Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Peserta dapat berubah menjadi lebih baik dan

beristiqomah dalam melakukan kebaikan


Luaran - Peserta senang melakukan kebaikan
- Peserta mulai aktif mengikuti kajian keislaman

NEXT STEP AHEAD: HIJRAH DAN ISTIQOMAH

Apa sih yang Dimaksud Hijrah?


Secara etimologi, hijrah adalah lawan dari kata washal
(bersambung). Maksud hijrah di sini adalah berpisahnya seseorang
entah berpisah dengan badan, dengan lisan, ataupun dengan hati. Asal
hijrah di sini bermakna meninggalkan, yaitu meninggalkan berbicara
atau meninggalkan perbuatan. Berbeda dengan istilah hajr yang artinya
tidak berbicara pada orang lain. Apabila kita membahas hijrah, ada dua
maksud, yaitu:

1. Hijrah hissi (berpindah tempat), yaitu berpindah dari negeri kafir ke


negeri Islam atau berpindah dari negeri yang banyak fitnah ke
negeri yang tidak banyak fitnah. Ini termasuk hijrah yang
disyari’atkan.

2. Hijrah maknawi (dengan hati), yaitu berpindah dari maksiat dan


segala apa yang Allah larang menuju ketaatan.

Dalam hadits disebutkan hijrah adalah meninggalkan larangan


Allah, Rasullullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ‬


“Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang
meninggalkan larangan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kenapa kita harus berhijrah?
1. Ingat Tujuan Hidup Manusia
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫اْل ْن‬
‫س إِ ََّّل ِليَ ْعبُدُون‬ ِ ْ ‫ِو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِج َّن َو‬
َ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Allah tidak menciptakan kita sia-sia, pasti ada suatu perintah dan
larangan yang mesti kita jalankan dan mesti kita jauhi. Allah Ta’ala
berfirman,

‫عبَثًا َوأَنَّ ُك ْم ِإلَ ْينَا ََّل ت ُْر َجعُون‬


َ ‫س ْبت ُ ْم أَنَّ َما َخلَ ْقنَا ُك ْم‬
ِ ‫ِأَفَ َح‬
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu
tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

2. Manusia Ideal, dan berusaha mendekati keidealan


Manusia ideal tentu saja yang merealisasikan tujuan
penciptaannya. Ia menjalankan yang diperintahkan oleh Allah dan
menjauhi larangan-larangan-Nya. Manusia ideal adalah yang baik
terhadap Allah dan terhadap manusia. Manusia tak ada yang
sempurna, tetapi banyak yang mendekati ideal atau sempurna.

Karena Rasul juga mengatakan bahwa yang terbaik bukanlah


orang yang tidak pernah berbuat dosa karena tiap manusia pasti
pernah melakukan salah. Yang paling baik dari mereka adalah
yang mau bertaubat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

َّ ‫ِ ُك ُّل اب ِْن آ َد َم َخطَّا ٌء َو َخي ُْر ا ْل َخ‬


‫طائِينَ الت ََّّوابُون‬
“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik
dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat”. (HR. Tirmidzi
no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198. Syaikh Al-Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kata Ibnu Rajab dalam Fathul Barinya, yang dimaksud at-
tawwabun adalah:

َّ ‫َّللا بِالت َّْوبَ ِة مِ ْن ا ْل َمع ِْصيَ ِة إِلَى ال‬


‫طاعَةِأ‬ ِ َّ ‫الرجَّاعُونَ إِلَى‬
َّ ‫ِي‬
ْ .
“Orang yang mau kembali pada Allah dari maksiat menuju
ketaatan”. Artinya, mau berhijrah dari maksiat dahulu menjadi
lebih baik saat ini.

3. Allah menerima siapapun yang ingin menjadi baik


Siapa saja yang mau berhijrah, Allah akan menerima hijrahnya.

َ ُ‫َّللاَ يَ ْغف ُِر الذُّن‬


‫وب‬ ِ َّ ‫طوا مِ ْن َرحْ َم ِة‬
َّ َّ‫َّللا إِن‬ ِ ُ‫علَى أ َ ْنف‬
ُ َ‫س ِه ْم ََّل ت َ ْقن‬ َ ‫ِي الَّ ِذينَ أَس َْرفُوا‬
َ ‫قُ ْل يَا ِعبَاد‬
‫الرحِ يم‬
َّ ‫ور‬ُ ُ‫ِجَمِ يعًا إِنَّهُ ه َُو ا ْلغَف‬
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang’.” (QS. Az-Zumar: 53).

Tentu saja setelah berhijrah, seseorang harus punya tekad


menjadi baik dan bertekad tidak mengulangi lagi maksiat yang
dahulu dilakukan.

‫سنَةُ بَ ْعدَهَا‬
َ ‫سنَ ِة ال َح‬ ُ ‫ث َ َو‬
َ ‫اب ال َح‬
“Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.”

Tips agar Hijrah Tidak Gagal dan Bisa Istiqomah


1. Berniat ikhlas ketika hijrah
Hijrah diharuskan berniat bukan karena tendensi dunia atau
kepentingan dunia tetapi ikhlas karena Allah karena seseorang
akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya dan
sesuai dengan niat hijrahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya,

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap


orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.
Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya
karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita
yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan
itu.”

Bahkan kita tetap harus meluruskan niat ketika telah hijrah agar
tetap istiqamah, karena yang namanya hati sering berubah-ubah
dan mudah berubah niatnya.

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

“Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat


daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-
balik”

2. Segera cari lingkungan yang baik dan sahabat yang sholih


Ini adalah salah satu kunci utama sukses hijrah, yaitu memiliki
teman dan sahabat yang membantu untuk dekat kepada Allah dan
saling menasehati serta saling mengingatkan dalam kebaikan.
Hendaknya kita selalu berkumpul bersama sahabat yang shalih
dan baik akhlaknya.

Allah Ta’ala berfirman,

َ َّ ‫ِيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا‬


‫َّللا َوكُونُوا َم َع الصَّا ِدقِين‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-
Taubah: 119).

Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi ketika


sendiri. Perlu dukungan, saling menasehati antar sesama. Selevel
Nabi Musa ‘alaihissalam saja memohon kepada Allah agar
mempunyai teman seperjuangan yang bisa membantunya dan
membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam.
Kemudian pertanyaannya, bagaimana kalau cricle kita belum
baik? Tenang saja, selalu ada solusi bagi tiap orang yang emang
bersungguh-sungguh mengharap kebaikan. Contoh dari solusi itu
adalah dengan menambah circle namun circle yang ditambah
adalah circle yang baik.

Kemudian apakah solusi ini hanya berhenti dengan mencari circle


yang baik saja? Tentu tidak. Ketika kita sudah berhasil untuk
istiqomah, sebagai teman atau sahabat yang baik pada circle yang
belum baik, sudah sewajarnya mengingatkan dan mengajak circle
tersebut untuk menjadi baik dan lebih baik.

3. Menguatkan fondasi dasar tauhid dan akidah yang kuat


dengan mengilmui dan memahami makna syahadat dengan
baik dan benar
Syahadat adalah dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekedar
diucapkan akan tetapi kalimat ini mengandung makna yang sangat
mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam. Allah menjelaskan
dalam Al-Quran bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan
seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-
benar mengilmui dan mengamalkannya.

4. Mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya


Tentu saja, karena Al-Quran adalah petunjuk bagi kehidupan di
dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sebagaimana seseorang
yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu perlu petunjuk dan
arahan berupa peta dan penunjuk jalan semisalnya. Jika tidak
menggunakan peta dan tidak ada orang yang memberi petunjuk,
tentu akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat tujuan.
Apalagi ternyata ia tidak tahu bagaimana cara membaca peta,
tidak tahu cara menggunakan petunjuk yang ada serta tidak ada
penunjuk jalan, tentu tidak akan sampai dan selamat.. Allah
menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang
beriman dan sebagai petunjuk. Membacanya juga dapat
memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal shalih dan
berakhlak mulia dengan izin Allah Ta’ala.

5. Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit


Ini adalah kuncinya, yaitu tetap beramal sebagai buah ilmu. Amal
adalah tujuan kita berilmu, bukan sekedar wawasan saja,
karenanya kita diperintahkan tetap terus beramal meskipun sedikit
dan ini adalah hal yang paling dicintai oleh Allah.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda yang artinya,

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang
kontinu walaupun itu sedikit”.

6. Sering berdoa dan memohon keistiqamahan dan keikhlasan


Tentunya tidak lupa kita berdoa agar bisa tetap istiqamah beramal
dan beribadah sampai menemui kematian. Doa berikut ini
sebaiknya sering kita ucapkan dan sudah selayaknya kita
hafalkan.

‫ُ َربَّنَا ََّل ت ُِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ َه َد ْيتَنَا َوه َْب لَنَا مِ ْن لَ ُد ْنكَ َرحْ َمة ً ِإنَّكَ أ َ ْنتَ الْ َوهَّاب‬
‘Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab
Lanaa Min-Ladunka Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab’

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong


kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena
sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)”.
(QS. Ali Imran: 8)

Kapan Mau Hijrah?


Allah Ta’ala menyeru kita,

‫ض أ ُ ِﻋدَّتْ ﻟ ِْﻠ ُﻣتَّقِين‬


ُ ‫س َﻣ َﻭﺍتُ َﻭ ْﺍْل َ ْر‬
َّ ‫ض َﻬﺎ ﺍﻟ‬ َ ‫س ِﺎرﻋُﻭﺍ إِﻟَﻰ َﻣ ْغف َِرةٍ ﻣِ ْن َربِ ُك ْم َﻭ َﺟﻧَّ ٍة‬
ُ ‫ﻋ ْر‬ َ ‫ِ َﻭ‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Dalam ayat di atas disuruh bersegera bertaubat. Ini berarti disuruh
pula untuk segera meninggalkan maksiat dan raihlah ampunan Allah.
Ini maksud yang sama yang berisi perintah untuk segera berhijrah.

Imam Asy-Syaukani dalam Fath Al-Qadir menyatakan,


‫سﺎرﻋﻭﺍ إﻟﻰ ﻣﺎ يﻭﺟب ﺍﻟﻣغفرة ﻣن ﺍﻟطﺎﻋﺎت‬
“Bersegeralah meraih ampunan Allah dengan melakukan ketaatan.”

Semoga kita bisa semangat terus dalam berhijrah, menjadi lebih


baik mulai saat ini dan bisa terus istiqamah.

SUPLEMEN: Sholat jama’ dan qashar

Sholat Jama’
Sholat jamak tentu tidak boleh dilakukan dengan sembarang
alasan, misalnya karena malas atau sedang pergi ke mall dan tidak
sempat melaksanakan sholat. Sholat jamak hanya boleh dilakukan oleh
seseorang yang benar-benar dalam kondisi darurat. Adapun jenis
sholat jamak dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak taqdim dan
jamak takhir begitu juga dengan qasar.
1. Jamak Taqdim
Jamak Taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu
sekaligus di waktu sholat yang pertama, yaitu :
Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Dzuhur.
Sholat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.
2. Jamak Takhir
Jamak Takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu
sekaligus di waktu sholat yang terakhir, yaitu:
Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar.
Sholat Maghrib dan Isya’, dikerjakan saat waktu Isya.
Contoh tatacara sholat jamak taqdim
1. Niat sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar (Dilakukan saat waktu
dzuhur)
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al
ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’
dengan Ashar, karena Allah Ta’aala.
2. Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar
dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al
dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat ashar 4 rakaat dijama’ dengan
dhuhur, karena Allah Ta’aala.

Contoh tatacara sholat jamak takhir


1. Niat sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al
ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’
dengan Ashar, karena Allah Ta’aala.
2. Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar
dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh
zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijama’
dengan dhuhur, karena Allah Ta’aala”

Sholat Qasar ( ‫)ُقَصْر‬


Berbeda dengan sholat jamak yang menggambungkan, shalat
qasar artinya meringkas. Sholat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi
2 rakaat. Contoh, sholat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun sholat
ashar dan isya.
INGAT: hanya sholat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar.
Jadi, kita tidak diperbolehkan meng-qasar sholat subuh dan maghrib.
Berikut niat sholat qasar :
● Niat sholat qashar dan jamak taqdim
“Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil
‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.”
“Aku berniat sholat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan
menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”
● Niat sholat qashar dan jamak ta’khir:
Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri
adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“aku berniat sholat fardhu ashar 2 rakaat, qashar, dengan
menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”

Syarat-Syarat Sah Sholat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar


Sholat jamak dan qashar memang diperuntukkan bagi ummat
muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan
lain sehingga tidak dapat mengerjakan sholat fardhu tepat pada
waktunya. Hal ini meliputi:
1. Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai ijma’ atau
kesepakatan para ulama)
2. Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa
3. Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin
kencang, perang atau bencana lainnya.
4. Melakukan operasi yang melewati waktu sholat.

