begitu saja ajaran agama, tetapi juga
menanyakannya dari siapa dan mengapa dirinya ada, alam alam, dan Allah sendiri bisa
diterima adanya.

Beberapa sikap orang beriman dalam mencari pencerahan akan adanya Allah:

 Manusia yang menerima begitu saja dikarenakan ajaran turun-temurun dari para
pendahulunya, manusia ditekankan harus percaya, bahkan tanpa bertanya.
 Manusia mulai bertanya mengapa dirinya ada?Mengapa alam ada?
 Kemudian menanyakan Allah terkait; siapa, isinya, dan mengapa Dia ada?

Semua jawaban itu akan dijawab oleh para ahli dalam bidang yang disebut teologi;
theos dan logos, ilmu tentang hubungan manusia dan ciptaan dengan Allah. [2] Jawaban-
jawabannya bisa sangat beragam, tergantung agama dan kepercayaan yang mana yang
memberikan jawaban. Namun setidaknya ada beberapa kesimpulan yang mereka berikan
sebagai jawaban:

- Allah ada, dan adanya Allah itu dapat dibuktikan secara rasional juga;
- Allah ada, tetapi tidak dapat dibuktikan adanya;
- Tidak dapat diketahui apakah Allah benar-benar ada;
- Allah tidak ada, dan ketentuan ini dapat dibuktikan juga.

Oleh karena itu filsafat berusaha membuktikan keyakinan-keyakinan manusia itu


melalui berbagai jalan; metafisika, empirisme, rasionalisme, positivisme, spiritualisme
dll.

Anda mungkin juga menyukai