Anda di halaman 1dari 4

‫ِإَّن اْلَح ْم َد ِهّٰلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ْه‬

‫¸َو َنُعوُذ ِباِهّٰلِل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬


‫َم ْن َيْهِدِه ُهّٰللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه‬.
‫هّٰلل‬
‫َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِااَّل َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَل َنِبَي َبْع َد ُه‬.
‫َأَّم ا َبْعُد‬. ‫َالّٰل ُهـَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َاْص َح اِبِه َاْج َم ِع ْيَن‬.

‫َفَيا ِع َباَد ِهّٰلِلا! ِاَّتُقْو ا َهّٰللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬.

‫ َأُع ْو ُذ ِباِهّٰلِل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬: ‫َقاَل ُهّٰللا َتعَاَلى ِفى ِكَتاِبِه اْلَك ِرْيِم‬
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ْلَتْنُظْر َنْفٌس َم ا َقَّد َم ْت ِلَغ ٍد ۖ َو اَّتُقوا َهَّللاۚ ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن‬
Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah,

Syukur, Shalawat

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah SWT, taqwa dalam arti menjalankan segala apa yang diperintahkan oleh Allah,
dan berusaha sekuat tenaga meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Tema khutbah kita pada jum’at kali ini adalah Manfaat Introspeksi Diri di Akhir Tahun

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Memang kehidupan kita di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh
dengan dinamika dan tantangan. Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun
dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena. Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai
pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan.
Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan
ketakwaan lah rambu-rambu yang mampu memandu kita berada pada jalan yang benar dan
bekal yang paling baik dalam perjalanan.

‫َو َتَز َّو ُد ْو ا َفِاَّن َخ ْيَر الَّز اِد الَّتْقٰو ۖى َو اَّتُقْو ِن ٰٓيُاوِلى اَاْلْلَباِب‬
“Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku
wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat,” (QS Al-Baqarah: 197)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dalam sebuah perjalanan panjang, kita haruslah menyempatkan diri berhenti istirahat untuk
mengumpulkan kembali semangat dan tenaga guna melanjutkan perjalanan. Begitu juga dalam
kehidupan di dunia, kita mesti harus menyediakan waktu untuk melakukan introspeksi, evaluasi,
menghitung, sekaligus kontemplasi yang dalam bahwa Arab disebut dengan muhasabah.
Pentingnya muhasabah ini, Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur:
‫َح اِس ُبوا َأْنُفَس ُك ْم َقْبَل َأْن ُتَح اَس ُبْو ا َو َتَز َّيُنْو ا ِلْلَع ْر ِض اَألْك َبِر َو ِإَّنَم ا َيِخ ُّف اْلِح َس اُب َيْو َم اْلِقَياَم ِة َع َلى‬
‫َم ْن َح اَسَب َنْفَس ُه ِفى الُّد ْنَيا‬
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk
menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan
menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:

‫ َو اْلَع اِج ُز َم ْن َأْتَبَع َنْفَس ُه َهَو اَها َو َتَم َّنى َع َلى ِهَّللا‬،‫اْلَك ِّيُس َم ْن َد اَن َنْفَس ُه َو َع ِمَل ِلَم ا َبْع َد اْلَم ْو ِت‬
“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta
beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.”

Sementara dalam Al-Qur’an Allah juga telah mengingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri
dengan melihat apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk mengahadapi masa depan.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ْلَتْنُظْر َنْفٌس َم ا َقَّد َم ْت ِلَغ ٍد ۖ َو اَّتُقوا َهَّللاۚ ِإَّن َهَّللا َخ ِبيٌر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dari perintah Allah dan Rasul serta nasihat dari para sahabat, kita bisa mengambil beberapa
catatan penting tentang manfaat dari introspeksi diri ini. Setidaknya, ada 5 manfaat yang bisa kita
rasakan dari upaya melakukan ‘charging’ (mengecas) semangat hidup melalui introspeksi diri ini.

Pertama, sebagai wahana mengoreksi diri. Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat
kembali perjalanan hidup sekaligus mengoreksi manakah yang paling dominan dari perjalanan
selama ini. Apakah kebaikan atau keburukan, apakah manfaat atau mudarat, atau apakah
semakin mendekat atau malah menjauh dari Allah swt. Kita harus menyadari bahwa semua yang
kita lakukan ini harus dipertanggungjawabkan di sisi Allah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:

‫اْلَيْو َم َنْخ ِتُم َع َلى َأْفَو اِهِهْم َو ُتَك ِّلُم َنا َأْيِد ْيِهْم َو َتْش َهُد َأْر ُج ُلُهْم ِبَم ا َك اُنْو ا َيْك ِس ُبْو َن‬
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (Q.S. Yasin: 65)

Kedua, upaya memperbaiki diri. Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kelebihan dan
kekurangan diri yang kemudian harus diperbaiki di masa yang akan datang. Dengan memperbaiki
diri, maka kualitas kehidupan akan lebih baik dan waktu yang dilewati juga akan senantiasa
penuh dengan manfaat dan maslahat bagi diri dan orang lain.