TAHSIN/ TAJWID
Hukum Mad
Mad yaitu memperpanjang [memanjangkan] bacaan pada saat
bertemunya dengan huruf-huruf hijaiyah yang termasuk ke dalam
hukum Mad. Ini bisa dikatakan bahwasanya Hukum Mad yaitu hukum
yang digunakan untk mengatur panjang atau pendek suatu bacaan di
dalam Alquran.
Macam-Macam Mad Beserta Penjelasannya:

1. Mad Thobi'i atau Mad Asli.


Secara bahasa [etimologi] Mad Thobi’i mempunyai arti alami
atau biasa, yaitu tidak lebih dan juga tidak kurang. Dibaca
dengan panjang 2 harakat atau 1 alif. Mad Thobi’i ini sering
disebut dengan istilah lain sebagai Mad Ashli
Berlaku ketika: Huruf hijaiyah dengan harakat Fathah ( ‫) ــــَــ‬
bertemu dengan huruf hijaiyah Alif ( ‫ ;) ﺍ‬huruf hijaiyah dengan
harakat Kasrah ( ‫ ) ـــــِـــ‬bertemu huruf hijaiyah Ya Sukun ( ‫;) ِي‬
dan huruf hijaiyah dengan harakat Dhammah ( ‫ ) ـــــــُــــــ‬bertemu
dengan huruf Waw sukun ( ‫ ) ِﻭ‬maka huruf-huruf itu dibaca
dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.
Contoh:

a) ‫ﺎﻣ َية‬
ِ ‫ = ِ َح‬haamiyatun
b) ‫ش ُك ْﻭر‬َ ِ = syakuurun
c) ‫ = ِ َخبِيْر‬khobiirun
2. Mad Jaiz Munfashil
Secara etimologi Jaiz Munfashil adalah : Jaiz berarti boleh dan
Munfashil berarti terpisah atau di luar kata Mad Jaiz Munfashil ini
terjadi ketika ada huruf Mad Thobi’i yaitu ( ‫ي ـــــــِــــــ ; ْﻭ‬
ْ ; ‫ــــــَــــــ ﺍ‬
‫ ) ـــــــُـــــــ‬bertemu dengan huruf hijaiyah Alif (‫ )ﺍ‬yang mempunyai
harakat Fathah, harakat Kasrah, ataupun harakat Dhammah ( َ‫ﺍ‬
‫) ِ– ﺍِ – ﺍ‬. Cara membaca dari Mad Jaiz Munfashil ini adalah boleh
panjang 1 alif [2 harakat], 2 alif [4 harakat], ataupun juga bisa
3 alif [6 harakat].

Begini contohnya: ‫ِ َﻭﻻَأ ْﻧت ُ ْم بِ َﻣﺎ أ ُ ْﻧ ِزل‬


3. Mad Wajib Muttasil
Secara etimologi, mad wajib mutthashil artinya adalah : Mad
artinya adalah panjang bacaan. Wajib berarti harus dan
Mutthashil berarti bersambung. Hukum dari Mad Wajib Muttashil
yaitu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mad Thobi’i
( ‫ي ـــــــِــــــ ; ْﻭ ـــــــُـــــــ‬
ْ ; ‫ ) ــــــَــــــ ﺍ‬bertemu dengan huruf hijaiyah
Hamzah dengan harakat Fathah [Fathatain], dengan harakat
Kasrah [Kasratain], atau juga dengan harakat Dhammah
[Dhammatain] ( ‫ ء‬/ ‫ ءٍ – ُء‬/ ِ‫ ًء – ء‬/ ‫) ِ َء‬. Dan inti utama dari Mad
Wajib Muttashil ini yaitu Huruf Mad Thobi’i bertemu Hamzah dan
ini dalam satu kata atau bersambung.
Cara membaca: panjang 2-3 alif (4-5 harakat)
Contoh:

‫ َﺟآ َء – ِﺟ ْيء‬- ‫س َﻭآ ٌء‬


َ ِ

Anda mungkin juga menyukai