Ketiga, momentum mawas diri. Diibaratkan ketika kita pernah memiliki pengalaman melewati
jalan yang penuh lika-liku, maka kita bisa lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi. Mawas
diri akan mampu menyelamatkan kita dari terjerumus ke jurang yang dalam sepanjang jalan.
Allah berfirman:

‫َو َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّر ُسْو َل َو اْح َذ ُرْو ۚا َفِاْن َتَو َّلْيُتْم َفاْع َلُم ْٓو ا َاَّنَم ا َع ٰل ى َر ُسْو ِلَنا اْلَبٰل ُغ اْلُم ِبْيُن‬
“Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta berhati-hatilah! Jika kamu
berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (ajaran Allah)
dengan jelas.”

Keempat, memperkuat komitmen diri. Setiap orang pasti memiliki kesalahan. Oleh karenanya,
introspeksi diri menjadi waktu untuk memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi
kembali kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu. Jangan jatuh di lubang yang sama. Buang
masa lalu yang negatif, lakukan hal positif hari ini dan hari yang akan datang. Rasulullah
bersabda:

‫ َو َم ْن َك اَن‬. ‫ َو َم ْن َك اَن َيْو ُم ُه ِم ْثَل َأْمِس ِه َفُهَو َم ْغ ُبْو ٌن‬. ‫َم ْن َك اَن َيْو ُم ُه َخ ْيًرا ِم ْن َأْمِس ِه َفُهَو َر اِبٌح‬
‫َيْو ُم ُه َش ًّر ا ِم ْن َأْمِس ِه َفُهَو َم ْلُعْو ٌن‬
“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung.
Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa
saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-
Hakim).

Kelima, sebagai sarana meningkatkan rasa syukur dan tahu diri. Kita harus sadar sesadar-
sadarnya bahwa keberadaan kita sampai dengan saat ini sama sekali tak bisa lepas dari nikmat-
nikmat yang telah dikaruniakan Allah. Oleh karenanya, introspeksi diri akan membawa kita
mengingat nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu. Jangan sampai kita menjagi golongan
orang-orang yang tak tahu diri dan kufur kepada nikmat Allah. Allah mengingatkan kita dalam Al-
Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

‫َلِئْن َشَك ْر ُتْم َالِزيَد َّنُك ْم َو َلِئْن َك َفْر ُتْم ِإَّن َع َذ اِبي َلَش ِد يٌد‬
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dari uraian ini, mari kita senantiasa melakukan introspeksi diri setiap saat. Terlebih saat ini kita
berada di penghujung tahun 2023 dan akan memasuki tahun baru 2024 yang menjadi waktu ideal
untuk melakukan introspeksi diri. Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk yang terbaik
dari Allah dan mampu melihat perjalanan tahun lalu untuk menjalani tahun yang akan datang.
Amiin ya rabbal alamin.

‫ َو َنَفَعِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم اِفْيِه ِم ْن آَيِة َو ِذ ْك ِر اْلَح ِكْيِم َو َتَقَّبَل ُهّٰللا ِم َّنا‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
‫ َو َأُقْو ُل َقْو ِلي َهَذ ا َفأْسَتْغ ِفُر َهّٰللا الَعِظ ْيَم ِإَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر‬، ‫َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه َو ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع الَعِلْيُم‬
‫الَّر ِح ْيم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ْه‪َ ،‬و َنُعوُذ ِباِهّٰلِل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‪َ ،‬م ْن‬
‫هّٰلل‬
‫َيْهِدِه ُهّٰللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َم ْن ُيْض ِلْل َفَال َهاِدَي َلُه‪َ .‬أْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِااَّل َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْبُد ُه‬
‫ّٰل‬
‫َو َر ُسْو ُلُه اَل َنِبَي َبْع َد ُه‪َ .‬ال ُهـَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َاْص َح اِبِه‬
‫‪َ.‬اْج َم ِع ْيَن ‪َ.‬أَّم ا َبْعُد ‪َ .‬فَيا ِع َباَد ِهّٰلِلا! ِاَّتُقْو ا َهّٰللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬

‫‪َ.‬قاَل ُهّٰللا َتعَاَلى ِفى ِكَتاِبِه اْلَك ِرْيِم ‪َ :‬أُع ْو ُذ ِباِهّٰلِل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم ‪ِ .‬بۡس ِم ٱِهّٰلِل ٱلَّر ۡح َٰم ِن ٱلَّر ِح ْيِم‬
‫َو اْلَع ْص ِۙر‬
‫ِاَّن اِاْل ْنَس اَن َلِفْي ُخ ْس ٍۙر‬
‫ٰا‬
‫ِااَّل اَّلِذ ْيَن َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َو َتَو اَص ْو ا ِباْلَح ِّق ۙە َو َتَو اَص ْو ا ِبالَّصْبِر‬
‫‪ِ.‬إَّن َهّٰللا َو َم آَل ِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّنِبى َيآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬

‫‪DOA‬‬
‫ْأ‬
‫ِع َباَد ِهّٰللا ! ِإَّن َهّٰللا َي ُم ُر َنا ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َو ْالَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُروا َهّٰللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر‬
‫‪ِ.‬هّٰللا َاْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai